CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: viewx

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES

[Copy link]
Post time 26-12-2021 08:10 PM | Show all posts
1 Unit Kapal 68M untuk Basarnas (Sar & Rescue ) Diluncurkan.. Kapal Cangih Karya Anak Bangsa

Galangan Kapal Indonesia PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) Mengerjakan Kapal Cangih  Basarnas kurang lebih selama 2 tahun










Satu unit kapal yang diberi nama SAR Ganesha 105  hasil karya anak bangsa yang diproduksi oleh perusahan galangan kapal di Tajunguncang, Batam diluncurkan, pada Rabu (23/12) kemarin.

Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, menjelaskan kapal baru ini berukuran panjang 68 meter dan lebar 12 meter.
"Kapal yang dibuat dengan bahan bimetal ini mampu menempuh kecepatan 16 knots," katanya dalam pesan tertulis yang diterima kepripedia, Kamis (23/12).

Dari segi kekuatan, kapal tersebut mampu membawa satu buah unit helikopter tipe Eurocopter AS365 N3 + Dhoupin.
Kapal ini juga memiliki satu set sistem DPO yang dapat mengunci posisi koordinat kapal agar tetap stabil pada koordinat yang telah ditentukan.

"Kapal KN SAR Ganesha 105 ini memiliki kem," terang dia.

Ia pun berharap dengan alutsista berupa kapal serba lengkap ini, menjadi dasar utama Basarnas untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia dan internasional.

"Nantinya kapal Ganesha 105 akan diperuntukan untuk suplai operasi Basarnas dan pusatkan di wilayah Ambon," kata dia.

Henri memaparkan, kapal ini merupakan garapan PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) yang dikerjakan kurang lebih selama dua tahun. Namun karena pandemi ada sedikit kendala.

"Untuk harga produksi pembuatan kapal tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 120 miliar," terang dia kepada awak media.
Ia pun mengungkapkan ke depannya, akan mengurangi pembuatan kapal berukuran besar. Namun memprioritaskan kapal kecil yang dapat menembus ombak besar di perairan samudera.
https://kumparan.com/kepripedia/1-unit-kapal-canggih-untuk-basarnas-yang-dibuat-di-batam-diluncurkan-1xAONdGB1v8/full/gallery/2

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-12-2021 08:06 PM | Show all posts
Offset A400M dan Penjualan Pesawat Terbang Indonesia

Direct offset kepada PT GMF AeroAsia Tbk terkait dengan kemampuan maintenance, repair and overhaul (MRO) A400M, termasuk dokumen-dokumen technical publication dan peralatan ground support equipment.
Paket indirect offset ditujukan kepada PT Dirgantara Indonesia dan terkait dengan CN235 dan NC212i. Apabila kontrak pengadaan dua A400M telah efektif, BUMN industri dirgantara ini akan mendapatkan autonomous right CN235





Kementerian Pertahanan dan Airbus Defence and Space (ADS) telah menandatangani kontrak akuisisi dua A400M dan opsi empat pesawat pada 10 Oktober 2021 di Jakarta dan dilanjutkan kegiatan seremonial serupa saat Dubai Airshow 2021 pada 18 November 2021. Kontrak dua A400M memanfaatkan slot Pinjaman Luar Negeri (PLN) senilai US$ 700 juta dalam Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) sebesar US$ 5,8 miliar yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan pada 26 April 2021. Indonesia bersedia menyisihkan dana sebesar €484 juta kepada ADS untuk mendapatkan dua pesawat angkut yang material airframe-nya menggunakan aluminium alloy, titanium alloy dan carbon fiber ini.

Tercakup pula dalam kontrak, yaitu paket offset yang ditujukan kepada PT GMF AeroAsia Tbk dan PT Dirgantara Indonesia. Dibandingkan dengan kontrak akuisisi 36 Rafale dari Dassault Aviation Prancis dan 6 fregat FREMM dari Fincanteri Italia, sasaran offset A400M lebih bagus karena semua firma penerima offset adalah perusahaan yang bonafit, dapat diandalkan dan memiliki rekam jejak yang jelas dalam bisnis dirgantara maupun pertahanan. Lalu bagaimana detail offset yang didapatkan oleh Indonesia dari ADS sehingga negeri ini akan tercatat sebagai operator ke-10 A400M di dunia?

