CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: viewx

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES

[Copy link]
 Author| Post time 28-1-2014 07:45 AM | Show all posts
Indonesian Firm Wins PAF Aircraft Supply Deal

C-212 light lift aircraft (photo : Airbus group)

MANILA, Philippines - The Air Force is acquiring two new light lift aircraft from Indonesia to boost the delivery of supplies and personnel to remote areas.

Indonesian firm PT Dirgantara Indonesia has won the bidding for the light lift fixed-wing aircraft acquisition project, worth P814 million.

The STAR learned that the defense department issued the notice of award for the project early this month.

Air Force spokesman Col. Miguel Okol said the aircraft could land even in areas that do not have airstrips.

Larger planes like the C-130 and medium lift fixed-wing planes require long runways.

“The light lift fixed aircraft can bring more goods than helicopters.

It can operate in areas with small runways,” Okol told The STAR yesterday.

He said the plane is more flexible, particularly during disaster response operations.

The air assets, Okol said, would ensure on time distribution of relief goods to far-flung areas.

There are three light lift aircraft in the Air Force’s inventory.

Defense assistant secretary Patrick Velez said PT Dirgantara would supply CN 212i planes to the Air Force, which is seeking to beef up its inventory following a series of crashes.

The company is required to deliver the planes within 548 calendar days from the opening of letter of credit, which assures the winning bidder that the government will honor its financial obligations.

The aircraft acquisition project aims to enhance the military’s humanitarian and security efforts.

The plan was to buy an aircraft that can operate in any environment and will provide organic general support for territorial defense, internal peace and security plan, internal security operations, disaster response and national development.

The Aquino administration has vowed to upgrade the capabilities of the military, said to be one of the most poorly equipped in the region.

Other air assets to be acquired include lead-in fighters, long-range patrol aircraft, close air support aircraft, medium lift aircraft, C-130 cargo planes, attack helicopters and combat utility helicopters.


selamat buat PT.DI





Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 28-1-2014 07:49 AM | Show all posts
JAYALAH TNI

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 07:50 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 07:50 AM | Show all posts
     
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 07:51 AM | Show all posts
  
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 07:51 AM | Show all posts
   
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 28-1-2014 07:52 AM | Show all posts
Dua Pesawat T-50i Terakhir Tiba di Madiun
LANUD ISWAHJUDI (27/1),- Sebanyak 16 pesawat T-50i Golden Eagle pesanan Pemerintah Indonesia seluruhnya sudah berada di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, setelah dua pesawat terakhir Sabtu (25/1), tiba di Lanud Iswahjudi yang diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E.

Kedatangan kedua pesawat terakhir tersebut merupakan pengiriman tahap akhir setelah secara bertahap dimana ke-16 pesawat T-50i Golden Eagle, diterbangkan secara ferry dengan rute Sacheon Korea Selatan-Kaohsiung Taiwan -Cebu Philipina-Sepinggan Balikpapan Kaltim-Iswahjudi Air Force Base, oleh Penerbang Korean Aerospace Industries (KAI) ke Indonesia, mulai September 2013 tahun lalu.

SELAMAT BUAT TNU-AU
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 07:55 AM | Show all posts
37 Unit Tank BMP-3F Rusia Kembali Perkuat Alutsista TNI AL



Sebanyak 37 unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F buatan Rusia kembali memperkuat Alutsista TNI AL. Puluhan kendaraan lapis baja itu masuk jajaran Resimen Kavaleri Marinir, setelah diserahkan secara remi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro kepada jajaran Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (27/01). Hadir dalam acara serah terima Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Dankorrmar Mayjend TNI (Mar) Faridz Washington, Duta Besar RI untuk Rusia Djauhari, Duta Besar Rusia untuk RI Mikhail Galuzin serta rombongan dari Komisi-1 DPR RI, pejabat teras Mabes TNI dan Kemhan.

