CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 20835|Reply: 101

All About Indonesian History (merge)

[Copy link]
Post time 8-8-2005 01:59 PM | Show all posts |Read mode
Kejayaan Peradaban Kepulauan Riau

Penulis : Al Furqon

Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) menjadi semakin terkenal setelah Laksemana Tun Abdul Jamil melakukan perintisan dengan membuka lahan di Hulu Sungai Carang, Pulau Bintan, pada tahun 1673. Sebelum itupun, nama besar Kepulauan Riau telah tercatat dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar, seperti Bintan-Tumasik (abad 12 - 13), Kerajaan zaman Melaka (abad 14-15), Kerajaan di zaman Kejayaan Johor (abad 16-17).

Nama besar Kepulauan Riau pada masa lalu memang terukir dalam sejarah kerajaan yang besar, dengan nama kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Lembaran catatan sejarah ini telah menjadi saksi bahwa Kepulauan Riau pernah menyatukan tiga negara dalam satu kawasan pemerintahan, yaitu Riau (Indonesia), Johor dan Pahang (Malaysia) dan Singapura, karena pada waktu itu Singapura yang bernama Tumasik yang berada dibawah Johor. Diperkirakan sejak tahun 1824-1913, di Kepulauan Riau cukup dikenal kebesaran Kerajaan Riau-Lingga.

Masyarakat Kepulauan Riau memang telah memiliki kepiawaian dalam hal berdagang, dan membuat kagum bangsalain sudah sejak lama. Misi Belanda yang mengunjungi Kepulauan Riau pada tanggal 2 Mei 1687 yang dipimpin oleh William Valentyn, yang menjadikan kawasan Kepulauan Riau sebagai pusat dan bandar perdagangan yang pesat, maju, dan ramai.

Leonard Y Andaya, yang terdapat dalam tulisannya mengatakan bahwa taraf kemakmuran (kepulauan) Riau sudah dimulai sejak tahun 1670-an, dengan mengalirnya pertambangan emas dari Indragiri ke Riau yang pada saat itu dibeli oleh orang-orang Inggris, Siam, petani, dan China. Sementara itu, dalam kitab tuhfat An-Nafis ditaja pula, bagaimana (Kepulauan) Riau diurus dengan baik dan menghasilkan kemakmuran yang baik pula.


[ Last edited by chumpon at 17-1-2006 01:14 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 8-8-2005 02:00 PM | Show all posts
Kepulauan Riau pun bertambah jaya, dibawah kearifan Yang Dipertuan Muda Riau IV, Raja Haji, pada tahun 1778. Sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana, maka sangat banyak sekali saudagar-saudagar asing yang berlabuh dan tinggal untuk berniaga di bandar Kerjaan Riau-Lingga. Kejayaan Kerajaan ini pun semakin bergema, dibawah kepemimpinan, Yang Dipertuan Muda Raja Ali. Kerajaan ini sempat pula dicatat oleh Matheson, (baca; tradisi Johor-Riau) sebagai pusat perekonomian yang sangat maju, dan banyak pula para pedagang asing yang tinggal di kawasan/wilayah tersebut.

Kepulauan Riau pada masa lalu sangat dikenal pula sebagai daerah yang subur dalam pembinaan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam sejarah Kerajaan Maritim, yang mengantarkan bahasa Melayu sebagai pemersatu rumpun Melayu. Disini banyak berkumpul cendikiawan dengan tokoh yang bijak, Raja Ali Haji, serta membentuk perkumpulan yang diberi nama Rusydiah Club, yang anggotanya tidak hanya sebatas budayawan dan cerdik-cendikia Melayu diKepulauan Riau, tetapi merambah ke Asia Tenggara dan Makkah AlMukarramah.

Buah pikir dan karya mereka dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, telah membuat Riau Kepulauan cukup dikenal dihampir semua pelahuhan dan pusat pengkajian ilmu pengetahuan dibelahan dunia pada masa itu, bahkan sampai saat ini.