Pabrikan pesawat terbang Pan-Eropa sepakat memberikan direct offset kepada PT GMF AeroAsia Tbk terkait dengan kemampuan maintenance, repair and overhaul (MRO) A400M, termasuk dokumen-dokumen technical publication dan peralatan ground support equipment. Hal ini selaras dengan kepentingan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) untuk memperluas lini bisnis ke sektor pertahanan melalui GMF Defense yang kini sedang melaksanakan program penggantian center wing box (CWB) sejumlah pesawat C-130 TNI Angkatan Udara. Kemampuan MRO yang diberikan oleh ADS kepada PT GMF AeroAsia Tbk terbatas pada airframe dan tidak mencakup mesin dan avionik.

Paket indirect offset ditujukan kepada PT Dirgantara Indonesia dan terkait dengan CN235 dan NC212i. Apabila kontrak pengadaan dua A400M telah efektif, BUMN industri dirgantara ini akan mendapatkan autonomous right CN235, sehingga semua komponen pesawat terbang yang memiliki endurance delapan jam itu dapat diproduksi sepenuhnya di Bandung. Cakupan autonomous right CN235 di antaranya produksi CWB dan engine mounting, cowling dan eductor. ADS akan memberikan pula jig dan fixture CWB CN235 yang diambil dari fasilitas di Spanyol untuk mendukung produksi CWB dan komponen terkait di Bandung.

ADS setuju memberikan design and sales authorization kepada PT Dirgantara Indonesia untuk NC212i. Pabrikan pesawat terbang Indonesia diperbolehkan untuk memasarkan NC212i ke seluruh pasar dunia, termasuk negara-negara yang tidak tercakup dalam perjanjian yang ada saat ini dengan ADS. Sebelumnya, BUMN ini harus mendapatkan izin dari ADS untuk memasarkan NC212i di luar kawasan Asia Tenggara. Selain itu, ADS akan menghapus pembagian keuntungan yang disepakati secara kontraktual untuk setiap NC212i yang dijual oleh firma yang didirikan pada 23 Agustus 1976 ini.

PT Dirgantara Indonesia akan pula menerima current design data package NC212i dari ADS, selain transfer teknologi untuk kustomisasi yakni standar konfigurasi EE92 yang sudah mendapatkan sertifikasi EASA. Standar konfigurasi EE92 merupakan kode untuk NC212 yang di antaranya mencakup kalkulasi tentang stress dan strain dan sebarannya, suatu hal yang sangat penting dalam desain, produksi maupun modifikasi pesawat terbang. Semua paket terkait NC212i diperlukan karena produksi pesawat yang ditenagai oleh mesin TPE-331-12JR-701C buatan Honeywell hanya dilakukan di Bandung saja.

Autonomous right CN235 dapat mempercepat penyerahan pesanan ke konsumen firma ini karena CWB dan komponen lainnya akan diproduksi di Bandung. Namun 2017 merupakan tahun terakhir BUMN yang pernah dipailitkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mendapatkan pesanan CN235 dari konsumen. Dalam kurun waktu 2018-2021, PT Dirgantara Indonesia gagal mendapatkan pesanan CN235 lagi konsumen, sehingga penyerahan CN235-220 MPA N70 untuk TNI Angkatan Laut pada tiga bulan pertama 2022 akan menjadi penyerahan backlog order terakhir. Secara otomatis, lini produksi CN235 di Bandung akan tutup sementara sampai mendapatkan pesanan baru dari konsumen.

Mengapa tidak ada pesanan baru untuk CN235 kepada BUMN ini selama empat tahun berturut-turut? Apakah masalah kemampuan pemasaran? Apakah ada persaingan antara ADS dan PT Dirgantara Indonesia pada ceruk pasar yang hampir sama, yaitu antara C295 versus CN235? Ataukah perpaduan antara kedua faktor tersebut?

