Asal Usul Kubah Masjid Seperti halnya menara dan mihrab, secara historis kubah belum dikenal pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Arsitektur terkemuka, Prof K Cresswell dalam Early Muslim Architecture menyatakan bahwa pada desain awal masjid Madinah sama sekali belum mengenal kubah. Dalam rekonstruksi arsitekturnya, Cresswell menunjukkan betapa sederhananya masjid yang dibangun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Arsitektur awal masjid Rasul berbentuk segi empat dengan dinding sebagai pembatas sekelilingnya. Di sepanjang bagian dalam dinding tersebut dibuat semacam serambi yang langsung berhubungan dengan lapangan terbuka yang berada di tengahnya. Namun seiring berkembangnya teknologi arsitektur, maka kubah pun muncul sebagai penutup bangunan masjid. Kubah memang bukan berasal dan berakar dari arsitektur Islam. Itu karena memang ajaran Islam tidak membawa secara langsung tradisi budaya fisik atau Islam tidak mengajarkan secara konkrit tata bentuk arsitektur. Islam memberi kesempatan kepada umatnya untuk menentukan pilihan-pilihan fisiknya pada akal budi. Jika ditelusuri, masjid berkubah lebih banyak dipakai di wilayah Iran dan Asia Tengah, serta Turki dan India. Sementara di tanah Arab sendiri, termasuk Afrika, Eropa, dan Asia, relatif lebih jarang ditemukan masjid yang berkubah. Asal Muasal Kubah Hampir semua kebudayaan mengenal dan memiliki kubah. Dari masa ke masa bentuk kubah selalu berubah-ubah. Konon, peradaban pertama yang mengenal dan menggunakan kubah adalah bangsa Mesopotamia sejak 6000 tahun yang lalu. Pada abad ke-14 SM, di Mycenaean Greeks sudah ditemukan bangunan makam berbentuk kubah (tholos tombs). Namun, ada pula yang menyatakan bahwa kubah mulai muncul pada masa Imperium Romawi, sekitar tahun 100 M. Salah satu buktinya adalah bangunan pantheon (kuil) di kota Roma yang dibangun Raja Hadria pada 118-128 M. Penggunaan kubah tercatat mulai berkembang pesat di periode awal masa Kristen. Struktur dan bentang kubah pada waktu itu tak terlalu besar, seperti terdapat pada bangunan Santa Costanza di Roma. Pada era kekuasaan Bizantium, Kaisar Justinian juga telah membangun kubah kuno yang megah. Pada tahun 500 M, dia menggunakan kubah pada bangunan Hagia Sophia di Konstantinopel. Kubah dalam Kebudayaan Islam Lalu sejak kapan Islam mulai menggunakan kubah pada arsitektur masjid? Secara historis dan arkeologis, kubah pertama dalam arsitektur Islam ditemukan di Kubah Batu (Dome of Rock) atau yang biasa dikenal sebagai Masjid Umar di Yerusalem. Kubah Batu dibangun sekitar tahun 685 M sampai 691 M. Interior Kubah Batu dihiasi dengan arabesk, yaitu hiasan berbentuk geometris, tanaman rambatan dan ornamen kaligrafi. Dome of The Rock, jerussalem Unsur hiasan sempat menjadi ciri khas arsitektur Islam sejak abad ke-7 M. Hingga kini, kaligrafi masih menjadi ornamen yang menghiasi interior bangunan sebuah masjid. Sejak saat itulah, para arsitek Islam terus mengembangkan beragam gaya kubah pada masjid yang dibangunnya. Pada abad ke-12 M, di Kairo kubah menjadi semacam lambang arsitektur nasional Mesir dalam struktur masyarakat Islam. Dari masa ke masa bentuk kubah pada masjid juga terus berubah mengikuti perkembangan teknologi. Ketika Islam menyebar dan berinteraksi dengan budaya dan peradaban lain, para arsitek Islam tampaknya tidak segan-segan untuk mengambil pilihan-pilihan bentuk yang sudah ada, termasuk teknik dan cara