|
Makam Raja Perlak pertama, Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, di Peureulak, Aceh Timur. Foto: Sri Mulyani.
Syiah di Nusantara
Syiah hadir sejak awal Islam masuk Nusantara. Bahkan, Kerajaan Islam pertama di Nusantara didirikan oleh Syiah.
OLEH: HENDRI F. ISNAENI
Dibaca: 3886 | Dimuat: 20 Juni 2013
HARI ini adalah Hari Pengungsi Sedunia. Ironisnya, justru di hari ini para pengungsi Syiah Sampang direlokasi paksa dari gedung olahraga Sampang. Padahal, jika tengok sejarah, Syiah hadir sejak awal Islam masuk ke Nusantara. Bahkan, menurut beberapa sejarawan, kerajaan Islam pertama di Nusantara didirikan oleh Syiah: Kerajaan Perlak. Bukti arkeologisnya makam Raja Perlak pertama, Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, di Peureulak, Aceh Timur. Sejarawan Slamet Muljana dalam Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara, meyakini Islam yang sampai di Asia Tenggara paling dahulu ialah aliran Syiah. Aliran Syiah dibawa oleh para pedagang Gujarat, Persia, dan Arab ke pantai timur Sumatra, terutama ke Perlak dan Pasai, dan mendapat dukungan dinasti Fathimiah di Mesir. Pada tahun 800 Masehi, sebuah kapal dagang berlabuh di Bandar Perlak. Armada itu mengangkut seratus saudagar Muslim Arab Quraisy, Persia, dan India, yang dipimpin nakhoda Khalifah. Mereka membarter kain, minyak atar, dan perhiasan dengan rempah-rempah. “Rombongan misi Islam yang dipimpin Nakhoda Khalifah semuanya orang-orang Syiah,” tulis sejarawan A. Hasjmy dalam Syi’ah dan Ahlussunnah. Sejak itu, mereka kerap datang ke Bandar Perlak sehingga banyak orang Perlak masuk Islam, termasuk Meurah (Maharaja) Perlak dan keluarganya. Sebagai penghargaan kepada Nakhoda Khalifah, pada tahun 840 Masehi diproklamasikan kerajaan Perlak yang beribukota Bandar Khalifah, saat ini letaknya sekira enam kilometer dari kota Peureulak. “Kerajaan Islam yang pertama berdiri di Indonesia yaitu Perlak, boleh dinamakan Daulah Syi’iyah (Kerajaan Syi’ah),” simpul Hasjmy. Dalam perjalanannya terjadi perebutan kekuasaan antara Sunni dan Syiah di Kerajaan Perlak. Sehingga Kerajaan Perlak terbelah dua: Perlak pesisir untuk Syiah dan Perlak pedalaman untuk Sunni. Persengketaan terhenti ketika mereka menghadapi musuh bersama; Sriwijaya, yang menyerang Perlak pada 986 Masehi. Pada tahun 1006, perang usai karena Sriwijaya harus perang melawan kerajaan Medang yang dipimpin Dharmawangsa. Karena Sultan Perlak pesisir gugur, kerajaan Perlak dipimpin Sultan Perlak pedalaman. Sejak itu, Sunni berkuasa dalam waktu lama. Pengaruh Syiah merambah kerajaan Samudra Pasai. Kerjaaan ini didirikan pada 1042 oleh Meurah Giri, kerabat Sultan Mahmud dari kerajaan Perlak yang menganut Sunni. Meurah Giri jadi sultan pertama dengan gelar Maharaja Mahmud Syah. Keturunannya memerintah Pasai sampai 1210. Pascakematian Sultan Al-Kamil yang tak meninggalkan putra mahkota, terjadi perang saudara. Pada 1261 Meurah Silu, juga keturunan Sultan Perlak, mengambil-alih kekuasaan Pasai. “Meurah Silu adalah seorang Islam sejak awal, bukan diislamkan kemudian. Akan tetapi Islamnya adalah Islam Syiah, yaitu mazhab yang berkembang di Perlak,” tulis Ahmad Jelani Halimi, sejarawan Universitas Sains Malaysia, dalam Sejarah dan Tamadun Bangsa Melayu. Namun Dinasiti Fathimiah rontok pada 1268. Terputuslah hubungan antara kaum Syiah di pantai timur Sumatra dan Mesir. Dinasti Mamluk, yang berkuasa di Mesir dan beraliran Syafii, mengirim Syekh Ismail ke pantai timur Sumatra untuk memusnahkan aliran Syiah. Syekh Ismail berhasil membujuk Meurah Silu untuk menyeberang ke