Untuk NC212i, backlog order kini terdiri atas tujuh unit pesanan Kemhan berdasarkan kontrak 2017 dan dua buah pesanan Ministry of Agriculture and Cooperative Thailand yang ditandatangani pada 2020. Sementara pada 2021 tidak ada pesanan NC212i dari konsumen. Meskipun offset dari ADS cukup menguntungkan bagi PT Dirgantara Indonesia, tetapi kemampuan manajemen PT Dirgantara Indonesia untuk menjual CN235 dan NC212i perlu dibenahi. Rekor empat tahun berturut-turut tanpa ada pesanan CN235 jelas akan mempengaruhi cash flow perseroan antara tiga tahun hingga lima tahun mendatang.
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20211227053343-14-302178/offset-a400m-dan-penjualan-pesawat-terbang-indonesia

Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2021 08:07 PM | Show all posts
Indonesia Air Force to Take Delivery of C-130J-30 Super Hercules at the End of Next Year



It has been disclosed by Indonesia Air Force Chief Air Marshal Fadjar Prasetyo that the first C-130J will arrive home in Indonesia at the end of 2022. Indonesia’s purchase of the C-130J was revealed when Prasetyo visited the production line in September and took a photo with the section of the first aircraft being assembled for the country. The Indonesian Air Force also will relocate four air squadrons from Halim Perdanakusuma Airport, East Jakarta, that is scheduled to undergo a major renovation during which flight activities will be suspended. The CN-295 Air Squadron 2, C-130 Hercules Air Squadron 31, and Technical Air Squadron 021 will be relocated to Husein Sastranegara Airport, and the squadron officers stationed at the airport will be rotated every two weeks.

The Indonesian Air Force still operates a C-130B and KC-130B fleet that was procured second-hand in the early sixties. The C-130B’s were reinforced with second-hand L-100s and C-130Hs in the eighties. The Indonesian Air Force Hercules aircraft are operated by Air Squadron 17 and Air Squadron 31, both part of Air Wing 1, at Jakarta/Halim Perdana Kusuma, Air Squadron 33 (Wing Udara 5) at Ujung Pandang/Hasanuddin and Air Squadron 32 (Air Wing 2) at Malang/Abdul Rahman Saleh. The whole, some twenty Lockheed C-130 Hercules transport aircraft, is aging and must be replace soon. Externally similar to the classic Hercules in general appearance, the J-model features considerably updated technology.

The Indonesian Air Force has confirmed plans to buy additional Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules tactical transport aircraft. During his visit to Lockheed Martin’s C-130J production site in Marietta, US state of Georgia, the Indonesian Air Force Chief of Staff Air Marshal Fadjar Prasetyo was photographed next to a C-130J-30 (construction number 382-5951) cockpit section bearing the Indonesian flag an indication that production of at least one aircraft is ongoing.
https://militaryleak.com/2021/12/27/indonesia-air-force-to-take-delivery-of-c-130j-30-super-hercules-at-the-end-of-next-year/?amp

Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2021 08:34 PM | Show all posts
KRI Diponegoro – 365, KRI Sultan Hasanuddin – 366 dan KRI Frans Kaisiepo – 368
Satkor Koarmada II khususnya KRI Kelas Sigma












This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2021 08:38 PM | Show all posts
Edited by rifa at 27-12-2021 08:43 PM

KRI R.E. Martadinata yang merupakan salah satu unsur Satgasla Opsgab Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Garda Paus-21 melaksanakan kegiatan peninjauan Suar Karang Unarang sekaligus perbaikan bendera Merah Putih serta pembersihan Suar (26/12).








