CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: cimiau

Apa sebenarnya Ilmu LADUNNI...

 Close [Copy link]
Post time 25-2-2008 12:22 AM | Show all posts
Ilmu ladunni diambil dari kalimat 'minladunna ilman', ... ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum dalam QS. Al Kahfi : 65
" lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami"
yaitu ilmu yang langsung berasal dari Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut para mufassir hamba Allah di sini adalah nabi Khaidhir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang tercantum dalam kisah nabi Musa dan nabi Khidhir berikut ini:
Musa berkata kepada Khidhir: bolehkah aku mengikutimu supaya mangajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu ? Dia menjawab: sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan saggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu ? Musa berkata: insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Dia berkata: kamu mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhir melobanginya, Musa berkata: mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya ? Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Dia (Khidhir) berkata: bukankah aku telah berkata : sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata : janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku. Maka berjalanlah keduanya: hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain ? sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar. Khidhir berkata: bukanlah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku ? Musa berkata: jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku. Maka keduanya berjalan: hingga takala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: jikalau kamu mau niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidhir berkata: inilah perpisahan antara aku dengan kamu: aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari tuhanmu. Dan bukanlah aku melakukannua itu menuruti kemauanku sendiri, demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS. Al Kahfi:66-82)
Dari kisah tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat dengan pandangan bathinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu.
Juga dapat disimpulkan bahwa ilmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidak bisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu membantah apa yang dilakukan oleh nabi Khaidhir. Maka dari itu ilmu mukasyafah itu hanya untuk diri sendiri dan bagi yang mengerti ilmu ini saja, bukan dijadikan dalil hukum-hukum agama. Kecuali yang tidak bertentangan dengan nash Alqur'an dan Al hadist .
Ilmu mukasyafah ini bukan hasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jika hal ini terjadi kepada kita maka kita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadian yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat melakukan komunikasi kepada sumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.
Adapun manfaat ilmu mukasyafah ini adalah untuk menjaga dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap kita maupun terhadap lingkungan, sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin ... ittaquu firasatal mukmin ... percayalah kepada firasatnya orang-orang mukmin
Dikalangan ummat-ummat sebelum kalian telah ada muhaddatsun. Kalaupun ada seorang diantara ummat yang seperti itu maka dialah Umar bin khathab (mutthafaqun alaih )
Menurut Ibnu Atsir : penafsiran kata "muhaddatsun" pada hadist diatas adalah: mulhamun (orang-orang yang mendapat ilham) dan pengertian mulham (bentuk tunggal dari mulhamun) adalah orang yang disusupkan sesuatu kedalam jiwaanya, lalu dengan sesuatu tersebut dia mengabarkan dugaan dan firasat. Dan sesuatu tersebut merupakan salah satu jenis dari wahyu yang Allah istimewakan dengan siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya yang dipilih, seperti Umar bin khathab.
Bisakah jin menyakiti kita ?
Anda tidak akan bisa diganggu oleh makhluk jin jika anda meninggikan kesadaran anda menjadi jiwa yang selalu berserah diri kepada Allah, dengan demikian anda akan melihat alam-alam dibawah anda seperti jin dan syetan. Mengapa para wali dan nabi mengettahui keadaan alam dibawahnya,
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-2-2008 12:24 AM | Show all posts
Originally posted by kupia at 24-2-2008 09:08 PM
擫alu mereka berdua(Musa dan Yusya' bin Nun) telah bertemu seorang hamba (Khidir) dari kalanganhamba-hamba Kami (Allah) yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisiKami dan Kami berikan kep ...


kalau Tuhan nak jadikkan sesuatu di luar logik akal manusia TIDAK MUSTAHIL... ini semua menunjukkan TUHAN itu maha berkuasa dan Maha berkehendak ke atas segala-galanya....

[ Last edited by  anak_pejuang at 25-2-2008 01:26 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 25-2-2008 12:38 AM | Show all posts
Originally posted by kupia at 24-2-2008 09:08 PM
擫alu mereka berdua(Musa dan Yusya' bin Nun) telah bertemu seorang hamba (Khidir) dari kalanganhamba-hamba Kami (Allah) yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisiKami dan Kami berikan kep ...


