CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: DARSITA

Azan utk baby baru lahir ........

[Copy link]
Post time 23-3-2008 12:43 PM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 13-3-2008 08:49 PM
Jadi Hadith Abu Rafi adalah Hasan Sahih menurut Sheikh Al-Albani dari Sahih Sunan Tirmidzi dan Sahih Sunan Abu Dawud, cuma hadith yang sama dari jalan riwayat Ibnu Abbas dikira sanadnya lemah.


boleh pakai ka pendapat si Albani nih....???
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-3-2008 12:49 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 23-3-2008 12:07 PM


Berprasangka baik itu memanglah bagus yaa akhi. But you know akhi, para ulama itu saling mencintai dan menyayangi. Dan suatu wujud rasa cinta mereka adalah dengan saling mengoreksi pendapat s ...


fatwa al bani mengkafirkan orang Islam di falastin kita boleh terima ka???? apakah alasan memboleh dia mengkafirkan orang Islam kat sana??? lagipon albani ni bukannya maksum...

[ Last edited by  anak_pejuang at 23-3-2008 12:52 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 23-3-2008 01:08 PM | Show all posts
اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد
tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad...

disunatkan kita mengajar bayi baru dilahirkan...
bagaimana nak ajar anak ini???
ulamak berijtihad mencari pendekatan menazankan atau iqamah ke telinga bayi yang baru dilahirkan...dan masa yang paling afdhal/utama ialah ketika baru dilahirkan...
bukankah nabi suruh ajar anak-anak kita mentauhidkan Tuhan bermula dari buaian lagik...
bagi pentaksub WAHABI Mujassim kononya mengatakan hadis mengazankan bayi baru dilahirkan adalah lemah dan bukan ajaran nabi...
nak tanye kepada mereka... apakah cara mengajar bayi atau anak baru dilahirkan tentang agama selain dari azan atau iqamah... kalau azan ini adalah satu perkara BID3AH dan SESAT dengan cara apa kita nak mengajar meraka????

[ Last edited by  anak_pejuang at 23-3-2008 01:26 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 23-3-2008 01:28 PM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 12-3-2008 10:32 PM
mengikut riwayat, nabi s.a.w. mengazankan cucunya.

jadi, eloklah diazankan secara live dan bukan pakai recording.


setuju!!!... dengan ini ada sentimentel value, unsur-unsur human touch dan teknologi insan
Reply

Use magic Report

Post time 23-3-2008 01:40 PM | Show all posts
Kalau di nilai mengikut nama seolah-olah seseorang tu taksub aliran.  Maka hendaklah membuka minda seluas-luasnya, kaji dan selidik apa yang dihujah.  Kemudian ikutlah pendapat yang kita rasa lebih benar.  setakat kutuk-kutuk tak ke mana.  Balik-balik gaduh pasal khilaf.  Orang Islam negara lain mati perang dengan kafir, kita kat forum belum lepas isu khilaf.

Kalau nak kata sunat, buat ler azan, kalau kata tak sunat, tak payah azan.  kan ke benda senang jer.
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2008 12:50 PM | Show all posts
edit edit e

[ Last edited by  ikhwanindo at 24-3-2008 12:06 PM ]
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 24-3-2008 12:53 PM | Show all posts
Originally posted by anak_pejuang at 23-3-2008 11:49


fatwa al bani mengkafirkan orang Islam di falastin kita boleh terima ka???? apakah alasan memboleh dia mengkafirkan orang Islam kat sana??? lagipon albani ni bukannya maksum...


Pertama yang perlu ana jelaskan, ini bukan tentang syaikh Albani, tapi ini tentang penjelasan agama yang mempunyai dalil yang kuat dari QUran dan sunnah, dan kebetulan dalam penjelasan tetnag azan pada bayi yang baru lahir ana membawakan penjelasan syaikh Albani -rahimahullah-. Jadi jangan disalahartikan dengan taqlid kepada beliau. Untuk beberapa hal anapun mengambil pendapat ulama yang lain semisal syaikh Abdulaziz bin Abdullah bin baz ataupun syaikh Muhammad bin sholeh Al Utsaimin -rahimakumullah- ataupun ulama salaf lainnya yang bertentangan dengan pendapat syaikh Albani -rahimahullah-. Kami pengikut ulama salaf tidak pernah taqlid kepada salah seorang ulama secara berlebihan, karena kami mengikuti Quran dan sunnah, bukan mengikuti ulamanya .

