CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

123Next
Return to list New
View: 11433|Reply: 50

CERPEN: I Miss You - Incubus

[Copy link]
Post time 13-7-2010 05:53 PM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by bintang at 13-7-2010 17:57

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 13-7-2010 05:56 PM | Show all posts
Post Last Edit by bintang at 13-7-2010 19:56

Seorang perempuan sedang terbaring di atas katil.  Selimut putih berbelang biru menutupinya dari hujung kaki hingga ke paras dada.  Dia masih memejamkan kedua matanya.  Ada mimik yang menunjukkan kelelahan di raut wajahnya.  Bintik keringat melembab pada dahi dan keningnya, sehingga helai helai rambut itu melekat pada kulit wajah yang kemerah merahan itu.  Ku usap dengan belakang jariku.  Dan aku turut merapikan helai helai rambut yang menutupi kening dan daun telinganya.  Wajahnya terserlah dan aku menjadi rindu meski dia di hadapanku kini.


Perempuan itu perlahan membuka kedua matanya.  Bibirnya yang kering hendak mengucapkan sesuatu, tapi segera ku tutup dengan jari telunjukku.  Memberinya isyarat agar tak berbicara terlebih dahulu dan membiarkannya diam dalam baringan.  Di sisinya terletak seorang bayi yang lelap dalam balutan kain putih.  Raut mukanya yang bulat, mulus dan warna kemerahan mirip sekali dengan ibunya.


Ku tuangkan segelas air dari botol mineral.  Perempuan itu hendak duduk di katilnya.  Ku bantu dirinya untuk bersandar di kepala katil.  Ku baiki letak selimut di tubuhnya.  Rambut perempuan itu terurai tidak teratur.  Beberapa helai rambut jatuh di mukanya.  Dia mulai merapikan rambut panjang itu dengan jarinya.  Dia melurut rambut panjang hitam tebal itu di depan dadanya dengan penuh kelembutan.  Aku membantunya menyikat rambut yang agak tidak terurus itu dengan sesekali mengucupi rambut yang sangat ku suka menatapnya.


Dia mencari pengikatnya, dan aku membantunya.  Tapi kami tidak menemukan pengikat rambut itu.  Kemudian dia menarik rambut panjangnya itu di depan dadanya.  Lagi lagi helai rambut yang tersisa di keningnya menggerakkan jemariku untuk menyentuhnya.  Juga mengucup dahinya dengan lembut.  Perempuan itu nampak tersipu.  Dia memandang aku dengan senyum manisnya.  Segelas air itu segera sampai kepada bibir lembutnya. Dia hanya meminumnya beberapa teguk, dan kembali gelas itu diberikan kepadaku.  Aku menatapnya.  Wajah kemerahannya masih letih.  Beberapa garis terbentuk di pipinya yang tembam, persis seperti ketika dirinya bangun di pagi hari.  Perempuan itu tersenyum simpul. Senyum yang pernah kutangkap ketika aku mengenalnya untuk pertama kali.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 13-7-2010 09:38 PM | Show all posts
Tatapannya yang bersahaja mengingatkan diriku pada tatapan matanya dulu, ketika kedua mata kami saling mencuri pandang.  Satu pertemuan secara tidak sengaja di stesen teksi.  Bukan.  Di dalam teksi.  Ah, bukan itu sebenarnya.  Yang tepatnya kami saling berebut teksi.  Dia masuk pintu sebelah kiri sementara aku masuk pintu sebelah kanan.  Sama sama menutup pintu.  Sama sama memberi arah tujuan kepada pakcik teksi yang terpinga pinga dalam senyum yang aku tak faham.


“Ke KLCC…”    Serentak suara kami bergema.

Tanpa banyak kerenah, pakcik teksi meneruskan hala tuju perjalanan.  Dan di kesempatan itu entah kenapa aku punyai begitu banyak keberanian bertegur sapa.

“kerja di KLCC?”

“Baru nak pergi temuduga.”

Senyumnya yang manis, memanggil aku untuk teruskan perbualan.

“Jawatan apa?”

“Cuma kerani.”

Dia senyum lagi. Dan lagi lagi aku tidak ingin berpaling dari menatap senyum harum manis itu.

