Sebuah nama yang sederhana. Sulis, begitulah ia dipanggil oleh teman-temannya juga dikeluarganya. Hanya sedikit orang yang tahu nama lengkapnya yang juga sederhana yaitu Sulistyowati. Dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, dari sebuah keluarga yang biasa-biasa saja tapi bahagia. Sumadi nama ayahnya dan Siti Satinem nama ibunya. Sulis adalah anak bungsu dari tiga dara bersaudara..Rina, anak pertama, Devi kedua dan Sulis pamungkasnya. Berbeda dengan dua kakaknya aku sang ibu, masa kehamilan, merawat Sulis didalam rahim, adalah masa-masa paling berat. Selama lima bulan pertama, ibunya menjadi sangat kurus, lambungnya menolak setiap makanan yang dimakannya. Itu semua menambah kebahagiaan ibu Siti, dihari bulan ke enam masa kehamilannya sampai hari kelahirannya pada 23 January 1990.
Sulis kecil yang belum nampak jelas kelebihan yang dimilikinya, telah mengisyaratkan ada magnit dalam dirinya. Tidak jarang para ibu tetangganya, meminjam Sulis sekedar untuk dikudang (bhs.jawa), disayang-sayang. Disekolah, Sulis selalu mendapat perhatian istimewa dari guru pengasuhnya. Bukan saja karena prestasi sekolahnya yang cukup baik, tapi sikapnya yang kalem (bhs Jawa), biasa-biasa saja, simpatik, itulah daya tariknya. Sulis adalah prototype 損uteri Solo
Sulis memulai karirnya seperti menjalani takdir yang memang sudah seharusnya dijalani. Berbeda dengan kebanyakan artis, vokalis pada umumnya. Sulis tidak pernah belajar tekhnik vocal seperti lazimnya orang ingin menjadi vocalis. Ia mengembangkan bakatnya sendiri. Ia menyanyi sekedar mengikuti naluri perasaan hatinya yang lembut. Seperti air sungai, mengalir mengikuti sunnatullahnya sampai ke samudera lepas sesuai kehendak Allah. Begitulah perjalanan Sulis, pelantun sholawat terbaik yang dimiliki dunia saat ini. Banyak orang tidak percaya, bahwa Sulis baru berlatih vocalizing menjelang penerbitan albumnya yang ke empat yaitu 揅inta Rasul 4
PASAR album religi di bulan Ramadan makin berwarna.Para musikus semakin berani menebar dakwah lewat lagu agamais. Mendengar nama Acha dan Irwansyah, yang terlintas di kepala adalah lagu My Heart yang mellow itu.
Tapi apa jadinya jika pasangan pemeran film Love is Cinta dan Heart ini mencoba menyanyikan lagu-lagu religi? Menurut keduanya, lirik-lirik lagu yang ada di album religi 擧ikayah Ramadhan
Liputan6.com, Jakarta: Tak dapat dimungkiri, momen Ramadan selalu dimanfaatkan sejumlah musisi meluncurkan album religi. Bahkan, penyanyi solo maupun grup musik yang sebelumnya tak pernah membawakan lagu bernuansa Islam, mendadak pindah haluan ke musik rohani khusus selama Ramadan. Hal ini rupanya dialami band pendatang baru Republik.
Grup musik dari Bogor, Jawa Barat, yang terdiri dari enam personel tersebut baru-baru ini meluncurkan album religi pertama berjudul Hidupku di Jalanmu. Menurut sang vokalis Ruri Herdian Wantogia, Republik mengeluarkan album ini karena memang sudah direncanakan setahun silam.
"Sebelum grup ini meluncurkan album pop perdana, kita berniat punya album religi untuk menampilkan sesuatu yang berbeda. Kebetulan niat itu terlaksana sekarang saat kita bergabung di major label. Kita bukan latah ikut-ikuatan tren," kata Ruri dalam Bincang Akhir Pekan di Studio SCTV Jakarta, belum lama ini.
Dalam album rohani ini, Republik tetap mengusung aliran pop-rock dengan sentuhan syair bernapaskan Islam. "Isi lagu-lagunya mengandung pesan moral agar penggemar Republik lebih mengingat Allah," ujar Lafi Hariyatulafian, bassist Republik.
Lafi menambahkan, album tersebut memuat 13 lagu dan pembuatannya hanya membutu*kan waktu sebulan. "roses penggarapannya memang singkat karena kita sudah memiliki materi dan mengkonsep album ini setahun yang lalu. Jadi, di studio hanya proses terakhir seperti rekaman," jelas Lafi seraya menutup perbincangan.
