CariDotMy

 Forgot password?
 Register


ADVERTISEMENT

CariDotMy Portal Misteri & Sejarah Lihat artikel

Sejarah Puteri Raden Mas, Teluk Blanga, Singapura

8-7-2013 10:00 AM| Diterbitkan: admin9| Dilihat: 29572| Komen: 26

             Sejarah cerita Puteri Raden Mas adalah memaparkan tentang kesetiaan & pengorbanan peranan seorang insan bergelar suami, isteri, anak & hulubalang yg setia :

                          
Terdapat sebuah permakaman di sebelah utara Singapura, dibahagian bernama Teluk Belangah bernama Makam Puteri Radin Mas. Kisah Radin Mas amat sinonim dengan masyarakat Singapura atau pun paling tidak, pernah mendengar akan cerita ini, sebuah kisah yang menghuraikan hubungan kasih sayang seorang ayah yang sanggup mempertaruhkan segalanya demi anak yang tercinta serta pengorbanan seorang anak untuk ayahnya. Radin Mas, seorang gadis suci serta sorang anak yatim yang terlalu dahagakan kasih seorang ibu, malangnya apa yang didapati hanyalah penganiayaan dan penyeksaan terhadap kedua beranak ini. Dan ini adalah kisahnya....

Kisah bermula di Tanah Jawa, disebuah kerajaan bernama Kediri. Kediri sebuah empayar yang besar dan ketika cerita ini bermula, rakyat jelata Kerajaan Kediri sedang meraikan pertabalan Rajanya yang baru, Kanjeng Ratu Kediri serta permaisurinya, Kanjeng Radin Ratu. Keraiannya amatlah meriah dan besar-besaran dan segala macam perayaan dan acara berlangsung selama berpuluh-puluh hari lamanya. Dan sementara Kanjeng Ratu Kediri berdiri diatas takhta sebagai Raja Besar Kediri, adinda kandungnya Radin Kesumowijoyo dilantik sebagai Pangeran Agung, gelaran kedua terbesar di Keraton (istana) Kediri, dengan gelaran Kanjeng Pangeran Agung Radin Kesumowijoyo Diningrat. Pangeran Agung seorang kacak dan tampan, selain dari dikenali sebagai pahlawan yang gagah perkasa, mengetuai angkatan bala tentera Kediri yang cukup besar, bersama dengan panglimanya yang juga merupakan pengikut setia serta sahabat baiknya Dandiar. Baginda menjadi sanjungan kepada rakyat jelata kerana sifatnya yang merendah diri dan baik hati, selain dari rupa dan kegagahan yang dimilikinya itu.

Namun begitu Pangeran Agung masih belum dipunyai sesiapa, masih menyendiri dan belum mana-mana puteri-puteri raja dapat memenangi hati Pangeran Agung. Kerana itu Kanjeng Ratu Kediri amat gusar hati akan keadaan adindanya itu. Selain dari rasa gusar oleh kekandanya itu, seseorang yang lain juga sentiasa memikirkan Pangeran Agung tetapi bukanlah tentang perasaan yang sama seperti Kanjeng Ratu Kediri sebaliknya hasad dengki dan sakit hati. Kecemburuan yang meluap-luap kerana keadaan dirinya yang tidak dipandang oleh Kanjeng Ratu Kediri untuk dilantik menjadi Pangeran Agung. Mungkin kerana keadaan dirinya yang hanya saudara tiri berlainan ibu maka, Kanjeng Ratu Kediri tidak langsung mempertimbangkan akan peluang bagi dirinya menjadi Pangeran Agung. Orang itu adalah Radin Manosekoro!

Keadaan di Balai Penghadapan Keraton cukup meriah. Para pembesar memenuhi ruang Balai dan dihujung sana adalah singgahsana dimana Kanjeng Ratu Kediri sedang duduk berehat bersama Kanjeng Radin Ratu. Dan disampingnya pula adalah Pangeran Agung sedang melayan perasaan sendiri, tidak sedikit pun memberi perhatian akan acara yang sedang dipersembahkan demi menghiburkan sekelian kerabat diraja dan pembesar. Namun tiba-tiba sesuatu berjaya menarik perhatiannya. Dari keadaan fikirannya yang melayang entah kemana, matanya terarah pada apa yang sedang berlaku di tengah-tengah balai. Malah, bunyi paluan gamelan itu tidak didengari sebaliknya dia terlalu tertarik pada seorang penari yang menari penuh gemalai dan mengasyikkan. Terlalu luar biasa akan kecantikkan gadis itu...