This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2021 08:42 PM | Show all posts
LCU (Landing Craft Unit) LPD KRI Banjarmasin-592











This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 27-12-2021 08:47 PM | Show all posts
Kapa K-61 TA. 2021














This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 28-12-2021 01:55 PM | Show all posts
PT.PAL Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo Sukses Laksanakan Sea Acceptance Test (SAT)

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo telah sukses melaksanakan Sea Acceptance Test (SAT). Kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Produksi Kapal BRS PT PAL Indonesia (Persero), Tim Kelaikan Material (TKM) dari TNI AL Class LR serta Tim Satgas

Kapal BRS dr. Wahidin Sudirohusodo lulus uji kecepatan dengan maksimum 19.4 knots melebihi kecepatan yang diamanatkan pada kontrak yaitu 18 knots. BRS dr. Wahidin Sudirohusodo sukses lakukan rangkaian uji performa, yakni turning circle test, Z manouvering test, Crash stop astern test. Sehingga keseluruhan rangkaian SAT telah dilaksanakan dan telah dinyatakan lulus oleh Tim TKM dan Class LR.

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 28-12-2021 02:34 PM | Show all posts
Selesai Upgrade CMS Mandhala, TNI AL dan PT Len Uji Tembak KRI Ajak


CMS Mandhala Buatan PT.LEN Karya Anak Bangsa


CMS Mandhala: Sistem Manajemen Tempur Laut Kebanggaan Nasional


CMS Mandhala Len mendukung berbagai protokol software dan hardware yang umum digunakan pada aplikasi marine seperti serial Interface (RS-232, RS-422, RS-485), NMEA, Synchro/Resolver Interface, TCP / IP, dsb. Selain itu, Len juga siap mengimplementasikan protokol proprietary yang digunakan pada berbagai sistem sensor dan senjata.


CMS Mandhala yang ditempatkan di PIT (Pusat Informasi Tempur), secara keseluruhan menghadirkan kemampuan seperti:
  • Picture Compilation yang menyajikan visualisasi terhadap situasi taktis peperangan yang antara lain     meliputi tampilan track (sesuai dengan simbol-simbol yang digunakan di TNI-AL), peta laut elektronik serta video radar.
  • Maneuver/Formasi Gugus Tempur yang meliputi Open/Close at Given Bearing, Open/Close to Given Distance, Stationing, Transit at given distance.
  • Fungsi Peperangan Laut yang membantu kegiatan peperangan laut seperti : Plan Cordon (Menyajikan informasi taktik pengepungan sasaran bawah air), Furthest On Circle (Menyajikan informasi pertahananpreventif terhadap ancaman kapal selam), dll.
  • Naval Gunfire Support untuk melakukan tembakan bantuan ke darat yang meliputi Direct, Indirect, dan Blind Bombardment.
  • Air Control untuk kalkulasi dan menyajikan saran untuk koordinasi dengan unit tempur udara, seperti mengarahkan unit udara pembawa torpedo untuk melakukan penyerangan terhadap kapal selam, memandu pesawat/helikopter ke suatu target untuk melakukan pencegatan (interception), memandu helikopter pada saat helikopter melakukan pendaratan di dek kapal, melakukan konversi koordinat bujur/lintang-georef.
  • Fungsi Umum Navigasi seperti Closest Point Approach (CPA), Collision Avoidance, Man Overboard Recovery, Parallel Index, Route Handling (Waypoint).
  • Firing Control System untuk melakukan tracking sasaran serta melaksanan penembakan yang meliputi deteksi jangkauan sasaran, kalkulasi sudut cegat, serta stabilisasi pada kubah kanon.

















KRI Ajak (653) baru saja rampung dari pemeliharaan depo (hardepo) atau pemeliharaan perbaikan kapal secara menyeluruh pada bulan Desember 2021 ini. PT Len Industri (Persero) dipercaya TNI AL untuk meng-upgrade hardware dan software Combat Management System (CMS) Mandhala, serta mengintegrasikannya dengan sistem senjata, radar dan juga sensor-sensor kapal perang.
https://www.len.co.id/selesai-upgrade-cms-mandhala-tni-al-dan-len-uji-tembak-kri-ajak/

Reply

Use magic Report

Post time 28-12-2021 10:03 PM | Show all posts
Pertahanan ibu kota negara yang baru Di Kalimantan





This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2021 07:13 PM | Show all posts
2 Kapal Perang Baru Perkuat Kekuatan Koarmada III

KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527




Dua kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) ke-8 dan ke-9 yaitu KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 semakin memperkokoh kekuatan operasional dan pertahanan TNI Angkatan Laut (TNI AL), khususnya Koarmada III di wilayah Indonesia timur. Kedatangan kedua kapal tersebut disambut oleh Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah.
https://indonesiadefense.com/dua-kapal-perang-baru-perkuat-kekuatan-koarmada-iii/

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2021 07:13 PM | Show all posts
Edited by rifa at 29-12-2021 08:35 PM

Navy EXPANSION BY MENHAN PRABOWO Credit to Michael Prajanto.

