|
• Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya).
Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Tidak mungkin. Mengapa? Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?
Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah:
المَعْبُودُ Al-ma’bud (yang wajib diibadahi),
القُدُّوسُ Al-quddus (Maha Suci),
الأَعْلَى (Maha Tinggi),
الحَسِيْبُ (Maha Menghitung),
الغَفُورُ (Maha Pengampun).
Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui? Melalui para rasul ‘alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui.
“dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (2:255).
C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
• Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot
• Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt.
• Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada.
• Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik.
• Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat.
• Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai.
|
|
|
|
|
|
|
|
Data apa yg Alion maksudkan? |
|
|
|
|
|
|
|
Misalnya ada orang beragama percaya banjir sebab tak laksana hudud. Tuhan pun marah. Tuhan ada perasaan macam manusia. Tapi Tuhan lebih teruk marahnya dari manusia.
Tapi dari segi sains banjir sebab pembalakan atau cuaca berdasarkan data.
|
|
|
|
|
|
|
|
Sains - demam, makan ubat ikut dos..sembuh...tapi ada jugak yang tak baik2, nape?
agama islam - demam, usaha (makan ubat, lap badan nga air dll), doa dan tawakkal..mungkin sembuh mungkin xsembuh..nape x sembuh. .wallahualam. .tuhan jua ada jawapan
.manusia bleh berteori adja.. |
|
|
|
|
|
|
|
Sains - teknologi adalah senjata.
Agama - doa adalah senjata.
Sebab itu umat beragama kalah kepada umat bersains.
|
|
|
|
|
|
|
|
Bukti adanya Allah (Teori dan Dalil bukti adanya Allah)
Bukti adanya Allah
Banyak pakar yang memperdebatkan masalah ini, banyak bahkan yang mengkaji ulang perihal masalah yang satu ini,ilmu sekarang betul-betul telah berkembang dan digunakan untuk menafsir,memperkirakan bahkan memberi kejelasan tentang bukti adanya allah,namun ketahuilah wahai sahabat ku sekalian semuanya itu bersumber dari dia maha pencipta,kau kuat karena dia yang maha kuat,kau hidup karena dia yang maha hidup,bahkan kau cerdas dan intelek semuanya tiada lain bersumber darinya.nah oleh karena itu mari sejenak berfikir dan merenung untuk mengingatnya,selanjutnya saya akan memberi sedikit ilmu untuk tambahan ilmu pikir dan pengamalannya.
Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat aksiomatik (sesuatu yang kebenarannya telah diakui, tanpa perlu pembuktian yang bertele-tele). Namun, di sini akan dikemukakan dalil-dalil yang menyatakan wujud (adanya) Allah swt, untuk memberikan pengertian secara rasional. Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa Ta’ala Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’, dan indera.
1. Dalil Fitrah
Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadangkala disadari atau tidak, disertai belajar ataupun tidak naluri berketuhanannya itu akan bangkit. Firman Allah
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (al-A’raf:172)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?, (az-Zukhruf:87)
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Al Bukhari)
Ayat dan hadis tersebut menjelaskan kondisi fitrah manusia yang bertuhan. Ketuhanan ini bisa difahami sebagai ketuhanan Islam, karena pengakuannya bahwa Allah swt adalah Tuhan. Selain itu adanya pernyataan kedua orang tua yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi atau Majusi, tanpa menunjukkan kata menjadikan Islam terkandung maksud bahwa menjadi Islam adalah tuntutan fitrah. Dari sini bisa disimpulkan bahwa secara fitrah, tidak ada manusia yang menolak adanya Allah sebagai Tuhan yang hakiki, hanya kadang-kadang faktor luar bisa membelokkan dari Tuhan yang hakiki menjadi tuhan-tuhan lain yang menyimpang.
2. Dalil Akal
Akal yang digunakan untuk merenungkan keadaan diri manusia, alam semesta dia dapat membuktikan adanya Tuhan. Di antara langkah yang bisa ditempuh untuk membuktikan adanya Tuhan melalui akal adalah dengan beberapa teori, antara lain;
a. Teori Sebab.
Segala sesuatu pasti ada sebab yang melatarbelakanginya. Adanya sesuatu pasti ada yang mengadakan, dan adanya perubahan pasti ada yang mengubahnya. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Mustahil pula sesuatu ada dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan berakhir dengan teori sebab yang utama (causa prima), dia adalah Tuhan.
b. Teori Keteraturan.