Dan setelah selesai akan acara keraian pada lewat malamnya, gadis penari itu yang bernama Mas Ayu, didatangi seorang utusan yang memintanya untuk hadir di taman larangan keraton. Dan disitu dia bertemu dengan Pangeran Agung yang sedang tersenyum menanti kedatangannya. Mas Ayu terkejut dan tersipu-sipu malu untuk bertemu Pangeran Agung yang selama ini menjadi rebutan kebanyakan para gadis di seluruh Kediri, tetapi kini Pangeran Agung yang menjadi sebutan orang itu sedang berdiri dihadapannya, malah melafazkan kata-kata cinta kepadanya. Sesungguhnya Pangeran Agung telah pun jatuh cinta pada pandangan mata yang pertama kepada Mas Ayu.

Semenjak itu Pangeran Agung akan sentiasa mencari peluang secara senyap-senyap untuk bertemu dan memadu kasih dengan kekasih hatinya Mas Ayu. Ini kerana, dia tahu akan sifat kekanda kandungnya, Kanjeng Ratu Kediri dan Kanjeng Radin Ratu, meskipun adalah pemerintah yang adil dan saksama tetapi baginda amat mementingkan darjat dan kebanggaan keturunannya yang mereka tidak sekali-kali akan membenarkan mana-mana ahli keluarga mereka berkahwin dengan orang dari golongan rakyat biasa. Menyedari akan hakikat itu, Pangeran Agung mengambil keputusan untuk memperisterikan Mas Ayu dengan secara senyap-senyap. Untuk berberapa ketika, mereka terpaksa berpura-pura terutamanya di hadapan Kanjeng Ratu Kediri dan Kanjeng Radin Ratu. Namun bukanlah sesuatu yang sukar untuk mengetahui rahsia itu tambahan pula bagi orang yang memusuhi Pangeran Agung, yang senantiasa mencari peluang untuk menjatuhkannya.

Kanjeng Ratu Kediri amat murka dengan tindakan Pangeran Agung apabila Radin Manosekoro membawa berita akan perkahwinannya dengan Mas Ayu. Namun, walau macam mana marah sekali pun akan Kanjeng Ratu Kediri, itu takkan mengubah pendirian Pangeran Agung. Kasih sayangnya pada Mas Ayu melebihi segalanya dan nampaknya Kanjeng Ratu Kediri terpaksa belajar untuk menerima hakikat itu. Namun tidak bagi permaisuri, Kanjeng Radin Ratu. Tambahan pula Radin Ratu mempunyai hubungan yang rapat dengan Radin Manosekoro, yang sentiasa mempunyai peluang untuk terus-terusan meracuni Radin Ratu.

Keadaan yang memalukan ini tidak patut dibiarkan dan perlu diambil tindakan dengan segera. Maka, Kanjeng Radin Ratu dan Radin Menosekoro merancang sesuatu. Sesuatu yang dapat menjarakkan Pangeran Agung dan Mas Ayu, agar sesuatu dapat dilakukan untuk memisahkan mereka...

Sekali lagi keraian berlangsung di Keraton Kediri, menyambut akan ketibaan tanda cahaya mata Pangeran Agung dan Mas Ayu. Kelahiran Radin Seri Diningrat atau singkatannya Radin Mas membawa seribu sinar kepada kedua mereka. Dengan kelahiran puteri yang comel ini barulah dirasakan cukup lengkap akan ikatan cinta antara Pangeran Agung dan Mas Ayu. Malah kehadirannya di sambut dengan gembira oleh sekelian hamba rakyat.

