|
KUMPULAN BERITA MUSIK INDONESIA PALING ANYAR
[Copy link]
|
|
Delilah Menanti Pinangan Samsons
Kapanlagi.com - Harjuku Style, sedikit lucu dan fungky tanpa meninggalkan kesan feminim adalah gaya yang diusung grup band Delilahuntuk mendobrak ganasnya ranah musik tanah air, walaupun telah banyakgrup band wanita yang hanya tinggal nama tapi tidak mengendorkansemangat dari Dora ( Vocal ), Irda ( Guitar ), Frina ( Bass ) dan Tifa ( Drum ) untuk menggelontorkan album pertamanya yang bertajuk IMPIAN produksi Shelmer Records.
"Kitaberbeda dengan yang lain dari rambut sampai style yang berbeda dariawal terbentuk tahun 2001 kita tidak pernah gonta ganti personil danselalu kompak karena kita punya satu misi dan visi untuk berkarya,bertahan dan membuat album, Kita tidak mau kalah dengan cowok!" Tegas Dora, dalam preskon peluncuran Album di La Piazza, Mall Kelapa Gading, Sabtu ( 05/05).
Meski Delilahterdiri dari 4 cewek bukan berarti mereka tampil melow, keempat cewekcentil ini bakal menyajikan musik yang easy listening ber- Genre Popdengan sedikit sentuhan Rock 'n Roll dan semuanya akan ditemukan dalam10 lagu yang diusungnya tanpa terkecuali di single hitsnya yangberjudul Sepenggal Waktu.
"Karena konsep mereka pop, easy listening- alternatif serta sentuhan rock n roll sedikit, itu yang dilihat daribisnis yang sekarang lagi naik- naiknya jadi kami tertarik untuk gaetgrup band delillah ini," Ungkap Henry Siregar, Executive Producer PT.Shelmer Cipta Mediatama.
Pemilihan nama Delilah adalahandil besar dan strategi dari sang produser, karena melihat suksesnyaSamsons diblantika musik negeri ini membuat Henry berpikir untukmencarikan pasangan Samsons, maka lahirlah Delilah, dengan kualitas musikalitasnya serta dukungan performance penampilan yang full colour,cantik, genit dan enerjik diyakini bakal membuat kaum adam kesemsem takterkecauali samsons agar tergoda untuk segera meminangnya.
"Darisegi bisnisnya insya Allah ada yang ngelirik atau gimana untuk diduetindengan Samsons, menjadi Samsons and Delilah tapi dari segi komersilnamanya bikin Sreg" Terang Henry yang bakal melempar Album Impian iniselain ke seluruh pelosok tanah air juga ke negeri Jiran, Malaysia. (kl/wwn)
[ Last edited by jf_pratama at 7-5-2007 01:15 PM ] |
|
|
|
|
|
|
naksaje This user has been deleted
|
nape nak agungkan lagu2 dr indon sedagkan artis tempatan di anaktirikan?artis2 mesia payah nak meletup kat indon.. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #82 naksaje's post
We have already discussed it .. see other threads. |
|
|
|
|
|
|
|
Nidji Raih Penghargaan The Conquering Kids
Selasa, 08/05/2007
Prestasi Nidji sebagai band baru yang mampu merebut perhatian banyak pencinta musik di Tanah Air diganjar penghargaan The Conquering Kids.
JAKARTA (SINDO) 朚eski dijuluki sebagai 拻anak-anak penakluk |
|
|
|
|
|
|
|
Konser - Keenan dan Nuansa "Jago Tua"
FRANS SARTONO
"Oh, tiada yang hebat dan mempesona/ ketika kau lewat di hadapanku biasa saja./ Waktu perkenalan terjalin sudah ada yang menarik/ pancaran diri terus mengganggu. Itu lirik awal Nuansa Bening yang menjadi lagu penutup konser "Nuansa Bening Keenan Nasution" di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (5/5).
Nuansa Bening dipopulerkan Keenan Nasution pada akhir tahun 1978.
Dalam konser akhir pekan lalu, Nuansa Bening dibawakan oleh trio Yana Julio-Rita Effendi-Agus Wisman sebagai lagu penutup. Konser dibuka dengan Zamrud Khatulistiwa, karya Guruh Soekarnoputra, yang dipopulerkan Keenan tahun 1978. Dari lagu pembuka itu sempat muncul kecurigaan pada sementara penonton bahwa konser yang digelar Brams |
|
|
|
|
|
|
|
Plays Standards: Rasa Swing di Album Oele Pattiselano
Andamenyaksikan penampilan Oele Pattiselano di Java Jazz Festival awal bulanMaret 2007 lalu? Petikan gitar musisi jazz berdarah Ambon, yang kental dengannuansa swing ini, sudah bisa Anda dapatkan di toko CD langganan Anda.Ya, album terbaru dari Oele Pattiselano, Plays Standards, belumlama ini dirilis ke pasar musik jazz tanah air.