IMAM WAHABI mana faham apa itu ladunni... sebab deme sume tak penah direzekikan ilmu ini... WAHABI sume pakai logik akai semata sampaikan deme berani claim TUHAN boleh duduk atas kerusi di ARAYSH... SESAT!!!!
Reply

Use magic Report

Post time 25-2-2008 09:38 AM | Show all posts
llaaaaa
masuk gak wahabi kat sini
cool sikit bro
walaupun saudara benci sangat kat wahabi tuuuu

kalau ikut ilmu laduni
TUHAN TETAP diSITU
walaupun syaitan berkeliaran
sebab HIJAB yang memisahkan
antara yang HAK dan yang BATHIL
Reply

Use magic Report

Post time 25-2-2008 09:39 AM | Show all posts
Mula mula dari itu hari tak mengaku orang tareqat, kemudian yang bawah paste ni dari tareqat indon mana ni? aliran sufi mana pulak ni?

Sampai bila korang nak hidup dalam alam fantasi dan khayalan korang ni....

Originally posted by anak_pejuang at 25-2-2008 12:22 AM
Dari kisah tadi dapatdisimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat denganpandangan bathinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu.


Mula mula jumpa kalimah "min ladunna 'ilma" al-Kahf:65 depa pandai2 cipta dan reka ilmu ladunni, lepas tu dah turun jadi ilmu "mukasyafah" pulak dah yang kononnya "melihat dengan pandangan bathin", apa yang nak dilihat tu tak taulah tu, siasat jauh juah tengok rupa2nya "melihat dengan pandangan mata syaitan"....


Juga dapat disimpulkan bahwailmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidakbisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu membantah apa yangdilakukan oleh nabi Khaidhir. Maka dari itu ilmu mukasyafah itu hanya untukdiri sendiri dan bagi yang mengerti ilmu ini saja, bukan dijadikan dalilhukum-hukum agama. Kecuali yang tidak bertentangan dengan nash Alqur'an dan Alhadist .


Ilmu mukasyafah ini bukanhasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalamjiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jika hal ini terjadi kepada kita makakita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadian yang sedang terjadi maupunyang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat melakukan komunikasi kepadasumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.

Adapun manfaat ilmumukasyafah ini adalah untuk menjaga dan mempersiapkan segala kemungkinan yangakan terjadi terhadap kita maupun terhadap lingkungan, sehingga kita bisamengantisipasi sedini mungkin ... ittaquu firasatal mukmin ... percayalahkepada firasatnya orang-orang mukmin



Dari mukasyafah dan jadi firasatal pulak... Tuhan letak dalam jiwa dia, mestilah yang ni dalam jiwa guru orang tareqat aja ni, orang lain tak dapat.... lepas tu mengaku jadi aulia jadi wali al-sultan yang paling besar sekali, kedudukkan dia atas pada Nabi atas pada Rasul2.... mengaku jugak ilmunya bertentangan dengan syariat tapi pura pura masih ikut syariat.   Apa faedahnya pada umat ilmu ladunni, mukasyafah, firasat semua ni tak taulah, yang nyatanya supaya murid2 dia tak lari baru mursyid boleh hidup senang lenang.


Dikalangan ummat-ummatsebelum kalian telah ada muhaddatsun. Kalaupun ada seorang diantara ummat yangseperti itu maka dialah Umar bin khathab (mutthafaqun alaih )

Menurut Ibnu Atsir :penafsiran kata "muhaddatsun" pada hadist diatas adalah: mulhamun(orang-orang yang mendapat ilham) dan pengertian mulham (bentuk tunggal darimulhamun) adalah orang yang disusupkan sesuatu kedalam jiwaanya, lalu dengansesuatu tersebut dia mengabarkan dugaan dan firasat. Dan sesuatu tersebutmerupakan salah satu jenis dari wahyu yang Allah istimewakan dengan siapa sajayang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya yang dipilih, seperti Umar binkhathab.


Nak mengaku dapat wahyu malu agaknya, terpaksa mengaku dapat ilham secara langsung dari Tuhan.  Kan kata boleh naik ke langit jumpa dengan Tuhan terus...


[quote]Bisakah jin menyakiti kita ?