Pada suatu hari, Pangeran Agung mendapat titah akan Kanjeng Radin Ratu amat berkehendakkan daging kijang dan memintanya untuk mendapatkannya. Maka diiringi oleh berberapa pengikutnya yang setia dan tentunya Dandiar. Pangeran Agung bertolak menuju ke hutan belantara dengan membawa titah Kanjeng Radin Ratu. Namun dihati Mas Ayu berasa amat bimbang untuk melepaskan suaminya itu pergi, tidak seperti sebagaimana dia melepaskan suaminya untuk titah-titah yang lain sebelum ini. Tapi apa yang mampu dilakukannya, hanyalah dipendam didalam hati dan tidak diluahkan kepada Pangeran Agung, supaya suaminya tidak gusar.

Apa yang ditakutkan nampaknya bukanlah semata-mata mimpi buruk sebaliknya titah yang dikeluarkan oleh Kanjeng Radin Ratu adalah satu helah untuk membawa Pangeran Agung meninggalkan istana untuk Radin Manosekoro menjalankan rancangan jahat mereka! Radin Menosekoro mengambil peluang untuk memperkosa Mas Ayu tetapi Mas Ayu cuba untuk menentang. Namun malang baginya, dalam pergelutan demi memelihara kesuciannya itu, Mas Ayu terkorban apabila Radin Manosekoro tertikam akan Mas Ayu. Lantas demi menghilangkan bukti angkaranya itu, Radin Manosekoro bertindak membakar istana Pangeran Agung, dalam keadaan Mas Ayu masih bernyawa demi melindungi puterinya, Radin Mas.

Dalam keadaan yang amat tegang itu, Pangeran Agung pulang dari perburuannya dan amatlah terperanjat melihat akan istananya yang sedang menanti saat untuk terus rebah ke bumi. Namun Pangeran Agung sempat untuk membawa Mas Ayu yang sudah terlalu lemah akan keadaannya, yang sambil memeluk akan Radin Mas. Dalam nafasnya yang terakhir, Mas Ayu berpesan agar Pangeran Agung menjaga Radin Mas sepenuh hati selagi Pangeran Agung masih hidup. Setelah Mas Ayu meninggal dunia, Pangeran Agung mengarahkan agar orang-orangnya mencari Radin Manosekoro dan memerintahkan agar dia dibunuh demi membela akan kematian Mas Ayu.

Pangeran Agung terlalu kecewa dengan apa yang terjadi terhadap keluarganya kerana padanya, Pangeran Agung menganggap yang dia telah dikhianati oleh keluarga sendiri. Apa yang berlaku keatas dirinya membuatkan Pangeran Agung mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan dengan sekelian kaum kerabat diraja Kediri malah Pangeran Agung bersumpah




                    


Bagus

Marah

Terkejut

Sedih

Lawak

Bosan

ADVERTISEMENT


Anda Mungkin Meminati

Komen di sini | Komen di Forum

Komen Terbaru

Quote laxmanall 6-7-2013 04:34 AM
          Kediri ditinggalkan jauh, jauh dari diri Pangeran Agung serta juga jauh dari hatinya. Apa yang berlaku keatas dirinya serta apa yang menimpa keluarganya, adalah sesuatu bala yang amat berat dan peritnya tidak tertanggung. Jadi, pada fikiran Pangeran Agung, jalan terbaik untuk menghilangkan rasa kecewa dan lara hatinya adalah dengan meninggalkan Kediri, tempat yang padanya tidak adalah neraka. Walau bagaimana sekali pun Dandiar, sahabat baiknya cuba menasihati Pangeran Agung, namun Pangeran Agung tetap berkeras untuk meninggalkan Kediri. Kemana hala tujunya masih belum tahu.

