Oleh Fyruz Hanna
Dokumen laporan yang dikeluarkan oleh New York Human Rights (HRW) mendakwa salah guna undang-undang Putrajaya dan juga mendakwa Najib sebagai berulang kali memungkiri janji. Janji bagi menghapuskan undang-undang bersifat menekan dan kuku besi dicanang Najib sewaktu memula tugas pada April 2009. Laporan sebanyak 145 mukasurat itu antara lain menyasarkan media, pertubuhan sivil, mengguna media sosial dan ahli politik pembangkang sebagai sasaran. Analisis laporan itu turut meliputi Akta Hasutan, Akta Penerbitan dan Mesin Cetak,Akta Komunikasi dan Multimedia, Akta Perhimpunan Aman.
Skandal rasuah juga antara yang dikaitkan dalam laporan tersebut. -CARI Infonet. Baca selanjutnya: themalaysianinsider
|
10
Bagus |
14
Marah |
11
Terkejut |
10
Sedih |
20
Lawak |
17
Bosan |
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Knowlee replied at 27-10-2015 08:19 AM
Wowww... Hebat sungguh Malaysia ni sampai macam2 artikel buruk keluar. Buat la jgk artikel buruk pas ...
Pemantau hak asasi berpangkalan di New York Human Rights Watch (HRW) hari ini menerbitkan laporan mendokumenkan dakwaan salahguna undang-undang Putrajaya yang menjenayahkan hak bersuara, sekali gus mendesak Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak berhenti menangani kritikan terhadapnya sebagai satu jenayah.
cik_tonggek replied at 27-10-2015 12:22 PM
ini lah yg dinamakan najib memperkenalkan malaysia di peta dunia
cer korang baca dari sisi p ...
dizek replied at 27-10-2015 12:47 PM
wayang murahan je
masalah perkauman kokesen
ADVERTISEMENT