aliran Syafi’i. Hubungan dengan Mamluk di Mesir jelas terlihat dari gelar yang dipakai Meurah Silu, Malikul Saleh. “Gelar ini merupakan gelar pendiri kerajaan Mamluk Mesir, Sultan Malik al-Saleh Najmuddin al-Ayyubi,” tulis Ahmad Jelani. “Selama Sultan Malikul Saleh berkuasa, agama Islam aliran Syiah ditindas,” tulis Slamet Muljana. Sultan Perlak terakhir meninggal pada 1292. Setelah itu, Perlak menjadi bagian dari kerajaan Samudra Pasai di bawah Sultan Malikul Zahir, anak Malikul Saleh. Menurut Hasjmy, kaum Syiah yang terjepit di Perlak berusaha menguasai Pasai. Usahanya berhasil dengan naiknya Arya Bakooy bergelar Maharaja Ahmad Permala menjadi perdana menteri pada masa pemerintahan Ratu Nihrasiyah Rawangsa Khadiyu (1400-1428). Perang kembali pecah antara pengikut Sunni dengan Syiah. Arya Bakooy tewas dalam suatu pertempuran. Syiah pun tersingkir dari arena politik di Samudra Pasai. Tetapi, sebagai suatu aliran politik dan agama, ia masih terus hidup, teristimewa sekali sebagai suatu aliran tasawuf, tarekat, dan filsafat. Portugis yang telah menguasai Malaka, menebarkan ancaman. Kerajaan-kerajaan Islam: Perlak, Samudra Pasai, Beunua (Teumieng), Lingga, Pidie, Daya, dan Darussalam, bersatu menjadi kerajaan Aceh Darussalam pada 1511 di bawah pimpinan Sultan Alaiddin Ali Mughayat Syah. “Di kesultanan ini, kelompok Ahlusunah dan Syiah dapat secara bebas menyampaikan akidah dan pemikiran tasawuf mereka meskipun terkadang terjadi perselisihan di antara mereka,” tulis Muhammad Zafar Iqbal, doktor sastra Persia dari Universitas Tehran Iran, dalam Kafilah Budaya. Selama Samudra Pasai di bawah perdana menteri Arya Bakooy, tokoh besar Syiah Syekh Abdul Jalil berangkat ke Tanah Jawa. Di daerah Jawa dia kemudian dikenal sebagai Syekh Siti Jenar. Di Jawa, dia harus berhadapan dengan sejumlah wali dalam perebutan pengaruh agama dan politik. Siti Jenar akhirnya diadili dan dijatuhi hukuman mati. Syiah juga menjalar ke Minangkabau. Namun kemudian mendapat tentangan dari kaum adat, terutama tiga haji yang baru kembali dari Mekah: Haji Piobang, Haji Sumanik, dan Haji Miskin. Ketiga tokoh Wahabi tersebut membentuk gerakan untuk menentang aliran Syiah dan pemurnian agama Islam. Di Aceh sendiri, pada abad ke-16 dan 17, tokoh-tokoh ulama Syiah dan Ahlusunah dari Arab, Persia, dan India silih-berganti datang. “Di antara para penganjur aliran Syiah yang utama di pantai timur Sumatra ialah penyair Hamzah Fansuri dari Barus dan Syamsuddin al-Sumatrani pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Aliran Syiah di kesultanan Aceh itu pun kemudian dibasmi oleh para pengikut aliran Syafi’i yang dipimpin oleh Syekh Nuruddin Ar-Raniri,” tulis Slamet Muljana. Dalam pengantar buku Syi’ah dan Politik di Indonesia, Azyumardi Azra, direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meragukan klaim-klaim mengenai pergumulan dan kekuasaan Syiah di Nusantara. Dia menyoroti kelemahan pokok dari sisi metodologi dan sumber-sumber sejarahnya. Terlepas dari masih diperdebatkan, yang jelas Syiah bagian dari kita: Indonesia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
keberkahan bagi bangsa2 di Nusantara ![](static/image/smiley/default/biggrin.gif)
mereka tidak merlu memberikan anak2 perempuannya dalam nikah mut'ah yg disyariatkan Syiah ! |
|
|
|
|
|
|
|
Interesting
Namun saya ada beberapa persoalan yang madih belum jelas
A ) dengan hanya menyatakan penemuan bukti arkeologis ttg makam seorang sultan etcet tu adalah syiah, boleh tak dinyatakan sumber bukti itu dan terangkan undur syiah itu? Sebab ini menarik juga.
