Alhamdullillah...
- Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
- Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
- Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
- Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru. - Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
- Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
- Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
- Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa. - Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
- Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
- Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
- Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT. - Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
- Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
- Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)
Alhamdullillah....
Saya suka Tambang Lir Ilir - Ciptaan Syekh Syed (Raden Said/ Sunan Kalijaga)...& Setahu saya...Raden Syed merupakan anakanda Syed Ahmad bin Mansor (Adipati Tuban)...anak murid dan saudara kepada Sunan Bonang.
(Sunan Bonang adalah putera kpd Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali’ Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. )
Walaupun nama Suyukh ni semua telah di jowokan.......
Tapi......kesemua Suyukh R.A adalah berketurunan Arab...& asal drp Hadramaut....& sampai susur kpd Rasullullah s.a.w...
Bagaimanapun....
Utk menerima kenyataan Tuan nobito lagu ilir ilir sebagai lagu asal kepada lagu Ya Thoyyba...saya rasa...maaf...tak dapat saya terima kalau Tuan tidak dapat memberi bukti yg kukuh kerana...lagu Ya Thoyyba berusia lebih Tua drp lagu Ilir ilir....malah dinyanyikan dlm banyak versi di seluruh dunia!
Versi yg saya paste kat atas....nyanyian Syekh Misyari Rasyid Al Afasy tu...dialik Dubai kot....(kan dia imam besar Dubai....rangkap kedua dia nyanyi...'Akho do Albi,"...anak anak kecil Saudi tu nyanyi kalau tak silap..."Akhozu Qalbi"....
Begitu juga....Hadad Alwi & Sulis nyanyi versi.....'Puji Syaidina Ali k.w sja...
(tak cerita pasal madenah al Munawarah ..)
Tapi Syekh Nurdin Al Banjari...& Habib Syekh Abd Qadir as Sagof ...& yayasan sofa...ada sebeut Sydina Abu Bakar As Sidiq, Sydina Umar R.A dll...
Jadi...kepelbagaian versi dari seluruh pelusuk dunia menujukkan Lagu Lir Illir pastinya merupakan versi Syekh Syed Sunan Kalijaga bagi lagi Ya Toyyba (bukan sebaliknya) yg lagu asalnya menceritakan kecintaan pada Bumi Madinah Al Munawarah..
Lagipun...kana Sunan Kalijaga juga asal Arab..
Rentak lagu ni yg mirip lagu..." Tolaal badru.."...saya rasa ...mengesahkan lagu ini memang asal ARAB!
hheee...maaf kalau pendapat saya tidak disenangi Tuan..
|