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya, tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang mempu mengatur alam semesta ini selain dari Tuhan?
c. Teori Kemungkinan (Problabyitas)
Adakah kemungkinan sebuah komputer ditinggalkan oleh pemiliknya dalam keadaan menyala. Tiba-tiba datang dua ekor tikus bermain-main di atas tuts keyboard, dan setelah beberapa saat di monitor muncul bait-bait puisi yang indah dan penuh makna?
Dalam pelajaran matematika, bila sebuah dadu dilempar kemungkinan muncul angka 6 adalah 1/6. Dan bila dua dadu dilempar kemungkinan munculnya angka 5 dan 5 adalah 1/36. Bila ada satu set huruf dari a sampai z diambil secara acak, kemungkinan muncul huruf a adalah 1/26. Bila ada lima set huruf diambil secara acak, kemungkinan terbentuknya sebuah kata T-U-H-A-N adalah 1/265 (satu per duapuluh enam pangkat lima) =1/11881376. Andaikata puisi di layar komputer itu terdiri dari 100 huruf saja, maka kemungkinannya adalah 1/26100. Dengan angka kemungkinan sedemikian orang akan menyatakan tidak mungkin, lalu bagaimanakah alam raya yang terdiri dari sekian jenis atom, sekian banyak unsur, sekian banyak benda, berapa kemungkinan dunia ini terjadi secara kebetulan? Kemungkinannya adalah 1/~ (satu per tak terhingga), atau dengan kata lain tidak mungkin. Jika alam ini tidak mungkin terjadi dengan kebetulan maka tentunya alam ini ada yang menciptakannya, yaitu Allah.
3. Dalil Naqli
Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu menangkap adanya Tuhan, namun manusia tetap membutuhkan informasi dari Allah swt untuk mengenal dzat-Nya. Sebab akal dan fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya.
Allah menjelaskan tentang jati diri-Nya di dalam Al-Qur’an;
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(al-A’raf:54)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt adalah pencipta semesta alam dan seisinya, dan Dia pulalah yang mengaturnya.
4. Dalil Inderawi
Bukti inderawi tentang wujud Allah swt dapat dijelaskan melalui dua fenomena:
a. Fenomena Pengabulan do’a
Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta memohon pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah Swt. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiya: 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Robbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu •” (Al Anfaal: 9)
Anas bin Malik Ra berkata, “Pernah ada seorang badui datang pada hari Jum’at. Pada waktu itu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata’ “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengatasi kesulitan kami.” Rasulullah lalu mengangkat kedua tanganya dan berdoa. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada Jum’at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta bendapun tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah.” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa: “Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami.” Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat kecuali menjadi terang (tanpa hujan).” (HR. Al Bukhari)
b. Fenomena Mukjizat
Kadang-kadang para nabi diutus dengan disertai tanda-tanda adanya Allah secara inderawi yang disebut mukjizat. Mukjizat ini dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud Yang Mengurus para nabi tersebut, yaitu Allah swt. Karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia, Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa as. Agar memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman,
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.: Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (Asy Syu’araa: 63)
Contoh kedua adalah mukjizat Nabi Isa as. ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan ijin Allah. Allah swt berfirman:
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah” (Ali Imran: 49)
“•dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku.” (Al Maidah 110)
nah itu dia wahai saudaraku,seharusnya dari beberapa dalil diatas kita telah mendapat ilmu dan harusnya berfikir lebih jauh lagi,semoga apa yang saya bagikan ini berguna untuk kita semua,terkhusus kepada saya sendiri juga,akhir kalam mari sejenak berfikir dan emnundukan kepala atas kuasanya dan kebenarannya,karena sungguh hanya orang yang berfikirlah yang akan sampai pada kebenarannya....
