View: 1042|Reply: 0
|
[SEJARAH]
Majlan, Filipina Dan Inkuisi Roman Katolik
[Copy link]
|
|
Majlan, Filipina Dan Inkuisi Roman Katolik
OLEH: Abu Amru Radzi Othman
Majlan, dialah yang diagungkan Barat, dipuja dan dianggap berjasa pada dunia, mencetus zaman penerokaan di samudera. Tetapi ini adalah dusta.
Majlan adalah penganut Roman Katolik yang taat serta sangat keparat, dia membenci Islam dan berusaha untuk menghapuskan agama tauhid ini. Lahir di Peringgi dengan nama Fernao de Magalhaes yang kemudiannya bekerja untuk Kerajaan Spanyol dengan nama Fernando de Magallanes.
Oleh kerana hidup bangsa barat semakin menekan, dan Spanyol baru menghirup nafas lega dan berasa megah tatkala menginjak bumi Andalusia, maka berfikirlah sang raja untuk menuju Maluku setelah Peringgi menjarah Malaka.
Sungguh disebalik kilauan emas,yang bertaburan di Suvarna Bumi, timbul sebuah ambisi dalam benak bangsa Spanyol - menghentam sampai lumat akan agama Muhammadiy.
Itulah yang mereka nyanyikan "Gold, Glory & Gospel". Sungguh-sungguh mereka itu tergila kan emas dan sungguh-sungguh mereka itu mahu hancurkan Islam, yang mana keduanya itu mereka imani sebagai kejayaan dan keagungan.
Dengan berbekal 5 kelengkapan, diutuslah sang raja ke samudera: 4 Carrack dan 1 Caravel. Yang 1 kapal itu dijadikan oleh Majlan sebagai kenaikannya, walau ia kecil banding yang lain namun lebih laju membelah dada lautan biru.
Sambil menuju ke Maluku, dia singgah di beberapa tempat, termasuk negeri-negeri Islam kecil Afrika; dibunuhnya mereka semua dengan api kerana enggan menganut dogma luar logika - Tuhan itu tiga namun bergabung menjadi satu.
Memang keparat Majlan ini, seperti bangsatnya Alfonso. Satu saat ditemukan oleh Majlan di lautan sebuah kapal sarat muatan manusia dari India. Dikepungnya: 5 lawan 1 maka pastilah alah yang satu itu. Lalu dibunuh semuanya bakal haji yang menggunakan kapal tersebut. Tertanggallah dan jatuh ke tanah tiap-tiap batang leher jamaah syuhadah ini.
Majlan teruskan lagi sampailah akhirnya ke negara Melayu. Ditakluknya Luzon dan mula mara ke selatan. Sampai di tengah, di sebelah Pulau Cebu, tepatnya di Pulau Lapu-Lapu, maka dia dihadang kaum Muslimin. Pada pikir orang beriman, kalau tidak nekad membunuh si keparat, pastilah seluruh Kerajaan Melayu di kepulauan itu semuanya murtad.
Raja Cebu, Raja Humabon telah murtad, bangga menjadi Kristian, dan tersengeh dengan nama baharunya Santo Nino de Cebu. Dan kebencian Santo Nino - sang Melayu Kristian ini kepada Raja Lapu-Lapu dirasakan akan terbalas tidak lama lagi bila dia dan sahabat baharunya - Majlan - menawan pulau itu.
Tak disangka oleh Majlan, dia tersekat, lalu digempur dengan 5 kapalnya itu pada Perang Mactan, yang sangat sabut.Berlaga antara Caravel dengan Penjajap, saling lontar melontar bedil, dan bijik-bijik besi muntah dari corong istinggar kedua-dua pihak semacam hujan.
Perang berlarut, akhirnya Majlan tersungkur dipanah oleh kaum Mujahidin. Carrak yang lain karam, tinggal sebuah, dan Caravel yang laju itu sudah kaku dalam lautan, tenggelam. 270 anak kapal yang ada dalam 5 kelengkapan, semuanya mati. Yang masih bernyawa hanya 21 orang; 4 daripadanya berbangsa Melayu. 21 orang ini lari tak berlengah kembali ke Spanyol dengan Kapal Carrack, namanya Victoria.
Demikianlah jahatnya kaum Spanyol yang memaksa umat Melayu jadi murtad, yang mana mereka gunakan hukum Inkuisi yang diwartakan oleh Vatican City. Inkuisi itu memberi mereka wejengan untuk membunuh penganut agama Islam, Yahudi dan kaum Protestern serta Unitarian-Arius;jika mereka semua enggan menjadi Katolik. Inilah yang mereka lakukan di Andalusia.
Pada hari ini, kaum Katolik semacam lupa akan kejahatan Vatican diatas penghalalan hukum Inkuisi: dalam banyak kisah digambarkan para petugas inkuisi menyiksa dan membakar ahli sihir, padahal hakikatnya mereka bukan ahli sihir melainkan pengikut Gereja Unitarian-Arius, kaum muslimin dan penganut yahudi.
5 kapal armada Majlan dimana kapal kenaikannya ditanda sebagai 'a'.
https://legasipemikir.blogspot.c ... TOQ_-1DGoZM1S6pRogA
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
| |
|