Kemakmuran diberbagai bidang sangat dirasakan saat itu, tetapi dengan adanya perbedaan visi dan misi serta munculnya berbagai kepentingan, baik perorangan, kelompok, maupun puak telah menyebabkan kerajaan maritim yang disegani itu berkecai dan muncul kerajaan-kerajaan kecil yang berdaulat dan terus mengembangkan kekuasaannya.

Bencana lebih besar lagi, dengan dipecah duakannya Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang melalui Treaty of London (perjanjian London) pada tahun 182D
Reply

Use magic Report

Post time 10-8-2005 12:56 PM | Show all posts
The descendants of Sayyid 'Aidarus of Aceh eventually came to rule establishing the Bendahara dynasty of Johor over four states, Johor, Trengganu and Pahang in Malaysia and Riau Lingga in Indonesia. On the death of Sultan Mahmud Shah III of Johor, a dispute over the succession ensued because he had not named a definite heir. Leaders of the powerful Bugis maritime and military community descent from the rulers of Luwu, in the Celebes(Sulawesi), they came into prominence during the rise to power of Sultan 'Abdu'l-Jalil Rahmat Shah, better known in history as Raja Kechil, the putative posthumous child by a non-royal  wife of last Malacca Sultan of Johor, Sultan Mahmud II. Allying themselves with Raja Kechil's rivals, the Bugis princes succeeded in driving him to Siak and restoring the Bendahara dynasty (read Malaysia-Johor and Indonesia-Lingga). At the conclusion of hostilities in 1722, several marriage alliances were forged between the two families. After a long period of dispute between the two branches, and between their colonial supports, a settlement was reached in 1824. The Anglo-Dutch Treaty of London settled the boundaries of their spheres of influence, and two separate states emerged: Johor under British protection, and Riau-Lingga under the Dutch. The settlement of the debt of honour for the Bugis included a joint system of government between the Bugis immigrants and the indigenous Malays. The Malay Sultan settled on Lingga and his Bugis Viceroy, at his stronghold on Riau. Other branches of the Bugis family established themselves in Mampawa and Sambas in Borneo, the Bugis settlements in Cambodia, and the sultanate of Selangor in Malaysia. They also made several prominent marriage alliances in some of the other sultanates of Malaya and Sumatra.

An related link :
http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/riau.htm

[ Last edited by riccckyyy on 10-8-2005 at 01:39 PM ]

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 4-10-2005 07:45 AM | Show all posts
dah ke sana?
Reply

Use magic Report

Post time 8-10-2005 09:43 AM | Show all posts
Batam tu bukan dlm (daerah) propinsi Riau ke ??
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2005 01:33 PM | Show all posts

Batak ...

SEKILAS SEJARAH, ADAT & BUDAYA BATAK

Versi sejarah mengatakan si Raja Batak dan rombongannya datang dari Thailand, terus ke Semenanjung Malaysia lalu menyeberang ke Sumatera dan menghuni Sianjur Mula Mula, lebih kurang 8 Km arah Barat Pangururan, pinggiran Danau Toba sekarang.Versi lain mengatakan, dari India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba.

Diperkirakan Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Raja Sisingamangaraja XII salah satu keturunan si Raja Batak yang merupakan generasi ke-19 (wafat 1907), maka anaknya bernama si Raja Buntal adalah generasi ke-20. Batu bertulis (prasasti) di Portibi bertahun 1208 yang dibaca Prof. Nilakantisasri (Guru Besar Purbakala dari Madras, India) menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan COLA dari India menyerang SRIWIJAYA yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang TAMIL di Barus. Pada tahun 1275 MOJOPAHIT menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar rahun 1.400 kerajaan NAKUR berkuasa di sebelah timur Danau Toba, Tanah Karo dan sebagian Aceh.