Wassalam....
|
|
|
|
|
|
|
|
Hakikatnya, ada juga saintis yg beragama. Alion membezakan sains dan agama dgn melihat kepercayaan orang-orang tertentu. Walhal ada juga org agama melihat isu banjir dari sudut sains. Secara asasnya, 'sains' itu bermaksud 'knowledge'. Alion pernah dengar 'science of Hadith'?
|
|
|
|
|
|
|
|
jengkoil replied at 11-5-2015 03:11 AM
Entah lah dekkk...abam time naik motor..kilat bercahaya terang kat sebelah...terus ingat tuhan dekk. ...
bwhahahahaha jwpn ko paling best. |
|
|
|
|
|
|
|
Hadis sejarah bukan sains. Sains tak dapat buktikan Nabi Muhamad pernah wujud.
|
|
|
|
|
|
|
|
soalan dan isu sama la yang dok ulang pun walau di jawab macamana skalipun dia tetap tak puaih , kiranya hampa semua dok kalut nak kutip tacang lah ni sebelum spiderman humban ke bod agama
|
|
|
|
|
|
|
|
Ada seorang lelaki pergi ke kedai gunting rambut utk menggunting rambut dan janggutnya.
Apabila barber itu memulakan tugasnya, mereka pun berborak dan bercakap mengenai byk perkara.Tapi bila mereka mula berbicara mengenai Allah,barber itu pun berkata,'' saya tak percaya Allah itu wujud.''''Kenapa kamu kata begitu?'' tanya si lelaki tadi.
Cuba kamu keluar di tgh jln itu dan tunjukkan pd saya bahawa Allah itu wujud. Kalau betul Allah wujud,kenapa ramai sgt org sakit kat luar tu? Kenapa masih ada kanak2 yg terbiar? Kalau betul Allah wujud,dah tentu tiada kesakitan dan keperitan hidup dlm dunia ni. Saya x dpt bayangkan Allah yg Maha Penyayang boleh membenarkan semua ini berlaku''.
Si lelaki itu pun berfikir sejenak. Tapi dia tidak memberi sebarang jawapan kerana tidak mahu memulakan pertengkaran. Selepas barber itu menghabiskan tugasnya, si lelaki tadi pun pergi.
Selepas beberapa langkah,si lelaki tadi ternampak seorg lelaki berambut panjang,selekeh,kotor dan janggut tidak terurus. Si lelaki tadi pun berpatah balik dan pergi semula ke kedai gunting rambut tadi dan berkata,'' kamu tahu tak yg sebenarnye barber jgk tidak wujud?''
''Kenapa kamu kata mcm tu? Sedangkan saya baru saje gunting rambut kamu tadi''. Kata barber.''Tidak!'' kata si lelaki tadi.''Kalau barber wujud, dah tentu tidak ada org yg berambut panjang tidak terurus dan kotor serta janggut yg panjang dan kotor mcm lelaki di tepi jalan itu''.''Ah! Barber mmg wujud! Lelaki tu jadi mcm tu sbb dia tidak dtg pada saya utk menggunting rambutnye!''.kata barber.
“Tepat sekali!''. kata si lelaki tadi.''That's the point!. Allah jgk wujud. Itulah yg terjadi (keperitan&penderitaan) jika manusia tidak mengingatinya dan kembali padanya utk memohon pertolongan.''
|
|
|
|
|
|
|
|
Saya ada satu analogi yang best untuk dikongsikan. Hah, nak tahu ape? Pernah tak kita melihat arus elektrik? Pasti anda akan menjawab “tidak!” bukan? Hurmm. Jadi apa yang membuktikan adanya arus elektrik? Mari kita perhatikan sekeliling kita. Nampak tak lampu yang menyala? kipas yang berpusing? air cond yang menyejuk? Hah, bukankah itu tanda adanya arus elektrik!. Adakah kita menyakininya? Pasti anda menjawab “Ya!”. Kalau tidak, mana mungkin kipas, lampu, aircond dan perkakas elektrik yang lain boleh digunakan!.
Begitulah juga dengan Tuhan kita iaitu Allah. Dia wujud tapi tidak terlihat dek pancaindera kita yang sangat lemah. Tapi apa bukti adanya Allah? iaitu dengan wujudnya alam semesta ini yang begitu luas dan indah. Mari kita pandang sekeliling kita. Apa yang kita lihat? Cantik bukan alam ciptaan Allah!. Ada matahari, ada awan, pelbagai jenis pokok, haiwan-haiwan yang melata (seperti semut), laut, sungai yang mengalir, batu-batu pelbagai bentuk dan macam-macam lagi. Itulah bukti adanya Allah. Masih mahu menafikan lagi?
