Lion Air Tenggelam dan Meledak, Kesaksian Kapten Tugboat Pertamina
Kapten Tugboat AS Jaya 11 Rahmat Slamet adalah saksi pertama yang melihat detik-detik pesawat Lion Air JT 610 yang dilaporkan hilang kontak jatuh dan tenggelam di perairan Kerawang, Jawa Barat. Rahmat Slamet dapat memastikan kalau jarak kapalnya yang sedang menuju Marunda setelah berlayar dari Kalimantan Tengah hanya sekitar 1,8 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air.
Saat kapalnya berlayar atau berada sekitar 8 mil dari Tanjung Karawang, dia dari posisi kemudi melihat benda putih dengan garis-garis merah. Dia kemudian mengidentifikasikan sebagai ekor pesawat.
"Sekitar 7-8 mil dari Tanjung Karawang, saya melihat benda jatuh. Ada benda putih dengan garis-garis merah. Itu saya identifikasikan ekor pesawat," katanya. Menurut dia, setelah ekor pesawat tenggelam terdengan suara dentuman keras dan setelah itu air laut tiba-tiba tinggi. Tak lama setelah itu bermunculan serpihan-serpihan pesawat dan barang-barang milik penumpang."Setelah itu air tinggi, tabrakan cukup keras terdengar. Saya tidak melihat langsung badan pesawat. Tapi saya lihat ekor sudah sedang proses masuk. Jaraknya sekitar 1,8 km," katanya.
Rahmat menambahkan, kalau dia memang mendengar suara asing. Tapi dia tidak menyangka kalau itu ada suara mesin pesawat. Suara itu juga terdengar samar tertimpa suara mesin kapalnya yang cukup keras.
"Saya mendengar suara asing, apakah itu pesawat. Dari kapal kami juga suara mesin keras. Lihat ekor pesawat kemudian ada ledakan," katanya.
Beberapa saat, dia meyakini kalau itu adalah pesawat jatuh dan langsung memutuskan untuk memberi informasi terutama kepada pihak terkait di Pelabuhan Tanjung Priok.
Setelah itu dia mencoba mendekatkan kapalnya ke lokasi pesawat jatuh itu. Tak lama muncul serpihan badan pesawat dan barang-barang milik penumpang. Seperti kursi pesawat, pelampung, ada juga barang-barang seperti tas," katanya.
"Setelah itu yakin itu kecelakaan. Kami hubungi pihak terkait, Tanjung Priok, kami laporkan. Kami mendekat di lokasi dan banyak muncul serpihan seperti kursi pesawat, pelampung, ada juga barang-barang yang itu kemungkinan dari penumpang," katanya.
Rahmat memastikan kalau kapalnya Tugboat AS Jaya 11 adalah kapal pertama yang tiba dan berada dekat dengan lokasi titik pesawat Lion Air yang jatuh. Baru setelah hampir 1 jam ada kapal-kapal lain yang ikut mendekat dan mengumpulkan serpihan-serpihan.
"Itu cuma kami. Beberapa saat ada kapal lain, mereka mendekat juga membantu. Kurang lebih 30 menit sudah ada satu kapal yang datang, sampai kurun waktu 2 jam sudah ada empat kapal termasuk kami," katanya.
Rahmat menandai koordinat yang tak jauh dari lokasi pesawat yang jatuh atau sekitar berjarak 1 mil dari bagian kanan kapalnya. Lokasi itu juga sekitar 7,5 mil dari daratan terdekat.
"Dari lokasi jatuhnya pesawat ke Tanjung Bumin, itu sekitar 7,5 sampai 8 mil dari daratan terdekat. Jadi begitu selesai laporan, saya menuju lokasi membantu mengamankan, dengan harapan saya dengan percepatan pertolongan saya bisa menyelamatkan sebanyak mungkin dan saya berharap semua selamat," katanya.
Kalau tak fikir pasal safety, ramai jer expat yang nak join airline ni. Gaji among the highest kat south east Asia, weather, landscape, culture , food all superb to them. And the ceweks of course...