Sama seperti nama albumnya,album ini menyajikan komposisi-komposisi jazz standard, yang menjadi repertoarwajib para musisi di panggung-panggung jazz. Sebut saja How Insensitivekarya Jobim, My One and Only Love, I Love You, My Romance, Yesterdays, Stellaby Starlight, hingga Groovin High.
Sembilan komposisi jazz standard dimainkan dengan menarik oleh Om Oele -- biasagitaris ini dipanggil, di album yang diproduksi oleh Musikita ini. Oeleberhasil membangun atmosfir swing yang kental di album ini. Gayapermainan gitarnya yang cool, dapat Anda simak di komposisi HowInsensitive dan Stella by Starlight.
Hampir semua komposisi yang ada di album ini dimainkan Om Oele dengan rasa swingyang dominan. Dukungan sejumlah musisi Belanda, yang tergabung dalam PeterYpma Quartet, sangat mendukung Om Oele dalam memainkan kembalikomposisi-komposisi jazz standard. Buat yang sudah "kenal" dengangaya permainan seorang Oele, maka Anda akan langsung akrab, ketika mendengarkomposisi Yesterdays.
Om Oele agaknya tak mau melewatkan kesempatan emas yang diberikan musisi DwikiDharmawan untuk merilis album solonya. Itulah sebabnya, gitaris senior initampil total di album yang proses rekamannya dilakukan di Studio Pendulum ini.
Yang menarik, di album ini, sejumlah musisi jazz asal Belanda ikut mendukungalbum Plays Standards. Mereka adalah Peter Ypma (drums), MariutsBeets (acoustic bass), Aab Schaab (saksofon), Erick van Der Lutj(piano), dan Oele Pattiselano (gitar). Sedangkan proses rekamannyasendiri hanya memakan waktu beberapa hari saja, dan seluruh pekerjaan aransemendilakukan sendiri oleh Om Oele.
Tampilnya sejumlah musisi jazz asal Belanda tersebut berawal dari kedatangan PeterYpma Quartet yang datang memberikan workshop di Sekolah MusikFarabi, atas undangan Erasmus Huis. Ketika itu, Dwiki Dharmawan menjadi host-nya.Maka, memanfaatkan momen itulah, Dwiki kemudian memberikan kesempatan kepadaOele Pattiselano untuk melakukan proses rekaman.
Tanggapan Om Oele tentang pengalamannya berkolaborasi dengan musisi jazzBelanda? "Feel-nya dapat. Dialek swing-nya lebihterasa," ujar Om Oele seperti dikutip di rilis Musikita. Rasa terima kasihjuga diberikan kepada Dwiki Dharmawan dan pihak Erasmus Huis, yang berjasamewujudkan album yang didedikasikan untuk adik kandung Om Oele, PerryPattiselano, yang menjadi korban ledakan bom teroris di Yordania, 9November 2005 silam.
Perjalanan panjang seorang Oele Pattiselano sebagai musisi jazz, yangditekuninya sejak 1968, pada akhirnya dapat didokumentasikan dalam sebuah albumsolo bertajuk Plays Standards. Benar, selama ini Om Oele hanya menjadi musisipendukung pada banyak album jazz yang telah dirilis di Indonesia. Album inilayak Anda jadikan referensi dan menjadi tonggak perjalanan Om Oele di ranahjazz tanah air. (ymn)
[ Last edited by jf_pratama at 8-5-2007 07:25 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
MESINWAKTU, Lagu NAIFDalam Adonan Berbeda
BERBEDA! Itulah yang pertama kita dengar saat menyimak albumyang "lain daripada yang lain" ini. Bagaimana tidak, NAIF yang selamaini kita kenal dengan aksi panggung yang kocak, tapi lagu-lagunya 'daleeeembanget' tiba-tiba dibuat 'tribute' oleh teman-temannya. Tribute?
Dimata kawan-kawannya, NAIF ternyata memberi pengaruh yang luarbiasa. Sudahsebelas tahun Naif berkiprah. Tidak hanya meramaikan dunia musik Indonesia,Naif juga membawa pengaruh musik yang signifikan. Atas dasar inilah, sekumpulanmusisi muda bergabung bersama untuk menunjukkan rasa salut mereka di dalam albumMesin Waktu: Teman-teman Menyanyikan Lagu Naif.
Sejak awal kemunculannya lagu-lagu Naif begitu amat melekat di hati pencintamusik di tanah air, bahkan melintasi batas usia, mereka disukai oleh masyarakatumum dari anak balita hingga para lansia. Musik pop dengan pendekatan yangberbeda itulah yang membuat mereka dapat menjadi jembatan antara pendengarmainstream dengan pendengar alternatif yang mulai mendapatkan tempatnya saatitu. Naif yang pada awalnya tumbuh bersama dengan band-band dari scene indie Jakartatentu memiliki kedekatan dengan scene yang kini makin besar itu, selainlagu-lagu mereka yang memang amat sing a long.