Alam yang cantik, semut2 yang melata, laot, sungai, batu2, arus2 elektrik, pokok2 ada tidak berarti ada-nya entiti yang menciptakan-nya. Sifat minda manosia adalah ia memikirkan sesuatu mengikot sifat 'dualiti', terpisah, syirik. Ciptaan dan pencipta. Awal dan akhir. Alam dan tohan. Sobab & akibat. Siang dan malam. Hitam dan puteh. Manosia mencipta (buat) kerusi, maka ia pon menganggap alam ini pon ada pencipta-nya (pembuat). Bukan kerana dia benar2 tahu akan hakikat itu, tetapi cuma ia beranggapan 'ia musti begitu'. Minda-nya telah menetapkan ia-nya sedemikian kerana kerusi pon ada pembuat-nya maka tontu-lah alam ini pon ada yang buat (cipta) jugak. Corak pemikiran yang sedemikian-lah yang melahirkan pelbagai kepercayaan2 dengan bermacam2 filosampah, cerita2 abstrak berkenaan ketohanan, pesuroh2-nya, anak2-nya, dewa2-nya, dajjal, saitan2 & malikat2-nya etc. BIlamana seseorang telah dipengarohi olih sesebuah corak pemikiran tertentu, adalah teramat susah untok keluar dari-nya.
Sains (pengetahuan) pola on the other hand, tidak berdasarkan kepada percaya. Sebalik-nya ia concern kepada penerokaan, teori dan pembuktian-nya. Ia akan berhenti apabila menemui jawapan yang jazam (pasti). Namon begitu, pendekataan sains joga ada kelemahan-nya, ia-nya kering tanpa jus. Ia bolih menganalisa sekuntom bunga rose, carik2kan dan kaji serta uraikan sebatian-nya, kimia-nya, struktur-nya, namon ia tidak akan dapat mengkaji keindahan-nya. Bahkan sekira-nya ia mencantomkan-nya kembali ia akan jadi benda mati, tidak ada lagi keindahan dan aliveness yang terdapat pada bunga rose itu tadi.
Ogama pola adalah pencarian kepada realiti yang dilakukan olih seseorang indibidu. Suatu bentok inquiri tanpa berdasarkan kesimpolan2, rumosan2 yang terdapat dalam apa2 kepercayaan atopon sendiri2. Kepercayaan dan ogama adalah berbeza sama sekali. Kepercayaan memerlukan pegangan (beriman/percaya) kepada sesebuah sistem, ajaran, doktrin dan dogma, idea/konsep. Ia bersifat khalayak dengan pelbagai label - Kristianiti, Isle, Hendu, Buddhism dsb. Manakala ogama concern tentang diri indibidu itu sendiri, siapa dia, kesedaran-nya, perhubongan-nya dengan kehidopan, dengan orang, barang dan idea. Tersangat-lah modah mencari orang2 yang berkepercayaan tetapi sangat sukar cari orang yang berogama. Sukar kerana mereka spesis yang sedikit lagi jarang dan kalo ada pon akan dianggap sebagai sosat dan jahil olih orang2 yang perasan diri mereka sangat berogama.
|
|
|
|
|
|
|
|
Alion berhak ke atas pandangan Alion. Permulaan universe / kewujudan dinasour itu secara asasnya adalah sejarah kerana ianya adalah sesuatu yg telah lepas. Jadi adalah tidak tepat utk mengenepikan sejarah daripada sains.
Alion boleh lihat sendiri dari mana datangnya perkataan sains itu. Ianya bermaksud knowledge/pengetahuan. Sejarah adalah pengetahuan.
|
|
|
|
|
|
|
|
tiba2 teringat kat lobai cecirit sama lava
|
|
|
|
|
|
|
|
pabila Allah mencipta manusia ini,Allah membekalkan banyak ciri2 dan
sifat2 dan juga banyak fitrah2 yang Allah jadikan manusia berada
di atasnya,
Di antara fitrah itu,
insan ini mengenali tuhannya, Allah s.w.t
insan ini mencari tuhannya, Allah s.w.t
sama ada manusia di ajar atau tidak di ajar
manusia ini tetap mencari tuhan.
Inilah sebab kebanyakan manusia di bumi ini beragama,
walaupun sebahagian besarnya adalah sesat atau kafir.
Tetapi usaha manusia memegang agama adalah tafsiran bagi apa yang ada
pada jiwa insan yang sentiasa ingin mencari dan mendampingi diri kepada
tuhan.
KERANA ini adalah fitrah yang dibekalkan!