membangun yang memang sudah dimiliki oleh masyarakat setempat tersebut. Tak heran, jika bentuk kubah masjid pun terbilang beragam, sesuai dengan budaya dan tempat masyarakat Muslim tinggal. Hampir di setiap negara berpenduduk Muslim memiliki masjid berkubah. Di antara masjid berkubah yang terkenal antara lain: Masjid Biru di Istanbul Turki, Taj Mahal di Agra India, Kubah Batu di Yerusalem, dan lainnya. Masjid Biru di Istambul, Turki Kubah Masjid di Indonesia Pada mulanya masjid-masjid di Indonesia banyak yang menggunakan arsitektur khas Jawa, yaitu atap mengerucut ke satu titik puncak, tumpang dua, sampai lima tumpuk. Atap masjid berbentuk kubah baru masuk pada akhir abad ke-19. Bahkan di Jawa, atap berbentuk kubah pada masjid baru digunakan pada pertengahan abad ke-20, seperti yang terdapat pada Masjid Syuhada di Yogyakarta. ---------------------------------------------------------------------------------------------- Flashback 6000 tahun silam konon, peradaban mesopotamia lah yang mengenal dan menggunakan kubah pertama kalinya pada arsitektur bangunan mereka. Mesopotamia sendiri terletak di antara dua sungai besar, eufrat dan tigris. Daerah yang kini menjadi republik irak itu di zaman dahulu disebut mesopotamia, yang dalam bahasa yunani berarti "(daerah)" di antara sungai-sungai". Mesopotamia: Tahun 100 m ada pula yang menyatakan bahwa kubah mulai muncul pada masa imperium romawi, sekitar tahun 100 m. Salah satu faktanya adalah bangunan pantheon (kuil) di kota roma yang dibangun raja hadria pada 118 m-128 m. Pantheon penggunaan kubah tercatat mulai berkembang pesat di periode awal masa kristen. Struktrur dan bentang kubah pada waktu itu tak terlalu besar, seperti terdapat pada bangunan santa costanza di roma. Santa costanza tahun 500 mpada era kekuasaan bizantium, kaisar justinian mulai membangun kubah kuno yang megah. Dia menggunakan kubah pada bangunan hagia sophia di konstantinopel. Hagia sophia: Masjid berkubah pertama melihat kemegahan gedung-gedung kristen dan romawi yang mengguanakan kubah, maka tergugahlah kekhalifahan islam untuk membangun masjid dengan kubah yang megah. Saat khalifah abdul malik (685-688 m) berkuasa, dibangun dome of the rock (kubah batu) atau lebih dikenal masjid umar di yerusallem. Inilah masjid pertama yang menggunakan kubahdalam sejarah arsitektur islam. Sejarawan al maqdisi menuturkan bahwa biaya pembangunan masjid itu mencapai 100 ribu koin dinar emas. Wahh mahalnyah Spoiler for dome of the rock: *(qubbat al-sakhrah atau dome of the rock seringkali disalahartikan sebagai masjid omar/umar yang merupakan tempat umar bin khattab bersalat ketika tiba di baitulmuqaddis.) gaya dan bentuk kubah semakin bervariasi ketika islam menyebar dan berinteraksi dengan budaya dan peradaban lain. Para arsitek muslim pun tidak segan-segan untuk mengambil pillihan-pilihan bentuk yang sudah ada. Termasuk teknik dan cara membangun yang memang sudah dimiliki oleh masyarakat setempat. Tak heran bila bentuk kubah masjid seringkali beradaptasi dengan budaya dan tempat dimana masyarakat muslim tinggal dari sebuah sumber disebutkan, kehadiran kubah pada bangunan masjid di indonesia terbilang baru, sekitar abad ke-19 m. Bahkan di jawa, atap masjid berkubah baru muncul pada pertengahan abad ke-20 m.
|
cubby_qt posted on 17-5-2014 09:42 PM
Memang pon.. cuba tgk taj mahal.. rupa mcm masjid.. tp istana cinta.. erm... mujur x sentap masjid d ...
ADVERTISEMENT