CERPEN: Cinta Yang Menghambat [U] - TAMAT

bintang

“Selamat tengahari, Encik Fuad…”

“Dia masih ada di atas?”  Fuad berlari menuju lif sehingga pengawal keselamatan harus ikut berlari.

“I..iya. Setahu saya, tamu Encik Fuad belum turun.”

“Bagus.”


Fuad  menekan-nekan tombol lif dengan tidak sabar. Kalaulah pejabatnya tidak berada di tingkat paling atas bangunan ini, dia akan lari melalui tangga kecemasan. Fuad baru dapat bernafas lega ketika akhirnya pintu lif terbuka.

Sekarang yang harus dia lakukan adalah menyusun kata-kata agar sekali lagi Zinnirah luluh padanya.



Hanya beberapa saat setelah pintu lif Fuad tertutup, lif di sebelahnya terbuka. Zinnirah dan Zamil berjalan keluar. Wajah Zinnirah terlihat sedih tapi pada saat yang bersamaan dia juga merasa lega.

Zamil menatap Zinnirah dengan kerisauan.  “Kamu tak apa-apa, Irah?”

Zinnirah mengangguk pelan dan tersenyum pada Zamil. Baru sekali ini, Zamil melihat senyuman Zinnirah yang terlihat tulus tanpa dipaksakan. Segalanya memang lebih baik bagi Zinnirah tanpa adanya Fuad.

“Tidak apa-apa, Zamil. Irah terasa lega segalanya sudah berakhir.”

Sudah berakhir… Zinnirah tersenyum kecut sambil berjalan keluar dari bangunan. Jika memang segalanya sudah berakhir, mengapa hatiku terasa perih?

“Zinnirah..!”   Fuad berteriak sebaik saja keluar dari lif, membuat sekretarinya terkejut dari tempat duduknya.

“Encik Fuad, Cik Zinnirah.…”  Dia membuntuti Fuad yang berlari menuju ruang pejabatnya. Tidak ada seorang pun di sana kecuali  kehampaan.

“Dia tidak ada, Encik Fuad. Saya telah cuba menahannya, tapi sia-sia malah diancam oleh lelaki yang bersamanya. Katanya, saya tidak berhak menahan mereka di sini. Maafkan saya, Encik Fuad.”

Tanpa mendengar penjelasan sekretarinya, Fuad berlari ke mejanya dan menghubungi pengawal keselamatan di tingkat bawah.

“Jangan biarkan Cik Zinnirah keluar dari bangunan ini! Tahan dia!”

“Maaf, Encik Fuad. Tapi, dia baru saja keluar…”


Perasaan marah, kesal sekaligus sedih bercampur baur dalam fikirannya dan dia tidak tahu harus menumpahkannya kepada siapa kecuali pada telefonnya yang dilempar ke dinding hingga hancur berantakan. Sekretarinya cepat-cepat keluar dan menutup pintu.
Satu-satunya kesempatan untuk berbicara dengan Zinnirah lenyap sudah. Sekarang dia kehilangan jejak gadis . Fikirannya kini buntu.

Sebuah benda berkilau di atas meja. Itu adalah kalung yang dia berikan pada Zinnirah. Di sebelahnya, sebuah surat pendek yang ditulis dengan tergesa-gesa tergeletak.




Abang Fuad,

Betapapun besarnya hati yang telah Irah korban untuk abang, tapi tetap saja itu tidak cukup bagi abang untuk mempedulikan Irah.Tetap saja seorang Zinnirah tidak bererti apa pun bagi abang.
Jadi, sebelum ada lebih banyak orang yang terluka, Irah memutuskan untuk pergi.
Ini yang terbaik bagi semua orang. Irah  sudah bercakap pada ayah, kredit untuk syarikat abang akan tetap mengalir. Jadi abang tidak perlu menikahi Irah.  Abang tidak perlu berpura-pura lagi.  Abang tetap masih boleh bersama Laura kembali.
Cerita ini berakhir bahagia, bukan?

Zinnirah.







Kalau memang cerita ini berakhir bahagia mengapa dia merasa begitu kecewa amat?  Mengapa ada rasa ngeri dan kosong di dalam hatinya?  Dan mengapa dia merasakan apa yang dulu dirasakan saat ibunya meninggal?

Fuad berjalan menghampiri tingkap. Dia sudah mendapatkan apa yang dulu dia inginkan tapi dia harus membayar harganya, kehilangan orang yang begitu baik padanya, kehilangan kesempatan untuk menemukan cinta. Di hari Zinnirah jatuh dalam pelukannya dengan darah, Fuad tahu perasaannya takkan sama lagi. Tapi pada saat ini semuanya sudah terlambat. Zinnirah telah pergi.

Dari kejauhan dia dapat melihat kereta keluarga Gold menjauh pergi. Zinnirah tidak pernah tahu, di hari dia pergi, dia mencuri sesuatu dari jiwa Fuad. Sesuatu yang bahkan Fuad sendiri tidak pernah menyedari keberadaannya hingga gadis itu pergi.

“Irah… abang akan menyusul nanti, menangih apa yang telah kau curi di hati ini”




TAMAT

shahrinas

lagilah...n3 lagi sikit...blh...

bintang

lagilah...n3 lagi sikit...blh...
shahrinas Post at 28-1-2012 11:13

Panjang kang mual lak

shahrinas

x muallah...x sabo nak tunggu n3 lagi adalah...

bintang

x muallah...x sabo nak tunggu n3 lagi adalah...
shahrinas Post at 28-1-2012 12:17

    Ok la tu.. ending yang buat pembaca pikir sendiri...

alifinara

suka sangat Irah tak jadi dengan Fuad, kalau couple dgn Zamil pun bessttt...thanks Bintang kerana menghidangkan kisah yang menarik.

bintang

suka sangat Irah tak jadi dengan Fuad, kalau couple dgn Zamil pun bessttt...thanks Bintang kerana me ...
alifinara Post at 30-1-2012 17:09

    Mekaseh alifinara

Kayniz

Ala, napa la fuad wat mcm tu. itulah. Bila asyik dok fikir benda lain, intan permata sume t'lps. Tp boleh faham la napa irah tgl kn fuad. Dh byk kali dia kjr, tp laki tu x heran. If its me, i'll do d same.

milanhawkin

interesting! sangat2 menarik sbb ada pembaharuan dlm terapan cerita.
bintang, sangat menarik cerita ni. mungkin betul, kalau dipanjangkan, ada yg mual tp sebenarnya ceritamu selalunya menarik hati.

bintang

interesting! sangat2 menarik sbb ada pembaharuan dlm terapan cerita.  
bintang, sangat menarik ce ...
milanhawkin Post at 21-2-2012 17:19

    Mekaseh milan telah menyukainya. Kepuasan sebuah karya adalah bila endingnya dapat difikirkan pembaca sendiri.