Jika manusia yang terputus daripada ketemadunan sekali pun,
seperti orang di Tibet,mereka tetap percaya kepada tuhan.
seperti orang di hutan Amazon,mereka tetap percaya kepada kewujudan tuhan.
Seperti orang di hutan,
walaupun Islam dan Kristian tidak pernah masuk kepadanya,
mereka tetap sembah suatu kuasa yang sangat kuat dan
diyakini itu adalah tuhan.
Percaya kepada tuhan itu satu fitrah!,
Yang dibekalkan dalam jiwa manusia
seperti dibekalkan
-ibu kasih kepada anaknya tanpa diajar
-lelaki memerlukan wanita tanpa perlu diajar
-wanita memerlukan lelaki tanpa perlu diajar
--------------------------------------------------
Kalau demikianlah sifatnya,
maka perjuangan para nabi dan rasul
BUKAN SETAKAT menjadikan manusia percaya kepada tuhan,Allah s.w.t
KALAUPUN tak didatangi nabi dan rasul,
mereka tetap percaya kepada kewujudan tuhan.
Pergilah tanya kepada orang Hindu,Buddha dan sebagainya,
"siapa yang menciptakan alam ini?"
Mereka akan menjawab tuhan dengan apa namanya,
tetapi ia merujuk kepada kuasa tuhan.
--------------------------------------------------
Allah mengutuskan nabi S.A.W kepada kaum Quraish dan
kepada manusia keseluruhannya.
Tetapi golongan pertama nabi hadapi adalah kaumnya sendiri.
Kaum Quraish HEBAT! :
-mereka ada Kaabah dan mereka juga menyebut sebagai Baitullah
-mereka sumpah "Wallahi" ( dengan nama Allah )
-nama bapa nabi kita adalah Abdullah ( hamba Allah ),diberi
datuknya sebelum kelahiran nabi lagi
-ketika mereka ingin melakukan kepungan ekonomi kepada nabi S.A.W
dan Bani Hashim,mereka tulis perjanjian antara mereka dan memulakan
perkatan "dengan nama Mu Ya Allah"
Quraish kenal Allah,
sekadar yang mereka kenal.
Alquran banyak merakamkan hakikat ini,
Allah berfirman :
"jika ditanya mereka siapa yang mencipta langit dan bumi,
menundukkan bulan dan matahari,
nescaya kafir Quraish itu akan menyatakan Allah"
Jika Quraish percaya tentang kewujudan Allah,
mengapa perlu datangnya Rasulullah S.A.W?
Mengapa perlu untuk rasul bertarung dengan mereka?
Mengapa pula mereka perlu menolak dakwah rasul,
jika asas keimanan dan kepercayaan
adalah sama iaitu
TUMPUAN TENTANG KEWUJUDAN TUHAN!
----------------------------------------------------
Ternyata,
seruan kepada tauhid,
seruan kepada Islam,
seruan kepada agama,
BUKANLAH SERUAN KEPADA MEMPERCAYAI KEWUJUDAN ALLAH,
KERANA seruan SEKADAR kewujudan ALLAH atau TUHAN
sesuatu yang telah dipercayai oleh manusia secara keseluruhannya!
Hatta orang Komunis yang tak percaya kepada tuhan,
HANYA pada zahirnya,
tetapi hati nurani mereka terdesak mencari tuhan.
Hatta orang Melayu yang tidak pernah sembahyang,
di masjid atau pun di surau,
secara fitrahnya,
jika datang kepadanya masalah yang tiada jalan keluar,
mereka tetap akan berdoa kepada Allah s.w.t
--------------------------------------------------
Jika itu fitrahnya!
Perjuangan para rasul apa?
Apa yang membawa para rasul ini berjuang?
Dan mengapa mereka beriman kepada Allah seperti kaum Quraish
tetap memerangi Muhammad S.A.W?
Jika sekadar orang Melayu berkata,
"saya beriman..saya juga tahu Allah itu ada.."
Jika itu dikatakan IMAN,
APA beza kita dengan Abu Jahal!?
APA beza kita dengan Abu Labab!?
Jika sekadar percaya dan yakin dengan kewujudan Syurga dan Neraka.