“Ia tetap juga kerja. Yang penting halal,” aku berkata jujur, menatapnya sekilas dan dia membalas tatapanku dengan senyumnya lagi. Tatapan itu sungguh meyiratkan ketulusan yang tak pernah kutemukan di mata perempuan manapun.


Dan aku makin mencintainya ketika menatap jemari lentik itu bermain lembut hujung selimut.

“Abang harus mengatakan perkara ini, walaupun mungkin waktunya kurang tepat,”   kataku kepada perempuan yang bersandar di kepala katil itu.   

Dia memandang ku, tidak mengerti barangkali.

“Abang harus mengatakannya bahawa cinta abang yang sepenuh hati tidak lagi untuk Bintang.”

Perempuan itu dengan penuh rasa tanda tanya yang disembunyikan di balik wajah ayunya menatapku dengan penuh makna penantian.

“Abang harus jujur bahawa hati abang memang tidak hanya untuk Bintang.”   Wajahku serius memandang tepat matanya.

Perempuan itu kali ini membalas tatapanku dengan kedua matanya yang penuh pertanyaan.  Keluguannya masih terbaca olehku dari balik paras yang menyiratkan sebuah tanda tanya.  Ia tak berusaha memotong pembicaraan, dia menunggu kalimah kalimah seterusnya dariku bersama detik jam di dinding ruangan ini.

“Abang harus mencintai yang lain. Dan Bintang harus belajar menerima itu.”

“Apa yang abang duk merepek ni…?”   dia akhirnya bersuara.

Ku biarkan nafasku teratur dengan tenang sebelum melanjutkan kalimahku. Perempuan itu sungguh menanti maksud dari kalimah yang ku ucapkan.
Reply

Use magic Report

Post time 13-7-2010 09:44 PM | Show all posts
citer bru....
memang berbakatlah bintang ni...
Reply

Use magic Report

Post time 13-7-2010 11:37 PM | Show all posts
Cerita baru.. heroin masih "bintang"
simbolik nama tu
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 12:27 AM | Show all posts
Best...
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 14-7-2010 11:03 AM | Show all posts
“Ya. Abang harus membahagikan cinta kita. Kerana sekarang abang sudah menjadi seorang bapa.  Jadi, ibunya harus rela kalau abang terpaksa membahagikan rasa cinta abang kepada bayi kita.”

Wajah isteriku merona menahan geram.  Dia lemparkan kepalan tangannya kepada tubuhku.  Dia cubit tanganku.  Dan jika dia sudah merekatkan jemarinya untuk mencubitku, aku benar benar taubat..

Ruang yang tadi diam kini menjadi ramai oleh kami berdua. Oleh suara jerit sakitku dan marahnya isteriku kepada jenakaku. Dia melepasnya setelah aku mengatakan kepadanya bahawa tidak akan mengulanginya lagi.


Aku teringat suatu masa lalu. Dulu, tidak lama hari sebelum kami menikah, aku mengirimkan sebuah pesan pendek kepadanya bahawa hubungan kami harus berakhir.  Kebetulan saat itu kami tengah ada pertengkaran. Yang sejujurnya memang aku sengaja.  Tidak membalas smsnya lama dan mengatakan aku sudah bosan.

Bintang, begitulah nama isteriku, mengirimkan sebuah pesan balasan kepadaku dan mengatakan bahawa dirinya memang tidak layak untukku dan aku seharusnya mencari perempuan yang lebih baik darinya.

Tak lama kemudian telefonku berdering dan dirinya mengatakan bahawa kalau memang yang terbaik dari kita harus berakhir, dirinya boleh menerima itu semua, dengan nadanya yang sebak ditahan tahan.  Dia mengucapkan berbagai ucapan selamat tinggal.  Mendoakanku sekali lagi agar aku memperolehi seorang perempuan yang lebih baik dari dirinya.  Dan dari seberang sana aku terdengar perempuan itu sedang mengusap peluh yang keluar dari hidungnya, dan esakan kecil yang disembunyikan.

Aku sudah berusaha menahan tawa atas sandiwara yang aku buat. Kemudian aku mengirim sebuah pesan lagi kepadanya bahawa hubungan kita sebagai seorang kekasih memang harus berakhir dan minggu depan aku akan melamarnya menjadi isteriku.