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2021 07:27 PM | Show all posts
PAL akan Gandeng Swasta Revitalisasi Kapal TNI AL
40 KRI Di Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Oleh PT.PAL dan Galangan Kapal Swasta Indonesia


Galangan yang lulus assesment akan menjadi mitra PT PAL untuk bersama-sama mengerjakan proyek revitalisasi armada milik TNI AL






Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) mengapresiasi PT PAL Indonesia (Persero) yang berencana menggandeng galangan kapal swasta nasional untuk melaksanakan proyek revitalisasi kapal TNI AL.

Sekretaris Jenderal Ikatan Perusahaan Iperindo Akan Naim menjelaskan, rencananya akan ada revitalisasi 40 unit armada TNI AL yang melibatkan galangan swasta nasional yang dipimpin langsung oleh PT PAL.

"Perusahaan galangan kapal anggota Iperindo itu nantinya akan diseleksi. Galangan yang lulus assesment akan menjadi mitra PT PAL untuk bersama-sama mengerjakan proyek revitalisasi armada milik TNI AL, meliputi Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO)," kata Akan Naim dalam keterangannya, Jumat (24/12).

Terhadap proyek itu, Direktur Utama PT PAL Kaharudin Djenod, baru-baru ini telah mengundang para pelaku usaha galangan anggota Iperindo yang mendiskusikan rencana tersebut.

Askan Naim mengatakan, bila rencana mulia PT PAL ini terwujud, maka akan menjadi proyek percontohan, yakni kolaborasi antara BUMN dan swasta. Dengan pola kerja yang inklusif ini diharapkan industri maritim nasional bisa bangkit dari keterpurukan.

Ketua umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam menambahkan bahwa ini adalah momentum yang ditunggu selama hampir dua tahun. Program pembangunan dan perbaikan kapal yang transparan seperti ini yang diharapkan para pelaku usaha untuk membangkitkan industri galangan kapal nasional.

Ke depannya, ungkap Eddy,  proyek pembangunan dan pemeliharaan kapal pertahanan dan keamanan jangan lagi dikuasai  segelintir perusahaan galangan, tapi harus dibuka secara transparan dan memberikan kesempatan hidup kepada  semua galangan Nasional yang mampu bekerja.

"Kami dari Iperindo sangat mendukung program PT PAL yang kami nilai ini sangat baik dan transparan untuk kemajuan industri maritim nasional," kata Eddy.

Melalui sinergi seperti ini, lanjut Eddy, akan tercipta pemerataan dan keadilan sekaligus menumbuhkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor maritim.
https://investor.id/business/275712/pal-akan-gandeng-swasta-revitalisasi-kapal-tni-al

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2021 09:37 PM | Show all posts
Dislitbangad Uji Coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel Kerjasama PT. Pindad

Senapan tersebut dirancang dapat melumpuhkan maupun menghancurkan alat perang musuh seperti kendaraan tempur, kendaraan taktis, maupun sasaran udara seperti drone maupun pesawat berawak.












Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) dan PT Pindad (Persero) telah menguji coba prototipe Senapan Sniper Antimaterial kaliber 20 mm.