B) boleh ke kita melihat dalam unjuran timeline akan pertembungan susur galur sejarah islam di tanah arab dengan perkembangan ajaran islam di timur tengah?
Contohnya :
571 baginda nabi Muhammad SAW wafat
Setetusnya zaman abu bakar
So apa yg berlaku di kepulauan nusa tenggara (nusantara) dalam tempoh itu? Adakah perbalahan ttg jawatan khalifah abu bakar as siddiq versus puak penyokong Ali mempunyai impak langsung terhadap jenis dakwah aliran sunni syiah di nusantara? Last edited by mbhcsf on 10-8-2013 11:19 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
Siapa penulis ini by the way? |
|
|
|
|
|
|
|
Hamzah fansuri was a Shiites too? Nuruddina al raniri...interesting, sebab depa ni juga dikatakab dalam karya mereka meniupkan unsur unsur kepentingan mrmrrdekakan tanah air...interesting...hmm.... |
|
|
|
|
|
|
|
mbhcsf posted on 10-8-2013 11:13 PM ![](static/image/common/back.gif)
Interesting
Namun saya ada beberapa persoalan yang madih belum jelas
salaam, dear sister ![](static/image/smiley/default/smile.gif)
bagaimana dengan ied tahun ini ? pulang kampung ? ![](static/image/smiley/default/lol.gif)
mengenai "syiah" ... sy cenderung setuju bahwa terdapat "warna" syiah pada Islam-tradisional yg ada di Nusantara ... tapi ini relatif buram dan tidak menunjukan syiah secara hakiki (syariat-syiah). sy pikir, di suatu waktu, di masa lalu, pernah ada dakwah yg dilakukan aliran syiah, namun tidak terlalu melenceng dari pokok agama (misalnya mengkafirkan sahabat dan merayakan kematian Husain di karbala). mungkin, malah, di masa permulaan, yg terjadi adalah percampuran yg rumit antara berbagai aliran, berikut kepercayaan asli dan Hinduism/Buddhism juga ... ![](static/image/smiley/default/sweat.gif)
sy pernah melihat bendera kerajaan Cirebon yg bergambar "Macan Ali" (Ali's Tiger) berupa khaligrafi berbentuk harimau yg dinisbatkan kepada Ali R. A. ... yg pasti tidak mungkin sahih ![](static/image/smiley/default/sweat.gif)
![](http://artsindividu.files.wordpress.com/2012/08/macan-ali1.jpg)
namun jika yg muncul adalah "syiah" yg saat ini ada ... maka akan muncul perbedaan yg sangat tajam, hingga menyentuh akidah, yg mungkin dapat mengganggu stabilitas kawasan.
semoga Allah melindungi kita dari fitnah perpecahan dan pertentangan; amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
Syiah wujud di Nusantoro sebelum datangnya mazhab Sunnah wal Jamaah...
Kerajaan Islam pertama iaitu Samudera-Pasai adalah Syiah
Syiah di bawa ke sini oleh keturunan Nabi Muhammad yang lari dari dibunuh di Iraq dan Arab |
|
|
|
|
|
|
|
burungantu posted on 11-8-2013 11:48 AM ![](static/image/common/back.gif)
Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Eid mubarak ...nak Diony & da apa kabar?....seronok ...
Syiah bermaksud Pengikut.......Ahlul Bait di Nusantara memang pada asalnya Syiah kemudian masuk Sunnah Wal Jamaah semasa Shariff Mekah diwujudkan iaitu dari kalangan Ahlul Bait demi kesatuan ummat Islam
|
|
|
|
|
|
|
|
nobito posted on 11-8-2013 12:19 PM ![](static/image/common/back.gif)
Syiah bermaksud Pengikut.......Ahlul Bait di Nusantara memang pada asalnya Syiah kemudian masuk Su ...
Alhamdullillah..
Kalau yg dimaksudkan "Syiah " u ..dari "SUDUT BAHASA" sebagai "pengikut" atau " Golongan"..maka ITU BETUL...sebab sememangnya Pengembang Agama Islam di sini sememangnya kebanyakannya adalah golongan Ini...
TAPI...
