CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

12Next
Return to list New
View: 7371|Reply: 27

pahala boleh ditransfer ke?

[Copy link]
Post time 23-10-2005 12:07 AM | Show all posts |Read mode
i  muskil sungguhlah, selalu sangat terdengar atau terbaca (kat forum ni pun ada) bila orang mengutuk, pahalanya dapat kat org yg dikutuk. ataupun bila kena kutuk, automatic yg dikutuk dapat pahala. contohnya si A kutuk si B, B pun menjawab "alhamdulillah, terima kasih banyak pahala aku dapat hari ni".

Betul ke pahala org yg mengutuk tu boleh ditransferr kepada yg kena kutuk?.  boleh tolong jelaskan. kalau boleh sertakan dengan ayat qur'an atau hadith atau ijma' ulama yang mengatakan perkara ni?

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Gapodio This user has been deleted
Post time 23-10-2005 02:18 AM | Show all posts


Saya cuba jawab .... tapi tak dapat sertakan hadith dan quran sebagai reference.

Yang tentu ... lakukan perkara baik dapat pahala, buat tak baik dapat dosa.

So kalau Si A kutuk si B dan si B menerima secara baik.
   1. Si A akan dapat dosa
   2. Si B akan dapat pahala.

Secara tak langsung pahala si A relatively kurang dari sebelumnya sebab mendapat dosa, dan sebaliknya yang berlaku pada si B. Bottom line Si A akan kurang pahala dan si B bertambah pahala. Persoalan macamana pahala/dosa transfer tu secondary and not important utk dibahaskan. Tapi kalau memang dah banyak masa terluang dan tak ade benda lain yang perlu difocaskan lagi ... boleh lah kita terus mengkaji macamana pahala/dosa tadi transfer dari seorang ke seorang

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2005 02:56 AM | Show all posts
yang aku tau, waktu akhirat nanti, semua manusia di bicara..masuk mahkamah pengadilan lah..sebelum pergi ke syurga dan neraka...

misalnya A dibicara....seorang pengumpat dan tak minta maaf kat org yg dia umpat...
kalau dosa kita sendiri pada Allah ...minta keampunan kepada Allah...tapi kalau dosa kita pada manusia bukan minta ampun pada Allah tapi minta maaf pada orang tu, beritahu dia apa yg kita buat salah pada dia...selagi org tu tak maafkan, kita tak dapat keredhaan Allah..unless of course org tu ego , dah minta maaf tapi org tu tak terima...itu lain ceritalah...yg penting kita dah cakap minta maaf secara khusus apa kesalahan kita pada org tu...

itu sebab seboleh2 nyer jangan lah kita mengumpat, mengeji pada orang...buat jahat pada manusia...

misalnya kita di bicara depan Allah...dah clear line dah kita masuk syurga...ada org membantah.."nanti dulu, orang ni ada buat jahat pada saya"
dah kita jelaskan hutang2 kita ....pas tu dah tak der dah pahala kita yg tinggal semua org yg kita buat jahat dah ambil dah pahala kita...
kita pulak ambil dosa orang tu ..jadi bertambah-tambah lah dosa kita....macam tu skali...
itu sebab apa2 pon kita kena selesaikan di dunia ni...supaya kita dapat naik ke syurga clear line...
mmg selalu kita fikir kita tak buat salah pada org lain...itu kita fikir...tapi kita mungkin lupa kita ada buat salah pada org tu....

selepas allahyarham datin seri hindon dikebumikan, pak lah ada announce pada semua org kalau ada hutang yg tak dijelaskan sila datang selesaikan segera....

itulah sebaik2 tindakan...kalau kita tak sempat selesaikan...pesanlah pada ahli keluarga ....supaya roh kita tenang...

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2005 03:06 AM | Show all posts
lagi satu....masa kat dunia ni kita kumpul lah pahala dan dosa...
tapi masa di akhirat, tak der kumpul2 pahala der...banyak kontra dan transfer...sebab citer di dunia dah habis...ini lah waktu perhintungan...

even masa ajal kita nak sampai dan waktu jenazah nak dikebumikan pon dah ada tanda2 sama ada kita ni org yg baik atau orang yg byk dosa..bergantung dgn amalan kita...
Wallahualam...
Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2005 07:43 AM | Show all posts
salam,

Sesiapa yg mengunpat, segala pahala kebajikannya terhapus dan Allah swt pindahkan kpd org yg diumpatnya.