I think around 30 malaysian pilots working with lion air ni..
lion air ni sama syarikat dgn malindo air kan. pengalaman aku naik malindo air. kapal terbang tu baru sampai dari indon. kena tunggu 2 jam sbb diaorng nak repair enjin. katenye ade masalah teknikal. lepas tu dorng bg pengumuman nak tukar flight. tunggu punya tunggu last2 naik kapal terbang yang sama jugak. katenye enjin dah ok. seram jugak wey time tu. syukur lah sampai dengan selamat walaupun x sempat nk pegi konvo
Malindo anak syarikat Lion Air. Kalau ingat dulu Malindo ada guna 737 max ni, after few months Lion Air amik balik.
Kat Thailand pun ada anak syarikat dia, Lion Thai. Pun ramai malaysian flying kerja kat sana.
Indonesian transport minister Budi Karya Sumadi has ordered the temporary suspension of Lion Air technical director Muhammad Asif, following the fatal crash of one of its Boeing 737 Max 8 jets on 29 October.
In addition to the director's suspension, he also ordered the airline to suspend an unspecified number of engineers who gave the jet clearance to operate.
Media reports quote Sumadi as saying that the suspensions will facilitate the National Transport Safety Committee (NTSC) investigation into the crash, in which all 189 aboard were killed.
Following the accident, the transport ministry plans to conduct intensive ramp checks to at least 40% of Lion's in-service fleet, as compared with 10-15% for other Indonesian airlines.
Flight Fleets Analyzer shows that Lion Air operates 112 aircraft: three Airbus A330-300s, and 109 Boeing 737s. This suggests that up to 45 of Lion's in-service jets will undergo the intensive ramp checks.
Sanctions and penalties could also be imposed on Lion Air, depending on the outcome of NTSC's investigation.
"The transport ministry is waiting for the investigation results done by NTSC. If there's evidence of neglect by the airline, we will impose sanctions in line with the law," says Sumadi.
Lion has named Muhammad Rusli as its acting technical director until further notice.
The Lion Air 737 registered PK-LQP was operating as flight JT610 on the Jakarta-Pangkal Pinang route, where it took off from Jakarta's Soekarno-Hatta International airport at 06.20 before losing contact 13 minutes later. It crashed into the sea near the town of Karawang in the province of West Java.
Flight Fleets Analyzer shows that the aircraft was delivered on 13 August 2018, and bears serial number 43000. It is equipped with 180 seats, and managed by CMIG Leasing.
Ye ke? Saya salah sangkalah ni. Tu laa.. dia selalu saje suruh orang menyembah kat Bt. Cave membuatkan saya menyangka bahawa dia seorang penganut hindu yg beriman dgn hindunya. Tak sangka pula kalau dia melayu. Walaupun dia melayu tapi terfikir beragam kebarangkalian pula dlm fikiran saya...but... tak pe lah tak payah sebutlah, nanti salah sangka lagi. Berdosakah saya ni?
Post time 31-10-2018 06:09 PMFrom the mobile phone|Show all posts
nolya replied at 31-10-2018 06:02 PM
Ye ke? Saya salah sangkalah ni. Tu laa.. dia selalu saje suruh orang menyembah kat Bt. Cave membua ...
Changa tu ka? ....laaaa. ..dia kan hanya sinikal dan bersarkastik. ...
Maksud dia. ..baik sembah berhala saja kalau seseorang tu percaya pada selain Allah. .tidak ada beza dengan penyembah berhala. .hehe. ...
Refering to the scene, saya wonder whether mereka yg di perahu nelayan itu diperbolehkan memungut debris2 pesawat trs atau mereka jgn sentuh apa2, biarkan je debris tu di situ kerana akan dipungut oleh Basarnas nanti. Just my curiousity.
Mungkin I terpaksa minta ampun dn maaf dgn Changa kerana dah salah sangka, ingatkan dia tu mati2 non-muslim. Dlm kesempatan di sini, mohon maaflah ye Changa.