Bersama Radin Mas yang masih kecil, Pangeran Agung menumpang sebuah kapal pedagang cina yang mana membawanya terus hingga ke Karimun, sebuah pulau yang berada dalam gugusan Kepulauan Riau, yang pada ketika itu berada dalam pemerintahan Empayar Johor Riau Lingga. Dan pada fikiran Pangeran Agung adalah baiknya jika kelak apabila Radin Mas besar nanti, dia tidak mengetahui akan asal usulnya, siapakah dia dan dari manakah asalnya. Elok lagi kalau Radin Mas tidak mengetahui yang dirinya berasal dari keturunan raja berdaulat kerana pada Pangeran Agung, kerana darah keturunan itulah, keluarganya hancur dan binasa. Biarlah mereka dua beranak mengasingkan diri disini dan untuk berapa lama mereka akan berada di Karimun? Tuhan saja yang Maha Mengetahui, dan biarlah Dia sahaja yang menentukan.
Hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Hiduplah Pangeran Agung sebagai seorang nelayan biasa, kais pagi makan pagi, dan kais petang makannya petang. Bersama anaknya yang tercinta Radin Mas yang kini sudah pun berusia 15 tahun. Dia menjadi seorang gadis sunti yang cantik jelita, seakan-akan ibunya Mas Ayu. Radin Mas cukup manja dengan ayahnya sementelah, Radin Mas tidak pernah merasai kasih sayangnya seorang ibu. Namun keadaan hidup mereka yang sederhana, pada tanggapan Pangeran Agung amatlah tenang dan tenteram, jauh dari segala hasad dengki dan penganiayaan sebagaimana yang berlaku keatas mereka 15 tahun yang lalu.
Namun takdir mempunyai rancangan lain bagi Pangeran Agung dan Radin Mas yang bakal membawa mereka kembali kepada kehidupan yang telah mereka tinggalkan. Dan juga bakal menguji akan nilai kasih sayang antara ayah dan anak ini. Pada suatu hari, ketika Pangeran Agung telah pun pun ke laut untuk menangkap ikan, sementara Radin Mas megambil keputusan untuk memetik sedikit buah-buahan, boleh juga dibuat makanan tambahan bagi mereka berdua. Dan tanpa disedarinya, kakinya melangkah masuk ke dalam kawasan yang sepatutnya tidak dia jejaki. Kawasan itu adalah taman larangan istana Sultan Karimun dimana tidak jauh dari tempat Radin Mas berada, puteri kepada Sultan Karimun, Tengku Halijah sedang bermain-main dengan dayang-dayang pengiringnya. Melihatkan seorang gadis yang berpakaian lusuh sedang seorang diri memetik buah-buahan di taman itu, Tengku Halijah naik berang. Tercemar sudah akan keadaan taman tersebut dengan kehadiran gadis itu, pada fikirannya. Tanpa berfikir panjang, Tengku Halijah memanggil adinda lelakinya, Tengku Bagus serta berberapa orang pengawal menangkap Radin Mas! Radin Mas yang terpinga-pinga hanya dapat membatukan diri amat ketakutan dan terpaksa membiarkan lelaki-lelaki itu mengheret dirinya ke arah Tengku Halijah. Dan tanpa memberi peluang untuk Radin Mas membela diri diatas kesalahan yang tidak disedarinya itu, Radin Mas dipukul oleh Tengku Halijah bertalu-talu, hanya yang mampu dilakukan oleh Radin Mas, menangis dan merayu agar mereka berhenti dari memukulnya.
Namun kejadian yang kejam itu disaksikan oleh seseorang dari arah pantai, dimana seorang lelaki berpakaian seorang pahlawan serta pengiringnya yang baru melabuhkan perahunya di pantai. Lantas setelah mengamati akan seorang gadis lemah sedang diseksa, lelaki itu-Dandiar menghampiri dan lantas dengan lantang mengarahkan akan diberhentikan akan kekejaman itu. Dandiar amat berang dengan apa yang berlaku dihadapan mata, tambahan pula yang melakukannya adalah orang-orang dari kerabat diraja, Dandiar mengambil keputusan untuk membawa perkara itu kepada Sultan Karimun.