Istilah yg terselewing iaitu Shiah yg di maksudkan sebagai....RAFIDAH....juga yg sebenarnya hasil ciptaan Yahudi....ABDULAH BIN SABA...yg melalui taktik fitnahnya telah berjaya mencetuskan perang Jamal dan perang siffin....SHIAH YG INI adalah SHIAH KEJI...yg megkafirkan Ibunda kita Umul Mukminin Aisyah.....Juga Syaidina Abu Bakar As Sidiq R.A.......SHIAH YG NI ADALAH KAFIR ...KERANA MENGKAFIRKAN IBUNDA KITA DAN SYAIDINA ABU BAKAR!
Menurut Buya Prof HAMKA ...Ada sebenarnya pendakwah dari kalangan Sahabat Rasullullah s.a.w yg sampai ke Tanah sebelah sini....Tapi..tidak ada didokumentasikan...
Kita lihat ulama Ulama yg sangat brpengaruh di nusantara...misalnya Syekh Abdul samad Palembani (Palimbang)...atau Daud Fatoni.....atau Syekh Abdul Wahab Rokan ( langkat Indonesia)....Juga Syekh Ibn Nafis....semuanya adalah dari Aliran Tsawwuf tarikat (BUKAN SHIAH)...& mereka semua adalah berkait rapat dgn Aliran Mazhab Syafie dan Tarikat Tasawwuf JABAL QUBIS (MAKKAH)...
Hampir semua kita amat rapat dengan Sayyied Ahmad Zaini Dahlan Syekhul Islam...Mufti Haramain dan merupakan Ahlul bait Rasullullah s.a.w..
asy-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan bin Ahmad Dahlan bin ‘Utsman Dahlan bin Ni’matUllah bin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Athoya bin Faaris bin Musthofa bin Muhammad bin Ahmad bin Zaini bin Qaadir bin ‘Abdul Wahhaab bin Muhammad bin ‘Abdur Razzaaq bin ‘Ali bin Ahmad bin Ahmad (Mutsanna) bin Muhammad bin Zakariyya bin Yahya bin Muhammad bin Abi ‘Abdillah bin al-Hasan bin Sayyidina ‘Abdul Qaadir al-Jilani, Sulthanul Awliya` bin Abi Sholeh Musa bin Janki Dausat Haq bin Yahya az- Zaahid bin Muhammad bin Daud bin Muusa al-Juun bin ‘Abdullah al-Mahd bin al-Hasan al-Mutsanna bin al- Hasan as-Sibth bin Sayyidinal-Imam ‘Ali & Sayyidatina Fathimah al-Batuul.
Kesemua Ahli bait adalah ASWJ dan BUKAN SHIAH RAFIDAH!
|
|
|
|
|
|
|
|
burungantu posted on 11-8-2013 11:48 AM ![](static/image/common/back.gif)
Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Eid mubarak ...nak Diony & da apa kabar?....seronok ...
salaam, my dearest uncle ![](static/image/smiley/default/smile.gif)
tidak dapat sy katakan lebih jauh ... sy sependapat dengan yg Paman katakan; semoga Allah melindungi kita dari fitnah kaum munafik dan kafir yg selalu ingin menyesatkan manusia dari kebenaran.
mengenai "pengaruh" syiah ... sy tidak memiliki rujukan yg kuat; yg sy tulis semata2 hanyalah kemungkinan dari kaburnya sejarah Nusantara selama awal penyebaran Islam. dan, memang sebuah kenyataan bahwa tidak terdapat bukti sahih bahwa pernah diutus ulama syiah dari Parsi maupun Mesir-syiah-fatimiah ke kepulauan Nusantara. malah, yg menjadi umum diketahui dan ditulis oleh banyak sumber adalah para da'i dari Baghdad, Jazirah (Makkah & Madinah), Hadramawt, dan Tiongkok (Asia Tengah). namun demikian, terdapat beberapa babad (kitab sejarah tradisional, ditulis oleh ulama pribumi dengan bahasa daerah masing2, tulisan jawi atw sanskrit) yg menuliskan perjalanan putra mahkota Pajajaran ke negeri Mesir, bertemu Saidina Ali (? ini hanya claim tanpa dasar atw mungkin seseorang yg lain atw anachronism sejarah) lalu beliau (Rakyan Xantang, putera Prabu Sri Baduga Maharaja, bergelar Sunan Rahmat Suci) masuk Islam dan menyebarkan Islam di Pasundan (tahta direbut oleh Surawisesa, bekerjasama dengan Portugis). dalam kisah ini, terdapat kemungkinan bahwa pengaruh Syiah-Fatimiyah pernah memberikan warna ... begitupun dengan Syaikh Lemah Abang/ Syeh Siti Jenar di pantai utara Jawa ... namun tidak terdapat bukti yg jelas atas indikasi2 ini ... mungkin malah, yg terjadi adalah beberapa tarikat yg memuliakan ahl bait, hingga nampak seperti syiah, padahal bukan.
