View: 6067|Reply: 56
|
KELAYAKAN PIALA DUNIA: Timor Leste 0 Malaysia 1
[Copy link]
|
|
Edited by :::: at 13-10-2015 05:01 PM
Stadium perbandaran Dili. 3pm |
|
|
|
|
|
|
|
Hik hik... Bakal kena titik lagi ke dgn puak
puak pribumi ini |
|
|
|
|
|
|
|
hummm...klau kalah x tau apa nk ckap lg |
|
|
|
|
|
|
|
mana ada pribumi, rata2 naturalisasi laaa........apapun harap team kendalian OKS akan mempamerkan sesuatu dan memperoleh 3 mata yg berharga..
SELAMANYA HARIMAU MALAYA
|
|
|
|
|
|
|
|
ole...ole....ole....timor laste....ole...ole..ole...
eh silap...
ole...ole....ole...malaysia....ole...ole..ole...kena titik..ole...ole...
|
|
|
|
|
|
|
|
Matlamat Malaysia sekarang cuma mengelakkan tepat tercorot dalam kumpulan A |
|
|
|
|
|
|
|
Betul tuh. Pemain dari Brazil paling ramai.
|
|
|
|
|
|
|
|
Khabarnya pemain dari Portugal pun ada |
|
|
|
|
|
|
|
power diaorg ni
bg kerakyatan terus kat player brazil .
player pon sebat je la..apa ada hal janji boleh main international .
perform sket, ade club nk beli .. market naik . |
|
|
|
|
|
|
|
Aku tengok senarai pemain dipilih serta nama pemain yang tak terpilih untuk perlawanan menentang Laos & Timor leste ini... dah rasa tak sedap hati |
|
|
|
|
|
|
|
tgk scoreboard jela aku kat fleshsekor |
|
|
|
|
|
|
|
3 Okt 2015 18:20:14
Salah satu gelombang protes mengklaim bahwa kehadiran pemain naturaliasi membatasi kesempatan bagi bakat-bakat lokal untuk membela Timor Leste di pentas internasional.
OLEH ERIC NOVEANTO
Kebijakan Federasi Sepakbola Timor Leste [FFTL] yang melakukan gelombang naturalisasi demi meningkatkan prestasi di arena internasional belakangan mendapatkan kritikan pedas dari sejumlah kalangan.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, negara yang merupakan bekas provinsi ke-27 Indonesia tersebut telah menaturaliasi sejumlah pemain terutama asal Brasil, kendati kebanyakan dari mereka tak punya hubungan secara langsung dengan Timor Leste.
Memang langkah yang ditempuh FFTL tersebut sukses mendongkrak level sepakbola Timor Leste, dengan mampu lolos ke babak kualifikasi kedua gabungan antara Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019 untuk kali pertama dalam sejarah serta mengalami lonjakkan peringkat FIFA, dari yang tadinya berada pada dasar peringkat hingga mencapai posisi tertinggi [146] dalam sejarah mereka pada Juni lalu.
Hanya saja, terlepas dari catatan positif berkat proyek naturalisasi pemain, kecaman juga muncul atas kebijakan tersebut. Yang paling panas, datang dari kalangan aktivis maupun suporter sepakbola Timor Leste, yang menuntut pemerintah agar meninjau ulang kebijakan tersebut, di mana dengan mudahnya pemain-pemain asing mendapat status kewarganegaraan Timor Leste.
"Para pemain dari Brasil, mereka hanya datang sehari lalu mendapatkan paspor Timor Leste dan lantas bermain untuk tim nasiotnal," ungkap Jose Luis de Oliveira, pimpinan aktivis sepakbola bernama Amantes Bola seperti dilansir NY Times.
"Kami lebih senang kalah [di pentas internasional] dengan talenta-talenta lokal kami ketimbang meraih banyak kemenangan dengan pemain asing," imbuh salah seorang suporter, Alex Tilman. "Bahkan lebih buruk jika kami tetap kalah saat diperkuat penggawa asing."
Sementara itu di sisi lain, salah satu pemain naturalisasi asal Brasil, Patrick Fabiano, menjelaskan awal mula dari mengapa begitu banyaknya pemain-pemain asal negeri kelahirannya yang akhirnya memperkuat Timor Leste. Berdasarkan keterangannya, ia dan rekan-rekannya mendapat undangan secara langsung melalui koneksi dari pelatih kepala, ofisial tim, maupun saat ditemukan ketika mereka berlaga di kompetisi profesional lintas Asia.
"Ada cerita yang berbeda [dari setiap pemain," ungkap penyerang 28 tahun, yang kini bermain untuk klub Kuwait, Kazma. "Tentang saya, ketika itu saya mendapat undangan dari mereka dan mengatakan: 'Kami akan memberikan [Anda] paspor, Anda bermain untuk kami. Kami mengapresiasi kemampuan Anda dan kami membutuhkan striker seperti Anda."
Masalahnya tak hanya sampai di situ. Situasi tersebut membuat keberadaan para pemain naturalisasi masih menjadi sosok-sosok 'asing' bagi Timor Leste, sebagaimana kehadiran mereka diklaim sebagai penghambat bakat-bakat lokal untuk dapat bermain bersama tim nasional.
"Mereka [para pemain dari Brasil] tidak bermain di kompetisi lokal kami. Oleh karena itu, kehadiran mereka tidak benar-benar meningkatkan dan memberi dampak signifikan bagi tingat permainan Timor Leste," demikian klaim presiden klub lokal, Sport Dili e Benfica, Fernando da Encarnacao.
Merujuk pada aturan FIFA, setiap anggota organisasi memang dibenarkan untuk mengubah kewarganegaraan pemain. Namun regulasi baru yang diterapkan, menjelaskan bahwa federasi sepakbola dunia tersebut mencegah pemain berpindah kewarganegaraan kecuali telah memenuhi syarat dengan tinggal selama lima tahun berturut-turut dalam negara barunya.
|
|
|
|
|
|
|
|
ok .. harap tak ada adegan ludah meludah di tengah padang. |
|
|
|
|
|
|
|
kalah ... biase jek
menang ... job well done OKS |
|
|
|
|
|
|
|
Harap menang laa tak rela nak kalah dgn Timor Leste |
|
|
|
|
|
|
|
ok ok jgn bocor |
|
|
|
|
|
|
| |
|