Sebelum berangkat bekerja dipagi hari, biasakanlah cium anak dan isteri anda. Dengan begitu ada kebahagiaan yang mereka dapatkan dari ayah tercinta. Cium kening mereka satu persatu dan ciumlah pipi kanan dan kiri mereka dengan penuh kelembutan hati. Berpamitan dengan cara berciuman adalah salah satu bentuk kasih sayang seorang ayah kepada anaknya dan seorang suami kepada isterinya. Kening perempuan adalah sumber ketenangan & semangat untuk suami, kerana kening adalah saksi dari ketaatan pada Tuhan. Keninglah, perantaraan tunduk makhluk kepada Penciptanya. Keninglah bahagian tubuh pertama yang mengaku, bahawa Tuhan adalah Maha Tinggi, sementara diri adalah rendah Keninglah yang bersujud.Kening berada paling bawah, sbg simbol bahawa tiada yang lebih tinggi daripada Tuhan.Padahal kening adalah bagian tubuh kita yg paling tinggi.
Maka pada kening perempuanlah Tuhan hembuskan sumber ketenangan. Maka tak hairan jika suami biasa merasakan ketenangan setelah mengecup kening isterinya. Lalu, apakah sama keadaannya dengan tangan suami yang diciium isteri? Perempuan mencium tangan suami bukan semata menempelkan bibirnya. Ada doa yg ia panjatkan di tangan suami, semata meletakkan doa disana, keran dgn tangan itulah suaminya bekerja untuk org2 yg dicintai & disayanginya. Lewat ciuman di tangan suami, seorg istri sdg memohon pd Tuhannya, agar menjaga tangan suaminya dr hal2 yg dibenci oleh-NYA. Melalui ciuman yg diletakkan di tangan suami, seorg istri menitipkan doa agar Tuhan menjaga tangan suami utk menjaga kasih sayangnya & tak mengambil yg bukan haknya… Terkadang kita sering meremehkan hal kecil yang satu itu. Ciuman sering kita lupakan dalam seharian kita. Kita terlampau pelit memberikan kecupan dikening, dan ciuman kepada buah hati kita. Pada hal ciuman adalah salah satu sarana untuk menyampaikan rasa sayang kepada mereka. Dengan begitu akan ada kedamaian dihati mereka. Kecupan lembut dan mesra dari suami kepada istri atau dari seorang ayah kepada anak-anaknya sangat diperlukan. Ketika berangkat dipagi hari, anak dan istrimu masih tertidur. Tentu ada cara lembut untuk membangunkan mereka. Ciumlah satu persatu mereka seraya berkata dengan penuh kelembutan, “Ayah berangkat, ya sayang. Sumber : siraman |
Belibis: Apa nas dan dalil???
Artikel Terpanas Minggu ini |
ADVERTISEMENT
43600
94
