View: 3585|Reply: 3
|
Soekarno - Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah
[Copy link]
|
|
Dulunya bernama Kusno. Tubuhnya kurus dan sering sakit-sakitan. Oleh bapaknya Nama Kusno diganti dengan Sukarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria layaknya Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak : Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Dia makin menggugat. Pledoinya yg sangat terkenal indonesia Menggugat menghantarkan dia dibuang ke Ende, lalu Bengkulu.
Di kota itu Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal saat itu Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih; Perempuan lebih tua dari Sukarno, yang selalu menjadi perisai baginya tatkala di penjara dan dibuang. Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh cinta dengan gadis lain. Ditengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya. Berahi politiknya kembali menguat. Belanda takluk oleh Jepang. Sesuatu yg dulu dianggap Raksasa bagi Sukarno, kini lenyap. Kemerdekaan Indonesia seolah diambang mata.
Sementara itu Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno dimasa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda. Tapi Sukarno punya sudut pandang berbeda.
'Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia' kata Sukarno. Hatta terpengaruh. Tapi Sjahrir tidak. Bekerjasama dengan Jepang sama saja memposisikan Indonesia menjadi bagian dari Fasisme, musuh Amerika-Inggris-Australia. Sukarno tidak peduli. Dia yakin dengan pilihannya: bekerjasama dengan Jepang untuk Indonesia Merdeka. Bersama Hatta, Sukarno berupaya mewujudkan cita-citanya mewujudkan Indonesia Merdeka. Anak-anak muda pengikut Sjahrir mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator, menjual bangsa sendiri ke tangan Fasis. Tapi Sukarno punya pandangan berbeda.
Kita semua tahu bahwa pada akhirnya Kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 agustus 1945. Tapi apakah itu kemerdekaan yang diharapkan? Jangan-jangan Kemerdekaan itu semata-mata hadiah dari Jepang? Jangan-jangan apa yang kita peringati setiap tahun itu hanyalah upah bagi Sukarno karena telah bekerja untuk Jepang? Bagaimanakah cara Sukarno mewujudkan kemerdekaan itu? Berapa nyawa yang dikorbankan?
Diatas kereta kuda, haji Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda: 'Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu'
Kalimat itu selalu dipegang Sukarno untuk mewujudkan mimpinya .... Indonesia Merdeka!
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Author |
Post time 7-12-2013 08:24 PM
From the mobile phone
|
Show all posts
Pemeran :
Ario Bayu sebagai Soekarno
Inilah sosok Bung Karno yang ditunggu-tunggu. Ario Bayu, aktor tampan berumur 28 tahun ini terpilih untuk memerankan salah satu tokoh sentral penggerak Proklamasi Indonesia. Ario Bayu sendiri memandang sosok Soekarno sebagai sebuah sosok Hero dan juga manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Maudy Koesnaedi sebagai Inggit Garnasih
Siapa yang tidak kenal dengan sosok aktris yang sudah lama hadir dalam layar perfilman Indonesia. Ia kini akan turut andil dalam film Soekarno sebagai istri kedua Bung Karno yang setia menemaninya dalam masa pengasingan Belanda.
Lukman Sardi sebagai Bung Hatta
Aktor yang satu ini sering kali muncul di layar kaca akhir-akhir ini. Disindir sebagai aktor yang sibuk dan susah kompromi soal waktu dalam acara gathering film Soekarno kemarin oleh Hanung Bramantyo sendiri. Namun, Ia tetap dipercayakan untuk memerankan tokoh Bung Hatta, teman seperjuangan Bung Karno.
Tanta Ginting sebagai Sjahrir
Hanung Bramantyo sempat mengatakan bahwa Ia merasa tidak ada orang yang lebih cocok memerankan Sjahrir, kecuali Tanta Ginting. Namun Ia tetap mengadakan casting untuk tokoh Sjahrir walau akhirnya Tanta Ginting pula yang terpilih. Sosoknya memang cocok dengan profil Sjahrir, pejuang pemuda dengan figur yang agak kecil namun dengan semangat berapi-api.
Tika Bravani sebagai Fatmawati
Aktris muda ini terpilih untuk memerankan Fatmawati, seorang gadis Bengkulu yang berhasil merebut hati Soekarno dan menikah dengannya di umur 15 tahun. Ia dipercayakan untuk membuat sosok Fatmawati kembali hidup dalam masa mudanya. Tika Bravani ditantang untuk memerlihatkan kepelikan wanita muda yang menikah dengan lelaki yang sudah beristri.
Ferry Salim sebagai Sakaguchi
Sosok perwira Jepang yang kejam dan angkuh dipercayakan pada Feri Salim. Hanung mengatakan Ia telah mencari-cari orang Jepang asli yang tinggal di Indonesia untuk memerankan Sakaguchi, namun tidak ada yang berprofesi sebagai aktor. Akhirnya, Feri Salim-lah yang dipilih untuk memerankan sosok perwira muda yang setia kepada Negaranya ini, yang nantinya akan sering berbentrokan dengan Bung Karno.
Pemeran Pendukung lainnya :
Nelly Sukma, Widi Dwinanda, Matias Muchus, Argo, Agus Kuncoro, Muhammad Santosa, Emir Mahira, Novia Ardhana, Agus W P, Diel Siryadi, Khiva Iskak, Agus Mahesa, Norman Akyumen, Ade Firman, Muhammad A.B, Kedung Darma, Patton, Muh Effendi R, Eli, Arif Nilman, Keio, dll.
|
|
|
|
|
|
|
| |
|