Banyak dari teman-teman Naif dari scene tersebut, yang masih tergabung dalamgrup musik tertentu, ingin membuat semacam selebrasi terhadap karya-karya Naif.Mereka adalah beberapa dari sekian banyak orang yang sering menyanyikanlagu-lagu Naif di waktu senggang bersama dengan teman-teman. Mereka menyanyikanlagu-lagu yang amat dekat di hati tersebut, lagu-lagu yang dapat menyatukanbanyak orang dari generasi yang sama, generasi yang tumbuh sejak pertengahan90-an. Lagu-lagu Naif mungkin sudah dapat kita anggap sebagai anthem generasisekarang. Mungkin sebentar lagi bisa seperti lagu-lagu Koes Plus atau IwanFals.
Teman-teman yang menyanyikan Lagu Naif:
01. White Shoes & The Couples Company 揝i Mesin Waktu擺/font]
02. Karon N Roll 揚uspa Indah擺/font]
03. Icarie 揑maginary Son擺/font]
04. The Brandals 揗obil Balap |
|
|
|
|
|
|
|
Launching Album Baru,KAPTEN 'Kuasai' Bandung
KAPTEN mungkin memang bukan band yang punya namasebesar Jamrud --misalnya. Atau punya banyak hits seperti GIGI --misalnya juga.Tapi soal fans, apalagi di Bandung, KAPTEN boleh deh di adu.Penggemarnya --disebut dengan PASUKAN KAPTEN-- memludak. Ini dibuktikan ketikamereka menggelar konser sekaligus peluncuran album keduanya, 'Malaikat Cinta'di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat [4/5/2007]. Sekitar 5000-an penonton memehuikonser yang dibuka oleh beberapa band seperti TAHTA atau MarvellBand.
Beberapa jam sebelumnya, di salah satu kafe di Bandung, KAPTEN menggelar jumapers dengan wartawan. Pertanyaan yang muncul adalah perubahan imaje dankarakter lirik KAPTEN yang cenderung lebih adem, dibanding album sebelumnya.Menurut Zaky --vokalis-- perubahan itu memang didasari pada pertimbangan pasardan juga permintaan fans-fansnya. "Memang kita lebih banyak didasari padapermintaan fans, selain kita sendiri memang sedang ingin bicara soalcinta," jelas cowok yang bersuara berat itu. Zaky menolak kalau dianggappilihan lirik dan musiknya sekarang sebagai kemunduran. "Justru kami makinjeli melihat peluang, karena dasar musik kami tetap rock," akunya.
Dalam kacamata Arnell Affandi, Managing DirectorEMI Indonesia, kelemahan KAPTEN sebelumnya adalah, kesulitan menterjemahkanmakna cinta. "Mereka kesulitan menuangkan makna cinta dalam lirik. Ituyang saya benahi di album kedua. Jadi meski terdengar lebih pelan, tapi apayang mereka sampaikan lebih dapat," jelas Arnell kepada TEMBANG.com.
Masih menurut Arnell, band yang bertahan lama dan eksia adalah band yang bisamelihat apa yang dimaui oleh penggemarnya. "Semoga KAPTEN bisa melihat apayang dimaui penggemarnya dan eksis sampai lama," harap Arnell semmbarimelirik personil Arief [bass], Pupun [gitar] dan Q-Wee [drum].
Bicara soal album barunya, 10 lagu yang nyaris semua diciptakan oleh Zacky,KAPTEN berharap bisa juga mendapat respon positif dari fans dan penikmat musik.揔ita memperkaya aransemen dan mencoba bermusik lebih santai, |
|
|
|
|
|
|
|
GIGI Kenalkan Album Baru
Rabu, 09/05/2007
Image Penampilan grup band ternama GIGI berhasil memukau para penonton lewat lagu-lagu barunya pada acara private party sebuah majalah musik di kawasan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (7/5).
JAKARTA(SINDO) 朚emasuki usianya yang ke-13,kelompok musik yang mengandalkan suara dan gaya khas Armand Maulana ini semakin matang main di atas panggung. Walaupun album terbarunya itu baru akan diluncurkan pertengahan Mei, beberapa pengunjung yang menyemut di lokasi sudah hafal. Mereka pun ikut bernyanyi dan membuat suasana panggung semakin hangat.
