CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 2268|Reply: 4

Benarkah Nabi Muhammad Keturunan Jawa ?

[Copy link]
Post time 29-6-2015 01:07 PM | Show all posts |Read mode
Benarkah Nabi Muhammad Keturunan Jawa ?Posted by Ahmad Yanuana Samantho on November 30, 2011 in Atlantis Sunda Land
Ada yang menarik perhatian saya saat melihat timeline sore kemarin. Salah satu lini masa dari akun @SufiKota milik seorang penulis Chandra Malik memaparkan pandangan Cak Nun tentang garis keturunan Nabi Muhammad. Untuk lengkapnya saya sadur tulisan itu:
Muhammad SAW layak diduga sebagai seorang Arab-Jawa. Bukan Arab tulen. Muhammad SAW menolak digambar wajahnya demi menghindari kontroversi pada masa setelah ia wafat. Kontroversi itu terutama mengenai ciri fisik Muhammad SAW yg layak diduga tidak persis Arab tulen.
Cara berjalan Muhammad SAW tidak menunjukkan ciri gesture Arab tulen yg mendongak kepala dan jumawa. Cara berjalan Muhammad SAW ialah melangkah santun dan “seperti menuruni ketinggian bukit”. Tawadlu. Cara berjalan Muhammad SAW adalah berat badan atas condong ke depan/membungkuk, dan kaki kuat berkuda2.
Tuturkata Muhammad SAW lemah-lembut. Mana ada orang Arab [tulen] yg begitu, terutama pada masa itu? Tuturkata lemah-lembut ini khas Jawa, berbeda jauh dari style Arab yg suka bicara kasar dan meledak2. Gesture dan tuturkata Muhammad SAW ini menjadi magnet shg kehadirannya menyedot perhatian Arab2 tulen.
Muhammad SAW suka bertapa [khalwat]. Bangsa Arab tulen tak punya tradisi ini. Bertapa itu khas Jawa. Ibunda Muhammad SAW bernama Siti Aminah. Belum ada studi dan penelitian memadai mengenai Sang Ibu.
Mn Kamba mengkonfirmasi bahwa tidak ada nama Siti di masyarakat Arab tulen. Siti bukan Bahasa Arab. Muhammad SAW berasal dari garis silsilah Ibrahim AS dari Siti Hajar. Hajar juga bukan Bahasa Arab. Siti Hajar layak diduga bukan araab tulen, melainkan imigran. “Kalau bukan dari Klaten, ya dari Solo.” Siti Hajar didatangkan untuk diperistri dan penghibur atas hati Ibrahim yg gundah. Bukan Arab tulen. Siti dan Hajar adalah Bahasa Jawa. Siti = tanah = bumi. Hajar = ajar = mengajar. Tulen Jawa.
Muhammad SAW tidak dididik dg Al-Qur’an dan Hadits. Dia hanif hingga 40 th. Tidak shalat hingga 53th. Tidak ada satu pun Nabi dan Rasul di muka bumi ini yg dididik dg Al Qur’an dan Hadits.
Al Qur’an adl konfirmasi terakhir setelah membaca ayat qauniyah: alam semesta dan dirimu sendiri. Muhammad pernah berkata,”Ana ‘Arab bila ‘Ain. Aku Arab tanpa ‘Ain.” Bukan Arab tulen, tapi Gusti dari Jawa
Hmmm bagaiamana menurut anda??
Nabi Muhammad Adalah Orang Keturunan Jawa yang Hidup di Arab
OPINI  AGUNG PRIBADI | 26 April 2013 | 09:52 Dibaca: 24316    Komentar: 35    3

Tulisan Muhammad ( Gambar diambil dari ideax.blogdetik.com )

