Register Login
CARI Infonet Return home

biangnews's space https://b.cari.com.my/?2223443 [Favorites] [Copy] [Share] [RSS]

Blogs

GP Ansor ‘Blokir’ Dai Wahabi

Viewed 360 times8-9-2016 06:30 PM |Personal category:Dunia Islam

SITUBONDO – Gerakan menolak dakwah yang dicurigai membonceng paham Wahabi kian keras. Setelah demo ribuan orang di Pamekasan (Madura) menolak Syafiq Riza Basalamah Lc, MA, disusul Gresik, Lamongan dan Sabtu (03/9) kemarin terjadi di Situbondo, Jawa Timur. Saat itu, rencananya, Syafiq Reza ke Kabupaten Situbondo mengisi pengajian di Masjid Baiturrohim Desa Paowan, Panarukan.

”Karena isinya selalu membid’ah dan mengkafirkan kelompok lain, maka, kami menolak kedatangan Ustadz Syafiq. Dia itu sukanya menyalahkan amaliyah kami. Misalnya mengatakan dzikir berjamaah habis salat adalah nyanyian, ini membuat kami tersinggung, tentu juga seluruh masyarakat Situbondo yang mayoritas nahdliyin,” kata Ketua GP Ansor Cabang Situbondo, Mas Yogie Kripsian Sah.

anggota GP Ansor Situbondo ketika di Mapolres
anggota GP Ansor Situbondo ketika di Mapolres

Menurut Yogie,  kondisi Situbondo yang kondusif ini bisa rusak dengan model dakwah Syafiq. Karena itu, Ansor segera mendatangi Polres Situbondo minta agar kegiatan tersebut tidak diizinkan.  Saat itu juga diundang beberapa pihak terkait, seperti MUI, Camat Panarukan, Kades Paowan, Panitia Pelaksana pengajian dan Ta’mir Masjid Baiturrohim. Acara digelar di Lantai II Aula Mapolres, Sabtu ( 03/09). Hasilnya diputuskan kedatangan Ustadz Syafiq Reza ditolak. Keputusan ini diambil dan disepakati bersama.

Fathullah Uday,  Sekretaris Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor menambahkan, bahwa, dakwah Islam itu harus dilakukan secara santun, ramah, bukan mengkafir-kafirkan kelompok lain. Jika itu dibiarkan, maka, cepat atau lambat akan terjadi konflik antarumat beragama.

”Saya sebagai kader NU tentu memahami makna tasamuh (toleransi) terhadap perbedaan. Kami bisa mentolerir jika itu tidak menyinggung kami. Oleh sebab itu, mari kita jaga kerukunan, jangan mengumbar kebencian. Ansor tidak akan menolak pengajian karena pengajian itu adalah kegiatan positif. GP Ansor menolak kedatangan Syafiq karena di berbagai tempat mengandung unsur takfiri. Ini harus dipahami,“ jelasnya.

Hal yang sama dilakukan anggota GP Ansor dan Banser Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Mereka juga bersikeras menolak kedatangan dai Wahabi. Kali ini adalah Dr Khalid Basalamah, MA yang rencananya Sabtu (3/9) kemarin memberikan ceramah di Lamongan.  Alasannya sama, isi ceramah Khalid sangat berbahaya, bukan saja merusak ukhuwah umat beragama, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Dia termasuk dalam daftar 81 penceramah yang berbahaya. Ini sudah dilakukan kajian oleh  Mejelis Ulama Indonesia. Ceramahnya provokatif, mengadu domba umat, bahkan merongrong NKRI. Karenanya, kami minta dengan hormat kepada polisi untuk tidak memberikan izin,” begitu disampaikan Mashur, Ketua GP Ansor Lamongan usai beraudensi dengan Wakapolres Lamongan Kompol Mukti, Jumat (2/9).

Kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah harus hadir. Menurut Dr Achmad Muhibbin Zuhri, Ketua Nahdlatul Ulama Kota Surabaya fenomena penolakan dai radikal sudah lama timbul di masyarakat, bahkan termasuk Surabaya. Oleh karena itu negara perlu mengantisipasi terhadap potensi disharmoni dan konflik sosial yang disebabkan oleh penyebaran faham ekstrem tersebut.

Menurut Cak Ibin, panggilan akrabnya, kondisi sekarang ini sudah sangat mengkhawatirkan. Ujungnya bisa terjadi konflik horisontal. Ini jangan sampai terjadi. Aparat harus melakukan tindakan menghentikan kegiatan dakwah atau bentuk propaganda lain yang menebar kebencian (hatespeech). Nota kesepamahan tentang tindakan menebar kebencian ini, sudah diteken antara NU dan Polri menjadi sangat penting.

“Dakwah yang isinya mengolok-olok, mencibir, menyalahkan, mengkafirkan, membid’ah-bid’ahkan sebuah amalan atau keyakinan yang dipedomani oleh masyarakat dan merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, jangan sampai terjadi. Ini berbahaya, apalagi sampai merongrong NKRI,”ujar Cak Ibin yang juga dosen di Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya, saat dikonfirmasi, Sabtu (03/9) kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan penyebaran faham ekstrem, meskipun berdalih agama, dapat mengganggu ketertiban umum dan lebih dari itu mengancam keamanan nasional. Masalahnya adalah peraturan perundangan kita tidak cukup memadai untuk menindak penyebaran substansi ajaran atau faham ekstrem sebelum termanifestasi menjadi tindakan yang merugikan. ”Oleh karena itu, perlu segera didorong penyusunan undang-undang Keamanan Nasional untuk mengatasi problem tersebut,” ujarnya.

