Mentahnik Bayi Pertanyaan: Assalamu’alaikum Dokter. Sebelumnya saya mau tanya, tahnik itu seperti apa? Apakah tahnik pada bayi hanya boleh menggunakan kurma? Bagaimana dengan madu? Apakah berbahaya untuk kesehatan bayi? Dan bagaimana pula tehnik yang paling tepat mentahnik bayi dan apakah ada dalilnya? Atas perhatian dan jawabannya jazaakumullahu khoiron.
Jawaban: Wa’alaikumussalam pengertian tahnik dijelaskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah, والتحنيك مضغ الشيء ووضعه في فم الصبي ودلك حنكه به يصنع ذلك بالصبي ليتمرن على الأكل ويقوى عليه وينبغي عند التحنيك أن يفتح فاه حتى ينزل جوفه وأولاه التمر فإن لم يتيسر تمر فرطب وإلا فشيء حلو وعسل النحل أولى من غيره “Tahnik ialah mengunyah sesuatu kemudian meletakkan/memasukkannya ke mulut bayi, lalu menggosok-gosokkan ke langit-langit mulutnya. Dilakukan demikian kepada bayi agar supaya ia terlatih terhadap makanan dan untuk menguatkannya. Dan yang patut dilakukan ketika mentahnik hendaklah mulut bayi tersebut dibuka sehingga sesuatu yang telah dikunyah masuk ke dalam perutnya. Dan yang lebih utama ketika mentahnik ialah dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Dan kalau tidak ada kurma dengan sesuatu yang manis dan tentunya madu lebih utama dari yang lainnya (kecuali kurma).”(Fathul Bari, 9:558, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379 H, syamilah) Himah tahnik adalah agar yang paling pertama masuk di perut bayi adalah sesuatu yang manis dan ketika itu berdoa mengharapkan keberkahan. Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah menjelaskan, وأما الحكمة من التحنيك بالتمر، فقد كان العلماء قديما يرون أن هذه السنة فعلها النبي صلى الله عليه وسلم ليكون أول شيء يدخل جوف الطفل شيء حلو ، ولذا استحبوا أن يحنك بحلو إن لم يوجد التمر “Adapun hikmah dari tahnik menggunakan kurma, para ulama terdahulu berpendapat bahwa ini adalah sunnah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar yang paling pertama masuk ke perut bayi adalah sesuatu yang manis, oleh karena itu dianjurkan mentahnik dengan sesuatu yang manis jika tidak mendapatkan kurma.”(Al-Islam Su’al wal jawab, sumber: http://islamqa.info/ar/ref/102906) Al-Mawardi rahimahullah berkata, فعند من يجيز التحنيك فالأفضلُ عنده أن يكون بالتمر، فإن لم يجد فيحنِّكه بشيءٍ يكون حُلْوًا على ما ذهب إليه الشافعية والحنابل “Menurut ulama yang membolehkan tahnik (bukan perbuatan khusus bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja), maka yang paling utama menurut mereka menggunakan kurma, jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis sebagaimana pendapat Syafi’iyyah dan Hanabilah.”(Al-Inshaf lil Mawardi 4:104, sumber: http://www.ferkous.com/site/rep/Bo46.php ) Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, كون التحنيك بتمر وهو مستحب ولو حنك بغيره حصل التحنيك ولكن التمر أفضل “Tahnik dilakukan dengan kurma dan ini mustahab, namun andai ada yang mentahnik dengan selain kurma maka telah terjadi perbuatan tahnik, akan tetapi tahnik dengan kurma lebih utama.”(Syarhu Muslim lin Nawawi 14:124, Dar Ihya’ut Turost, Beirut, cet. II, 1392 H, syamilah) Jadi tahnik pada dasarnya menggunakan bahan yang manis, maka madu juga bisa digunakan, akan tetapi yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menggunakan kurma. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Burdah dari Abu Musa, dia berkata, وُلِدَ لِى غُلاَمٌ فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ وَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ “Pernah dikaruniakan kepadaku seorang anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan sebuah kurma.” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5467 Fathul Bari) Muslim (2145 Nawawi), Ahmad (4/399), Al-Baihaqi dalam Al-Kubra (9/305) dan Asy-Syu’ab karya beliau (8621, 8622)) Tahnik bermanfaat bagi kesehatan dan telah dilakukan penelitian.Berikut penelitian dokter spesialis yaitu dr. Muhammad Ali al-Baar, ini adalah ringkasannya, ” إن مستوى السكر ” الجلوكوز” في الدم بالنسبة للمولودين حديثاً يكون منخفضاً ، وكلما كان وزن المولود أقل ، كان مستوى السكر منخفضاً . وبالتالي فإن المواليد الخداج [وزنهم أقل من 2.5كجم] يكون منخفضاً جداً بحيث يكون في كثير من الأحيان أقل من 20 ملليجرام لكل 100 ملليلتر من الدم . وأما المواليد أكثر من 2.5 كجم فإن مستوى السكر لديهم يكون عادة فوق 30 ملليجرام . ويعتبر هذا المستوى ( 20 أو 30 ملليجرام ) هبوطاً شديداً في مستوى سكر الدم ، ويؤدي ذلك إلى الأعراض الآتية : 1-أن يرفض المولود الرضاعة . 2-ارتخاء العضلات . 3-توقف متكرر في عملية التنفس وحصول ازرقاق الجسم . 4-اختلاجات ونوبات من التشنج Sesungguhnya kandungan zat gula “glukosa” dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakin kecil pula kandungan zat gula dalam darahnya. Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit: - Bayi menolak untuk menyusui;
- Otot-otot melemas;
- Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan;
- Kontraksi atau kejang-kejang (Al-Islam su’al wal jawab, sumber: http://islamqa.info/ar/ref/102906)
Demikian, semoga bermanfaat. Dijawab oleh: dr. Raehanul Bahraen (Alumni Fakultas Kedokteran UGM, sedang menempuh spesialis patologi klinik di Fakultas Kedokteran UGM)
|