Edited by totokreturn. at 31-7-2021 09:53 AM
Hubungan Seks Pertama Kali: 6 Hal yang Wajib Anda Tahu
Tak peduli apa latar belakang, usia, atau pengalaman Anda, seks pertama adalah pengalaman yang bikin perasaan campur aduk. Normal untuk merasa harap-harap cemas ketika memikirkan tentang pengalaman pertama Anda, tetapi Anda dapat — dan harus — mempersiapkan fisik dan mental Anda sebanyak mungkin sebelum hari yang ditunggu tiba. Berikut seluk-beluk soal seks pertama yang wajib Anda ketahui ketika Anda siap untuk beranjak ke jenjang selanjutnya. 1. Apakah seks pertama kali akan terasa sakit? Ketika membicarakan seks, kekhawatiran akan rasa sakit adalah topik yang paling umum dibicarakan — dan normal saja untuk merasa demikian. Banyak perempuan yang menganggap bahwa kehilangan keperawanan mereka akan terasa sakit. Jika selaput dara robek, pasti kita akan merasa sakit, kan? Reena Liberman, MS, seorang terapis seks, dikutip dari Her Campus, menjelaskan bahwa berhubungan seks pertama kalinya mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman. Anda juga mungkin merasa sedikit tekanan. Tapi, seks tidak seharusnya menyebabkan rasa sakit berlebihan. Jika Anda mengalami rasa sakit yang tak tertahankan selama berhubungan seks, hentikan dan bicarakan dengan pasangan Anda. Ini dapat menandakan bahwa Anda tegang dan gugup, membutuhkan posisi berbeda, foreplay lebih lama, lubrikasi yang lebih banyak, atau pasangan Anda terlalu cepat. Rasa sakit juga bisa menjadi kombinasi dari semua ini.
2. Apakah vagina pasti akan berdarah? Seiring dengan robeknya selaput dara, normal untuk mengalami perdarahan selama dan setelah berhubungan seks pertama kalinya. Beberapa wanita mengalami bercak ringan, beberapa wanita bahkan tidak mengalami perdarahan sama sekali. Tapi jika jumlah darah lebih dari itu, seperti perdarahan banyak dan menggenang seperti luka tusuk, ini mungkin menandakan bahwa ada sesuatu yang salah (atau mungkin Anda ternyata sedang menstruasi). Menurut Liberman, setiap wanita memiliki ukuran dan ketebalan selaput dara yang berbeda, jadi ini dapat menentukan berapa banyak perdarahan, yang Anda akan alami, meskipun selaput dara bisa juga tidak robek ketika berhubungan seks. Juga penting untuk diingat, selaput dara Anda bisa robek bahkan jika Anda tak pernah melakukan hubungan intim sebelumnya, seperti ketika menggunakan tampon, selama masturbasi, atau bahkan dengan olahraga berat seperti bersepeda. Seorang wanita mungkin tidak tahu selaput daranya telah rusak, karena robek tidak selalu menyebabkan rasa sakit maupun perdarahan, dan dalam kasus langka, seorang wanita bisa tidak dilahirkan dengan selaput dara. 3. Wanita mungkin tidak mengalami orgasme saat seks pertama Seorang pria bisa berpikir tentang seks, memiliki ereksi, menerima sedikit rangsangan, kemudian ejakulasi. Tapi bagi wanita, kemungkinan mengalami orgasme saat pertama kali melakukan hubungan seks tergolong rendah. Susan Ernst, seorang dokter di Health Service Women’s Health Clinic di University of Michigan, mengatakan bahwa normal untuk perempuan tidak mencapai orgasme saat berhubungan seks untuk pertama kalinya karena mereka tidak terbiasa berinteraksi intim dengan pasangannya. “Absennya orgasme akan lebih umum lagi ketika wanita tidak familiar dengan tubuh mereka sendiri dan apa yang mungkin diperlukan untuk mencapai tahap klimaks tersebut,” katanya. “Ketika wanita merasa lebih nyaman dengan pasangan mereka dan pasangan mereka tahu dirinya sendiri, dan wanita memahami dirinya sendiri, orgasme akan lebih mungkin terjadi.” Namun demikian, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang Anda untuk orgasme, seperti foreplay. Jenis foreplay yang disukai akan berbeda untuk setiap wanita, jadi lebih baik bahwa Anda bereksperimen dengan pasangan Anda dan jangan menyerah. 