Dengan memperhatikan tahun tahun dan kejadian di atas diperkirakan :

Si Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur danau Toba (Simalungun sekarang), dari selatan danau Toba (Portibi) atau dari barat danau Toba (Barus) yang mengungsi ke pedalaman, akibat terjadi konflik dengan orang orang Tamil di Barus.
Akibat serangan Mojopahit ke Sriwijaya, Si Raja Batak yang ketika itu pejabat Sriwijaya yang ditempatkan di Portibi, Padang Lawas dan sebelah timur Danau Toba (Simalungun)
Sebutan Raja kepada si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan, bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan si Raja Batak seperti Si Raja Lontung, Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dsb, meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat yang diperintah. Selanjutnya menurut buku TAROMBO BORBOR MARSADA anak si Raja Batak ada 3 (tiga) orang yaitu : GURU TETEABULAN, RAJA ISUMBAON dan TOGA LAUT. Dari ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya Marga Marga Batak.

Sumber : disarikan dari buku "LELUHUR MARGA MARGA BATAK, DALAM SEJARAH SILSILAH DAN LEGENDA" cet. ke-2 (1997) oleh Drs Richard Sinaga, Penerbit Dian Utama, Jakarta

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 30-11-2005 01:26 PM | Show all posts
ADAT BATAK

DALIHAN NA TOLU - The Philosophy of Life
Sistem kekerabatan orang Batak menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak dilahirkan hingga meninggal dalam 3 posisi yang disebut DALIHAN NA TOLU (bahasa Toba), Di Simalungun disebut TOLU SAHUNDULAN . Dalihan dapat diterjemahkan sebagai "tungku" dan "hundulan" sebagai "posisi duduk". Keduanya mengandung arti yang sama : 3 POSISI PENTING dalam kekerabatan orang Batak, yaitu :


HULA HULA atau TONDONG : yaitu kelompok orang orang yang posisinya "di atas", yaitu keluarga marga pihak istri sehingga disebut SOMBA SOMBA MARHULA HULA yang berarti harus hormat kepada keluarga pihak istri agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan.
DONGAN TUBU atau SANINA : yaitu kelompok orang orang yang posisinya "sejajar", yaitu : teman/saudara semarga sehingga disebut MANAT MARDONGAN TUBU, artinya menjaga persaudaraan agar terhindar dari perseteruan.
BORU : yaitu kelompok orang orang yang posisinya "di bawah", yaitu saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya, keluarga perempuan pihak ayah. Sehingga dalam kehidupan sehari hari disebut ELEK MARBORU artinya agar selalu saling mengasihi supaya mendapat berkat.
Dalihan Na Tolu bukanlah kasta karena setiap orang Batak memiliki ketiga posisi tersebut : ada saatnya menjadi Hula hula/Tondong, ada saatnya menempati posisi Dongan Tubu/Sanina dan ada saatnya menjadi BORU. Dengan dalihan Na Tolu, adat Batak tidak memandang posisi seseorang berdasarkan pangkat, harta atau status seseorang. Dalam sebuah acara adat, seorang Gubernur harus siap bekerja mencuci piring atau memasak untuk melayani keluarga pihak istri yang kebetulan seorang Camat. Itulah realitas kehidupan orang Batak yang sesungguhnya. Lebih tepat dikatakan bahwa Dalihan Na Tolu merupakan SISTEM DEMOKRASI Orang Batak karena sesungguhnya mengandung nilai nilai yang universal.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 30-11-2005 03:28 PM | Show all posts
susah nak paham. bahasa indon ke tu?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-12-2005 07:09 PM | Show all posts
Batak ker yang kalau orang tu sakit nak mati, dia suruh panjat pokok kelapa then kat bawah dia orang pasang api, bla jatuh atas api, dia orang makan orang tu ngan air asam ... heheheheh, ni orang citer kat aku masa kecik-kecik dulu.

Kalau gi kat Melting Pot Concorde Hotel ada band Batak kat situ.