Anda tidak akan bisadiganggu oleh makhluk jin jika anda meninggikan kesadaran anda menjadi jiwayang selalu berserah diri kepada Allah, dengan demikian anda akan melihatalam-alam dibawah anda seperti jin dan syetan. Mengapa para wali dan nabimengettahui keadaan alam dibawahnya,
Reply

Use magic Report

Post time 25-2-2008 01:38 PM | Show all posts
la yg tu tarekat yg jelas
kalau yg tak jelas
mau lari dibuatnya
atau terkedu kat situ ajeeee
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 25-2-2008 05:08 PM | Show all posts
Originally posted by wineps at 21-2-2008 07:03 PM
Ilmu ladunni tidak ada di dalam Islam yang diajarkan oleh Nabi SAW...ianya rekaan golongan sufi yang menyeleweng daripada Islam...

Jauhi Sufi@Tarekat nescaya anda tidak akan sesat....


Quote anda ni menarik...so boleh terangkan siapa yg SAH...tak sesat???
Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2008 03:59 PM | Show all posts
Mafhum hadist sahaja saya tak hafal, sesiapa yang mahu dapat ilmu tanpa belajar dan dapat petunjuk tanpa ada orang yang menunjuk, kosongkan hati dari dunia, ini bermakna orang yang benar-benar zuhud adalah orang yang mendapat ilmu ladunni
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 26-2-2008 05:49 PM | Show all posts
Originally posted by kuman at 26-2-2008 03:59 PM
Mafhum hadist sahaja saya tak hafal, sesiapa yang mahu dapat ilmu tanpa belajar dan dapat petunjuk tanpa ada orang yang menunjuk, kosongkan hati dari dunia, ini bermakna orang yang benar-benar zu ...


zuhud adalah salah satu sifat Rasulullah...
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 12:37 AM | Show all posts
geng2 yg support kuat ilmu ladunni ni mcm dah boleh kenal jer.
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 09:55 AM | Show all posts
salam

nabi mengajar umatnya IMAN ISLAM DAN IKHSAN
dr inilah timbulnya macamx cabang ilmu
kalau tarekat ka hakikat ka makrifat ka laduni ka
semuanya adalah berkaitan dgn iman dan ikhsan
sesuatu yg kita tak boleh nampak
tak mampu nak diperjelaskan

tapi adakah tak penting bab ini???
sedangkan inilah yg PALING PENTING
iaitu WAHAI ORANG ORANG YANG BERIMAN.....
disebabkan percayalah
ada yg mampu berjalan atas air
mampu buat apa yg mereka mahu
percaya dgn hakiikinya

ADAKAH SALAH SEBEGINI
atau sesungguhnya kita yg masih jauhhhhhh
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 01:24 PM | Show all posts
Originally posted by ummihana at 25-2-2008 05:08 PM


Quote anda ni menarik...so boleh terangkan siapa yg SAH...tak sesat???


Yang sah adalah Insan yang mengikuti apa yang termaktub daripada kehendak Nabi SAW.....itulah yang berada dilandasan yang benar disisi Allah yang mana Nabi SAW sebagai utusannya...

Golongan sufi@tarekat mencipta berbagai
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 04:03 PM | Show all posts

Reply #32 wineps's post

sungguh teruja dengan jawaban ini. Maybe anda nak terangkan atau beri contoh orang2 sufi yang termasuk dalam golongan orang yang anda maksudkan itu?

kerana di singapura, ulama sufi amat dihormati....baik dari Habib Noh yang makamnya terletak di Palmer road..kepada Arwah habib Omar yang menjadi guru kepada Mufti Singapura sekarang ini. Juga Habib Abdul Aleem Siddique...mereka2 ini alhi sufi yg disegani di sini....Selain itu, ramai juga ahli sufi yg dijemput dari Indonesia untuk menyampaikan ilmu di masjid2...Jadi saya tak tahulah ttg  kata2...agar kita menjauhi mereka ini kalau hendak selamat......
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 05:53 PM | Show all posts
Originally posted by cimiau at 21-2-2008 17:21
Aku ada dengar pasal ilmu ni, ada yg kaitkan dgn golongan sufi...saper2 kat sini yg dpt kongsi pengetahuan amt dialu-alukan..