Ana tidak pernah mendengar ataupun membaca fatwa syaikh Albani tentang pengkafiran orang Palestine?   Hati-hati antum, perkataan antum ringan diucapkan tapi berat adzabnya nanti di sisi Allah -azza wa jalla-. Cubalah tampilkan fatwa beliau yang mengatakan seperti perkataan antum ini disini, biar ana cek lagi. Ana yakin ini adalah kesalahan antum dalam memahami text fatwa atau antum mencoba mengalihkan arti sebenarnya kepada fitnah. Silahkan....
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2008 04:58 PM | Show all posts
Originally posted by anak_pejuang
disunatkan kita mengajar bayi baru dilahirkan...
bagaimana nak ajar anak ini???

ulamak berijtihad mencari pendekatan menazankan atau iqamah ke telinga bayi yang baru dilahirkan...dan masa yang paling afdhal/utama ialah ketika baru dilahirkan...
bukankah nabi suruh ajar anak-anak kita mentauhidkan Tuhan bermula dari buaian lagik...
bagi pentaksub WAHABI Mujassim kononya mengatakan hadis mengazankan bayi baru dilahirkan adalah lemah dan bukan ajaran nabi...
nak tanye kepada mereka... apakah cara mengajar bayi atau anak baru dilahirkan tentang agama selain dari azan atau iqamah... kalau azan ini adalah satu perkara BID3AH dan SESAT dengan cara apa kita nak mengajar meraka????


Kami tanya kepada mereka, apakah mereka selalu mengajar orang-orang di antara mereka masalah tauhid dengan cara "AZAN", padahal azan itu adalah panggilan untuk orang yang sholat ke masjid. Scara logika, untuk apa anak bayi di azankan, apakah untuk menyuruhnya sholat ke masjid ker?
Begitu juga, ada juga yang mengazankan mayat yang akan dikubur, apakah kau mau mayit tuu bangun lallu pergi ke masjid ?!?!?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 24-3-2008 05:05 PM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 23-3-2008 12:40

Kalau di nilai mengikut nama seolah-olah seseorang tu taksub aliran.  Maka hendaklah membuka minda seluas-luasnya, kaji dan selidik apa yang dihujah.  Kemudian ikutlah pendapat yang kita rasa lebih benar.  setakat kutuk-kutuk tak ke mana.  Balik-balik gaduh pasal khilaf.  Orang Islam negara lain mati perang dengan kafir, kita kat forum belum lepas isu khilaf.

Kalau nak kata sunat, buat ler azan, kalau kata tak sunat, tak payah azan.  kan ke benda senang jer.


Akhi Ibnur -hafidhakallah- Allah berfirman: 揔amu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma抮uf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2008 08:05 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 24-3-2008 04:58 PM


Kami tanya kepada mereka, apakah mereka selalu mengajar orang-orang di antara mereka masalah tauhid dengan cara "AZAN", padahal azan itu adalah panggilan untuk orang yang sholat ke masjid. Sc ...



wahai pak indo... jawap duluk soalan haku nih... mu jangan nak pusing-pusing....
jawap soalan haku... jangan nak tukak topik plak....

Apakah cara terbaik mengajar bayi atau anak baru dilahirkan tentang agama selain dari azan atau iqamah... kalau azan ini adalah satu perkara BID3AH dan SESAT dengan cara apa kita nak mengajar meraka????

[ Last edited by  anak_pejuang at 24-3-2008 08:18 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 24-3-2008 08:16 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 24-3-2008 04:58 PM


Kami tanya kepada mereka, apakah mereka selalu mengajar orang-orang di antara mereka masalah tauhid dengan cara "AZAN", padahal azan itu adalah panggilan untuk orang yang sholat ke masjid. Sc ...


Apakah cara terbaik mengajar bayi atau anak baru dilahirkan tentang agama selain dari azan atau iqamah... kalau azan ini adalah satu perkara BID3AH dan SESAT dengan cara apa kita nak mengajar meraka????
Reply

Use magic Report

Post time 25-3-2008 11:35 AM | Show all posts
Originally posted by anak_pejuang at 24-3-2008 19:16


Apakah cara terbaik mengajar bayi atau anak baru dilahirkan tentang agama selain dari azan atau iqamah... kalau azan ini adalah satu perkara BID3AH dan SESAT dengan cara apa kita nak mengajar ...

