CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 5082|Reply: 1

(Foto,Video) Isyana Sarasvati new Indonesian Singer

[Copy link]
Post time 10-10-2015 11:15 PM | Show all posts |Read mode
Edited by radityayuwono at 10-10-2015 11:26 PM


Isyana Sarasvati (22) meminjam namanya dari Saraswati, Dewi Pengetahuan dan Kesenian. Ibarat doa yang dibubuhkan sejak lahir, Isyana bertumbuh dalam indahnya musik. ”Musik itu melantunkan emosinya lewat melodi. Seperti bicara, tapi lebih indah,” kata Isyana.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Isyana Sarasvati
Lahir:

Bandung, 2 Mei 1993
Ayah:

Sapta Dwikardana
Ibu:

Luana Marpanda
Pendidikan:

    Diploma di bidang Music Performance di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) dengan jurusan utama Vocal (Opera) dan minor: Composition and Pipe Organ (2010-2013)
    Bachelor of Music with Honours Funded Degree Programme in Collaboration with RCM–London (2013-2015)

Prestasi:

    Juara 1, Kategori Profesional, Kompetisi Vokal Nasional Tembang Puitik Ananda Sukarlan, Indonesia (2013)
    Gold Certificate, 5th Bangkok Opera Foundation Singing Competition Bangkok, Thailand (2013)
    Juara 1, 6th Tan Ngiang Kaw/Tan Ngiang Ann Memorial Vocal Competition, Singapore (2012)
    Pertukaran Pelajar ke Tainan National University of the Arts Tainan, Taiwan (2012)
    Tiga kali mendapatkan Juara Grand Prix Asia Pasific Electone Festival (2005, 2008, 2011)
    Terpilih menjadi salah satu dari 15 Composer Electone Dunia, yang tampil di Yamaha Electone Concours (YEC) 2012 di Tokyo, Jepang
    Lulus piano dengan distinction Grade VIII ABRSM (2007)
    2 kali Finalis Nasional Yamaha Piano Kompetisi
    4 kali menjadi Juara 1 Kompetisi Piano Jawa Barat

Ia cukup pemalu. Namun, Isyana akan menjadi lincah dan cerah saat jarinya menari di atas bilah-bilah piano. ”Aku berbicara lewat musik. Dengan menciptakan lagu, aku bisa menyalurkan emosi. Perasaan yang tak bisa dituangkan lewat omongan bisa disalurkan lewat lagu. Musik menjadi solusi untuk keluar dari sifatku yang introver,” kata Isyana yang ditemui Kompas di Singapura.

Selain untuk menyaksikan konser penyanyi Meghan Trainor yang saat ini sedang naik daun dan digandrungi kawula muda, Isyana kembali ke Singapura untuk menuntaskan ujian pendidikan musiknya. Sejak usia 16 tahun, Isyana memperoleh beasiswa dari Pemerintah Singapura untuk pendidikan Music Performance di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura.

Ia juga memperoleh beasiswa penuh untuk studi lanjutan di Bachelor of Music with Honours Funded Degree Programme in Collaboration with RCM di London, Inggris. Jadilah, Isyana bolak-balik Indonesia-Singapura-Inggris. Pulang ke Indonesia menjadi agenda rutin yang tetap dijalani untuk bertemu dengan orangtuanya yang menetap di Bandung.

Tak hanya bermain musik dan mencipta lagu, kemampuan vokalnya tergolong unik. Dengan memadukan genre opera dan pop, Isyana merintis jalan masuk ke industri musik Tanah Air. Meski memilih jalur pop untuk memenuhi selera pasar, penampilan Isyana sesekali tetap diberi sentuhan musik klasik.

Sebelum menyanyi pop, misalnya, ia memperdengarkan kemampuan vokal ala opera dengan menyisipkan lagu pembuka seperti ”O mio babbino caro”.
KOMPAS/LASTI KURNIA

”Buat iseng aja sih. Buat perkenalan juga. Aku baru di dunia musik komersial. Belum tentu orang tahu saya sudah bermusik sejak kecil. Kalau di dunia Yamaha Jepang sih, namaku lumayan dikenal. Kalau di industri musik Indonesia, aku masih bayi,” kata Isyana.

Sihir musik

Tunggalan atau single pertamanya ”Keep Being You” yang dirilis Sony Music pada November 2014 langsung diterima pasar dan menduduki urutan pertama di iTunes selama dua hari berturut-turut. Bangga terhadap capaian Isyana, video klip lagu itu pun diputar berulang-ulang di televisi kampus NAFA. Di dinding kampus, tampak tempelan artikel dari The Straits Times yang memuat berita tentang konser Bach NAFA dengan foto Isyana sebagai penyanyi utamanya.