Siregar tu nama Batak ekr?

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 2-12-2005 07:23 PM | Show all posts
Ahmad tarmimi siregar tu kalau tak silap keturunan batak juga

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 6-12-2005 01:31 PM | Show all posts
Originally posted by matjawasp at 2-12-2005 07:23 PM
Ahmad tarmimi siregar tu kalau tak silap keturunan batak juga



Betul ke ?? Bukan Bugis ???
;)
Reply

Use magic Report

Post time 6-12-2005 01:33 PM | Show all posts
SIAPAKAH ORANG BATAK? :

Orang Batak terdiri dari 5 sub etnis yang secara geografis dibagi sbb:

Batak Toba (Tapanuli) : mendiami Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah mengunakan bahasa Batak Toba.
Batak Simalungun : mendiami Kabupaten Simalungun, sebagian Deli Serdang, dan menggunakan bahasa Batak Simalungun.
Batak Karo : mendiami Kabupaten Karo, Langkat dan sebagian Aceh dan menggunakan bahasa Batak Karo
Batak Mandailing : mendiami Kabupaten Tapanuli Selatan, Wilayah Pakantan dan Muara Sipongi dan menggunakan bahasa Batak Mandailing
Batak Pakpak : mendiami Kabupaten Dairi, dan Aceh Selatan dan menggunakan bahasa Pakpak.
Suku Nias yang mendiami Kabupaten Nias (Pulau Nias) mengatakan bahwa mereka bukanlah orang Batak karena nenek moyang mereka bukan berasal dari Tanah Batak. Namun demikian, mereka mempunyai marga marga seperti halnya orang Batak.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 6-12-2005 01:33 PM | Show all posts
Dalam buku ANEKA RAGAM BUDAYA BATAK [Seri Dolok Pusuk Buhit-10] terbitan YAYASAN BINABUDAYA NUSANTARA TAOTOBA NUSABUDAYA, 2000 hal 31, menyebutkan bahwa etnis Batak bukan hanya 5, akan tetapi sesungguhnya ada 11 [sebelas], ke 6 etnis batak lainnya tsb adalah :

NO   Nama sub etnis   Wilayah yang dihuni

1.  Batak PASISIR            Pantai Barat antara Natal dan Singkil
2.  Batak ANGKOLA           Wilayah Sipirok dan P. Sidempuan
3.  Batak PADANGLAWAS   Wil. Sibuhuan, A.Godang, Rambe,Harahap                                       
4.  Batak MELAYU             WiL Pesisir Timur Melayu
5.  Batak NIAS                 Kab/Pulau Nias dan sekitarnya
6.  Batak ALAS GAYO        Aceh Selatan,Tenggara, dan Tengah

Yang disebut wilayah Tanah Batak atau Tano Batak ialah daerah hunian sekeliling Danau Toba, Sumatera Utara. Seandainya tidak mengikuti pembagian daerah oleh Belanda [politik devide et impera] seperti sekarang, Tanah Batak konon masih sampai di Aceh Selatan dan Aceh Tenggara.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:10 PM | Show all posts

Palembang: The city of Srivijaya ..............

Palembang: The city of Srivijaya ..


Ada cerita ?

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:10 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:11 PM | Show all posts
Palembang Official Website:
http://www.palembang.go.id

Palembang is a city in the south of the Indonesian island of Sumatra. It is the capital of the province of South Sumatra. Palembang is located at 2

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 10-12-2005 01:12 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:12 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:13 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-12-2005 01:38 PM | Show all posts
Originally posted by zepap at 10-12-2005 01:10 PM
Palembang: The city of Srivijaya ..


Ada cerita ?






CIK ZEPAP....


  tak kan takder Gambar Prasasti ( Batu2 Bersurat )  &  gambar2 rumah orang palembang ?
  :hmm:

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

22-5-2024 02:04 AM GMT+8 , Processed in 0.284903 second(s), 63 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list