Ku tunggu kelanjutan kisah ini di paparan telefon bimbitku.  Benar, tak lama kemudian telefon aku berbunyi.  Dan isinya membuatkan tawaku meledak;

Lelaki jahat..!


Biarpun aku tidak melihat wajahnya, aku sudah tahu bahawa raut wajahnya tentu tersipu dan benakku sudah menggambarkan rona di paras ayu perempuan itu.


Isteriku masih mencebik seperti anak kecil yang kalah bermain dengan ayahnya.  Aku tertawa di ruangan itu.  Ketika kucuba menyentuh pipinya yang tembam dan menciumnya, isteriku diam saja.

Aku memohon maaf lagi. Dan dia mencubit aku lagi, kali ini lebih sakit dari sebelumnya dan aku berteriak hingga bayi yang sedari tadi tertidur nyenyak terus terbangun dari lena dan menyedari dunia barunya.

Tangisannya sungguh kuat.  Kata jururawat yang membantu persalinan isteriku tadi,  bahawa selama dia dia wad bersalin itu  baru kali ini dia mendengar suara tangisan bayi sekuat itu.  Aku bangga mendengar pendapatnya, apa lagi setelah aku tahu bahawa bayiku adalah lelaki.
Isteriku melepaskan cubitannya dan meletak perhatiannya kepada bayi kami.  Ku lihat bekas lebam di kulit tanganku.  Aku merasa paras isteriku bertambah ayu ketika ia mendekap bayi kami di depan dadanya.  Kemudian ia menyingsingkan baju yang menutup dadanya dan bayi kami tenang di sana sambil mengulum puting susu ibunya dengan nikmat.

Kubetulkan kembali rambut panjang isteriku yang terurai. Ku sibak rambutnya dan mencium lembut belakang leher yang jinjang itu sambil mataku merenung anak kami yang kian lena dipangkuan ibunya.
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 01:36 PM | Show all posts
bintang..
lama menghilang...tiba tiba byk lah
citer yg keluar..tahniah..

btw..akak lum star baca citer bintang lagi nie
jgn marahhhh...nie nak go head go stan..baca...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 14-7-2010 01:49 PM | Show all posts
bintang ni aktif sungguh la...

all the best...

tapi nama heroinnya bintang...emmmm kisah bintang ke?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-7-2010 02:29 PM | Show all posts
citer bru....
memang berbakatlah bintang ni...
amandaatika Post at 13-7-2010 21:44



    Mencuba bakat...
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 02:30 PM | Show all posts
klu dgn bintang ni..cepat beno terjatuh cinte dgn cinta dia....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-7-2010 02:31 PM | Show all posts
bintang..
lama menghilang...tiba tiba byk lah
citer yg keluar..tahniah..

btw..akak lum ...
cerry_ice Post at 14-7-2010 13:36



    Banyak citer minggu ni kak... meriah tul bod...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-7-2010 02:32 PM | Show all posts
bintang ni aktif sungguh la...

all the best...

tapi nama heroinnya bintang...emmmm kisah binta ...
ainahakimi Post at 14-7-2010 13:49



    Malas nak reka nama. Ambik nama bintang da ler...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-7-2010 02:35 PM | Show all posts
klu dgn bintang ni..cepat beno terjatuh cinte dgn cinta dia....
lyza2474 Post at 14-7-2010 14:30



    Jangan jatuh cinta dengan bintang da ler
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 02:35 PM | Show all posts
..go go!!!
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 02:49 PM | Show all posts
apa- apa pun saya suka cerita bintang
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 14-7-2010 03:06 PM | Show all posts
sambung lagi

rindu kat karya bintang
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 03:54 PM | Show all posts
Reply 17# sang_arjuna


    juna....bila nak sambung citer Lala n Yem??????
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 04:00 PM | Show all posts
best la citer bintang
nak lagi .....
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2010 04:20 PM | Show all posts
Bintang jadi heroin cerita sendiri......caiyok....
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

28-12-2024 01:17 PM GMT+8 , Processed in 0.066935 second(s), 33 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list