Barokallahu fik yaa akhi...
Ana ulangi lagi, ana sampaikan pendapat tentang kedhaifan hadits mengadzankan telinga bayi dengan tujuan agar kaum muslimin mengetahuinya dan beralih kepada sunnah yang telah sah dan tanpa keraguan daripada mengamalkan hadits yang terancam dhaif.
Adapun sunnah yang telah sah dari Nabi pada bayi yang baru lahir adalah:

1. Mentahniknya ketika lahir atau sehari sesudahnya.

Tahnik adalah menguyah sesuatu kemudian meletakan/memasukkan ke mulut bayi
lalu menggosok - gosokkan ke langit - langit (mulut)nya (Fathul Baari
Kitabul 'Aqiqah).  Menurut Imam an Nawawi tahnik ini termasuk sunnah Nabi
ShallallaHu 'alaiHi wa sallam dengan kesepakatan ulama (Syarah Muslim
Kitabul Adab).

Dalilnya adalah dari Abu Musa ra., ia berkata,

"Telah dilahirkan untukku seorang anak laki - laki.  Lalu aku membawanya
kepada Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam, kemudian beliau menamakannya
Ibrahim, lalu beliau mentahniknya dengan sebuah kurma dan mendoakan
keberkahan untuknya, lalu menyerahkannya kepadaku (kembali)" (HR. al Bukhari
no. 5467 dan Muslim 6/175)

2. Mendoakannya setelah ditahnik

Yaitu mendoakan keberkahan untuknya ketika anak itu lahir dan waktunya
sesudah tahnik sebagaimana hadits sahabat Abu Musa ra sebelumnya.  Adapun
lafazh doanya adalah,

"BaarakallaHu fiHi" yang artinya "Semoga Berkah Allah kepadanya" atau
"AllaHumma baarik fiih" yang artinya "Ya Allah berkahilah ia" (Kitab Fathul
Baari' no. 3909 oleh Al Hafizh Ibnu Hajar)

Yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan dan banyaknya kebaikan
(Qaulul Mufid 'ala Kitabit Tauhid oleh Syaikh Utsaimin).

3. Memberikan kabar gembira kepada kaum muslimin

Karena kabar gembira itu dapat menggembirakan dan menyenangkan seorang
hamba, maka seorang muslim disunnahkan segera menyampaikan dan
memberitahukan kabar gembira kepada saudaranya, sehingga ia menjadi senang
karenanya (Lihat Tuhfah al Wadud oleh Ibnul Qayyim al Jauziyyah)

Allah Ta'ala berfirman,

"Maka Kami pun memberi kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang anak
yang penyabar" (QS. Ash Shaffat : 101)

"Dan mereka memberikan kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang anak
yang alim (Ishaq)" (QS. Adz Dzariyat : 28)

"Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(beroleh) seorang anak yang bernama Yahya" (QS. Maryam : 7)

Lagipula perlu kita ingat akhi "anak pejuang", setiap anak yang belum aqil baligh adalah beragama Islam (agama Tauhid), dalilnya adalah:
"Setiap anak dilahirkan atas dasar fithrah (al Islam), kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nashara atau Majusi" (HR. al Bukhari no. 1358, Muslim 8/52-54 dan lainnya)

Sudah terjawab bukan .

Jika ada kaum muslimin yang tetap melakukan adzan di telinga bayi setelah mengetahui kedhaifan haditsnya dengan prasangka mungkin peneliti haditsnya (example: Syaikh Albani, atau Mubarakfury, etc) yang salah dalam meneliti hadits, maka urusannya kita serahkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ana pribadi tidak berani membid'ahkan karena memang ada beberapa ulama yang mengatakan di anjurkan mengadzankan bayi yang baru lahir seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim -rahimakumullah-. Tapi ana pribadi memilih untuk tidak melakukan adzan ini karena ana setuju dengan pendhaifan hadits ini oleh muhaditsin dan ini telah jelas bagi ana, walhamdulillah wa lillahil hamd.
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2008 07:52 AM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 19-3-2008 11:00 PM
ishh...  makin berpinau aku baca.


Ya betul... maafkan saya atas segala keterlanjuran berforum

Originally posted by ikhwanindo at 21-3-2008 02:49 PM

Dimanapun dia belajar walaudidalam ka'bah sekalipun selama dia hidup sampai matinya tapi diamemakai hadits yang tidak ada asal usulnya, maka tetap saja tertolak.Anapun heran, bagaimana seorang syaikh yang sudah sampai pada perguruantinggi dan mengklaim mempelajari ilmu ushul hadits tapi tidakmengetahui tentang kelemahan hadits ini ?!?!? Thats musibah.


Kenyataan di atas menunjukkan sifat taasub menolak keilmuan Ulama lain dengan bertaqlid kepada Ulama yang suadara sanjung keilmuannya. Insha Allah, ana sedang usahakan untuk mendapatkan asal usul hadith tersebut.