Sebanyak 14,7 persen dari total jumlah mahasiswa NAFA berasal dari Indonesia. Karena itu, Isyana tak merasa asing dengan lingkungan kampus. Singapura juga sengaja dipilih karena lokasinya tak begitu jauh, hanya satu jam penerbangan dari Jakarta. Manager Corporate Relations & Outreach NAFA Emma Goh turut mengungkapkan rasa bangganya terhadap Isyana.

Di kampus tersebut, Isyana menghabiskan hari-harinya selama satu pekan penuh untuk belajar. Waktunya juga tersita menjadi guru privat piano dan vokal serta mengikuti berbagai resital musik. ”Saya disiplin ketika belajar. Tugas kami sebagai musisi melayani orang dan terus berkarya. Butuh minimal 10 ribu jam terbang untuk benar-benar memahami musik,” ujar Isyana.

Belajar musik di sekolah formal tak sekadar memberi pembekalan tentang teknik dan praktik musik. Dari kampus, Isyana memperoleh bekal pengetahuan tentang sejarah musik sampai keterkaitan antara musik dan dunia politik. Ia juga mempelajari bahwa mencipta musik haruslah dengan kejujuran hati, bukan sekadar mencari uang.

”Mimpi aku pengin memberi pesan bahwa musik itu relatif sangat lebar. Suara keras, teriak, dan heboh itu belum tentu bagus. Dari cara mereka menyanyikan, kita bisa meneteskan air mata. Bisa merinding. Itu biasanya teknik dan understanding mereka tinggi. Butuh emosi,” ujar Isyana.

Lebih dari sekadar penyaluran hobi, musik punya makna mendalam bagi Isyana. Cenderung penyendiri dan sulit mengungkapkan isi hati, ia sempat stres ketika orang-orang di sekitarnya memintanya untuk lebih bersosialisasi. Meskipun orang lain menilainya sebagai pribadi yang pendiam, sejatinya ada banyak hal yang berkecamuk dalam pemikiran.

”Menyalurkan kata bisa lewat elemen lain: lirik. Ngomong pun sebenarnya sudah bernada di otak dan itu jadi melodi. Kalau sedih, ritme jadi lambat. Kalau senang jadi lebih cepat. Jadi komplet. Ini jawaban dari yang selama ini aku rasain. Saya lari antar-chord pun ada alasannya,” kata Isyana.

Ia lantas mencontohkan tentang ledakan emosi yang dituangkan dalam lagu pada periode barok dan klasik. Pada zaman periode romantis itu, percintaan selalu berakhir dengan sesuatu yang tragis seperti kematian.

”Jadi sebenarnya, menciptakan musik yang lebih mainstream dan komersial itu sesuatu yang agak baru buatku. Dari kecil lahir dan terbiasa dengan musik abstrak: orkestra. Murni klasik dengan elemen pergantian chord yang bukan seperti pop yang gampang orang tangkap. Hanya komunitas tertentu yang bisa dengar,” ujar Isyana.

Dua nyawa

Menggemari musik karya Bach, Mozart, Isyana sudah jatuh hati pada musik klasik sejak kecil. Cita-citanya sejak usia tujuh tahun hingga kini tak pernah berubah, yaitu menjadi komposer dan konduktor orkestra.

Tak fanatik hanya di jalur musik klasik, Isyana tak tabu dengan warna musik baru, seperti lagu Christina Aguilera, A Great Big World, Ten2Five, hingga Beyonce. ”Ibaratnya punya dua nyawa yang saling menginspirasi. Semoga bisa membawa warna musik baru. Campuran klasik dan pop. Menyanyi dengan idealisme saya,” ujarnya.

Ketika menyanyi pop, penggemarnya yang paham musik klasik biasanya akan berkomentar, ”Wah, nada tinggi soprannya kedengaran banget.” Ketika bermain rhythm dalam membuat lagu, ada pula penggemar yang merasa nyaman dengan irama lima per empat yang bersambung dengan empat per empat dan lanjut tiga per empat, berulang-ulang.

Isyana kemudian mendapatkan kontrak dari Sony Music Asia Pasific dan siap merilis album yang tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Di bawah supervisi Hayden Bell, Creative Director dari Bell Hughes Music Group yang pernah memproduseri artis internasional, seperti Celine Dion dan Christina Aguilera, Isyana terbang ke Swedia untuk menggarap album solonya.

Selama 15 hari, Isyana dengan dibantu oleh musisi-musisi Swedia yang tergabung dalam The Kennel Music memproduksi sebuah album. Ada 14 lagu yang tercipta. Salah satunya adalah tunggalan berjudul ”Keep Being You”. Lagu ini diciptakan oleh Isyana dalam waktu sehari.







Video :

https://youtu.be/anMYu17aZT4

https://youtu.be/j01I9Y8EyoQ

https://youtu.be/Xcowz87MLiM

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 15-5-2016 11:16 PM | Show all posts
Tetap dalam Jiwa
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

20-10-2024 01:38 PM GMT+8 , Processed in 0.044237 second(s), 14 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list