Banyak pendapat yang menyatakan tentang genealogi Nabi Besar muhammad SAW dan salah satunya menyatakan bahwa Nabi muhammad merupakan seorang Muarobin seperti pendapat dari Mifthachul Luthfi Muhammad yaitu orang keturunan Indonesia yang hidup di daerah timur Tengah. Jika benar pendapat ini maka suatu anugerah yang besar buat Bangsa Indonesia. Bangsa yang saat ini sedang terpuruk dengan perilakunya yang sangat jauh akan hikmah dan kesopanan. Bangsa yang saat ini sedang tidak memiliki tokoh panutan dan teladan yang Menomor satukan Tuhan sesuai dengan sila pertama pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa”, Ikhlas dan Jujur. Dengan adanya pendapat seperti ini maka di harapkan adanya perubahan perilaku dan semangat kembali mempelajari suri tauladan manusia agung tersebut berupa Hadist dan Sejarahnya yang selama ini banyak di tinggalkan masyarakat Indonesia.
Seperti kata Budayawan Emha Ainun Najib yang menyoroti dan menyimak tentang Nabi Muhammad.Nabi Muhammad SAW layak diduga sebagai seorang Arab-Jawa. Bukan Arab tulen. Nabi Muhammad SAW menolak digambar wajahnya demi menghindari kontroversi pada masa setelah ia wafat. Kontroversi itu terutama mengenai ciri fisik Muhammad SAW yang layak diduga tidak persis Arab tulen.Cara berjalan Muhammad SAW tidak menunjukkan ciri gesture Arab tulen yg mendongak kepala dan jumawa. Cara berjalan Muhammad SAW ialah melangkah santun dan “seperti menuruni ketinggian bukit”. Tawadlu. Cara berjalan Muhammad SAW adalah berat badan atas condong ke depan/membungkuk, dan kaki kuat berkuda-kuda.Tuturkata Muhammad SAW lemah-lembut. Mana ada orang Arab [tulen] yang begitu, terutama pada masa itu? Tuturkata lemah-lembut ini khas Jawa, berbeda jauh dari style Arab yg suka bicara kasar dan meledak-ledak. Gesture dan tuturkata Muhammad SAW ini menjadi magnet sehingga kehadirannya menyedot perhatian Arab-arab tulen. Muhammad SAW suka bertapa [khalwat]. Bangsa Arab tulen tak punya tradisi ini. Bertapa itu khas Jawa.
Jika membicarakan tentang garis keturunan Nabi Muhammad SAW maka tidak akan jauh pembicaraannya dengan Ibunda Siti Hajar dan Nabi ismail AS. Dan perlu diketahui pula bahwa nama “Ismail” merupakan bahasa Ibrani ( Yahudi ) bukan asli Bahasa Arab yang artinya Hamba Tuhan. Ibunda Siti Hajar sebelum dinikahi oleh Nabi Ibrahim AS adalah budak yang utama dari Fir’aun Khufu Raja Mesir kuno yang mengangkat dirinya sebagai Tuhan dan mengaku sebagai keturunan Ra dan Osiris Dewa Matahari dan Bulan Bangsa Mesir Kuno. Fir’au Khufu mengganggap dirinya pantas menjadi tuhan karena selama hidupnya tidak pernah sakit secara kasat mata semacam pilek dan batuk dan sebagainya, berumur panjang konon sampai 600 tahun, mempunyai kekuasaan yang absolut dan mutlak.
Pada waktu pemerintahannya guna mendukung jalannya pemerintahan serta pembangunan bangunan monumental maka Fir’aun Khufu memerlukan para penambang emas yang saat itu hanya manusia-manusia dari Swarnadwipa ( Pulau Emas ) atau yang lebih dikenal dengan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki kemampuan dalam menggali dan menambang emas. Fir’aun Khufu sudah mengetahui sepak terjang para penambang tersebut ketika mereka menggali dan menambang emas di bagian tengah dan selatan Benua Afrika. Guna menunjang keinginan tersebut maka Fir’aun Khufu mengundang para penambang-penambang emas tersebut di bawah pimpinan yaitu kakek dari ayahanda Ibunda Siti Hajar. Beliau merupakan kepala ekspatriat dari Swarnadwipa yang di datangkan oleh Fir’aun Khufu. Seiring dengan banyaknya tambang emas baru yang diketemukan maka banyak pula bertambah para imigran dari daratan Swarnadwipa yang menjadi penambang emas di Negeri Mesir dan sudah diakui menjadi kelompok masyarakat tertentu di Negeri Mesir.
Semakin absolutnya kekuasaan Fir’aun Khufu maka semakin pula dia berbuat semena-mena termasuk salah satunya adalah dia banyak meniduri para perawan darirakyatnya.Tidak terkecuali dia tertarik oleh kecantikan Siti Hajar meskipun beliau merupakan putri ekspatriat penambang emas yang terkemuka. Munculnya penyakit “raja singa” ini pertama kali yang mengidapnya adalah Fir’aun Khufu tersebut karena hobinya yang menyimpang. Disamping itu pula ketika si Fir’aun Khufu setelah meniduri perawan rakyatnya maka dia akan menyunat perempuan tersebut.Selain itu penyakit darah tinggi dan diabetes juga mengidap si raja tersebut di karenakan memakan makanan yang lezat-lezat.
Hal tersebut banyak merisaukan ayahanda Siti hajar, oleh karena itu suatu ketika ayahanda Siti Hajar menawarkan kepada Fir’aun agar Siti Hajar dianggap sebagai keluarganya agar Ibunda Hajar tidak di tiduri oleh Fir’aun Khufu dengan catatan ayahanda Siti hajar menyetorkan Emas lebih banyak dan banyak menemukan tambang emas lagi. Pada saat itu para permaisuri Fir’aun banyak yang menolak status Ibunda Siti Hajar yang merupakan keturunan luar Bangsa Mesir dan pada akhirnya agar membedakan status Ibunda Siti Hajar dengan para permaisuri maka telinga ibunda Siti Hajar di tindik atau diberikan anting-anting. Maka anting-anting ini merupakan bentuk aksesoris Ibunda Hajar yang pertama di dunia disamping beliau pula yang mengenalkan sabuk untukmengikat pinggang.
Waktupun berlalu hingga kedatangan Khalifah Dagang yang di pimpin oleh Nabi Ibrahim hingga si Fir’aun Khufu tertarik akan kecantikan Ibunda Sarah dan diboyonglah Ibunda Sarah ke Istana Fir’aun dan ketika akan di tiduri Fir’aun Khufu tidak sanggup menggerakkan badannya. Karena takut akan ketinggian ilmu Ibunda Sarah maka si Fir’aun pun melepaskan Ibunda Sarah dan memberikan salah satu anggota keluarganya sebagai pembantu Ibunda Sarah yaitu Ibunda Hajar. Dan Ibunda Hajar pun ikut rombongan dari Nabi Ibrahim yang kelak di nikahinya dan kemudian di tempatkan di Makkah serta mempunyai anak yang bernama Ismail dan mempunyai keturunan sebagai Nabi penutup yaitu Nabi Muhammad SAW. Kalau misalkan memang diperlukan penelitian lebih lanjut maka Nabi Muhammad SAW pun meninggalkan fisiknya yaitu berupa rambut yang di simpan di Museum di Turki. Dari rambut maka akan banyak diketahui tentang gen, DNA dan golongan darah yang nantinya dapat mengerucut pada genealogi Nabi Muhammad SAW
P/S





Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-6-2015 03:51 PM | Show all posts
Edited by mnm77 at 29-6-2015 03:53 PM
Muhammad SAW layak diduga sebagai seorang Arab-Jawa. Bukan Arab tulen. Muhammad SAW menolak digambar wajahnya demi menghindari kontroversi pada masa setelah ia wafat. Kontroversi itu terutama mengenai ciri fisik Muhammad SAW yg layak diduga tidak persis Arab tulen.

1. Tak benar.... bukan sebab menghindari kontroversi, tetapi MEMANG NABI TAK SUKA GAMBAR kerana ada larangan pasal bergambar.

Bahkan gambar Nabi Isa pun pernah ada dalam Ka'abah, Nabi perintahkan untuk dimusnahkan! Kalau disebabkan kontroversi masa wafat, kenapa gambar Nabi-nabi yang dah wafat pun tidak dibenarkan juga?

Gambar Nabi-nabi, wali-wali, alim Ulama, bila dipertontonkan, boleh membawa kepada penghormatan dan ta'azim. Namun, penghormatan dan ta'azim melalui gambar boleh berubah jadi sesuatu yang buruk bila manusia semakin jahil dan jauh dari agama, akan mudah dipesongkan oleh Syaitan...


2. Salasilah keturunan Nabi Muhammad dah ada dalam catatan. Boleh tujukkan bahagian mana yang JAWA nya?

3. Sesuatu yang diduga-duga (bersangka-sangka, zhon), tidak boleh diambil pegangan. Harap elakkan menduga-duga nasab keturunan Nabi Muhammad...

WAllahu a'lam
Reply

Use magic Report

Post time 29-6-2015 03:53 PM | Show all posts
Tajuk yang sungguh biadap
Reply

Use magic Report

Post time 29-6-2015 04:33 PM | Show all posts
bahayanya dunia skang, sedangkan maseh dlm ramadhan, ada juga pendapat yg ikut hawa nafsu melulu dan perut sendiri...
ramadhan tiada setan, tetapi maseh ada setan manusia yg bebas buat apa saja
jgn kerana taksub sesuatu seperti bani jawi, maka....habes semua ilmu jadi landasan nafsu
masyallah.....lindungilah umat akhir zaman ni dari fitnah dan bidaah...
masing masing adalah perlu menjaga diri masing masing...itukan ada dlm hadis akhir zaman
yg terpenting, berserah diri kepada Allah swt...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 29-6-2015 04:58 PM | Show all posts
Edited by uniq61 at 29-6-2015 05:03 PM

PERKARA BEGINILAH KITA PERLU BERHATI HATI...INI YANG BERLAKU DI INDONESIA....DIHARAP IANYA MENJADI SEMPADAN BAGI FAHAMAN BEGINI.....BEGITU JUGA DI IRAN YANG MENDAKWA IMAM MAHADI ADALAH DARI KALANGAN MEREKA..MUNGKIN BEGITULAH JUGA DI INDONESIA..BUKANKAH NABI MUHAMMAD S.A.W PERNAH BERSABDA BAGAIMANA RUPA IMAM MAHADI?
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

31-1-2025 11:56 PM GMT+8 , Processed in 0.161626 second(s), 16 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list