APA beza kita dengan IBLIS yang turut percaya dengan semua itu
dengan yakinnya.
|
|
|
|
|
|
|
|
Hadis sejarah bukan sains. Sains tak dapat buktikan Nabi Muhamad pernah wujud.
dan adakah sains
dapat buktikan dgn SATU BIG BANG
terjadinya berbillion matahari di alam ni
...........aku mushkil betul2 laaaa
ko ada jawapannya tak?
tq
|
|
|
|
|
|
|
|
sikit2 elok gak PERBINCANGAN AGAMA dok kat sini
kasi neutral sikit
sikit jeeeeee
dr dok syok sendiri jeeee
CERIA2 SELALU
|
|
|
|
|
|
|
|
2 perkara yang penting,tentang kesan kepada fitrah dan kepercayaan
wujudnya tuhan jika tidak dikendalikan dengan baik.
-------------------------------------------------
Manusia percaya kepada kewujudan tuhan,
rasul tiada,
apa kesan negatifnya?
Gambarkan,
kalau ada satu masyarakat yang tidak ada dikalangan itu rasul,
atau tidak dihantar kepada mereka agama yang benar,
atau tidak sampai kepada mereka mesej para rasul.
Mereka akan fikir tidak mungkin mereka terjadi begitu sahaja,
mesti ada kuasa yang kuat.
Bila perasaan itu ada pada jiwa mereka,
wahyu tidak datang kepada mereka,
mesti ada dikalangan mereka yang CERDIK.
orang itu akan menampilkan diri ( mungkin sebagai tok batin,sami
dan sebgainya ),
orang itu akan berkata :
"Tuan sekalian,kita tidak dijadikan dengan sendiri,
tetapi ada kuasa yang menjadikan kita dan kuasa itu adalah tuhan,
pencipta segala2nya."
Selepas dia kempen mengenai tuhan,
orang bawahan akan bertanya dengan sendirinya :
"tuan,bagaimanakah tuhan itu?"
"tuan,macam mana tuhan?"
Oleh kerana tidak ada wahyu,
dia akan kata,kemungkinannya :
"bagi masa untuk aku berfikir dahulu.."
Dia balik dan mula berfikir tentang tuhan,
TUHAN SUATU ZAT YANG TIDAK NAMPAK!
MAKA dia mula berkhayal mengenai tuhan.
Bila manusia berkhayal,
khayalan dia tidak lebih daripada
-apa yang pernah dia lihat
-apa yang pernah dia sentuh
-apa yang pernah dia dengar
Apabila die berkhayal tentang tuhan,
kalau dia orang Cina,
tuhan dia macam orang Cina,
kalau dia orang India,
tuhan dia macam orang India.
Padahal tuhan TIDAK BOLEH dibatasi kaum dan tempat!
Kerana Dia adalah tuhan semesta alam!
Setiap kaum dan bangsa apabila mereka cuba menyifatkan
dan menceritakan tuhan tanpa wahyu,
maka mereka menjadi SESAT!
Menyebabkan mereka mengasaskan agama yang BATIL!
inilah PERKARA PERTAMA kesan fitrah dan kepercayaan
wujudnya tuhan jika tidak dikendalikan dengan baik.
-------------------------------------------------
Sebab itu antara larangan agama ialah :
"Kamu memperkatakan mengenai Allah atas nama Allah
atau apa yang kamu tidak tahu,
maka mereka akan mula mencipta,
maka agama pula terbatas kepada kaum."
Sebab itu kita HAIRAN!
Orang itu muslim tiba2 masuk agama Hindu,
tuhan Hindu itu sendiri bersifat PERKAUMAN!
Sebab dalam agama Hindu,
bentuk tuhan itu adalah Hindu!
Sedangkan Islam TIDAK berunsurkan Arab dalam tuhan.
YA!!Meskipun bacaan2 dalam bahasa Arab.
-------------------------------------------------
Sebab itu apabila orang2 Kristian itu menggantikan Allah
dengan nabi Isa kononya,
apabila Isa di dunia barat,
maka isa itu seperti pemuda barat,
sedangkan Isa berasal dari Bani Israel,
tetapi Isa di gereja2 India kulitnya gelap! ( YA! Benar TERJADI! )
-------------------------------------------------
Oleh itu,
agama MENGHARAMKAN sesiapa sahaja yang memperkatakan
tentang zat Allah,
melainkan melalui apa yang diajar oleh Rasulullah S.A.W.
Maka tanda iman kepada Allah itu
dan tuntutan iman itu :
"Kita mensifatkan tuhan seperti tuhan mensifatkan diriNya."
TIDAK BOLEH mensifatkan dan menceritakan tentang tuhan itu
TANPA mempunyai dalil!