sy pernah membaca catatan perjalanan Ma Huan, seorang muslim yg menjadi sekretaris Laksamana Zeng He (beliau pun seorang Muslim), yg melakukan lawatan ke Nusantara (1405-1433 M) pada masa Dinasti Ming, beliau menulis
[Penduduk] negeri ini terdiri dari tiga kelompok masyarakat. Kelompok pertama adalah orang-orang Muslim, mereka berasal dari berbagai (lit. tiap-tiap) kerajaan di barat yang datang ke negeri ini sebagai pedagang (maksudnya orang-orang asing, [mungkin?] dari Afrika, Timur Tengah, dan India: Zanzibar, Arabia, Turki, Persia, India). Dalam hal pakaian dan makanan, mereka [menggunakan barang dan bahan yang] bersih dan baik. Kelompok lainnya adalah orang-orang Tang (maksudnya Tionghwa), yang berasal dari Kuangtung (Guangdong, provinsi), Chang [chou] (Zhangzou, kota di provinsi Fujian), Ch’uan [chou] (Quanzou, kota di provinsi Fujian), dan tempat-tempat lain [di Cina], yang pergi dan menetap di negeri ini. Makanan [yang] mereka [makan] juga bersih dan terpilih. Banyak diantaranya adalah Muslim, [yang taat] melakukan ibadah dan puasa. Kelompok terakhir adalah orang-orang pribumi. Wajah mereka jelek dan aneh rambut terikat [konde], dan tidak beralas-kaki.
Orang-orang Pribumi menyembah iblis , [dimana] negeri ini termasuk [ke dalam] "negeri-negeri-iblis" yang tertulis dalam kitab-kitab Budha (mungkin [diantaranya] adalah karya Fa Hsien, yang menulis "agama kotor" yang dianut oleh masyarakat pribumi di Ye-po-ti pada masa Tarumanagara). Makanan yang mereka makan amatlah kotor dan menjijikkan; seperti ular, semut, dan semua jenis serangga dan cacing, yang dimasak sebentar dengan api, lalu dimakan Anjing-anjing yang mereka pelihara di dalam rumah, makan dari tempat yang sama [dimana mereka makan ] dan [juga] tidur ditempat yang sama [dengan tuan-nya], dan mereka tidak merasa jijik sedikitpun mengenai ini ![](static/image/smiley/default/2.gif)
dari ini, tidak sedikitpun indikasi adanya kaum syiah, yg pasti akan sangat berbeda dari amalan sunnah.
dan, sy pun setuju, TIDAK ADA AHL BAIT YG MENDAKWAHKAN AKIDAH SYIAH ! hampir semua keturunan Ali Radiallahuanhu tetap menetap di Madinah. sedangkan penduduk kufah, yg mengaku2 mendukung ahl bait, malah berkhianat dan terus meraung-menangisi penghianatan mereka di Karbala.
para wanita ahl bait yg hidup selepas targedi Karbala mengecam pengkhianatan syiah-kufah terhadap Sayidina Husain dan pengikutnya:
" Wahai orang-orang Kufah yang khianat, penipu! Mengapa kalian menangisi kami sedangkan air mata kami belum lagi kering karena kedzalimanmu itu. Keluhan kami belum lagi terputus oleh kekejamanmu. Keadaan kalian tidak ubah seperti perempuan yang memintal benang kemudian dirombaknya kembali. Kalian juga telah merombak ikatan iman dan telah berbalik kepada kekufuran...Adakah kalian meratapi kami padahal kalian sendirilah yang membunuh kami. Sekarang kalian pula menangisi kami. Demi Allah ! Kalian akan banyak menangis dan sedikit ketawa. Kalian telah membeli keaiban dan kehinaan untuk kamu. Tumpukkan kehinaan ini sama sekali tidak akan hilang walau dibasuh dengan air apapun".