Spt kata Abu Umamah Al Bahili ra;

"Di akhirat nanti ada hamba Allah yg diberi suratan amalannya dan dilihat byk sekali tercatit pahala kebajikan yg dia tidak pernah lakukan.  Lalu Hamba Allah tersebut bertanya kpd Allah; "Ya Tuhan ku dr mana semua pahala kebajikan ini.  Jawab Allah; itulah hasil drp umpatan org lain ke atas kamu di belakang kamu dan sedangkan kamu tidak tahu."

Mengingatkan perkara itu maka Syiekh Hassan Al Basri, apabila diberitahu kpdnya ttg seorg yg mengumpatnya, lalu Hassan memberi hadiah sedulang kurma kpd org yg mengumpatnya sambil berkata:

"Aku mendpt tahu bhw engkau tlh menghadiahkan kebajikan kpd aku.  Maka sekarang aku ingin membalasnya dgn hadiah ini.  Aku harap engaku terimalah yg tidak sebanding dgn hadiah yg engkau berikan, lagi pun aku tidak mampu membalas melebihi apa yg engkau hadiahkan itu"

wallahua'lam
Reply

Use magic Report

Post time 23-10-2005 11:20 AM | Show all posts

Reply #1 cactus's post

Bukannya ditransfer...... macam reward jugak.... mugnkin orang tu sabar, dan ucapkan Alhamdulillah.. mestilah dapat Pahalakan

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 26-10-2005 05:09 PM | Show all posts

sokong

Originally posted by adlismel at 23-10-2005 11:20 AM
Bukannya ditransfer...... macam reward jugak.... mugnkin orang tu sabar, dan ucapkan Alhamdulillah.. mestilah dapat Pahalakan


Pahala dan dosa dalam islam tidak boleh dipindahkan atau diberi keatas orang lain, adlisme dah beri satu logik mudah.kita bukan macam kristian yang wujud dosa warisan yang mana dosa Nabi adam dipindahkan kepada anak dan cucu cicit..........sampai ke ciut.

dalam al quran ada sebut...tapi saya tak ingat surah mana dan ayat berapa tapi kalau ada keizinan tuhan saya akan berikan.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 26-10-2005 05:32 PM | Show all posts
Salam,

6:164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."

35:18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252]. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu).

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 30-10-2005 10:48 PM | Show all posts
terimakasih kepada yang sudi beri penjelasan.

hmm, daripada penerangan saudara/ri jelaskan di atas ada yang kata pahala/dosa boleh ditransfer dan ada yang kata tidak boleh berdasarkan riwayat dan ayat al-Quran.

tapi i muskil lagi sebenarnya. sebab pernah jugak i dengar kalau anak perempuan yang dah akhil baligh tapi parentsnya tak tegur dan tegah, ibu-bapanya akan turut menangung dosa. begitu juga kemungkaran isteri akan turut ditanggung oleh suaminya. ini yang selalu i dengar lah. kalau betul dosa/pahala tidak ditanggung oleh orang lain, bagaimana penjelasan untuk masalah ini ye?

[ Last edited by cactus at 30-10-2005 10:50 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 7-11-2005 12:07 PM | Show all posts
Salam,

7:185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?

2:2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

6:116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 7-11-2005 12:42 PM | Show all posts
41:46. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.
Reply

Use magic Report

ponder This user has been deleted
Post time 7-11-2005 01:15 PM | Show all posts
Originally posted by cactus at 30-10-2005 10:48 PM
tapi i muskil lagi sebenarnya. sebab pernah jugak i dengar kalau anak perempuan yang dah akhil baligh tapi parentsnya tak tegur dan tegah, ibu-bapanya akan turut menangung dosa. begitu juga kemungkaran isteri akan turut ditanggung oleh suaminya.

Seorang lelaki bertanggungjawab keatas isterinya dan anak perempuannya yang belum berkahwin. Ini dijelaskan, diantara lain,  dalam surah An Nisaa ayat 34:

"Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telah melebihkan orang-orang lelaki (dengan beberapa keistimewaan) atas orang-orang perempuan dan juga kerana orang-orang lelaki telah membelanjakan (memberi nafkah) sebahagian dari harta mereka. Maka perempuan-perempuan yang soleh itu ialah yang taat (kepada Allah dan suaminya), dan yang memelihara (kehormatan dirinya dan apa jua yang wajib dipelihara) ketika suami tidak hadir bersama, dengan pemeliharaan Allah dan pertolonganNya dan perempuan-perempuan yang kamu bimbang melakukan perbuatan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka dan (jika mereka berdegil) pulaukanlah mereka di tempat tidur dan (kalau juga mereka masih degil) pukullah mereka (dengan pukulan ringan yang bertujuan mengajarnya). Kemudian jika mereka taat kepada kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi, lagi Maha Besar". (An Nisaa 4:34)