4. Apa itu foreplay — apakah perlu melakukannya? Cara melakukan seks pertama kali yang bisa Anda pertimbangkan adalah melakukan foreplay. Foreplay bisa dikatakan sebagai ronde pemanasan untuk membantu mempersiapkan pikiran dan tubuh menghadapi seks. Banyak wanita perlu dicium, dipeluk, serta merasa nyaman dan aman untuk memicu pelumasan vagina, dan ini penting untuk pengalaman seks yang menyenangkan tanpa rasa sakit. Cara saluran vagina bekerja adalah setelah Anda terangsang, dinding vagina akan membengkak dan membuka untuk memudahkan penetrasi terjadi. Jika tak ada gairah sebelum penetrasi, seks bisa terasa menyakitkan. Dilansir dari WebMD, “Sangat penting bagi perempuan untuk melakukan foreplay karena wanita membutuhkan waktu yang lebih lama (dari pria] untuk membangun rangsangan yang dibutuhkan untuk orgasme,” kata Ruth Westheimer, EdD, terapis psikoseksual, profesor di New York University, sekaligus dosen di Yale dan Princeton University. Tapi ingat, foreplay juga sama pentingnya bagi pria. Seks pertama bisa jadi pengalaman yang menakjubkan bagi kedua pihak jika Anda memahami seluk-beluk tubuh Anda dan apa yang Anda masing-masing inginkan dari pasangan. Jadi, tak ada salahnya untuk sedikit bereksperimen. 5. Bisakah tertular penyakit kelamin jika Anda dan pasangan masih perawan? Jika dua orang perawan yang tidak pernah memiliki riwayat penyakit kelamin memutuskan untuk berhubungan seks pertama kalinya, maka tidak mungkin mereka tertular penyakit kelamin dari masing-masing. Tapi, hanya karena seseorang mengklaim dirinya perawan tidak berarti mereka tidak terjamin dari penyakit kelamin. Infeksi menular seksual tidak hanya menular lewat penetrasi alat kelamin. Ada kemungkinan bahwa salah satu dari Anda pernah memiliki beberapa jenis seks lain, misalnya, anal atau seks oral tanpa perlindungan, dengan seseorang yang terinfeksi dengan penyakit kelamin, bahkan jika Anda menganggap diri Anda masih “perawan”. Selain itu, juga mungkin bahwa salah satu dari Anda memiliki penyakit seks menular, seperti HIV/AIDS, dari metode penularan non-seksual, seperti dari menggunakan jarum suntik atau diwariskan dari ibu ke anak (walaupun ini termasuk jarang). Mempertimbangkan untuk menggunakan kondom sampai Anda berdua telah diuji untuk HIV dan infeksi menular lain adalah langkah terbaik. 6. Perlukah menggunakan kondom saat berhubungan seks pertama kalinya? Kondom adalah salah satu jenis perlindungan yang wajib dimiliki jika Anda memutuskan mantap untuk berhubungan seks untuk pertama kalinya (dan setiap saat setelah itu!). Alasannya, kondom merupakan satu-satunya cara efektif untuk melindungi Anda terhadap penyakit menular seksual dan infeksi. Berhubungan seks pertama kalinya juga tak menjamin Anda terbebas dari risiko kehamilan. Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan (jika itu adalah kekhawatiran Anda), Anda mungkin ingin merenungkan tentang menggunakan KB, baik itu secara mandiri atau sebagai “pelengkap” kondom. Jika Anda mencapai momen dalam hubungan bersama pasangan di mana Anda tidak merasa perlu untuk menggunakan kondom, Anda dapat berbicara dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter kandungan Anda tentang bentuk KB yang tepat untuk situasi Anda. Yang paling penting, hubungan seks pertama (dan seterusnya) harus suka sama suka Komunikasi seksual adalah kunci untuk menjalani hubungan seksual yang bahagia dan sehat. Salah satunya dengan memberi dan mendapatkan persetujuan (konsensual). Persetujuan adalah perjanjian yang disepakati antara semua pihak untuk terlibat dalam aktivitas seksual, dan ini harus terjadi setiap waktu. Memberikan persetujuan untuk satu aktivitas di satu waktu, tidak memberikan jaminan persetujuan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya atau kontak seksual berulang. Misalnya, menyetujui untuk mencium seseorang tidak berarti memberikan izin bagi orang tersebut untuk membuka pakaian Anda. Riwayat hubungan seks sebelumnya di masa lalu juga tidak memberikan pasangan seksual Anda saat ini untuk berhubungan seks dengan Anda lagi di masa depan. Cara terbaik untuk memastikan kedua belah pihak merasa nyaman dengan aktivitas seksual adalah membicarakan tentang hal itu. Mengatakan secara lisan guna menyetujui kegiatan seksual yang berbeda dapat membantu Anda dan pasangan Anda menghormati batasan masing-masing. Sangat penting untuk berkomunikasi dengan jelas kepada pasangan Anda bahwa Anda tidak lagi nyaman dengan kegiatan ini dan ingin berhenti. Ingatlah bahwa “tidak” adalah “tidak”. Jadi, tidak ada cara lain untuk melanggarnya. Tapi persetujuan tidak harus verbal. Anda dapat membatalkan persetujuan di setiap titik aktivitas seksual jika Anda merasa tidak nyaman. Berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol tidak sama dengan persetujuan. Begitu pula dengan memaksa seseorang terlibat dalam aktivitas seksual dengan menggunakan rasa takut atau intimidasi. |