拻Kami akan membawakan beberapa lagu dari album baru yang akan diluncurkan pada 16 Mei mendatang, tunggu saja tanggal mainnya, |
|
|
|
|
|
|
|
Acha
Kapanlagi.com - Ikon pasangan muda mudi saat ini, Acha Septriasa dan Irwansyah kembali membuat gebrakan baru dengan meluncurkan album soundtrack Love Is Cinta. Pasangan kekasih ini sepertinya ingin membuktikan eksitensinya setelah sukses dengan film dan soundtrack My Heart yang menjadi lagu kebangsaan pasangan muda mudi jatuh cinta. Dalam album ost yang diluncurkan di Hotel Grand Mahakam Jakarta (9/5), Acha dan Irwansyah kembali berduet dalam lagu Ada Cinta. Berbeda dengan OST terdahulu yang ditangani Melly Goeslaw, dalam OST Love Is Cintapasangan kekasih ini digamit oleh Dian HP, seorang music directorkondang yang menghadirkan suasana teaterikal, megah dan elegan. Kesanini tak jauh beda dengan filmnya sendiri yang masih tetap diarahkanoleh Hanny R Saputra sutradara My Heart.
Albumyang diproduksi oleh Warner Music Indonesia ini juga memperlihatkansemakin matangnya oleh vokal pasangan ini, seperti yang diungkapkanoleh Arie Legowo, "Apa yang dicapai Dian HP sebagai sebagai produserdalam album ini sangat mengejutkan. Dian berhasil menterjemahkan apayang dimaui dalam film ini sekaligus penyanyinya. Sebagai penyanyi Acha dan Irwansyah terlihat lebih berkembang dan lebih siap dari album sebelumnya |
|
|
|
|
|
|
|
Ungu, Siapkan Album Keempat
Kapanlagi.com - Band Ungu yang dikenal dengan hits DEMI WAKTU, berencana kembali ke studio pada pertengahan tahun ini untuk rekaman album keempatnya."Album baru ini meskipun tetap dalam warna musik Ungu, namun akan berbeda dalam segi tema," tutur sang vokalis Pasya di Jakarta, Kamis (10/5).
Menurut Pasya,band yang dibesarkan dalam aliran pop itu tidak akan mengubah jenismusiknya, bahkan sekedar bereksperimen dengan memasukkan unsur musiklain pun tidak akan dilakukan oleh Ungu, yang beranggotakan Pasya (vokal), Makki (bass), Enda (gitar 1), Oncy (gitar 2), dan Rowman (drum).
"Kitabelajar dari pengalaman saja, di Indonesia jangan terlalu bereksperimenkarena biasanya tidak laku. Lagipula, terus terang, saya tidak terlalumenguasai jenis musik lain seperti rock atau jazz," ujar Pasya.
Namun bukan berarti Ungu tidak akan berubah dalam album terbarunya itu, atau yang disebut Makki dengan 'bermetamorfosis'.
"Kitamencari-cari musik kita kayak apa, terus buat pakem gimana bikin lagu.Kami tetap membiarkan musik kami mengalir saja. Perbedaannya denganalbum lain mungkin di temanya," kata Makki.
Band yang sempat mengeluarkan album rohani Surga-Mu itu juga mengeluarkan sebuah book mags atau biografi kecil berformat seperti majalah bagi para penggemar mereka di seluruh tanah air.
"Ide buku ini adalah untuk merangkum apa, siapa dan bagaimana Ungu itu. Dari banyak pertanyaan dari e-mail dan SMS kepada kita, jawabannya semua ada dibuku ini," tutur Makki berpromosi.
Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personil, diskografi Ungu, foto-foto dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.
"Buku ini ngasih jawaban tentang kita dari versi kita, buku ini untuk fans dan untuk orang-orang lain yang ingin tahu tentang Ungu," ujar Makki. |
|
|
|
|
|
|
|
Urbanfest 2007 - Indie dan Silang SengkarutProblematiknya (1 of 2)
Syaharani
Awalnya karena sejarah perkembangan dunia rekamannegeri ini kurang lengkap. Lalu mereka yang berminat, terpaksa harus menggalilubang cukup dalam untuk mengangkat semua potret generasi produser muda dandebut mereka.
Tetapi manusia selalu menemukan jalannya meskidalam kondisi yang extra-ordianary.
Dalam area main-main musik, produksi dan segalamacam produk turunannya--dan kini muncul istilah new media format,--, tentumemancing banyak perkembangan dan bla.bla bla argumentasi. Ini artinya adaperubahan |
|
|
|
|
|
|
|
Urbanfest 2007 - Indie dan Silang SengkarutProblematiknya (2 of 2)
Syaharani
Standar perlindungan
Aspek penting dalam industri komunitas tadi, adalahkebutu*an "keseragaman" sistem perlindungan, misalnya dalam pembagianhak dan kewajiban pihak-pihak terlibat.
Secara mendasar dibutu*kan sikap berani bertanggungjawab atas karya, dan mandiri dalam mengolah di jalur yang disebut independent.