Suasana di balai penghadapan istana Karimun menjadi tegang apabila Dandiar menuntut agar keadilan dapat dibela terhadap apa yang berlaku keatas gadis lemah itu. Namun, Dandiar terdiam sebaik muncul seorang lelaki diistana yang mengaku dia adalah ayah kepada gadis yang dianiaya itu. Seorang lelaki yang amat dikenalinya, yang dicari-carinya sejak 15 tahun yang lalu namun sebaik sahaja pandangan mata mereka bertaut lelaki itu memalingkan wajah. Lantas Dandiar meluru ke kaki lelaki itu-Pangeran Agung dan menyembahnya penuh takzim, sambil bercucuran air mata. Sultan Karimun yang menyaksikan kejadian itu didepan mata, terperanjat. Baginda yang tahu tentang kisah seorang putera Kediri yang menghilangkan diri dan kini putera yang diceritakan orang itu berada dihadapannya dengan keadaan lusuh dan tidak terurus. Diburu rasa bersalah dan malu dengan tindakan anakandanya, Tengku Halijah terhadap Radin Mas, lantas baginda mengambil keputusan untuk menebus akan kesalahan itu. Tengku Halijah sebagai tukarannya, menjadi ditawarkan isteri kepada Pangeran Agung!
Pangeran Agung mendiamkan diri. Nampaknya kehidupan sebagai kerabat diraja, yang telah ditinggalkan 15 tahun masih lagi memburunya dan menuntutnya kembali. Tapi apa yang terbayang didepan matanya hanyalah anaknya yang amat dikasihi, Radin Mas. Sebaliknya Radin Mas meminta agar ayahnya menerima akan Tengku Halijah, mengenangkan Pangeran Agung telah lama hidup tanpa isteri dan dirinya sendiri yang melihat peluang itu untuk merasai kasihnya seorang ibu. Mendengarkan akan permintaan anaknya itu, namun dengan berat hati, Pangeran Agung menerima pelawaan Sultan Karimun. Dandiar berpuas hati dengan pelawaan Sultan Karimun dan meminta baginda berjanji untuk menjaga akan Pangeran Agung dan Radin Mas yang amat disanjunginya itu, tambahan pula Dandiar bakal meninggalkan Pulau Karimun.
Janji hanya tinggal janji. Setelah berberapa lama selepas perkahwinan antara Pangeran Agung dan Tengku Halijah, lahirlah seorang bayi lelaki menjadi tanda penyatuan antara mereka berdua dan bayi itu dipanggil Tengku Chik. Tapi, bagi Pangeran Agung, Radin Mas lebih disayangi kerana mengenangkan apa yang terjadi keatas mereka berdua dulu dan Radi Maslah yang satu-satunya tanda cintanya yang masih ada, antara dirinya dan Mas Ayu. Malah, mengatasi akan isterinya sendiri Tengku Halijah. Dan ini, membuahkan cemburu yang membara dihati Tengku Halijah, sebagai seorang isteri yang sepatutnya mendapat perhatian yang sepatutnya dari suami, tapi tidak bagi Pangeran Agung. Dan cemburu ini berubah menjadi racun yang berbisa!

Quote laxmanall 6-7-2013 04:38 AM
             Bahagian 3~

Setelah berberapa lama, pusat pemerintahan Kesultanan Kerimun berpindah ke Singapura dan istana diraja terletak di Teluk Belangah. Sekelian kerabat diraja berangkat ke Singapura dan menetap disana. Keadaan yang diharapkan untuk bertambah elok diantara ahli keluarga diraja Kerimun sebenarnya tinggal harapan sementelah rasa cemburu yang semakin membara dihati Tengku Halijah, melihatkan keakraban antara Pangeran Agung dan Radin Mas. Tengku Halijah jauh sekali melihatkan Radin Mas sebagai anak yang berhak menerima kasih sayangnya sebaliknya tidak lebih dari seorang musuh yang perlu dimusnahkan segera! Ketiadaan Pangeran Agung yang sentiasa menerima titah Baginda Sultan menjadi peluang untuk Tengku Halijah menyeksa Radin Mas, melakukan kerja-kerja berat di istana, sama seperti hamba abdi. Sedarlah bagi Radin Mas, apa yang diharapkan olehnya untuk mendapat kasih sayang seorang ibu, tidak akan berlaku dan impian cuma akan tinggal impian. Namun bagi Radin Mas, kasih sayangnya pada Pangeran Agung itu lebih utama, dan sebarang apa yang dilakukan oleh Tengku Halijah padanya dipendamkan jauh disudut hati, kerana dia tahu, jika dikhabarkan pada Pangeran Agung akan melukakan hati ayahandanya yang telah terlalu lama hidup menderita sebelum ini. Seksaan demi seksaan bertambah apabila Tengku Bagus, adinda lelaki Tengku Halijah mengambil kesempatan mengganggunya.


