Akibatnya, 14 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 61 orang dinyatakan selamat, dan selebihnya belum ditemukan sampai saat ini. Dari 61 orang yang selamat, sebanyak 30 orang ditahan di Balai Polisi Teluk Panglima Garang, dan 31 orang lagi ditahan pihak kastam (custom) Malaysia. Kapal Jeti Kelanang yang mayoritas ditumpangi TKI asal Aceh, malam itu rencananya akan menuju ke Indonesia. Menurut penuturan keluarga korban kepada Posko Informasi dan Pengaduan Korban Kapal Karam yang dibentuk Pemerintah Aceh, ternyata tenggelamnya kapal Jeti Kelanang bukan karena kelebihan muatan. “Semuanya memberikan testimoni yang sama, bahwa kapal mereka dihentikan oleh kastam Malaysia, ditabrak, ditembaki, bahkan mereka dimintai uang 300 RM per orang,” kata Karo Humas Pemda Aceh, Murthalamuddin. “Apapun penyebab karamnya kapal pengangkut TKI asal Aceh itu harus diungkap karena ini menyangkut kehormatan bangsa,” tambahnya kepada harian Serambi Indonesia, Selasa (24/6/2014). Minggu kemarin (22/6/2014), jutaan pasang mata terkesima saja menyaksikan debat capres yang disiarkan langsung oleh sejumlah stasion televisi. Debat itu mengangkat topik “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.” Topik ini sangat menarik dikaitkan dengan peristiwa terkini terkait tenggelamnya kapal pengangkut TKI. Saya sangat berharap, kedua capres itu akan mengemukakan pandangannya atas dugaan penyebab tenggelamnya kapal Jeti Kelanang di perairan Pulau Carey, Malaysia. Pasalnya, Minggu pagi itu, beberapa media cetak dan online sudah memberitakan indikasi dan dugaan penyebab karamnya kapal Jeti Kelanang tersebut. Informasi dari keluarga korban mengungkapkan bahwa kapal Jeti Kelanang bukan tenggelam karena kelebihan muatan, tetapi ditabrak oleh kapal kastam Malaysia. Saya makin yakin, ketika Jokowi membuka debat capres itu dengan ucapan duka cita atas kecelakaan kapal TKI di perairan Malaysia. “Semoga semuanya selamat,” kata Jokowi, malam itu. Ditenggelamkannya kapal pengangkut TKI ini bisa menjadi topik terhangat yang paling layak diperdebatkan. Baik dalam konteks perlindungan WNI dan TKI di luar negeri, maupun hubungan dengan negara tetangga. Oleh karena Jokowi yang memulai membuka isu tentang kapal pengangkut TKI yang karam di perairan Malaysia, saya berharap bahwa Jokowi pula yang akan menanyakan kepada Prabowo. Berharap dan berharap, ternyata Jokowi tidak kunjung menanyakannya isu tersebut sampai debat capres itu berakhir. Sebaliknya, saya juga berharap, Prabowo akan menanyakan pandangan Jokowi terhadap kapal pengangkut TKI yang karam di perairan Pulau Carey, Malaysia. Sayang, Prabowo juga luput menanyakan kekejaman yang dilakukan aparat kastam Malaysia terhadap TKI. Padahal, kekejaman yang dilakukan aparat Malaysia terhadap WNI bukan terjadi sekali dua kali. Sangat sering WNI menerima perlakuan semena-mena, lebih-lebih WNI yang masuk ke Malaysia tanpa memiliki dokumen lengkap. Terkadang sudah diluar harkat martabat manusia. Kita sampai meneteskan air mata mendengar penuturan TKI yang dipulangkan paksa oleh Pemerintah Malaysia.
|
AbukRokok posted on 25-6-2014 12:22 PM
jika benarin ditabrakan oleh kapal kastam malaysia
aku mengucapkan syukur kehadrat Illahi.....
ti ...
the_killer posted on 25-6-2014 11:08 AM
ni yang sebenar berlaku
KUALA LUMPUR: Sembilan orang disahkan mati manakala 61 lagi berjaya disel ...
JantanLombok posted on 25-6-2014 12:40 PM
Hehehehe ....... Anda masih percaya press release tipu-tipu pihak kerajaan malaxia (teringat baga ...
JantanLombok posted on 25-6-2014 12:40 PM
Hehehehe ....... Anda masih percaya press release tipu-tipu pihak kerajaan malaxia (teringat baga ...
Peterpan17 posted on 25-6-2014 12:49 PM
Hey!! Bangsat punya Indon. Bangsa korang mcm babi haram dtg kesini. Elok kapal tu tenggelam bersam ...
ADVERTISEMENT