CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 1932|Reply: 0

Seni, Sisi Sensitif Penyeimbang Hidup 'Rambo'

[Copy link]
Post time 7-12-2015 12:50 PM | Show all posts |Read mode
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini dikenal sebagai aktor laga, ternyata Sylvester Stallone juga meniti 'karier' lain sebagai penulis, pelukis dan kolektor benda seni. Sebagaimana dikabarkan Daily Mail, baru-baru ini, ia kedapatan menyambangi pameran seni.

Pria gagah 69 tahun itu tak sendirian kala menghadiri perhelatan Art Basel VIP di Miami Beach Convention Center, pada awal Desember 2015, melainkan bersama istri, Jennifer Flavin, serta ketiga putrinya yang cantik Sophia, Sistine, dan Scarlet.

Di pameran yang khusus dihadiri tamu VIP itu, Sly tampak asyik memburu karya seni. Tak heran, karena sejak kecil, pria bernama asli Sylvester Gardenzio Stallone ini memang menyukai dan mempelajari seni.





Menurut laman Biography, Sly sempat mengenyam studi seni penulisan lakon drama di University of Miami, setelah sebelumnya mempelajari drama di American College di Swiss. Berikutnya, ia hijrah ke New York untuk mengejar karier akting.

Sepanjang kariernya, nama pria kelahiran New York, 6 Juli 1964, ini amat lekat dengan dua karakter di film lagaRocky dan Rambo beserta segenap sekuelnya, masing-masing sebagai petinju Rocky Balboa dan veteran Perang Vietnam, John Rambo.

Sly gemar melukis sejak berusia delapan tahun. Kegemaran Sly yang satu ini memperlihatkan sisi sensitif yang bertolak belakang dengan sisi maskulin sebagai pria berotot yang jago beradegan laga di film-filmnya.

Saat sedang melukis, sang pemeran The Expendables (2010) mengaku, tak menggunakan busana yang ribet, cukup piyama atau bahkan tak mengenakan apa pun alias telanjang. Belum lama ini, ia memamerkan karyanya di Nice, Perancis.

Tanpa banyak diketahui publik, si Rambo juga pernah berpameran di St. Moritz, Swiss, juga di Russian Museum, St Petersburg, Rusia. Belakangan ini, ia sempat menampilkan karyanya di Museum of Modern and Contemporary Art.

“Kami sengaja menghindari keriuhan yang membuat acara ini berkesan Hollywood,” Mathias Rastorfer, direktur Galeri Gmurzynska di St. Moritz dan Zurich, Swiss, menyatakan kepada Telegraph soal pameran diam-diam Sly.

Sekitar 300 karya seni Sly yang dipajang di galeri ini terjual hingga US$120 ribu atau setara Rp1,6 miliar. Para pemborongnya, antara lain aktor Arnold Schwarzenegger dan John Travolta. Sly sendiri gemar memborong karya seniman muda.

“Saya membeli banyak karya seniman muda seperti Mentor, Schuyff, Hambleton, Cheverny, Kunc, Roloff, Drake, kata Sly kepala laman Interviews, baru-baru ini. “Kebanyakan mereka beraliran neo-surelisme, meramu realitas dan melanggar aturan.”

Tak hanya berkesenian, Sly juga berniat membangun galeri seni. “Kalau perlu, saya tinggal di museum,” katanya kepada Interviews. “Saya biasa menghabiskan waktu berjam-jam di Museum of Modern Art (di New York).”

Diakui Sly, dirinya juga mengoleksi karya seni tradisional, termasuk yang klasik buatan seniman era abad ke-19. Kebanyakan koleksi benda seninya bernuansa romantis, seperti karya Baryes, Menes, Rodins, Delvaux, Botero, Bourdelle, Robert Graham.

“Seni adalah kemampuan berkomunikasi melalui media dan menyentuh perasaan seseorang melalui objek tertentu. Seni adalah inspirasi dan inkubasi,” kata Sly. “Saya menempatkan perasaan subjektif pada benda objektif kepada anda untuk interpretasi subjektif.”

Sly juga gemar membaca. Salah satu buku favoritnya, Revolt of the Angels karya Anatole France. Selain itu, ia juga hobi menulis. Ia mengaku, kegiatan menulis lebih menarik ketimbang melakoni akting.

Meski begitu, bukan lantas Sly meninggalkan akting. Terbukti, ia masih beraksi di film Creed. Stallone kembali menjadi Rocky, walaupun bukan pemeran utama. Karakter Rambo sepertinya juga mendapatkan lampu hijau untuk diangkat ke layar lebar.

Sayangnya proses produksi terkendala dengan proyek layar kaca  yang kemungkinan besar berjudul Rambo: New Blood. Dilansir Screentrant, Rambo 5 versi layar lebar ditunda sementara sampai serial televisinya terealisasikan.

Penulis skrip film Jeb Stuart menjelaskan, bahwa serial televisi Rambo bakal sedikit berbeda. Tidak tertutup kemungkinan kisahnya berfokus pada kehidupan Rambo sebagai pensiunan marinir, juga hubungan dengan anaknya.

Rambo: New Blood tentu memberikan ekspetasi tinggi bagi penonton untuk melihat aksi seru ayah dan anak saat menjalani misi dengan latar belakang militer. Sebelumnya kisah Rambo versi animasi juga pernah ditayangkan di televisi pada 1986.

Terlepas apa pun rencana untuk kelanjutan Rambo, saat ini, perhatian banyak orang sedang tertuju pada Creed yang disebut-sebut berpotensi mendapatkan nominasi Academy Awards, bahkan Sly juga dijagokan meraih Piala Oscar.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

20-10-2024 01:33 PM GMT+8 , Processed in 0.039977 second(s), 13 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list