Oleh itu, apabila seorang lelaki tidak bertindak menasihati dan memperbetulkan perbuatan isteri atau anak yang melakukan kesalahan, maka lelaki itu berdosa kerana tidak menjalankan tanggungjawabnya. Tetapi, lelaki itu tidak menanggung dosa atas perbuatan isteri atau anaknya, sebaliknya dosa itu ditanggung oleh isteri atau anak yang melakukan kesalahan. Yang ditanggung oleh lelaki itu ialah dosa tidak menunaikan tanggungkawabnya sebagai suami atau ayah.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Manis7474 This user has been deleted
Post time 7-11-2005 06:29 PM | Show all posts
Mcm tu juga kekdg tu org buat kenduri arwahlah apalah..baca surah yassin terpekik2 kononnya pahala nak transfer ke si mati..itu hanyalah amalan yg sia2 jek..pahala still pada org yg membaca tu pun kalau org tu baca dgn etika yg betullah..Allahualim

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Gapodio This user has been deleted
Post time 8-11-2005 08:38 AM | Show all posts
Originally posted by cactus at 30-10-2005 10:48 PM
terimakasih kepada yang sudi beri penjelasan.

hmm, daripada penerangan saudara/ri jelaskan di atas ada yang kata pahala/dosa boleh ditransfer dan ada yang kata tidak boleh berdasarkan riwayat da ...


Cactus,

Tentang dosa anak dan isteri ditanggung oleh parents/suami tu kena faham betul2.

Anak/isteri yang buat dosa memang ditanggung sendiri. Tapi parents dan suami berperanan dan bertanggungjawab mendidik anak2 dan isteri, kalau anak/isteri membuat maksiat kerana kurang didikan dan teguran dari parents dan suami, parents dan suami berdosa kerana tidak menjalankan tugas yang diamanahkan utk mendidik dan mengajar orang dibawah tanggungan mereka. Kalau parents/suami dah menjalankan tugas sebaik mungkin tapi anak/isteri still melakukan dosa, dosa tu setakat anak/isteri sahaja.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Gapodio This user has been deleted
Post time 8-11-2005 08:57 AM | Show all posts
Originally posted by Manis7474 at 7-11-2005 06:29 PM
Mcm tu juga kekdg tu org buat kenduri arwahlah apalah..baca surah yassin terpekik2 kononnya pahala nak transfer ke si mati..itu hanyalah amalan yg sia2 jek..pahala still pada org yg membaca tu pun  ...


Janganlah terlalu keras mengkritik ...kenapa perlu mengatakan terpekik2 ..... Dalam hal ini ada beberapa pendapat jadi ambillah apa yang kita yakin dan jangan perlekehkan pendapta lain yang juga berlandaskan Quran/Hadith. Buat apa bertikam lidah pada benda khilaf nie.

Kan ada hadith mengatakan yang amalan kita terputus selepas mati kecuali dgn meninggalkan anak soleh, amal/sedekah jariah, ....... Dan nabi pun menggalakkan kita berdoa utk parents kita yang dah meninggal dunia. CUma mungkin cara pembacaan yassin tu dah lari dari sedikit. Saya tengok kebanyakan kita menjemput ahli surau baca yassin tapi anak-beranak dan saudara mara si mati sibuk didapur ataupun buat benda lain. Sepatutnya anak beranak dan saudara maralah yang lebih afdhal baca yassin utk si arwah tu.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 8-11-2005 11:54 AM | Show all posts
Originally posted by Gapodio at 8-11-2005 08:57 AM


Kan ada hadith mengatakan yang amalan kita terputus selepas mati kecuali dgn meninggalkan anak soleh, amal/sedekah jariah, ....... Dan nabi pun menggalakkan kita berdoa utk parents kita yang dah meninggal dunia. CUma mungkin cara pembacaan yassin tu dah lari dari sedikit. Saya tengok kebanyakan kita menjemput ahli surau baca yassin tapi anak-beranak dan saudara mara si mati sibuk didapur ataupun buat benda lain. Sepatutnya anak beranak dan saudara maralah yang lebih afdhal baca yassin utk si arwah tu.


Jawapan yang panjang lebar pasal hal ini ada di sini:

http://al-ahkam.net/home/modules ... rticle&sid=8159

Saya perturunkan penutupnya di sini:
Penutup:

Dapat disimpulkan bahawa:

1. Menurut jumhur ulamak salaf, mutaakhir Syafi'i dan Maliki, pahala amalan orang hidup itu sampai kepada si mati, samada ia ibadah badaniyah ataupun bukan seperti doa, istighfar, sedekah dan sebagainya.