SNIPER TNI




Reply

Use magic Report

Post time 1-1-2022 11:13 AM | Show all posts
Market Expansion: Turkey Set To Export Patrol Vessels To Indonesia










Wednesday, December 29, 2021  
By Stijn Mitzer and Joost Oliemans

These days Turkish-designed naval vessels ships operate with navies all around the globe as Turkey is rapidly on the way towards attaining near self-sufficiency in the naval sector. As part of this ambitious strive, Turkish shipyards have an ever expanding portfolio of naval ships on offer. When in 2013 Turkey launched a tender for a new class of fast attack craft (FAC) to replace the ones currently in Turkish Navy service, it could make a selection out of close to 30 domestic designs, showing that the scope of the country's naval design craze can hardly be overstated.

Currently offering anything from indigenously-designed landing helicopter docks (LHDs), frigates and even midget submarines to clients home and abroad, it is not unthinkable that Turkey could soon become one of the world's largest exporter of naval vessels. This remarkable feat is in no small part thanks to a government that intends on localising nearly all of its defence needs, which will soon also mean that Turkish shipyards no longer have to rely on foreign-made weaponry when offering their ships for export. In contrast, some twenty years ago Turkey was still largely reliant on foreign designs for the needs of its own navy, with one day exporting ships still a distant pipe dream.

After earlier exporting naval ships to Pakistan, Qatar, the UAE, India, Turkmenistan, Georgia, Nigeria, Egypt and Ukraine, Turkey now appears on track towards tapping into new markets in Southeast Asia. In an interview with SavunmaTR, the Indonesian ambassador to Turkey Dr. Lalu Muhammad Iqbal revealed that negotations had begun on the procurement of warships from Turkey, stating that there will be ''serious increases in cooperation with Turkey on naval systems'' and that ''we need to do more to improve the defense industry relationship [...] That's why some talks started about the possibility of Indonesia to procure a warship from Turkey.''

The first Turkish naval design Indonesia has shown interest in is the KPC 65 (Large Patrol Craft - 65 metres) by TAIS Shipyards. Do not be put off by its designation as a patrol craft, as the 65-metres long vessel packs a serious punch. This comes in the form of a 76mm gun, a dual 35mm gun turret, two 12.7mm STAMP remote weapon stations (RWS), a Roketsan ASW rocket launcher and eight ATMACA anti-ship missiles (AShMs). Of course, this weaponry can be changed depending on the customer's requirements, with Indonesia likely replacing the ATMACAs with Exocets.

One weapon system that will likely be retained however is the Roketsan ASW rocket launcher. The Indonesian Navy continues to operate fourteen Kapitan Pattimura class (Parchim class) in the anti-submarine warfare (ASW) role out of sixteen purchased from Germany in 1992. The German Navy had inherited these vessels from the East German Volksmarine upon reunification of the both Germanies in 1991, but had little need to operate the ships after the end of the Cold War. While greatly strengthening the patrol and ASW capabilities of the Indonesian Navy at the time, the sonar and weapon systems of the class are meanwhile oudated and in need of replacement: Meet the KPC 65.

Indonesia is believed to be interested in an initial acquisition of two KPC 65s for its Navy. Ambassador Dr. Lalu Muhammad Iqbal stated that ''we will go further in the defense industry and we will see significant increases in our cooperation, especially in the field of naval systems [...] and also the development, joint design between the two countries.''  Whether this means if the KPC 65s will undergo design changes based on Indonesian requirements and will be produced at a shipyard in Indonesia is as of yet unknown, although the latter certainly seems plausible.
https://www.oryxspioenkop.com/2021/12/market-expansion-turkey-set-to-export.html?m=1


Reply

Use magic Report

Post time 1-1-2022 11:20 AM | Show all posts
Tepat di penghujung 2021, PTDI serahkan NC212i Ke 3 Dari 9 Pesawat ke TNI AU



PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menyerahkan pesawat angkut ringan NC212i ketiga (dari sembilan yang dipesan Kementerian Pertahanan) kepada TNI AU pada 31 Desember 2021.

Pesawat diterbangkan dari Hanggar Delivery Center PTDI, Bandung menuju ke markasnya Skadron Udara 4 di Lanud Abdulrcahman Saleh, Malang

Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI Gita Amperiawan dan Direktur Produksi PTDI Batara Silaban hadir dalam persiapan ferry flight pesawat tersebut.