Republik dibentuk pada pertengahan 2007. Anggotanya berjumlah enam orang yaitu Ruri Herdian Wantogia (vokal), Hexanantha Sayuthi (gitar), Lafi Hariyatulafian (bass), Bachtiar Rahman Hamzah (kibord), Agus Mulyana (drum), dan Heri Masrulah Achmad (gitar). Album pertamanya bertajuk Punya Arti dirilis saat mereka terbentuk.(RMA)
Bandung (ANTARA News) - Pada hari ketiga Bulan Ramadhan, Sabtu (15/9), grup band Ungu meluncurkan mini album religus terbarunya bertajuk "Para PencariMu" di Hotel Jayakarta Kota Bandung.
Peluncuran mini album yang hanya berisi lima lagu itu dilakukan Pasha dkk. sebelum manggung di Lapangan Gasibu Kota Bandung.
"Ungu sengaja meluncurkan dalam bentuk mini album, kalau dipaksakan sebelas lagi nanti lagu lainnya nggak karuan. Kita pede dengan lima lagu saja," kata Pasha di sela-sela peluncuran album itu.
Kelima lagu pengisi mini album Ungu terbaru itu adalah "Para PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati","Sesungguhnya" dan "Tuhanku" yang diproduksi Trinity Optima Production.
Lagu "Para PencariMu" karya Enda yang menjadi pembuka sekaligus judul dari album mini itu. Mereka mempertahankan karakternya dengan formasi dua gitaris Enda dan Oncy. Gitar elektrik keduanya diraungkan dengan sedikit distorsi, dikawal rhythm section bassist Makki dan beat drum Rowman.
Para PencariMu menunjukkan kekayaan pengalaman Ungu untuk menggarap lagu-lagu religi dengan warna "medium best".
"Katakanlah, membuat lagu religi tanpa menghilangkan karakter Ungu yang ada di unsur pop rock-nya," kata Pasha, sang vokalis.
Empat lagu lainnya adalah "Sembah Sujudku" karya Enda yang bercerita tentang ucap terima kasih dari hamba Allah atas rizki yang telah diberikan. Dimana terkadang manusia, dengan sengaja atau tidak, tetap selalu berbuat dosa.
Sembah Sujudku itu mereka klaim sebagai lagu yang paling "mellow" pada mini album religi kedua dari grup band itu.
Namun yang menarik, adalah lahirnya lagu "Surga Hati" karya Pasha yang merupakan pengalaman religi dari vokalis Ungu itu saat bersujud di Tanah Suci Mekah dalam perjalanan umrah tahun ini.
Ungu membuka lagu dengan ritual dia di Rumah Allah, talbiyah. Suara Pasya yang sayup-sayup dikawal suara perkusi dari grup marawis.
"Ajaibnya, lagu ini saya tulis di atas motor gede, di Jakarta sebelum berangkat Umroh. Saya membayangkan doa apa yang akan saya panjatkan di sana dan berkah apa yang kami dapatkan di Rumah Allah," ungkap Pasha.
Hasilnya, sebuah aransemen yang bisa membawa ke suasana yang lebih teduh.
"Terus terang saya baru pertama kali ke Tanah Suci," kata vokalis yang pernah mengondol juara lomba adzan se-Makasar saat usia remaja.
Sedangkan dua lagu lainnya adalah "Sesungguhnya" dan ditutup oleh karya Enda, "Tuhanku" yang memanfaatkan paduan suara anak-anak bersalawat.
Catatan lainnya, sebelum mini album ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Bulan Ramadhan.
"Kami menulis lagu tanpa prestasi atau tujuan untuk menjadikan best selling, yang penting pesan moral dan sujud kepada Allah memang harus ditulis dengan benar," kata Pasha.
Itulah sebabnya, Ungu tidak produktif untuk membuat lagu-lagu pop Islami. Tapi diluar prediksi siapa pun, album religi pertama Ungu itu terjual di atas lima ratus ribu kopi.
"Itu lebih dari separuh penjualan albul regular Ungu," kata Pasha menambahkan.(*)
1. Ya Rasulolloh
2. Sholollohu Ala Muhammad
3. Robbi Inni
4. Salamun Alaik
5. Li Khomsatun
6. Nahron Min Laban
7. Al Qubbatul Khodzroo
8. Ma Zamzama
9. Ya Illahana
1. Air Mata Aceh
2. Alif Kecil
3. Arti Cinta
4. Belajar Dari Ibrahim
5. Cinta Ilahi
6. Dalam Alam Kezaliman
7. Ikhlas
8. Jagalah Hati
9. Kasih Putih
10. Kutemukan Jalan
11. Muslim Watashiwa
12. Neo Shalawat
13. Pandangan Mata
14. Pasrahkan Diri
15. Saat Ajal Menjelang
16. Satu Dalam Damai
17. Surilang
18. Teman Sejati
Skang nie banyak video clip lagu2 nasyid utk budak2 nie production house dier org cina yg buat...kenkadang tu tak kena gaya lak aku nengok...tangkap muat jer..nyanyi lagu nasyid kat genting highland...kurang sket unsur islamic nyer...pastu ada menari2 laks...Mmmm....