Selama ini, kata Cak Ibin, Indonesia bisa besar, kuat dan solid karena disatukan melalui NKRI. Ini menjadi momok dan iri bagi sebagian negara lain. Terutama negara-nagara kapitalis yang ingin menguasai kekayaan negeri ini dan memperbudak bangsa Indonesia. Mereka berusaha merobek-robek nusantara dengan berbagai usaha. Salah satunya dengan merongrong NKRI.

Hal yang sama disampaikan Sholihul Huda, M.Fil.I,  Pengamat Radikalisme Agama dari Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kepada Duta, kandidat doktor Universitas Islam Negeri  (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini mengatakan, bahwa, negeri ini sudah darurat radikalisme atas nama agama. Umat Islam dengan mudah mengkafirkan yang lain. Ini berbahaya, jika pemerintah tidak segera turun tangan, akan terjadi konflik horisontal.

“Saatnya NU dan Muhammadiyah, yang selama ini konsisten mengusung Islam yang ramah, damai, santun, moderat menyatukan langkah dalam menghadapi masalah ini,” demikian Sholihul Huda, yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.

Terlepas dari skenario apa yang meletarbelakangi gerakan radikal tersebut, yang jelas, umat di bawah sudah begitu resah, tidak sabar, lalu mengambil inisiatif sendiri untuk menghadapi dakwah-dakwah yang suka mengkafirkan sesama umat Islam. Ini membutuhkan solusi yang tepat dan cepat. Kalau tidak bakal membahayakan persatuan Indonesia.

“Islam Indonesia itu adalah Islam damai, santun dan moderat sebagaimana yang direpresentasikan NU dan Muhamadiyah. Ironisnya, sekarang ini marak gerakan-gerakan Islam yang dengan mudah sekali mengkafirkan sesama muslim. Ini bukan hanya mengancam persatuan umat Islam, tetapi juga mengoyak persatuan Indonesia. Negera ini benar-benar sedang terancam,” tegas Sholihul Huda yang juga Direktur Pusat Studi Agama & Perdamaian(PuSAP) ini.  (mky,fat)

Daftar 70 Ustadz yang Harus Diwaspadai

Nama-nama ini beredar di media sosial disebutkan telah direkomendasikan MUI dan tembusannya sampai ke Humas Kemenag RI:

01. Ust. Abdul Hakim Abdat
02. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas
03. Ust. Zainal Abidin Syamsudin
04. Ust. Badrusalam
05. Ust. Kurnaedi
06. Ust. Arman Amri
07. Ust. Firanda
08. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy
09. Ust. Erwandi
10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron
11. Ust. Ahmad Sabiq
12. Ust. Rifky Jafar Thalib
13. Ust. Abu Haidar
14. Ust. Abu Qotadah
15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary
16. Ust. Maududi Abdullah
17. Ust. Abdullah Taslim
18. Ust. M.Arifin Badri
19. Ust. M.Nur Ikhsan
20. Ust. Ali Musri
21. Ust. Yusuf Utsman Baisa
22. Ust. Ali Ahmad (Padang)
23. Ust. Muhammad Elvy Sjam MA.Lc
24. Ust. Aris Munandar
25. Ust. Abu Nida
26. Ust. Ahmas Fais (Majalah Assunnah)
27. Ust. Kholid Syamhudi
28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany
29. Ust. Abu Salma Alatsary (Shigor lulusan ITS)
30. Ust. Asmuji Muhayat Lc
31. Ust. Muhammad Wujud Arbain
32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg (Malang)
33. Ust. Abdullah Sholeh Hadrami (Malang)
34. Ust. Ainul Riza (Malang)
35. Ust. Abu Khaleed (Subang)
36. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda (Jogja)
37. Ust. Zaid Susanto (Jogja)
38. Ust. Afifi Abdul Wadud (Jogja)
39. Ust. Abdullah Roy (Madinah)
40. Ust. Ahmad Zainuddin (Banjarmasin)
41. Ust. Abdullah Zain
42. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri (Jakarta)
43. Ust. Syafiq Reza Basalamah
44. Ust. Khalid Basalamah
45. Ust. Adi Nidayat
46. Ust. Munzir Situmorang
47. Ust. Subhan Bawazier
48. Ust. Aan Chandra
49. Ust. Ahmad Anshori
50. Ust. Salim al-Muhdor
51. Ust. Ali Nur Medan
52. Ust. dr. Raehanul Barehan
53. Ust. Nur Bait
54. Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
55. Ust. Ad Dariny
56. Ust. Yulian Purnama
57. Ust. Andika Mianoki
58. Ust. Andy Bangkit (Jepang)
59. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry
60. Ust. Muhammad Ayyub
61. Ust. Abdurrahman Ayyub
62. Ust. Riyadh Bajrey
63 Ust. Husein mubarok (Ruqyah Syar’iyyah)
64. Ust. Oemar Mita
65. Ust. Dony Arif Wibowo (Abul Jauza)
66. Ust. Fadlan Fahamsyah
67. Ust. Muflih Safitra (Balikpapan)
68. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia
69. Ust. Abu Dzar (Palembang)
70. Ust. Abdurrahman Yusak (Palembang).

Comments (0 Comment)

facelist

You have to be logged to leave a comment Login | Register


ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

29-4-2024 04:07 AM GMT+8 , Processed in 0.104538 second(s), 19 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

To Top