" Wahai orang-oang Kufah! Semoga buruk keadaanmu. Semoga buruk rupamu. Kenapa kamu menjemput saudaraku Husain kemudian tidak membantunya bahkan membunuhnya, merampas harta bendanya dan menawan orang-orang perempuan dari rumahnya . Semoga Allah melaknat kamu dan semoga kutukan Allah mengenai mukamu". sedangkan kaum syiah terus mengingat penyesalan mereka atas pengkhianatan ini
![](http://1.bp.blogspot.com/-uv_O3_Ehw5E/TZQo4pmcudI/AAAAAAAAAXU/96ftdM-eUp8/s320/capt.bag10501300712.iraq_ashura_bag105.jpg)
entah lah ... dari jalur mana imam2 mereka mengaku2 keluarga Rasul ? ? ? yg jelas, hampir semua claim mereka berujung dari orang2 yg entah dari mana datangnya ... dengan hanya mengaku memiliki nasab secara GHAIB ? ? ? sedangkan tidak seorang pun dari keluarga Imam Ali yg memusuhi Khulafa Ar Rasyid, pun tidak ada yg menangis-meraung di Karbala, dan tidak ada yg mau dijadikan mut'ah ![](static/image/smiley/default/sweat.gif)
bersyukurlah, fitnah ini tidak sampai menyebar-meluas di Nusantara, jika tidak pertentangan tiada henti akan muncul.
|
|
|
|
|
|
|
|
Sambungan : Menurut buya HAMKA....apabila beliau membentangkan kajian beliau yg tenyat bertentangan dgn catatan sejarahwan spt Prof Snouck....
Sejarahwan terulung Indonesia waktu itu..Prof Dr Husain Jayadiningrat telah AMAT AMAT BERMINAT...& telah beberapa kali berbincang dgn Buya HAMKA & merancang utk mengadakan satu Simposium pakar pakar sejarah...
Tetapi belum sempat diadakan..Prof Dr Husain jayadinigrat telah kembali ke Rahmatullah..
|
|
|
|
|
|
|
|
sambung : Munkin tidak ramai megetahui....menurut kajian Prof Fatemi ( Pakistan)..( tulisan dlm majalah 'Islamic Studies - pakistan) ...Khalifah Umaiyah - Khalifah Umar Bin Abdul Aziz R.A ...telah mengirimkan Mubaligh Islam ke Sriwijaya ! |
|
|
|
|
|
|
|
burungantu posted on 11-8-2013 03:29 PM ![](static/image/common/back.gif)
sambung : Munkin tidak ramai megetahui....menurut kajian Prof Fatemi ( Pakistan)..( tulisan dlm maj ...
betul Paman
Prof. Azyumardi Azra mengutip doktor Fatimi; sebuah surat dikirimkan ke hadapan Umar bin Abdul Azis pada tahun 99 H, tertulis;
dari Maharaja (lit: malik al amlak), anak dari seribu raja, yang memiliki seribu gajah, yang istananya terbuat dari emas dan perak yang bercahaya, yang dilayani oleh seribu anak-perempuan-bangsawan, yang di wilayah kerajaannya mengalir dua sungai yang mengairi kebun lidah-buaya, rempah-rempah wangi, pala, dan kamper, yang mewangi sejauh duabelas farsakh.
kepada Raja Arab (Umar bin Abdul Aziz), yang tidak menyekutukan Tuhan,
Kami mengirimkan hadiah, yang tidak cukup disebut hadiah, namun hanya sebagai kenangan pembuka, dan Kami berharap Tuan dapat mengirimkan seseorang yang dapat mengajari kami tentang Islam dan menjelaskannya.
kiranya Tuan dapat menerima kenangan dari Kami, karena Kami adalah saudara dalam Islam.
isi surat adalah rangkuman dari berbagai kutipan yg ditulis berbagai sumber.