-------------------------------------------------
Dalil itu..
kerana tidak ada siapa yang tahu tentang zat itu,
rasul pun tak tahu,
MELAINKAN apa yang dikhabarkan oleh Allah kepada Baginda.
Maka tuhan tidak boleh diperkatakan,
tidak boleh disifatkan,
tidak boleh mencerita tentang tauhid dan akidah,
MELAINKAN semuanya hendaklah :
"Allah berfrman...(dari Al-Quran)"
"Rasulullah s.a.w bersabda....(dari al-hadith)"
JIKA TIDAK,
agama menjadi permainan akal dan khayalan manusia,
tuhan akhirnya menjadi pelbagai bentuk
di atas khayalan manusia.
-------------------------------------------------
Datanglah si Tok Batin tadi(atau sami,atau siapa2 saja),
contohnya Orang asli,
barangkali dia akan ukir patung berhala,
dan dia akan kata :
"tuhan ni,lebih kurang macam saya buat ni.."
Setelah katakanlah dia dapat menghuraikan makna tuhan
secara kesesatannya.
Apa soalan yang berikut
akan pengikut tanya kepada dia?
Apa perkara lain pengikut akan tanya
setelah dia cuba sifatkan tuhan?
mereka akan tanya seperti begini:
"Tuan,apa tuhan ini mahu pada kita?"
atau
"Macam mana cara kita nak berbaik pada tuhan ini?,
sebab dia berkuasa.."
atau
"Macam mana kita hendak dekatkan diri kepada tuhan?,
supaya tuhan menolong kita.."
DISEBABKAN tiada wahyu,
sekali lagi tok batin itu akan cakap :
"bagi saya masa,saya mahu fikir.."
------------------------------------------------
Apabila dia balik berfikir,
dia mula menyenaraikan senarai peraturan2 ibadah,
contohnya,
bakar api,
bakar gaharu,
sembahkan makanan,
berdiri lama,
sujud lama,
dan lain2 lagi.
Maka dia datang kembali,
dia berkata atas lidah tuhan
atau atas nama tuhan :
"pada hari selasa,tuan2 kena buat begini...dan begitu.."
Semua peraturan itu dia yang reka.
Mengapa dia reka?
Kerana dia TIDAK ADA wahyu.
Untuk itu perkara kedua yang penting dalam agama
selepas TIDAK BOLEH menyifatkan tuhan
MELAINKAN apa yang tuhan sifatkan diriNya,
iaitu,
TIDAK BOLEH memperkatakan tentang kehendak
peraturan2 ibadah kepada tuhan,
MELAINKAN apa yang Allah telah wahyukan kepada
rasulNya.
------------------------------------------------
Sesiapa yang memperkatakan bentuk ibadah,
bentuk cara pegabdian diri kepada tuhan,
tanpa melalui wahyu,
dia seakan2 sama dengan tok batin atau sami
atau siapa2 sahaja yang mereka agama.
-----------------------------------------------
Maka,
WAHYU MESTI MENJADI "TERAS"!
Demikian itu kedatangan para rasul
terkumpul dalam 2 perkara ini :
1.Masalah AKIDAH
2.Masalah IBADAH
Apa yang rasul buat,
Allah berfirman :
"Kami telah menghantar kepada setiap umat rasul,
kerjanya menyeru manusia mengabdikan diri kepada Allah,
dan jauhkan diri daripada Taghut.."
Akidah yang dibawa para rasul,
ialah akidah yang membersihkan daripada syirik,
bukan SEKADAR percaya tuhan itu wujud,
TETAPI hendaklah MENDAULATKAN tuhan di dalam ibadah.
------------------------------------------------
Tauhid itu yang kita namakan
Tauhid Rububiyah atau
Tauhidul I'badah.
Bahawasanya kita,
TIDAK akan beribadah MELAINKAN hanya kepada Allah.
TIDAK akan bertawakal MELAINKAN hanya kepada Allah.
TIDAK akan meminta MELAINKAN hanya daripada Allah.
TIDAK akan mengharap MELAINKAN hanya daripada Allah.
TIDAK akan mengagungkan MELAINKAN hanya kepada Allah.
TIDAK akan beribadah kepada Allah MELAINKAN apa yang
Allah kehendaki dan diajar oleh rasul.
|
|
|
|
|
|
|
| |
|