Film ini spertinya tak laku dipasaran setelah Imam Besar Masjid Istiqlal menyerukan memboikot film ini.
***
Jakarta - Film Perempuan Berkalung Sorban menuai kontroversi. Film ini dinilai telah menyakiti umat Islam dan kalangan pesantren. Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub menyerukan agar film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini diboikot.
"Saya malah menganjurkan tidak usah nonton aja. Selesai. Karena memang film ini akan dapat menimbulkan salah paham terhadap Islam dan terhadap pesantren," kata Ali Mustafa Yaqub kepada detikcom.
Perempuan Berkalung Sorban menceritakan perlawanan Anissa, seorang santriwati terhadap pengekangan perempuan di pesantren. Dalam film itu, Annisa berkata Islam tidak adil terhadap perempuan. Film menampilkan diskriminasi terhadap perempuan yang dilakukan ulama dengan dalih agama, seperti perempuan tidak boleh jadi pemimpin, perempuan tidak perlu berpendapat dan perempuan tidak boleh keluar rumah tanpa disertai muhrimnya.
Bagi Ali Mustafa Yakub yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada dua hal yang menyakitkan umat Islam dalam film itu. Pertama, pencitraan Islam yang sangat buruk. Seolah-olah Islam mengajarkan yang tidak sesuai perkembangan zaman, misalnya, seorang perempuan tidak boleh keluar rumah untuk belajar dan sebagainya sesuai dengan mahromnya dan sebagainya itu.
Kedua, penggambaran salah tentang pesantren. "Pencitraan tentang pesantren sangat disayangkan sekali, bahkan saya berani mengatakan itu bukan hanya merusak citra saja tapi memfitnah itu," kata pemimpin Pondok Pesantren Daarus Sunna tersebut.
Tidak hanya memboikot, Ali Mustafa juga meminta film yang diangkat dari novel karya Abidah El Khaleiqy itu ditarik sementara dari peredaran untuk diperbaiki.
Hal yang senada juga dikemukakan oleh Mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba'asyir pun sepakat jika film 'Perempuan berkalung sorban' ditarik di pasaran.
Menurutnya penggambaran perempuan dalam Islam di film tersebut bisa mengundang fitnah. "Saya mendengar ada diskrimimasi Islam dalam perempuan di film itu," ujarnya saat mengisi ceramah di Masjis Istiqomah, Jalan Citarum, Jumat (6/2/2009).
hallo saya dari indonesia...salam kenal ya semua..
tak perlu compare la..aku mahu tengok siti berlakon di film indonesia la..tengok dia berlakon dengan film islami..aku yakin la..dengan seni Indonesia dan Malaysia tak ada kutuk-kutuk.