Originally posted by ikhwanindo at 23-3-2008 12:07 PM

Ulama itu juga manusia yaa akhi,yang bisa salah ataupun benar.


Setuju, tapi adakah Sheikh Albani tidak melakukan kesalahan dalam kajian ilmu hadithnya?

...lalu sekarang kita lihat Syaikh Albani-rahimahullah-. Yang beliau ini hidup di dalam perpustakaan sepanjanghidupnya meneliti hadits dan menghafal hadits-hadits dari para ulamatersebut, beliau menghafal dari musnad IMam Ahmad, Al Muwattha' imamMalik, Sunan Tirmidzi, Abu daud, dan kitab-kitab lainnya, apakah tidakmungkin ada hadits yang syaikh Albani tahu lalu -misal- imam Tirmidzitidak tahu? Dan walaupun ada yang imam-imam terdahulu tidak tahu, initidak mengurangi kemuliaan mereka samaaaaaaaaaa sekali. Justru merekaamat senaaaaaaaaaang jika ada ulama lainnya para muhaditsin yangmengoreksi pendapat-pendapat mereka. dan siapa yang meragukan keilmuansyaikh Albani?!?!? Baik kawan ataupun lawan mengakui keilmuan beliau-masha Allah- dan itu telah ditetapkan oleh Allah walaupun para musuhsunnah membencinya. Dan tidaklah syaikh Albani mengoreksi satu pendapat ini karena beliaumembenci imam tersebut, TIDAK SAMA SEKALI. Kecintaan beliau kepada paraulama LEBIH TERBUKTI daripada kecintaan kita semua yang ada disinikepada para ulama. Beliau menghafalkan kitab-kitab para ulama sedangkankita? Tidak atau bahkan tidak sama sekali. Jadi saling mengoreksi diantara para ulama itu adalah satu hal yangamat biasa dan itu bukti kecintaan mereka satu sama lain. Merekalanpara ulama Rabbaniyyah dan warosatul anbiya. Dengannya Allahmenghidupkan sunnah dan memberantas segala kesesatan. Merekalah yangdimaksud oleh Nabi "akan senantiasa ada sebagian dari umatku yang tegakdiatas kebenaran" dan mereka lah yang dimaksud dengan sabda Nabi "akansenantiasa ada seorang dari umatku yang akan datang dalam setiapseratus tahun untuk memperbaharui agama ini" (maksudnya: MengembalikanIslam ini kepada ajaran yang murni dari nabi tanpa adanya pengurangandan penambahan).


Penjelasan ikhwanindo menunjukkan seolah-olah Sheikh Albani mencapai tahap keilmuan yang lebih tinggi dari Ulama2 besar yang dinyatakan. LAYAKKAH FATWA MENYESATKAN (MEMBIDA'AHKAN) DIAMBIL DARI ILMU SEORANG YANG BELAJAR HADITH DAN HIDUP DALAM PERPUSTAKAAN? Jikalau setakat perbezaan pendapat tidaklah menjadi musibah, tapi sayang, menyesatkan orang lain berdasarkan hadith yang dikatakan lemah telah berlaku berpunca dari mereka yang terlalu sayang sheikh Albani. Walaupun saya tidak bersetuju dengan banyak penjelasan dan fatwa sheikh Albani, saya mengambil jalan tidak mahu menghentam kesalahannya kerana saya diajar untuk menghormati orang yang menyampaikan ilmu, apatah lagi dia seorang orang Islam atau dari kalangan Ulama...

Ikhwanindo belum menjawab soalan-soalan saya.... dan saya masih menanti..... kalau tiada jawapan bermakna guru Sheikh Albani adalah PERPUSTAKAAN

[ Last edited by  mnm77 at 26-3-2008 07:54 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2008 07:52 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 25-3-2008 11:35 AM
Jika ada kaum muslimin yang tetapmelakukan adzan di telinga bayi setelah mengetahui kedhaifan haditsnyadengan prasangka mungkin peneliti haditsnya (example: Syaikh Albani,atau Mubarakfury, etc) yang salah dalam meneliti hadits, maka urusannyakita serahkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ana pribadi tidakberani membid'ahkan karena memang ada beberapa ulama yang mengatakan dianjurkan mengadzankan bayi yang baru lahir seperti Syaikhul Islam IbnuTaimiyah dan Ibnul Qayyim -rahimakumullah-. Tapi ana pribadi memilihuntuk tidak melakukan adzan ini karena ana setuju dengan pendhaifanhadits ini oleh muhaditsin dan ini telah jelas bagi ana, walhamdulillahwa lillahil hamd.