Berbeda dengan dua unit NC212i sebelumnya, pesawat ketiga ini dikirim dalam berkonfigurasi Rain Making.

Nantinya pesawat dapat melaksanakan tugas Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yakni dengan menyemaikan garam (NaCl) di suatu wilayah tertentu untuk mengendalikan curah hujan.

Tak hanya menjalankan misi Rain Making saja, pesawat yang masih menggunakan nomor registrasi pabrik AX-2128 ini tetap dapat menjalankan tugas sebagai pesawat transportasi pasukan dan logistik hingga foto udara.

Seri NC212i ini mengadopsi sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot. Pesawat juga telah dibekali winglet yang menjadi lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Sebagai penggeraknya adalah dua mesin turboprop Honeywell TPE331-12JR-701C dengan output 970 hp (723 kW). Baling-balingnya empat bilah tipe R334/4-82-F/13 buatan Dowty Propeller.

Kecepatan maksimumnya 370 km/jam dan ketinggian terbang hingga 7.925 m. Jangkauan 835 km dengan muatan penuh atau terbang feri 2.680 km dengan muatan 1.192 kg.

NC212i diawaki dua kru (pilot dan kopilot), kapasitas angkutnya untuk 25 pasukan terjun payung atau muatan kargo sekitar 2.700-2.800 kg.

Sejak 2014, manufaktur pesawat NC212i sepenuhnya hanya dilakukan di PTDI.

Hingga saat ini sudah 119 unit keluarga NC212 diproduksi di Bandung dari total 603 unit populasinya di seluruh dunia.
https://www.airspace-review.com/2021/12/31/tepat-di-penghujung-2021-ptdi-serahkan-nc212i-ketiga-ke-tni-au/

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 1-1-2022 11:24 AM | Show all posts
Selamat Tahun Baru 2022..Indonesian Navy new X63 Trimaran FAC KRI Golok-688. Credit to North Sea Boats.




Reply

Use magic Report

Post time 1-1-2022 11:33 AM | Show all posts



Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2022 09:40 AM | Show all posts
Sebuah prototipe KF-21 Boramae menjalani berbagai uji darat sebagai persiapan untuk penerbangan pertamanya tahun ini. Sumber melaporkan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan tim uji coba untuk KF-21 Boramae









PT Infoglobal Indonesia berpartisipasi dalam pengembangan Drone Loyal Wingman untuk jet tempur IF-X (KF-21 Boramae) Indonesia.






Drone Loyal Wingman untuk jet tempur IF-X TNI AU



Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2022 09:44 AM | Show all posts
Kembangkan Pesawat N219 dengan Konfigurasi MSA, PTDI Tandatangani MoU dengan PT Infoglobal



Kembangkan Pesawat N219 Konfigurasi MSA, PTDI Tandatangani MoU dengan Infoglobal

01/01/2022, 19:30 WIB

EmitenNews.com - PT Dirgantara Indonesia (Persero)/PTDI dan PT Infoglobal Teknologi Semesta/Infoglobal menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama integrasi sistem misi Maritime Surveillance Aircraft (MSA) pada pesawat N219. Penandatanganan dokumen MoU dilakukan oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan dan Direktur Utama Infoglobal, Adi Sasongko, di Area Produksi II PTDI, Bandung.

Dengan kerja sama ini, ke depan pesawat N219 akan dikembangkan dengan desain khusus sebagai pesawat pengintai maritim atau MSA. Sistem misi dari Infoglobal yang sebelumnya telah terpasang pada pesawat NC212 Maritime Patrol (Patmar) TNI AL kemudian akan dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan pada pesawat N219 MSA produksi PTDI. Infoglobal adalah perusahaan yang bergerak di bidang avionik pesawat tempur/militer, pengolahan data radar, sistem kendali senjata dan software aplikasi pertahanan.
https://www.emitennews.com/news/kembangkan-pesawat-n219-dengan-konfigurasi-msa-ptdi-tandatangani-mou-dengan-infoglobal
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

29-4-2024 12:42 PM GMT+8 , Processed in 3.062837 second(s), 41 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list