Ilmu Laduni adalah ilmu yang diperoleh langsung dari Allah tanpa adanya perantara, tanpa melalui sarana pembelajaran, sehingga orang yang mendapatkannya disebut orang-orang khusus. Berbekal mengklaim punya ilmu ini, mereka mengklaim mengetahui segala sesuatu. Tidak aneh bila muncul keyakinan bahwa penerima ilmu ini tidak lagi membutu*kan ilmu syari抋t.
Padahal Allah berfirman:
揫color=magenta]Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.擺/color] (An-Nahl: 78)

Lalu Rasulullah bersabda:
揥ahai manusia belajarlah, sesungguhnya ilmu itu hanya dengan belajar dan fiqh (faham agama) itu hanya dengan bertafaqquh (belajar ilmu agama/ilmu fiqh). Dan barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia akan difaqihkan (difahamkan) dalam agama ini.
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 05:58 PM | Show all posts
MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN SUFI YANG SESAT

Sesungguhnya para penguasa sufi telah berusaha memelihara keyakinan-keyakinan tasawuf, yakni, dengan merancukan dan menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim. Membolak-balik, serta merubah pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, orang-orang yang memperbaharui agama-Nya.

Yakni, dengan membersihkan Islam dari bermacam aqidah dan filsafat yang mengalir dalam benak manusia akibat pengaruh pola pikir keberhalaan. Maka, diungkaplah borok-borok mereka, dipilah perkataan mereka serta diterangkan kebohongannya. Metoda merekapun dibuyarkan dengan menelaah kitab-kitab induk sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan keyakinan-keyakinan mereka.

ILMU LADUNI
Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir:

"wa 'allamnaahu min Ladunnaa 'ilmaan"
"Artinya :...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.". [Al-Kahfi : 65].

Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut mereka, adalah disingkapnya alam ghaib bagi mereka. Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam[1]. Mereka berdalil dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada kalian semua". [Al-Baqarah : 282].

Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia berasal dari Kufah. [2]

Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir ajarannya, menempuh beberapa jalan. Jalan terpenting itu, diantaranya :

[1] Menjauhkan diri dari menuntut ilmu syar'i. Dikatakan oleh Al-Junaid, seorang pentolan sufi, "Yang paling aku sukai pada seorang pemula, bila tak ingin berubah keadaannya, hendaknya jangan menyibukkan hatinya dengan tiga perkara berikut : mencari penghidupan, menimba ilmu (hadits) dan menikah. Dan yang lebih aku sukai lagi, pada penganut sufi, tidak membaca dan menulis. Karena hal itu hanya akan menyita perhatiannya".[3]

Demikian pula yang dikatakan Abu Sulaiman Ad-Darani, "Jika seseorang menimba ilmu (hadits), bepergian untuk mencari penghidupan, atau menikah, sungguh ia telah condong kepada dunia"[.4]

[2] Menghancurkan sanad-sanad hadits dan menshahihkan hadits-hadits dha'if (lemah), munkar dan maudhu' (palsu) dengan cara kasyaf. Sebagaimana dikatakan Abu Yazid Al-Busthami, "Kalian mengambil ilmu dari mayat ke mayat. Sedang kami mengambil ilmu dari yang Maha Hidup dan tidak pernah mati. Hal itu seperti yang telah disampaikan para pemimpin kami : "Telah mengabarkan pada aku hatiku dari Rabbku". Sedang kalian (maksudnya, kalangan Ahlu Al-hadits) mengatakan : "Telah mengabarkan kepada kami Fulan". Padahal, bila ditanya dimana dia (si Fulan tersebut) ?. Tentu akan dijawab : "Ia (Fulan, yakni yang meriwayatkan ilmu atau hadits tersebut) telah meninggal". "(Kemudian) dari Fulan (lagi)". Padahal, bila ditanyakan dimana dia (Fulan tadi)? Tentu akan dijawab : "Ia telah meninggal".[5] Dikatakan pula oleh Ibnu Arabi, "Ulama Tulisan mengambil peninggalan dari salaf (orang-orang terdahulu) hingga hari kiamat. Itulah yang menjauhkan atau menjadikan timbulnya jarak antara nasab mereka. Sedang para wali mengambil ilmu dari Allah (secara langsung -peny). Yakni, dengan cara Ia (Allah) mengilhamkan kedalam hati para wali"[6]. Dikatakan oleh Asy-Sya'rani, "Berkenan dengan hadits-hadits. Walaupun cacat menurut para ulama ilmu hadits, tapi tetap shahih menurut ulama ilmu kasyaf".[7].

[3] Menganggap menimba ilmu (hadits) sebagai perbuatan aib dan merupakan jalan menuju kemaksiatan serta kesalahan. Ibnu Al-Jauzi menukil, bahwa ada seorang syaikh sufi melihat seorang murid membawa papan tulis (baca : buku), maka dikatakannya kepada murid tersebut :"Sembunyikan auratmu".[8] Bahkan, mereka saling mewariskan sebagian pameo-pameo yang bertendensi menjauhkan peninggalan salaf, umpanya : Barang siapa gurunya kitab, maka salahnya lebih banyak dari benarnya.

