"Saya tidak peduli apa pun orang kata, saya akan tetap telefon dia walaupun untuk tinggalkan beberapa patah perkataan dalam sistem pesanan ringkas."
Itulah yang dikatakan oleh seorang petani di China, Lo Eryou yang mengakui cuba menghubungi telefon anaknya yang merupakan salah seorang daripada 239 mangsa pesawat MH370. Walaupun tidak berjawab, lelaki ini tetap melakukan 'perkara wajib' itu setiap Sabtu. Katanya, anaknya Li Yanlin ketika itu berusia 30 tahun, antara yang menaiki penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing sebelum pesawat itu dilaporkan hilang pada 8 Mac 2014 bersama 153 lagi warga China yang lain. "Anak saya adalah orang pertama di kampung kami yang dapat menaiki kapal terbang untuk pergi ke luar negara," katanya kepada Reuters.
"Walaupun telah lima tahun berlalu, saya tidak akan menyerah dan tidak akan berputus asa, “Saya akan terus mencari anak saya,” katanya yang sanggup meninggalkan kampung dan mengabaikan tanamannya kerana berulang alik ke Beijing bagi menghadiri pertemuan dengan pihak berkuasa Malaysia dan China. - CARI
|
9
Bagus |
11
Marah |
11
Terkejut |
12
Sedih |
7
Lawak |
10
Bosan |
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anak saya adalah orang pertama di kampung kami yang dapat menaiki kapal terbang untuk pergi ke luar negara
ADVERTISEMENT