Post Last Edit by krxzaqy at 14-2-2011 14:33
Budak 13 tahun cipta laman mirip Facebook
MUKA surat Muhamad Yahya Harlan dalam laman salingsapa.com.
BANDUNG - Walaupun baru berusia 13 tahun, seorang budak lelaki di Indonesia, Muhamad Yahya Harlan ternyata hebat apabila dia mencipta laman jaringan sosial mirip Facebook, lapor akhbar dalam talian,
Tribunnews.com
semalam.Laman itu yang dinamakan salingsapa.com dapat disiapkan Muhamad yang belajar di Sekolah Alam Bandung, di sini, dalam masa sebulan.Konsep salingaapa.com hampir menyerupai Facebook yang diasaskan oleh Mark Zuckerberg dari Amerika Syarikat tetapi Muhamad berkata, laman webnya menampilkan beberapa ciri tambahan."Pada awalnya, saya menonton berita tentang ada orang Indonesia yang mencipta laman web seperti Facebook dalam bahasa Indonesia."Saya terus terfikir, saya juga boleh mencipta laman web serupa, tetapi lebih baik lagi," kata Muhamad ketika ditemui di sekolahnya kelmarin.Seterusnya, anak sulung pasangan Yan Harlan, 45, dan isterinya, Fidriana, 37, itu mulai 'mengklik' komputernya untuk merancang ciri-ciri laman sosial yang akan dihasilkan nanti.Dia turut mendapat bantuan daripada ayahnya yang menyumbang idea tentang ciri-ciri yang diperlukan untuk menghasilkan salingsapa.com.Kini, kejayaan pelajar cilik itu mendapat penghargaan daripada pelbagai pihak.Menurut ibunya, Muhammad membentangkan hasil kerjanya itu di hadapan 12 mahasiswa Institut Teknologi Bandung semalam."Harapan kami ialah laman sosial ciptaan anak saya ini akan digunakan untuk tujuan kebaikan," kata ibunya. - Agensi
SalingSapa.com ternyata bukan buatan indonesia
Pagi ini saya disibukkan sebuah berita di salah satu situs online. Kabar dari Bandung, ada bocah SMP yang membuat situs semacam facebook. Nggak tanggung-tanggung, anak tersebut diberikan kesempatan presentasi di hadapan menteri, rektor, mahasiswa, pegiat TI, dan banyak lagi di aula kampus ITB.
Saya otomatis penasaran dan langsung ke TKP. Begitu melihat tampilannya, sekilas dari menunya saja saya langsung teringat sebuah script open source. Kebetulan, belum lama saya pernah ditunjukkan website semacam itu. Hanya perlu satu menit untuk meyakinkan diri kalo salingsapa.com memang menggunakan open source Jcow.
Ternyata, situs buatan bocah yang diapresiasi sudah menjadi bahan diskusi hangat kemarin. Tidak ada keraguan lagi kalo salingsapa.com memang memakai Jcow dan Muhammad Yahya Harlan hanya melakukan kustomisasi saja (plus menghilangkan credit pada Jcow).
Yang patut disesalkan dari kejadian ini adalah sikap lebay dari banyak pihak. Media, kampus, hingga menteri yang konon berniat mematenkan dan memberi bonus beberapa server untuk kelangsungan situs jejaring sosial “buatan anak bangsa” tersebut. Pak menteri, apanya yang mau dipatenkan kalo itu open source under license bikinan orang lain?
jcow tempat mendownload scipt untuk situs jejaring sosial
Apresiasi memang perlu diberikan kepada anak-anak yang berbakat. Tetapi jika overdosis dan kurang pada tempatnya, justru kasihan dengan anak tersebut. Kadang-kadang ambisi orang tua atau guru di sekolah juga ikut andil dalam kasus seperti ini. Jika benar klaim bahwa salingsapa.com dikunjungi ratusan ribu pengunjung tiap hari, tentu ini perlu sokongan modal yang lumayan besar. Pertanyaannya, siapa pemodal besar tersebut?
Saya tidak perlu sama sekali membandingkan kehebohan ini dengan facebook dan pemiliknya Mark Zuckerberg. Karena ini seperti bumi dan langit ketujuh jauhnya. Mohon maaf jika saya ikutan lebai…
ternyata script salingsapa.com bisa di download oleh siapa saja. sayangnya menteri komunikasi tidak tau apa apa langsung mau mematenkan. kalau begini, apa kata dunia. nanti dunia akan mengira kita seperti malaysia yang suka main klaim sana sini.
kecik2 dah pandai menipu nak gebang satu dunia kunun... takut nnt org malaysia claim.... akhirnya pak menteri, mahasiswa pun kena tipu
|