Sanggahan terhadap pernyataan-pernyataan sebagaimana diungkap diatas :

Pertama.
Barangsiapa berkeyakinan, bahwa dengan kemampuannya dapat berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti keadaan nabi Khidir dengan nabi Musa, maka ia telah kafir berdasarkan ijma' para ulama kaum muslimin. Karena, nabi Musa tidaklah diutus kepada nabi Khidir, dan tidak pula nabi Khidir diperintahkan untuk mengikuti nabi Musa.

Padahal Allah telah menjadikan masing-masing nabi mempunyai jalan dan minhaj yang berbeda-beda. Dan peristiwa yang demikian itu, berulang kali terjadi sebelum beliau diutus sebagai nabi. Seperti, sezamannya nabi Luth denga nabi Ibrahim, nabi Yahya dengan nabi Isa.

Sesungguhnya para nabi tersebut dibangkitkan untuk kaumnya saja, sedangkan Muhammad shalallallahu 'alaihi wa sallam dibangkitkan untuk seluruh manusia hingga hari kiamat. Telah bersabda Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Adalah para nabi diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia". [Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim].

"Artinya : Tidak seorang pun dari umat ini yang mendengar tentangku, baik Yahudi atau Nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, melainkan akan dimasukkan ke neraka" [Hadits Shahih Riwayat Muslim I/93]

Aqidah semacam ini merupakan asasnya Islam, berdasarkan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Tidaklah engkau Kami utus kecuali untuk seluruh manusia, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan". [Saba' : 28]

Dan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Katakanlah, wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua". [Al-A'raf : 157]

Dan siapa saja yang 'alim, baik jin maupun manusia, diperintahkan untuk mengikuti rasul yang ummi ini. Maka barangsiapa yang mengaku bahwa dengan kemampuannya dapat keluar dari minhaj dan petunjuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ke minhaj lainnya, walaupun minhaj Isa, Musa, Ibrahim, maka dia sesat dan menyesatkan. Telah bersabda Shalallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Seandainya Musa turun, lalu kalian semua mengikutinya dan meninggalkan aku, maka sungguh sesatlah kalian. Aku adalah bagian kalian, dan kalian adalah bagian dari umat-umat yang ada". [Riwayat Baihaqi dalam Syu'abu al-Iman, dan lihat pula dalam Irwa'al-Ghalil karangan Al-Bani hal. 1588]

Adapun keyakinan orang-orang sufi bahwa nabi Khidir masih tetap hidup, selalu berhubungan dengan mereka, mengajarkan kepada mereka ilmu yang diajarkan Allah kepadanya, seperti nama-nama Allah yang Agung, hal ini merupakan dusta dan mengada-ada. Karena menyelesihi Al-Qur'an secara nyata :

"Artinya : Dan tidaklah kami jadikan seorang manusiapun sebelummu abadi". [Al-Anbiya' : 34]

"Artinya : Tidak ada satu jiwapun yang bernafas pada hari ini yang datang dari zaman seratus tahun sebelumnya, sedangkan dia saat sekarang ini masih hidup". [Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi dari Jabir]

Hadits-hadits yang menerangkan masih hidupnya nabi Khidir semuanya maudhu' (palsu) menurut kesepakatan seluruh ulama hadits.[9]

Kedua.
Adapun hujjah mereka dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarimu (ilmu)". [Al-Baqarah : 282]

Hal itu bukanlah hujjah, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menerangkan pemahaman ayat ini dan telah menentukan cara mencari ilmu yang disyari'atkan dan diwajibkan atas setiap muslim. Seperti sabdanya Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Sesungguhnya ilmu itu (diperoleh) dengan cara belajar". [Hadits Riwayat Daruquthni dalam Al-Ifrad wa al-Khatib dalam tarikhnya dari Abu Hurairah dan Abu Darda'. Lihat Silsilah Ash-Shahihah 342]

Kata innama (sesungguhnya) disini adalah untuk membatasi.

Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 06:00 PM | Show all posts
Ketiga.
Perihal pendapat mereka yang menyatakan, bahwa mencari ilmu dengan cara belajar adalah jalan yang memayahkan, terlalu bertele-tele, dianggap condong kepada dunia serta menyita perhatian dan kesungguhan (walaupun telah tinggi dalam menuntut ilmu tadi), tetap dianggap tidak sempurna. Kecuali, bila ditempuh dengan cara kasyaf dan ilham.