Keadaan didalam keluarga diraja ini bertambah tegang apabila suatu hari Pangeran Agung pulang secara mengejut dari perantauan dan terkejut melihat keadaan yang sebenarnya. Dengan itu, Pangeran Agung naik berang dan marah apabila menyedari yang selama ini Tengku Halijah tidak lain hanyalah menyeksa Radin Mas. Pangeran Agung seperti orang yang hilang akal lantas mencabut keris yang tersisip dipinggang dengan niat hendak menikam Tengku Halijah. Dalam keadaan yang gawat itu, Tengku Chik yang masih kecil menerpa ke depan untuk menghalang Pengeran Agung lantas terluka tangannya akibat terkena keris Pangeran Agung. Tengku Halijah yang melihatkan akan tangan Tengku Chik yang terluka, lantas mengadu kepada Baginda Sultan mengatakan yang Pangeran Agung sudah hilang akalnya kerana sanggup melukakan anaknya sendiri. Baginda Sultan Kerimun terpaksa mengambil keputusan yang maha berat, menangkap Pangeran Agung dan atas alasan demi keselamatan kaum kerabat diraja yang lain, Sultan Kerimun mengurung Pangeran Agung didalam sebuah perigi buta yang tersembunyi dibelakang istana. Dan baginda juga menitahkan tindakannya itu dirahsiakan dari pengetahuan Radin Mas. Keadaan ini menjadikan Radin Mas berasa amat tertekan akibat dari sekasaan oleh ibu tirinya dan kehilangan ayahnya yang tidak diketahui hujung pangkalnya.


Tengku Halijah pula berpendapat bagi mengelakkan rahsia hitam itu terbongkar dikalangan rakyat jelata, ada eloknya Radin Mas dikahwinkan dengan Tengku Bagus, dengan ini segala tindakan dan perilaku Radin Mas akan mudah dikawal. Dan saranannya itu mendapat restu dari Baginda Sultan Kerimun. Betapa gundah dan sedih bagi Radin Mas. Dia hanya mampu untuk menerima keputusan itu memandangkan dirinya yang yatim piatu, tidak berhak untuk membela dirinya sendiri, sementelah kehilangan Pangeran Agung, satu-satunya tempat dirinya mengadu untung nasib dirinya.


Segala persiapan perkahwinan Radin Mas dan Tengku Bagus dilangsungkan. Keadaan di istana Teluk Belangah meriah tapi bagi Radin Mas, ini semua membuatkan lara hatinya bertambah-tambah. Sudah banyak kali dia cuba merayu dari Tengku Halijah dan Baginda Sultan agar diberitahu kemana hilangnya Pangeran Agung, ayahnya yang sangat dikasihi tetapi tidak diendahkan oleh Tengku Halijah dan Baginda Sultan. Namun, kemana hilangnya Pangeran Agung, dalam diam diketahui oleh Tengku Chik yang pada suatu hari bermain gasing dihalaman istana dan gasing tersebut memasuki pagar perigi buta tempat kurungan Pangeran Agung.

Maka, tibalah hari perkahwinan Radin Mas dan Tengku Bagus. Orang ramai memenuhi ruang istana dan ianya sungguh meriah dengan segala acara dan persembahan. Tatkala orang ramai sedang bersuka-sukaan dengan temasya yang berlangsung, Radin Mas hanya mampu menangisi akan nasib dirinya. Sedang dirinya disiapkan, didandan seperti seorang pengantin diraja, air matanya mengalir terus mengenangkan kehilangan Pangeran Agung entah kemana.