TWO LETTERS FROM THE MAHARAJA TO THE KHALIFAH
meskipun kejelasan isi surat perlu ditelusuri lebih lanjut, namun terdapat indikasi bahwa Maharaja yg dimaksud dalam surat adalah Raja Sriwijaya ~ Sribuza ~ Zabaz, bernama Prabu Sri Indrawarman, putra Prabu DapuntaHyang Sri Jayanasa, yang juga mengirim utusan ke Istana Dinasti Sung pada tahun 83, 98, dan 106 H .
dan sebagai tambahan dari ini adalah keadaan Persia sendiri, dimana penguasa Syiah tengah menancapkan pengaruhnya dan membabat habis akidah ahl sunnah dari wilayah mereka (note: sebelumnya, wilayah persia adalah wilayah sunni, sedangkan mesir adalah wilayah syiah) keadaan ini tentu memerlukan da'i syiah dalam jumlah besar hingga mustahil untuk mengirimkan beberapa ke wilayah lain.
well, begitu banyaknya hal yg terjadi dalam kurun abad ke-5 hingga 1500 M, namun yg terdokumentasi sangatlah sedikit dan terpencar di berbagai tempat di seluruh Nusantara ![](static/image/smiley/default/sweat.gif)
sy pikir, yg menjadi perhatian para ulama saat itu bukanlah syiah (yg tengah membangun kekuatan di Persia) namun kelompok2 sesat semacam wihdat al wujud, hulul, dan tanasukh yg mungkin bersembunyi jauh di tengah masyarakat pagan yg awam.
Last edited by dionysusxxyyzz on 11-8-2013 10:25 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
burungantu posted on 11-8-2013 02:51 PM
Alhamdullillah...thanks Nak Diony...memang paman tersangat berbesar hati dgn pandangan pandangan N ...
Oh... Snouck Hugronje nama tu terngiang ngiang di benak saya dan sering disebut dalam buku teks sejarah, so siapakah dia yang sebenarnya? |
|
|
|
|
|
|
|
mbhcsf posted on 12-8-2013 12:28 AM ![](static/image/common/back.gif)
Oh... Snouck Hugronje nama tu terngiang ngiang di benak saya dan sering disebut dalam buku teks se ...
tak silap dia merupakan seorang yang berpura-pura islam
|
|
|
|
|
|
|
|
dionysusxxyyzz posted on 10-8-2013 10:13 PM
keberkahan bagi bangsa2 di Nusantara
mereka tidak merlu memberikan anak2 perempuannya dalam ni ...
bile syiah je nk kait mutaah..yg aku tau mutaah ni bkn benda yg besar pn dlm syiah..tp malaysian suka melebih.. |
|
|
|
|
|
|
|
harmerz01 posted on 12-8-2013 12:33 AM ![](static/image/common/back.gif)
tak silap dia merupakan seorang yang berpura-pura islam
salam aidilfitri..
Saya pernah mendengar namanya ketika belajar Sejarah Islam peringkat STPM..tak silap aku dia seorang orientalis...takpe..nanti saya try cari maklumat penuh tentang dirinya..
|
|
|
|
|
|
|
|
azimar_amril posted on 23-8-2013 11:50 PM ![](static/image/common/back.gif)
salam aidilfitri..
Saya pernah mendengar namanya ketika belajar Sejarah Islam peringkat STPM..t ...
Assallamualaikum warahmatulah
Uncle tak pernah belajar tentang Prof. Snouck Hurgronje....Tapi..Uncle terjumpa nama tu bila mengkaji tulisan tulisan Prof Dr HAMKA....
& Drp apa yg Uncle baca....Prof Snouck seolah olah telah "memetakan" sejarah Indonesia....& seakan akan seluruh dunia mngiktiraf sejarah Indonesia sebagaimana yg dilukiskan oleh Prof Snouck..
(Yg ni kena rujuk pada anakanda @dionysusxxyyzz
YG PASTI.....Prof Snouck ADALAH MUSUH ISLAM!
Prof Snouck menggunakan taktik menjadi ahli....iaitu....menyamar emnjadi Islam (Munafik)...berkahwin dgn anak anak pembesar Indonesia....
& menggunakan taktik menulis sejarah...supaya....Org Indonesia menyangka....ISLAM BURUK & JAHAT....& Telah menyingkirkan agama lain (Hindu & Budha ) drp Indonesia dgn kekerasan & Jahat...
(Supaya..atas dasar "patriotik"...org Indonsia akan membenci Islam & rapat kpd Hindu & Budha )
& Alhamdullillah....Prof Hamka telah berjaya membuktikan....ISLAM TELAH DATANG SEJAK AWAL LAGI! DAN DIRECT DRP TANAH ARAB (Sejak zaman Syaidina Muawiyah Bin Abu Sufian R.A )
( & yg penting...berjaya mengikis ideologi/sejarah PALSU yg telah di titip kedalam bangsa Indonesia oleh Prof Snouck )
|
|
|
|
|
|
|
| |
|