Berkenan dengan ilmu itu sendiri, termasuk tentunya dalam pengamalannya. Bahkan sebatas mencari ilmu semata. Berkata Ibnu Al-Jauzi, "Iblis menginginkan untuk menutup jalan tersebut dengan cara yang paling samar. Memang jelas bahwa yang dimaksud adalah mengamalkannya bukan sebatas mencari ilmu saja. Namun, dalam hal ini para penipu itu telah menyembunyikan masalah pengamalannya. [10] Dan tidaklah kasyaf yang mereka dakwakan itu, kecuali hanya khayalan setan belaka.

"Artinya : Maukah Aku khabarkan kepada kalian tentang kepada siapa setan turun ? (Setan) turun kepada setiap pendusta dan suka berbuat dosa. Mereka menghadapkan pendengarannya itu (kepada setan), dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta". [Asy-Syu'ara : 221-223]

"Artinya : Tidaklah kamu melihat bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghusung mereka agar berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh ? Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksaan bagi mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung (hari siksaan) itu untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. Ingat ketika hari Kami mengumpulkan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. Dan kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga". [Maryam : 83-86]

Adapun pengakuan mereka, seperti pensyarah Al-Ushul katakan, bahwa kasyaf merupakan bagian dari iman yang benar. Dan maksud kasyaf adalah disingkapkannya sebagian yang tersembunyi, dan tidak tampak, mengetahui gerak-gerik jiwa dan niat serta kelemahan sebagian manusia. Kasyaf semacam inilah yang disebutkan dalam hadits syarif sebagai firasat seorang yang beriman. [11] Jadi bila ada perkataan mereka semacam ini : "Telah mengabarkan kepadaku hatiku dari Rabb-ku" tidak lain adalah perkataan khurafat.

Keempat.
Sebagian mereka mengakku dapat melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam tidurnya, lalu mengajarkan kepadanya beberapa perkara dan memintanya untuk berbuat begini dan begitu. Seperti, kata Ibnu Arabi, "Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpi. Aku melihatnya saat sepuluh akhir di bulan Muharram 627H, di Mahrusah, Damsyiq. Saat itu di tangan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membawa kitab. Maka sabdanya kepadaku, 'Kitab ini adalah kitab Fushush Al-Hikam'. Ajarkan dan sebarkan kepada manusia agar bisa memetik manfa'at darinya. Kemudian aku katakan, Aku dengar dan taat kepada Allah, Rasul-Nya serta ulil amri diantara kita sebagaimana yang engkau perintahkan. Maka, aku pun berusaha merealisasikan cita-cita dan aku murnikan niatku serta kubulatkan tekad untuk mengajarkan kitab ini sebagaimana diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. tanpa mengurangi dan menambahinya".

Bantahan Terhadap Pendapat Diatas Adalah Sebagai Berikut:

[1] Para Rasul tidak memerintahkan kemaksiatan apalagi kekufuran, seperti yang memenuhi kitab Fushush Al-Hikam. Seperti, mengkafirkan nabi Allah, Nuh (hal. 70-72), meyakini bahwa Fir'aun itu telah beriman (hal. 21), membenarkan pendirian Samiri dan perbuatannya dalam membuat patung (yang menimbulkan fitnah di kalangan bani Israil) hingga mengibadahinya (hal. 188).

[2] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyuruh menyelisihi syari'at. Sesungguhnya, ada yang mengatakan bahwa setan menampakkan diri dalam bentuk nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di hadapan Ibnu Arabi. Padahal mustahil hal itu bisa terjadi. Dia (Ibnu Arabi) telah tertipu dan terperdaya. Walau ia mengatakan yang demikian itu dengan niat baik dan prasangka bersih. Tetapi yang demikian itu mustahil, karena setan tidak akan mampu menyerupai nabi. Maka, bagaimana hal itu bisa terjadi padahal Nabi yang ma'shum Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda :

"Artinya : Barangsiapa yang melihatku (dalam mimpinya) maka sesungguhnya akulah dia. Karena sesungguhnya setan tidak bisa menyerupaiku". [Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah, mempunyai penguat yang sangat banyak, sebagiannya Shahih diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Lihat Shahih Al-Jami' dan ziyadahnya V/293]