Nampak macam Sheikh Albani dari kaca-mata ikhwanindo lebih tsiqah dari Ibnnu Taymiyyah dan Ibnul Qayyim dalam bab meng-azankan bayi....

Kalau ikhwanindo tak berani membida'ahkan orang lain dalam bab azan, kenapa sebelum ni terlalu lantang membela pendapat yang diambil dari hadith yang ditakhrij Sheikh Albani dengan menolak pendapat Imam2 besar seperti Imam Tirmidhi?

[ Last edited by  mnm77 at 26-3-2008 08:04 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2008 08:22 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 24-3-2008 04:58 PM

Kami tanya kepada mereka, apakahmereka selalu mengajar orang-orang di antara mereka masalah tauhiddengan cara "AZAN", padahal azan itu adalah panggilan untuk orang yangsholat ke masjid. Scara logika, untuk apa anak bayi di azankan, apakahuntuk menyuruhnya sholat ke masjid ker?
Begitu juga, ada juga yang mengazankan mayat yang akan dikubur, apakah kau mau mayit tuu bangun lallu pergi ke masjid ?!?!?


Hikmah azan ialah supaya perkataan pertama yang bayi dengar adalah Allahu Akbar (4 kali)

Ada Ulama menjelaskan hikmah 4 kali Allahu Akbar dalam kalimah azan adalah untuk menafikan 4 unsur yang kuat:
1. Tanah - logam, batu, pasir, kayu (pokok),.......
2. Api
3. Air
4. Angin

Kesemua benda di bumi ini asalnya dari 4 unsur ini

WAllahu a'lam
Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2008 09:48 AM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 26-3-2008 07:52 AM

Ikhwanindo belum menjawab soalan-soalan saya.... dan saya masih menanti..... kalau tiada jawapan bermakna guru Sheikh Albani adalah PERPUSTAKAAN
...


ada tak kemungkinan Sheikh Albani melakukan kesilapan semasa mengeluarkan fatwa memandangkan beliau bersendirian dlm PERPUSTAKAAN dalam mengeluarkan sesuatu pendapat, sedangkan salah satu syarat utk mendapat keberkatan ilmu adalah berguru.....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-3-2008 12:28 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 25-3-2008 11:35 AM

Sudah terjawab bukan



اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد
tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad...


cam mana pulak kita orang Islam nak mengamalkan hadis ini???
boleh tak terangkan sikit???
cam mananye nak mengaplikasikan pengajaran ilmu agama untuk mentauhidkan Tuhan kepada anak yang baru dilahirkan dan yang masih di dalam buaian...??

[ Last edited by  anak_pejuang at 27-3-2008 12:33 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 27-3-2008 12:32 AM | Show all posts
Originally posted by Kerengge at 26-3-2008 09:48 AM


ada tak kemungkinan Sheikh Albani melakukan kesilapan semasa mengeluarkan fatwa memandangkan beliau bersendirian dlm PERPUSTAKAAN dalam mengeluarkan sesuatu pendapat, sedangkan salah satu  ...


berguru dengan shaithon... sampai sanggup mengkafirkan orang Isam satu falasthin... kemudian mengakui keimanan Yahudi tanpa sebarang syahadah... inilah a'kidahtul WAHABI alMujassim... Al dhalalah...
Reply

Use magic Report

Post time 27-3-2008 12:38 AM | Show all posts
hikmah mengazankan bayi selepas dilahirkan untuk menghalau gangguan shaithon terhadapnya... ada setengah riwayat mengatakan apabila iblis dan syaithan mendengar suara azan... seperti tujahan petir ditujukan kepada mereka....

[ Last edited by  anak_pejuang at 27-3-2008 07:22 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 27-3-2008 06:37 PM | Show all posts

Reply #59 anak_pejuang's post

Ya, saya juga pernah dengar bahawa Syaitan lari apabila azan berkumandang... tak pasti riwayat mana...

Dan kita juga maklum fitrah manusia bila dilahirkan, secara umum, ia menangis.... kenapa ye? Dari segi saintifik, untuk membantu bayi bernafas buat kali pertama. Tapi kenapa menangis? Adakah haiwan dilahirkan juga menangis?

Pengalaman saya, anak kedua saya dilahirkan tidak menangis. Nurse terpaksa bagi oksigen dalam beberapa saat supaya dia menangis :cf:  pastu saya azankan dia...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

2-6-2024 05:16 PM GMT+8 , Processed in 0.310041 second(s), 42 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list