SELAMAT BUAT MARINIR TNI-AL
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 28-1-2014 07:56 AM | Show all posts
BTR-4 akan menggantikan kendaraan amfibi




Mengutip dari konferensi pers tersebut Panglima TNI mengatakan akan meng-upgrade Panser Amfibi AMX-10 yang ada di jajaran Korps Marinir. Selain itu secara bertahap AMX-10 akan diganti dengan Alutsista yang baru. Selanjutnya Kasal juga menambahkan bahwa Panser Amfibi BTR-50 akan diremajakan dengan Alutsista baru pada Rencana Setrategis dua periode tahun 2015 sampai dengan 2019.  Saat ini menurut Kasal, ada sebanyak 70 unit Tank BTR-50 masih memperkuat jajaran Korps Marinir. Pada tahap awal sebagai pengganti BTR-50 akan didatangkan sebanyak 55 unit Tank BTR-4. Dengan demikian Korps Marinir akan memilki satu Batalyon Ranpur BTR-4. “Pada Renstra dua dan tiga akan ditambah lagi satu Batalyon BTR-4”, kata Kasal.

SELAMAT BUAT MARINIR TNI-AL
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-1-2014 08:01 AM | Show all posts
SEDIKIT TAMBAHAN



Dalam acara serah terima dilaksanakan penandatanganan naskah penyerahan 37 unit BMP-3F dari pihak Rusia ke Dephan kemudian ke Mabes TNI dan terakhir ke pihak TNI AL. Dalam konferensi pers dengan media, Menhan didampingi Panglima TNI, Kasal, Dankormar serta anggota Komisi-1 DPR RI Mahfudz Sidiq.

Pada kesempatan itu Menhan mengatakan, selain kerjasama pembelian BMP-3F juga dilakukan transfer teknologi antara RI dan Rusia. Dalam hal ini untuk sistem dan senjata BMP-3F akan diproduksi di PT. Pindad. Menhan juga mengatakan Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama untuk pembelian kapal selam Kelas Kilo. Jajaran Kemhan mengajukan spesifikasi untuk Alutsista tersebut diantaranya yaitu minimal Kapal selam tersebut mampu menembakkan misil  pada saat menyelam. Selain itu spesifikasi lain yang menjadi perioritas yakni jangkauan misil dari kapal selam tersebut minimal 200 sampai 300 kilo meter.



SEMOGA PROSES LANCAR DAN CEPAT
TNI-AL MAKIN JAYA DILAUT
Last edited by viewx on 28-1-2014 08:04 AM

Reply

Use magic Report

Post time 4-2-2014 01:16 PM | Show all posts
Kendaraan peluncur roket untuk roket R-Han 122 buatan tempatan!











see more at : https://www.facebook.com/pages/Alam-Indomesin-Utama-PT/157016457730018
Reply

Use magic Report

Post time 17-2-2014 11:18 PM | Show all posts
A good plan for PAL ...
TNI Beli 12 Kapal Selam, 10 Unit akan Diproduksi di Surabaya    Feby Dwi Sutianto - detikfinance
    Senin, 17/02/2014 19:40 WIB

Jakarta -TNI AL membutu*kan sedikitnya 12 kapal selam baru untuk mengganti 2 kapal selam yang saat ini kondisinya sudah tua. Kapal selam ini, untuk memenuhi standar Minimum Essential Force (MEF) pertahanan Indonesia.
TNI AL melalui Kementerian Pertahanan membeli 3 kapal selam dari Daewoo Shipbuilding Marine Engineering. Sebanyak 2 kapal selam akan diproduksi di Korea Selatan (Korsel) dan 1 unit akan diproduksi di Galangan Kapal PT PAL (Persero), Surabaya, Jawa Timur
Kapal ini ditargetkan tiba ke Tanah Air secara bertahap paling cepat tahun 2016 dan 2017. Sedangkan 10 unit dikembangkan dan diproduksi oleh PT PAL.
"Pembuatan 10 kapal selam ini memungkinkan dibuat di Indonesia," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di DPR Senayan Jakarta, Senin (17/2/2014).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, TB Hasanuddin menjelaskan untuk pengembangan di dalam negeri, PT PAL menggandeng Daewoo. Kerjasama ini memungkinkan pengalihan teknologi atau transfer of technology (ToT) oleh Daewoo ke PT PAL.
Selanjutnya PT PAL akan memproduksi kapal selam ke-3 hingga ke-12 di Surabaya. Saat kapal selam ke-1 dan ke-2 diproduksi di Korsel, PT PAL menyiapkan infrastuktur fisik dan tenaga ahli untuk pengembangan dan produksi di Surabaya mulai tahun ini.
Pengembangan ini bakal dibantu suntikan modal pemerintah melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai US$ 250 juta atau kurang lebih Rp 2,5 triliun.
"Kapal selam ke-3 hingga ke-12 dibuat di dalam negeri. April sampai November, kita mulai siapkan SDM, infrastruktur dan TOT PT PAL," sebutnya.
Menurutnya pengembangan kapal selam di dalam negeri bisa menjadi batu loncatan untuk perkembangan industri pertahanan. Bahkan PT PAL diharapkan bisa menjual kapal selam karya putra putri tanah air ke luar negeri atau mengembangkan berbagai varian kapal selam.
"Ini sebuah loncatan teknologi. Selama ini kita punya kapal selam (pempek) dari Palembang," kata TB Hasanuddin berseloroh sambil tertawa.


Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 02:53 AM | Show all posts
Indonesia Segera Miliki Rudal Penangkis Serangan Udara


(telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta : Perang di era modern tak lagi saling berhadapan. Tapi melibatkan persenjataan canggih, termasuk rudal. Sekali tembak, nyawa ribuan orang di posisi target, yang jauhnya ratusan hingga ribuan kilometer, niscaya terancam.Maka dari itu, rudal penangkal sebagai sistem pertahanan alternatif, menjadi wajib dimiliki. Saat ini, TNI Angkatan Udara, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan PT Dahana, sedang mengembangkan rudal Penangkis Serangan Udara (PSU) jarak sedang. Senjata anti-rudal ini akan dikembangkan dari roket-roket yang telah berhasil dibuat Lapan.


Lapan telah berhasil meluncurkan beberapa tipe roket seperti RX-420 yang memiliki daya jangkau di atas 100 km. Lapan juga sedang mengembangkan roket berdaya jangkau 200 km lebih yaitu RX-550.


"Iya dari pengembangan roket Lapan sebelumnya. Mereka sudah berhasil, peluncurannya sudah lurus. Cuman isiannya, pendorongnya itu masih dikembangkan terus," ucap Kadispen TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) Hadi Tjahjanto saat dihubungi, Jakarta, Selasa (25/02/2014).

Hadi menambahkan, saat ini permasalahan untuk rudal penangkis udara terjadi pada propelannya. Rencananya beberapa tahun ke depan propelan ini sudah bisa diperbaiki dan dilakukan uji coba kembali.


"2 atau 3 tahun ke depan isiannya atau propelannya itu sudah ditemukan akan dibuat uji coba lagi. Kalau memang bagus akan ditawarkan pada BUMN atau Bumnis (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis)," imbuh pria berkumis ini.


Apakah pengembangan ini untuk rudal jarak sedang atau jauh? "Nanti kalau propelannya itu sudah teruji tinggal isiannya mau dibuat jarak sedang atau jauh. Kalau nama rudal nunggu sudah jadi baru dari BUMN dengan Kemenhan yang nanti ngasih nama rudalnya," jawab Hadi.

Saat ini TNI AU hanya memiliki PSU yang aktif dari kelas jarak pendek seperti Oerlikon, Starstrek, VL Mica dan lain-lain. Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menuturkan saat ini pihaknya sedang menjajaki PSU untuk jarak sedang. Rencana ini akan disusun di Minimum Esential Force (MEF) rentra kedua (2015-2019).


"Untuk 10 sampai 100 km itu perlu kendali jarak sedang, sekarang kita lagi diproses. Mudah-mudahan segera melengkapi sistem pertahanan kita," kata Putu saat menerima 16 unit pesawat T-50i dari Korea Aerospace Industry (KAI) di Lanud Halim Perdakusuma, Jakarta Timur, Kamis 13 Februari 2014.