Ini bisa berarti luas. Dari memanage sendirikonsep, tata-cara memperkenalkan jati diri/branding musik dan pelakunya, bahkanmemiliki jaringan distributor sendiri. Sebutlah contoh Pondok Pujian, untukjalur gospel, atau rekaman-rekaman lagu-lagu rohani Islami MQ (Manajemen Qolbu)milik A'a Gym misalnya.
Lagu pop daerah meraup pasar yang sangat luas,seperti Didi Kempot. Brandingnya juga jelas.
Produser-produser yang sudah malang melintang (diarea major label pun), tak jarang punya produk independent.
Diciptakan, sesuai konsep yang disepakati,dipasarkan dengan strategi sendiri, bekerja sama dengan distributor lokal ataunasional, bahkan internasional.
Slank misalnya. Pada album ke-sekian-nya, meluasdengan manajemennya sendiri.
"Semangat baru" punya cara, ideologi dankemauan berusaha. Yakin karena total berkarya.
Apa boleh buat, kadang kemauan lebih besar darisurvei realitas, tapi punya tekat yang lebih kuat dari para realis. Pada satutitik, pada momentum yang tepat, dua hal itu bertemu dan bisa membuat karyaimpian jadi kenyataan.
Lebih banyak lagi "produk pengharapan danpenantian" yaitu membuat karya, seperti yang sedang in di pasar mainsteam,dan menjadi waiting list major label.
Independent bisa juga ditafsirkan memperjuangkanide yang sudah melewati proses bermusik. Kompromi mungkin bisa saja ada, tanpamengubah konsep. Bukankah selalu ada risiko, indie atau bukan indie?
Karena itu, agaknya pilihan merupakan kunci, danpilihan boleh berbeda.
Madonna sebagai misal, mampu menggeser jalurbisnis, memulai produksi sendiri, membuat trend sendiri, lewat MaverickRecords-nya.
Tapi buat pemula, intinya hanya kerja keras.Beberapa keberuntungan karena bertemu dengan orang-orang yang tepat untukme-manage karya mereka, atau tetap bertahan dengan manejemen sendiri. Meskibegitu, tetap ada hal lain yang perlu dipelajari di luar musik.
Banyak produk lokal Indonesia sebenarnya punya timsolid, dan bisa menembus pasar secara slow but sure , atau "tak lekangdimakan trend".
Gaya baru the changchuters, rock'n roll & hot!Atau senior "tengkorak" yang penuh kritik sosial, ice braking sendiriadalah konsep crossover musik yang mulai marak sekarang, saya usung lewatQueenfireworks.
Jualan CD atau kaset, memang bukan satu-satunyaukuran. Live show juga bisa jadi jalan untuk memperjelas pembuktian hasilkarya.
Apa benar komunitas indie tidak peduli masalah lakuatau tidak di pasaran? Nggak juga. Sejajar saja. Sama butu*nya. Normalnya jugabegitu.
Sebagian orang bermodal, sebenanrya juga relamenanamkan rupiah dalam jumlah gede untuk memproduksi album independent. Adakebanggaan di situ, jika diolah dengan baik.
"Indie" sebenarnya bukan keanehan. Tapikewajaran yang mendasar. Tumbuh setiap saat, karena selalu ada kesempatan.
Misalnya keterbatasan label raksasa, sebagai celahkreativitas dan pasar. Atau karena sejumlah kondisi ini : kemampuan memproduksisendiri ,yang makin mudah karena kemajuan teknologi, karena tidak atau belumdapat deal label tapi yakin layak diperdengarkan ke masyarakat, kemungkinanmendapatkan eksekutif produser yang tidak mengutak-atik konsep, team manajemenyang sudah lebih memahami jalur bisnis rekaman dan distribusi pemasaran,kebutu*an label untuk merekrut artis yang sudah membuktikan eksistensinya diarea distribusi independen, atau meminimalisasi risiko kehilangan modal.
Berapa banyak kesempatan yang ada, jawabnya sepertitaburan bintang tak terhitung.Berani berekspresi, karena memang seharusnyabegitu. Itu bukan rebel , itu wajar. Justru aneh kalau ada ketakutanberekspresi dalam berkarya. Whatever u choose , is your decision. How do youImprove is what matters. (It shows , who and what u are.)
Sebaliknya, publik sudah punya "telinga"yang kritis.
Kelompok atau komunitas indie bisa saling bertukarlink. Bahkan ada yang exchange concert, antar negara. Ini sangat berarti,karena muncul jalur-jalur unik, dan cara-cara simpel tapi berpengaruh.
Tapi apakah indie musik ini bagi kebanyakan orang?Jawaban paling banyak : grup musik rock, yang nggak masuk label major. Apasesederhana dan sesempit itu? Akankah bertahan jika pemahaman ini saja yangberlaku dan meluas?