Dan suasana ini bakal menjadi bertambah gawat apabila Dandiar dan gerombolan pengikutnya tiba diistana Teluk Belangah apabila mendengarkan akan berita tentang pernikahan Radin Mas dan Tengku Bagus. Sangkaannya, ini tentulah hari yang bahagia bagi Pangeran Agung dan Radin Mas tetapi sebaik langkahnya menjejaki ke balai penghadapan istana, Dandiar menjadi berang apabila mengetahui Pangeran Agung tidak ada disitu. Masakan, pada hari perkahwinan Radin Mas, Pangeran Agung tidak menghadirkan diri dan ini pada sangkaan Dandiar ada sesuatu yang tidak kena. Ini terbukti apabila khadi yang bakal menikahkan Radin Mas bertanyakan akan wali bagi Radin Mas. Dandiar mula mengamuk dan mengugut untuk menghuru harakan istana teluk Belangah.


Tengku Chik yang melihat keadaan yang amat genting itu terus tampil kedepan dan memberitahu Dandiar akan dimanakah Pangeran Agung disembunyikan. Lantas Dandiar menitahkan pahlawan-pahlawan pengikutnya membawa keluar Pangeran Agung dari kurungan dan terperanjat melihatkan keadaan Pangeran Agung yang amat lemah seakan seperti tidak langsung diberi makan. Radin Mas menerpa kearah Pangeran Agung yang dipapah masuk ke balai penghadapan lantas memeluk dan mencium ayahnya yang sangat dirinduinya itu. Terlalu sedih akan dirinya melihat keadaan Pangeran Agung yang sudah amat lemah dan tidak bermaya itu.


Tengku Halijah yang melihat keadaan itu lantas bertindak hendak meninggalkan balai penghadapan namun Radin Mas menerpa kearah Tengku Halijah yang pada ketika itu sudah sampai ke muka tangga istana, menyembah dan merayu agar Tengku Halijah memohon ampun dari Pangeran Agung, memandangkan Pangeran Agung sudah amat nazak. Tapi, Tengku Halijah menolak Radin Mas lantas menyebabkan Radin Mas rebah di kaki tangga menyebabkan tertikam pacak sanggul yang terdapat dikepalanya! Namun itu tidak menghalang Tengku Halijah dari meneruskan niatnya tetapi dengan kuasa Allah Yang Maha Kuasa, sebaik kakinya mencecah tanah dihalaman istana, petir yang muncul tiba-tiba lantas memanah Tengku Halijah dan Tengku Halijah mangkat serta-merta. Sebaik sahaja berlaku kejadian itu, Pangeran Agung juga menghembuskan nafas yang terakhir di pangkuan Dandiar. Dandiar mula mengamuk, mengarahkan agar pengikutnya menyerang istana namun Tengku Bagus tampil kedepan untuk menentang akan tindakan Dandiar.

Tapi ternyata kudrat Tengku Bagus tidak setanding Dandiar seorang pahlawan terbilang dan gagah perkasa. Setelah berjaya membunuh Tengku Bagus, Dandiar mengambil keputusan untuk membunuh Baginda Sultan pula tetapi Tengku Chik terus menghalang akan Dandiar dan berkata, jika nendanya, Baginda Sultan dibunuh, kepada siapakah harus dia mengikut sementelah ayahandanya, Pangeran Agung dan bondanya Tengku Halijah telah pun mangkat, begitu juga dengan Radin Mas. Dandiar lantas diburu rasa simpati yang teramat sangat dan bersalah, dan juga mengenangkan Tengku Chik juga adalah zuriat keturunan Pangeran Agung, maka Dandiar memaksa Baginda Sultan untuk berjanji menjaga Tengku Chik sebaik-baik, serta juga berjanji untuk menjadikan Tengku Chik sebagai pewaris takhta. Dan Dandiar juga memaksa Baginda Sultan mengkebumikan Pangeran Agung serta Radin Mas, mengikut adat istiadat diraja. Maka dengan itu , Radin Mas dimakamkan secara besar-besaran disebuah tempat tidak jauh dari istana Teluk Belangah yang makamnya terus kekal hingga ke hari ini.


Demikianlah kisah sebuah pengorbanan kasih sayang seorang anak kepada ayahnya dan juga sebaliknya. Kasih ikhlas yang diuji pelbagai musibah dan petaka tapi terus kekal utuh hingga ke hari-hari terakhir mereka berdua, Pangeran Agung dan Radin Mas.

       thanx mod...