2. Mutaqaddimin Syafi'iyah dan Malikiah mengatakan pahala dari ibadah badaniyah tidak sampai kepada si mati.

3. Hasan Bandung dan yang sealiran dengannya mengatakan bahawa yang sampai kepada si mati hanyalah doa dari orang yang hidup supaya Allah ampunkan dia dan pahala dari harta waqafnya, dan pahala dari ilmunya yang digunakan orang, dan pahala meninggalkan anak yang saleh yang boleh mendoakannya. Beliau menolak hadis-hadis sahih yang menunjukkan sampai pahala puasa dan haji kerana dianggapnya bertentangan dengan nash al-Quran.

4. Sebahagian ahli kalam mengatakan bahawa tidak ada satupun yang dapat sampai kepada si mati, samada doa, istighfar atau lainnya.


Bagi saya, personally saya lebih kepada mengharap pahala tersebut akan sampai kalau diniat hendak disedekahkan kepada individu secara spesifik dan ikhlas. Ini kerana saya mengharapkan rahmat Allah bila saya meninggal dunia kelak akan ada orang yang murah hati akan mensedekahkan pahala bacaan Al Quran dan lain-lain amalan kepada saya dan pahalanya sampai kepada saya, inshaallah. Kalau nak diharapkan amalan sendiri sahaja di dunia ini kemungkinan besar tidak mencukupi.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


ponder This user has been deleted
Post time 8-11-2005 01:32 PM | Show all posts
Saya baca article tu, saya dapati banyak diantara hujah yang menyokong "pahala boleh dipindahkan", menggunakan perbuatan-perbuatan menjelaskan hutang - contohnya membayar solat atau puasa yang tertinggal, menunaikan nazar dan sebagainya.

Hutang memanglah perlu dibayar. Tak boleh lari dari menjelaskan segala bentuk hutang - sama ada terhadap manusia atau hutang kepada Allah. Tapi, selain hutang, tak ada hujah yang kukuh yang membolehkannya. Jadi, contohnya, kalau simati lengkap puasanya, kita tak boleh nak berpuasa sunat dan menyedekahkan pahala puasa tu kepada simati, sebab itu bukan hutang.

Saya bersetuju dengan pendapat bahawa hadith yang bertentangan dengan Quran patut ditolak. Tujuan hadith ialah untuk menjelaskan Quran. Hadith tak boleh bercanggah dengan Quran. Kalau Quran kata sesuatu dan hadith kata yang tak sama, dan tak ada cara nak reconcile, kita patut ikut Quran.

Surah Yasin ayat 54 dan Surah An Najm ayat 39 hendaklah dijadikan panduan.

Dalam pada tu, ada hadith dimana Jibrael membawa Nabi s.a.w. ke tanah perkuburan dan mengajarnya berdoa disana. Hanya itu yang dilakukan oleh Nabi - berdoa, bukan menyedekahkan ayat Quran.

Wallahu a'lam.
Reply

Use magic Report

Manis7474 This user has been deleted
Post time 8-11-2005 03:12 PM | Show all posts
Originally posted by Gapodio at 8-11-2005 08:57 AM


Janganlah terlalu keras mengkritik ...kenapa perlu mengatakan terpekik2 ..... Dalam hal ini ada beberapa pendapat jadi ambillah apa yang kita yakin dan jangan perlekehkan pendapta lain yang jug ...



Make maaf brother...ermm....saya ada baca...sebnrnya tak specific surahpun utk dibaca..taktahu kenapa org selalu pilih Surah Yassin..surah2 lain pun sama pun ...memekik maksud saya top from each other voise n bukan itu etikanye pun..erm....apa2pun Allahualim
Reply

Use magic Report

Post time 8-11-2005 03:28 PM | Show all posts
salam.

sebahagian terjemahan surah Yasin 1-11

1. Yaa siin
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.

8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.

9. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

11. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[1264] dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia
12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).

kalau fahamkan terjemahan ini agak-agak surah ini untuk orang mati ke atau untuk orang yang masih hidup?..fikirkan lah..
Reply

Use magic Report

Manis7474 This user has been deleted
Post time 8-11-2005 08:03 PM | Show all posts
Orang yg dah mati mana tahu sapa baca doa untuk dia..dia dah tak tahu apa2pun lagi...tu yg kalau org kata jumpa roh simati itu ini tipulah tu..semua syaitan yg meyerupa jek..tak kiralah nak baca apa surah pun..(eh kenapa kat thread ni jek aku leh reply eh..lain2 nye thread tak nampak apa  langsung..nak tanya mode pun tak boleh)..tolong anyone

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

12Next
Return to list New
You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

19-2-2025 11:03 PM GMT+8 , Processed in 0.805392 second(s), 48 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list