Memang belum ada klasifikasi super detail mengenaikriteria indie-music. Klasifikasi, mungkin tidak penting, tetapi wadah ekspresijelas perlu. Tidak perlu jadi copy cat卥alo bisa jadi trendsetter, toughstatement contain tough action |
|
|
|
|
|
|
|
Trisum, Luncurkan Album Perdana
Kapanlagi.com - Penikmat musik instrumental memang sedikit atau boleh dibilang terbatas pada kalangan tertentu (segmented), Tetapi, musik jenis ini harus tetap ada. Demikian pendapat musisi I Dewa Gede Budjana, yang bersama rekannya sesama gitaris, Tohpati, membentuk kelompok Trisum.
Budjana, begitu panggilan akrabnya, mengungkapkan bahwa dirinya bersama Tohpati memang membentuk Trisum sebagai wadah penampung kreasi idealis mereka sebagai guitar player, yang tidak bisa dimasukkan ke dalam pasar musik pop.
"Kan ada karya-karya yang tidak bisa masuk di pasar pop. Untuk itu saya dan Tohpati membentuk Trisum," kata Budjana, yang juga dikenal sebagai gitaris GIGI Band, saat peluncuran album 1st edition Trisum Feat. Balawan di Jakarta, Kamis (10/5).
Hal senada diungkapkan Tohpati, tatkala ia mengatakan, "Ini proyek idealis".
Meskipun diprakarsai oleh mereka berdua, konsep kelompok musik instrumen Trisum dirasakan lebih pas jika menampilkan tiga gitaris utama.
"Kalau main gitar berdua terkadang teraas ada yang kurang," kata Budjana. .
Pakai pendukung
Trisum terbentuk pada 2004, ketika Budjana, Tohpati dan Balawan tampil sepanggung dalam sebuah acara peluncuran produk.
Setahunkemudian mereka bertiga kembali tampil di pergelaran Java Jazz Festivaldi JHCC Senayan dan dalam konser bertajuk 'Dialog Tiga Gitar', di GrahaBhakti Budaya, TIM pada akhir 2005.
Sejak membentuknya dalambentuk band, ketiga gitaris tersebut dalam setiap penampilannya selaludidukung oleh sejumlah musisi, termasuk Indro Hardjodikoro (bas), SandyWinata (dram), Eugen Bounty (klarinet), Bang Sat (seruling) dan JaluPratidina (kendang).
Mereka pula yang membantu penggarapan album debut 1st Edition Trisum, yang dilakukan secara live agar mendapatkan roh dan suasana seperti tatkala kelompok ini menggelar konser.
Dirilis SonyBMG dalam format CD regular dan deluxe sebanyak 20.000 keping, album ini berisi sembilan komposisi, termasuk Cublak Cublak Suweng, Jali-Jali, Keroncong Kemayoran (Ismail Marzuki), Kromatiklagi (Budjana), Mahabarata (Tohpati), Guitar in the Midnigt (Budjana, Tohpati), dan Mainz In My Mind (Balawan).
Menjawab pertanyaan wartawan, Budjana mengatakan, "Konsep awalnya memang saya dan Tohpati, tapi kemudian kami melihat ada satu gitaris dengan skill luar biasa, Balawan, dan selama ini kami selalu bertiga".
Ia juga mengatakan, konsep musikal yang diusung bebas, tidak terpatri pada satu jenis jazz-fussion seperti sekarang.
"Kalau nanti bintang tamunya gitaris rock, ya kita main rock. Kalau kita bisa," katanya sambil tertawa. |
|
|
|
|
|
|
|
Ungu Menuju Puncak Karier
Jum'at, 11/05/2007 Sukses meniti karier di kancah belantika musik Tanah Air membuat Unguterinspirasi merekam perjalanan kiprah mereka. Band yang tengahdigandrungi remaja itu menuangkan kisah sukses mereka dalam bukuberbentuk majalah, yakni A Mild Live Ungu Book Magazine.
JAKARTA (SINDO) 朆uku Ungu yang diluncurkan kemarin,di Planet Hollywood, Jakarta, seakan menjadi bagian penting langkahband yang dimotori Pasha (vokal) menuju puncak karier tertinggi.拻Kamibelum pede kalau dibilang sudah berada di puncak karier. Lebihtepatnya, kami masih menuju puncak itu, |
|
|
|
|
|
|
|
Gimana dengan agnes monica? Ada latest news? |
|
|
|
|
|
|
|
Dygta Luncurkan Album Ketiga
Kapanlagi.com - Setelah menghilang selama lebih kurang 3 tahun dari hiruk-pikuk industri musik tanah air, kini Dygta kembali merilis album baru mereka. Bertitelkan Bukan Kekasih Setia, band asal Bandung ini tetap mengusung musik yang bergenre 'pop romance' yang lugas bertutur tentang kerapuhan hati dan cinta yang kelam.