Berdasarkan keterangan diatas, maka kita berkeyakinan bahwa Ibnu Arabi dan para pengikutnya adalah dajjal-dajjal Khurasan. Sedang perkataan-perkataan mereka dusta dan tidak mengandung kebenaran sama sekali.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-2-2008 06:26 PM | Show all posts
Originally posted by ummihana at 27-2-2008 04:03 PM

sungguh teruja denganjawaban ini. Maybe anda nak terangkan atau beri contoh orang2 sufi yangtermasuk dalam golongan orang yang anda maksudkan itu?

kerana di singapura, ulama sufi amat dihormati....baik dari Habib Nohyang makamnya terletak di Palmer road..kepada Arwah habib Omar yangmenjadi guru kepada Mufti Singapura sekarang ini. Juga Habib AbdulAleem Siddique...mereka2 ini alhi sufi yg disegani di sini....Selainitu, ramai juga ahli sufi yg dijemput dari Indonesia untuk menyampaikanilmu di masjid2...Jadi saya tak tahulah ttg  kata2...agar kita menjauhimereka ini kalau hendak selamat......


Anda boleh melihat betapa makam habib nuh dihiasi dengan indah sekali,apakah ianya dituntut oleh agama.....?anda boleh rujuk kitab Talbis Iblis karangan al Imam Ibnu Jauzi yang banyak mengkritik golongan
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2008 07:32 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 27-2-2008 05:53 PM

SOOOOOO....ilmu laduni adalah bualan aliran-aliran sesat. Tidak mungkin manusia mendapatkan satu ilmu tanpa mempelajarinya. Kecuali karomah yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihan yang bertaqwa. Dan karomah itupun tidak bisa berulang, hanya kali itu saja diberikan oleh Allah. Jika ada satu karomah yang berulang maka ketahuilah itu BUKAN karomah tapi tu adalah sihir.


klo orang dah terkene sihir macam mana pulak kita ubatinya??? takkan nak pegi jumpa doktor wahai pak indo weh...!!!!!!!!!
mananye plak dalilnye karomah tuh tak boleh berulang dan hanya berlakuk sekali sahaja...???
bukankah karamah itu datang dari TUHAN disebabkan ketaqwaan seseorang HAMBA TUHAN atau TUHAN berkehendak melakukan sesuatu untuk menunjukkan kekuasannya...kenapa pulak bila berlaku diluar logik akal manusia semuanya dilabelkan SIHIR??? apa Tuhan tu sengkek sangat ke tidak menawarkan bantuan diluar logik akal manusia untuk para HAMBANYE??? dan kelebihan ini semuanya hanya untuk orang KAFIR sahaja???? sesungguhnya TUHAN bersama orang yang bertaqwa... bersama dengan orang bertaqwa bermakna Dia sedia membantu hambanya dalam apa2 bentuk jua sekalipon... samada logik ataupon tidak... adakah bantuan TUHAN itu hanya terletak pada logik akal semata-mata... kalau ada mana dalilnya????


Nabi dulu tak pernah pegi sekolah tapi boleh jadik pemimpin Dunia dan Akhirat... tiada siapa manusia mengajar dia jadik ketua.... siapakah yang didik dia...??? bukankah Tuhan yang mendidiknya...???

[ Last edited by  anak_pejuang at 27-2-2008 11:26 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 28-2-2008 03:50 AM | Show all posts
maaflah, sufi tu adalah org2 yg menyepi diri (menjauh dari kesibukan dunia) utk mencari jalan ketuhanan, tapi nabi larang duduk saja, kurang2 keje amik upah siram kebun kurma ka, amik upah angkat air ka, dah ada zaman nabi depa ni, tarekat pula perjalanan, sama mcm nabi kata, abu bakar-benar, umar-amanah, usman-menyampai/syiar, ali-ilmu begitu juga dgn syariat,tarikat,hakikat,makrifat...

apa gado2 ni?tak payah marah2 emosi ikut nafsu nafsi, bicaralah kamu dgn akal yg waras dan jiwa yg tenang...
Reply

Use magic Report

Post time 28-2-2008 09:44 AM | Show all posts
TUHAN didik???
kat mana tuhan???
jauhhhhh nuuuuu atas ARASH............
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

15-2-2025 12:28 AM GMT+8 , Processed in 0.059399 second(s), 29 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list