Last edited by laxmanall on 9-7-2013 01:51 AM

Quote keris-jawa 6-7-2013 11:02 AM
haish buruk benar perangai tengku halijah
sian kat radin mas
Quote rosemary70 6-7-2013 11:28 AM
thanks 4 info....
Quote Odyman 6-7-2013 08:53 PM
Dibuatnya macam maid indon.....ish...ish.....
Quote liyamariska 6-7-2013 11:51 PM
sial nyer tengku halijah... kesian raden mas...
Quote rengginang 8-7-2013 07:29 PM
Tengku Halijah tidak berhati perut.
Quote want2bhappy 9-7-2013 09:05 AM
ini mitos ke kisah benar?
Quote laxmanall 9-7-2013 01:14 PM
want2bhappy posted on 9-7-2013 09:05 AM
ini mitos ke kisah benar?

       ini kisah benar; makam/kuburnya ada di Teluk Blanga, Singapura...
Quote want2bhappy 9-7-2013 01:17 PM
laxmanall posted on 9-7-2013 01:14 PM
ini kisah benar; makam/kuburnya ada di Teluk Blanga, Singapura...

den bukan apa.. den tingat masa borak2 pasal hang tuah.. kawan den sakan gelakkan .. katanya mitos jer semua tu..
Quote laxmanall 9-7-2013 01:25 PM
want2bhappy posted on 9-7-2013 01:17 PM
den bukan apa.. den tingat masa borak2 pasal hang tuah.. kawan den sakan gelakkan .. katanya mitos ...

         namun kisah ceritanya adalah dpd sumber lisan turun-temurun, wallahualam......sebab tu mungkin bercampur aduk keterangannya menjadi lagenda/sejarah tetapi intipati cerita raden mas spt itu lah.....ada sebuah filem melayu dulu menayangkan kisah lagenda ini....
Quote want2bhappy 9-7-2013 01:34 PM
laxmanall posted on 9-7-2013 01:25 PM
namun kisah ceritanya adalah dpd sumber lisan turun-temurun, wallahualam......sebab tu mu ...

yup lakonan m. amin tak silap...
Quote laxmanall 9-7-2013 01:34 PM
                   http://www.youtube.com/watch?v=It6V8miF3Bg

                             [youtube]It6V8miF3Bg[/youtube]
Quote sranua 3-11-2020 08:51 AM
Sedih kisahnya....kasih ayah pada anaknya nyawa  jadi galang gantinya.
Quote tinbeskut 4-11-2020 09:23 PM
Ada satu dialog nordin ahmad dlm filem Raden Mas tu.. ingat2 lupa, berbunyi "setitik darah kulor jatuh ke bumi, seluruh temasik ku amuki"
Quote mizzmimi 7-11-2020 01:40 PM
Dendiar ni kawan aku pernah mention. Masih ada bergentayangan sekitar temasik & negara selatan ni menjaga keturunan apantah.
Quote sarah82 10-11-2020 08:01 PM
Dandir masih setia menjaga keturunan Tengku Kechik
Quote mienina 25-11-2020 10:14 PM
sarah82 replied at 10-11-2020 08:01 PM
Dandir masih setia menjaga keturunan Tengku Kechik

Sis, tmpg tanya.. agak2 yg dlu uneks selalu cerita tu dendiar yg sama ke?
Quote sarah82 25-11-2020 10:41 PM
mienina replied at 25-11-2020 10:14 PM
Sis, tmpg tanya.. agak2 yg dlu uneks selalu cerita tu dendiar yg sama ke?

yap sama..cuma sy tak pasti mcm mana related dgn House of Temenggong @ keturunan Sultan Johor sekarang...sy tak berapa tahu tentang salahsilah House of Temenggong sangat.

Lihat semua komen(26)


ADVERTISEMENT



ADVERTISEMENT


 


 


ADVERTISEMENT



ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

30-11-2024 12:08 PM GMT+8 , Processed in 0.050333 second(s), 34 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

To Top