Tak banyak yang berubah memang, hanya saja mereka menawarkan sebuah kematangan lirik yang terangkum dalam 12 lagu.
Dengan menjagokan single KESEPIAN, band yang pernah mencetak hits PECUNDANG SEJATI di tahun 2004 ini mencoba untuk menonjolkan nuansa akustik yang lebih kental dengan sound piano dan gitar akustik.
Tentu ini semua tak lepas dari masuknya Dicky (gitar), Aang (drummer) dan Sigit (bass) sebagai personil baru, setelah Yon Chasman (keyboard) dan Ajie (vocal) ditinggalkan mantan rekan-rekan mereka, yakni Dimas, Teddy dan Gilang.
Seperti dituturkan Yon Chasman, motoris Dygta, "Materi lagu terasa makin kuat bertutur soal diduakan dan menduakan cinta, dan ini menunjukkan pendewasaan karakter kami yang lebih matang dalam berlirik."
Selain menyuguhkan aransemen musik yang lebih segar, Dygta juga merengkuh dua vokalis cantik, Meda untuk duet di lagu HARUS BERAKHIR dan Nita featuring di lagu BERPISAH, yang diharapkan dapat memberikan sentuhan yang berbeda.
Sementara video klip KESEPIAN yang bercerita tentang kesepian seseorang yang gagal dalam bercinta dan tak pernah menemukan soulmate-nya, akan digarap oleh pembuat klip kenamaan, Glen Kainama.
Album Bukan Kekasih Setia bisa disebut sebagai album sisi sentimental Dygta. Simak saja beberapa lagu keren seperti KAU CINTAKU, DEMI CINTA, DUA HATI, LELAKI SEMPURNA, SAAT KEHILANGANMU, TERNYATA, AIR MATA dan YAKINKAN DI HATIMU, yang kesemuanya sangat 'mengharu-biru' para pendengarnya.
Dan ini diyakini Yon Chasman, selaku 'pemasok' mayoritas lagu-lagu Dygta, bahwa album ke-3 yang berisi 12 lagu dan digarap dalam rentang waktu dua bulan, yang digarap pada akhir Desember 2006 |
|
|
|
|
|
|
|
Gigi Akan Luncurkan Album Akustik
Kapanlagi.com - Kelompok musik pop alternatif, Gigi, dalam waktu tidak terlalu lama lagi akan meluncurkan album terbaru."Album akustik. Kita sudah masuk tahap akhir (rekaman). Kemungkinan akhir bulan ini atau Juni," kata gitaris Dewa Budjana saat ditemui saat peluncuran album Trisum 1st Edition, proyek rekamannya bersama gitaris Tohpati, di Jakarta.
Album terbaru atau yang ke-10 Gigi berisi 10 lagu, semuanya dalam versi akustik (non elektrik band). Kendati untuk kategori album baru 10 buah, Gigiband sebenarnya sudah menghasilkan produk rekaman sebanyak 17 buah."Ini album ke-10, tetapi kalau rilis ini yang ke-17," kata Budjana.
Gigi Band terbentuk di Bandung pada 22 Maret 1994 dengan formasi Aria Baron, Thomas Ramadhan, Ronald Fristianto dan Dewa Budjana. Belakangan Arman Maulana masuk menggantikan Aria Baron.
Setelah mengalami gonta-ganti personil beberapa kali, formasi terakhir adalah Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Gusti Hendy.
Produk rekaman Gigi Band yang pertama berjudul Angan (1994), disusul Dunia (1995). 2x2 (1997), Kilas Balik (1998), Baik (1999), The Greatest Hits Live (2000), Untuk Semua Umur (2001), The Best Of Gigi (2002), Salam Kedelapan (2003), OST Brownies (2004), Raihlah Kemenangan (2004), Raihlah Kemenangan-Repackage (2005), Next Chapter (2006) dan Pintu Surga (2006). Lagu-lagu mereka yang mencetak hits di antaranya Bisa Saja dan Cinta Terakhir. |
|
|
|
|
|
|
|
Sukses di Tanah Air, Bunga Rambah Malaysia
Kapanlagi.com - Album CINTA PERTAMA milik Bunga Citra Lestarisegera dipasarkan di Malaysia pada 18 Mei 2007, setelah album tersebutsukses di Indonesia dengan penjualan sebanyak 200.000 copy.
Diperkirakan Bunga akan menjadi salah satu Indonesia yang sukses di Malaysia seperti artis sebelumnya yakni Krisdayanti, Ruth Sahanaya, dan Anggun C Sasmi, demikian yang dilaporkan tabloid Popular, suplemen dari koran "Berita Harian", Minggu (13/05) di Kuala Lumpur.