Source
Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 02:58 AM | Show all posts
Tracked APC made by PINDAD


Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 12:25 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 27-2-2014 10:34 AM | Show all posts
Pajeri_Nenas posted on 26-2-2014 12:25 PM
http://www.merdeka.com/peristiwa/kurang-rp-11-t-indonesia-gagal-dapat-apache-dan-f16.html

TBH SAMPAH DARI PARTAI SAMPAH MULUTNYA PUN BAU SAMPAH
TBH ngomong asal bacot, asal eksis, asal masuk TV n berita merasa patroit merasa wong cilik
sudah jelas F-16 tahun ne kalau tidak salah juni akan datang, masalah apache tidak ada pernyataan resmi dari kemenhan
rasa muak melihat muka orang ne behitu juga partainya
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 28-2-2014 12:39 AM | Show all posts
viewx posted on 27-2-2014 09:34 AM
TBH SAMPAH DARI PARTAI SAMPAH MULUTNYA PUN BAU SAMPAH
TBH ngomong asal bacot, asal eksis, a ...

Mari kita sama-sama untuk tidak memilih partai si TBH mana pemilu nanti. Bahkan si TBH yang berstatus purnawirawan rela mengeluarkan komentar2 konyol demi menyenangkan partainya dan menjatuhkan nama pemerintah.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-2-2014 07:42 AM | Show all posts
Al-Andalus posted on 28-2-2014 12:39 AM
Mari kita sama-sama untuk tidak memilih partai si TBH mana pemilu nanti. Bahkan si TBH yang bersta ...

Logika gini bro, uang MEF ada 50T trus uang yang terpakai 23T nah sisanya 27T
sekarang yang dipermasalahkan oleh TBH adalah tidak dapat dikucurkannya uang 27T dan tidak dapat diberi uang tambahan 1,1T Lalu dalam hal ini TBH menuduh pemerintah mismanajemen dan salah, coba kita lihat memang uang 27T dan uang tambahan 1,1T tak dapat dicairkan dan dikeluarkan sebab :
1. TNI sudah melakukan kontrak 23T yang sudah dicairkan tentu 23T dan tentu uang 27T tidak dapat kucurkan dulu sebab dengan uang itu masih belum ada kontrak
2. Tambahan uang 1,1T itu disebabkan kurs rupiah dan uang 23T itu tidak cukup, dan pihak kemenhan minta uang talangan dari 27T itu, tapi tidak semudah itu semua harus ada mekanisme, makanya uang ini nantinya bisa dimasukkan dalam APBN-P, Apalagi sekarang sudah bulan 3 dan dekat pemilu, apakah APBN-P segera dibahas ini dapat dipastikan akan molor, ya kita tunggu pemerintahan yang baru, yang saya tekankan disini bukan berarti kita tak punya uang tapi mekanisme harus berjalan dan kita tahu kemenku tak mau ambil resiko dalam hal ini


Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2014 08:52 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2014 08:54 AM | Show all posts
Menhan tegaskan pembelian Apache dan F16 tetap berlanjut

Jumat, 28 Februari 2014 03:18



Merdeka.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, kekurangan Rp 27 triliun tidak membuat proses pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) terhenti begitu saja. Sebab, dari jumlah itu, pemerintah masih memiliki dana sebesar Rp 123 triliun.

Dana tersebut berasal dari platform yang diajukan Kementerian Pertahanan sebesar Rp 150 triliun. Namun, dari jumlah itu, Rp 27 triliun memang tidak dicairkan.

Meski tidak dicairkan, Purnomo beranggapan langkah tersebut sebagai upaya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Sehingga, proses pembayaran alutsista yang dibeli hanya dapat menggunakan dana sebesar Rp 123 triliun saja. Dengan demikian, dalam lima tahun dapat dilunasi sebesar Rp 24,6 triliun.

"Dan ternyata dari sisi jumlah tak mengganggu. Malah kita dapat kapal Usman Harun, John Lie dan Bung Tomo segala. Frigat kita yang baru dari Inggris," ungkapnya.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

26-4-2024 10:47 AM GMT+8 , Processed in 3.322960 second(s), 44 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list