Edited by aswand at 12-11-2015 05:30 PM
1.Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin (Brunei)
Masjid dibina dalam sebuah lagun buatan di tepi Sungai Brunei. Ia memiliki menara dibuat daripada marmar dan kubah utama bersalut emas. Masjid sendiri dikelilingi taman, pokok-pokok dan pancutan air. Satu daripada unsur tempatan ialah kegunaan bentuk "kalat" (tali tebal) pada tiang luar masjid. Sebuah jambatan menghubungkan masjid dengan Kampong Ayer di tengah-tengah sungai Brunei. [1] Sebuah barj buatan dibina di dalam lagun pada tahun 1967 bagi meraikan hari ulang tahun ke-1400 Nuzul Quran. Barj ini merupakan replika barj mahligai Sultan Bolkiah dan digunakan bagi pementasan Tilawah Al-Quran 2.Masjid Jame'asr Hassanil Bolkiah (Brunei) Masjid terbesar di Brunei. Ia dibina bagi memperingati hari ulang tahun ke-25 pemerintahan sultan. Dikenali oleh orang tempatan sebagai Masjid Kiarong. 3. MASJID KUBAH EMAS DIAN AL-MAHRI (INDONESIA) Masjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas [1]adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung, Limo, Depokdi Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadahsalat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat. Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asalBanten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektare, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah[2]. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara[3]. Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dariItalia seberat 8 ton[4].
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasankaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batugranit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton[5], yang pengerjaannya digarap ahli dari Itali
orang kata Dian AL-Mahri ini adalah pengusha sukses perempuan Indonesia, yangg memiliki perusahaan tambang dan memiliki saham diperusahan minyak di timur tengah, beliau tidak suka ketenaran, dan tidak mau bertemu dengan media, khususnya persoalan pembangunan mesjid di komplek mesjid ini terdapat rumah Ibu Dian ini bukan rumah lagi tapi istana, besar dan luas, puncak kubah rumahnya itu adalah terbuat dari emas, kaligrafi dirumah dan mesjid juga terbuat dari emas, begitupun lampu gantungnya juga kubah emas, tak kalahkan dengan sultan brunei beliau juga baik, membangun mess untuk penginapan pengurus masjid dan pengunjung yang ingin menginap ini mess megahkan ini mesjid dari atas 4. Indonesia akan mempersiapkan masjid kubah emas terbesar di dunia yaitu masjid rahmatan lil alamin al zaytun luas masjid Panjang 99 meter x lebar 99 meter= 9.801 M2/perlantai ada 7 lantai mampu memuat 150.000 orang dan menjadi masjid terbesar ke 2 di asia tenggara setelah istiqlal bisa dilihat di Google earth, kemungkinan tahun depan selesai
|