"Wajahnya secantik namanya. Bunga bukan saja dikurniakan bakat seni dan kejelitaan, malah disebut-sebut bakal menjejaki kejayaan penghibur terkenal seperti Krisdayanti, Ruth Sahanaya dan Anggun C Sasmi. Mungkin belum ramai peminat di Malaysia mengenalinya tetapi Bunga atau nama penuhnya, Bunga Citra Lestari, semakin diminati di tanah tumpah darahnya, Indonesia," demikian tabloid Popular menulisnya.
Album CINTA PERTAMA begitu istimewa buat Bunga karena lagunya mempunyai kisah tersendiri. Yang paling berarti adalah lagu Saat Kau Pergi ciptaan Dewiq dibuat khusus untuk mantan pacarnya, Affandi, yang meninggal akibat kecelakaan pada tahun 2000.
Album itu didukung oleh lagu karya komposer Indonesia seperti Icha Jikustik, Irfan Samsons, Nugie, TrisnoYoyo (Padi) dan Ari Padi. Menjalinkan kerjasama dengan Tropic Jaya Entertainment, album CINTA PERTAMA akan berada di pasaran di Malaysia mulai 18 Mei 2007. (Pas Band),
Selain lagu Cinta Pertama dan Saat Kau Pergi, album CINTA PERTAMA turut memuatkan sebuah lagu Inggris, Someone Like U serta Aku Tak Mau Sendiri, Ingkar, Perih, Terpanah Asmara, Simpan DiHati, Mengapa Harus Terjadi dan Yang Lalu Biarlah Berlalu.
Bunga Citra Lestari merupakan artis film CINTA PERTAMA dan suara merdunya menghiasi film DEALOVA. Gadis cantik kelahiran 22 Maret 1983 merupakan alumnus dari Fakultas Ekonomi Trisakti. |
|
|
|
|
|
|
|
Viola Tak Takut Disebut Band CengengKapanlagi.com - Meski lebih memilih lagu-lagu pop melankolis ketimbang aliran musik lain, personel Group Band Viola tak takut disebut cengeng.
"Melankolis tidak harus cengeng," ujar Boy, vokalis Group Band Viola, ketika ditemui di sela-sela penampilan group band itu di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Medan, akhir pekan lalu.
Viola,baru berdiri 14 bulan lalu, tepatnya pada Maret 2006. Namun demikiansejumlah lagu mereka sudah cukup dikenal dan mendapat tempat di hatikalangan remaja kota Medan.
Lagu-lagu mereka kini kerap menghiasi tangga-tangga lagu pada sejumlah radio swasta di ibukota Provinsi Sumatera Utara itu.
Selain mengandalkan Boy sebagai vokalis, Viola dikawal para punggawa yang remaja, seperti Heru (bas), Atta (gitar), Joe (piano), dan Wira (dram).
Tentang aliran musik yang dijadikan pilihan, personil Viola yang pada kesempatan itu didampingi sang manager, Vina Lubis, mengatakan pop melankolis merupakan aliran jiwa Viola.
"Violasendiri merupakan alat musik yang identik dengan kelembutan. Kamimemilih nama alat musik itu untuk nama group band kami karenabersinggungan dengan aliran musik kami yang pop melankolis," ujar Heru.
"Kamijuga tidak takut dibilang cengeng. Lagu-lagu pop melankolis justrulebih mudah diterima penggemar kami yang tentu saja juga kalanganremaja," timpal Wira.
Sejauh ini group band tersebuttelah melahirkan sejumlah lagu tembang cinta. Dua diantaranya, "MencariPenggantimu" dan "Ungkapan Hati", sudah ditrack dan mengudara di sejumlah stasiun radio di Kota Medan.
Menurut, Atta, lagu-lagu yang mereka ciptakan biasanya didasarkan kepada pengalaman pribadi para personel Viola.
"Pengalaman pribadi, terutama pengalaman tentang cinta, biasanya lebih mudah dijadikan lagu," ujarnya.
Violakini terus menyalurkan hobi dan bakat mereka di kafe-kafe danhotel-hotel yang ada di Kota Medan. Mereka juga tidak akan menolak jikamendapat tawaran tampil di pusat-pusat perbelanjaan.
Di sebuah studio milik Heru dan Wiradi Jalan Garu I, Kelurahan Harjosari, Medan Amplas, mereka terusmengasah kemampuan. "Yang pasti kami masih harus banyak belajar," kata Joe.
Violajuga bertekad memegang teguh satu komitmen, yakni menjauhkan narkobadari aktivitas bermusik mereka. "Jangan pernah gunakan narkoba saatbermusik, tetapi gunakanlah hati," ujar Boy, sang vokalis. |
|
|
|
|
|
|
| |
|