Puisiku: Tinta Hati Menitip Kata

Goldkey

Yang pergi

Usah dinanti yang telah pergi
apa diharap lagi pada impian yang dikhianati
orak langkah sendiri  tetapkan destinasi
utamakan diri dari terlena bersama mimpi ngeri.

Usah dirayu pada yang telah pergi
apa diharap lagi pada janji yang dimungkiri
yakini hati pasti ada yang menanti
jadi pengganti sesudah tragedi.

Usah dimimpikan yang telah pergi
apa diharap lagi pada mimpi yang tak pasti
kutip sisa-sia hati yang dihancuri
jadikan mercu tanda keyakinan diri.

Usah ditangisi yang telah pergi
apa diharap lagi pada kasih yang menyepi
hidup sendiri bukan untuk diratapi
bangkit kembali menyinari peribadi.

Usah dijejaki yang telah pergi
apa diharap lagi pada insan yang menyakiti
hati dan perasaan bukan untuk digurisi
hati dan perasaan perlu dijagai.

~Goldkey~

Goldkey

Salam ceria,

Selamat pagi yang setia,
semoga sejahtera hendaknya,
hari-hari tempuhi dengan gembira,
hidup ini sementara cuma
perbanyakkan kebajikan sementara bermasa
jadi insan yang suci menghadap yang Esa.

~Goldkey~

Goldkey

Kompilasi Bicaraku dan Bintang IV

Bintang

Saya menyapa hujan pada sore ini
bisikan puisi-puisi kamu
menyela di antara deru
butiran air membumi.

Saya ke sini menyapa kamu
membagi dingin yang membelenggu
dan cerita perjalanan tadi
mengajak saya ke ruang ini.
---------------------------------
Aku

Di sore itu aku tahu
awan mendung berarak tenang
ditiup angin melewati hutan batu
di sana aku berada
di bawah serkap batu berjendela kaca
telingaku gagal menangkap kemas rembatan hujan
kusedari limpahannya melintas garis tebing sungai itu.

Terima kasih
buat sekian kalinya
memperuntukkan waktu menjenguk kunci berkarat
mengumpul kudrat menyusun bait puitis
diabadikan buat tatapan insan berjiwa seni.
----------------------------------------------------
Bintang

Ketika cinta itu berlalu
dan saya melihatnya
dibawa angin dingin dan pergi
tergantikan oleh musim yang kini mengering
sebentar lagi, bulan september ini.

Tidak akan ada lagi kaca-kaca bening yang bernyanyi
ketika titik-titik hujan mengetukkan jari-jarinya
rintik-rintik bermuzik kemericik
di jendela yang buram dan berembun.

Seperti kesejukkan yang dulu melingkupi saya
kini tak ada lagi tanah basah di pagi yang terjaga
dengan daun-daun di perdu yang segar bercuci muka
meranggas kini dibakar matahari yang tua dan murka.

Saya menatap cinta itu, berlalu
pergi meninggalkan sang sepi dan bisu
menyapa wajah saya yang terpanggang berkeringat
melebur lembar-lembar hati saya yang menguap.
-----------------------------------------------------------
Aku

Biarkanlah cinta bermusim itu pergi
cinta bermusim menunaskan pucuk kepalsuan
diakari tunjang rapuh menyerap  janji berseligi
punah impian insan mentahtakan cinta semusim.

Seperti musim yang silih berganti
tunggulah sepurnama lagi
cinta sejati menampilkan diri
menyubur tanah-tanah pagi membaja akar-akar hati.

aku yakini bersaksi garis-garis jari sepuluhku
cinta itu akan beralih arah menukar peribadi diri
mencari insan setia menanti walau tercucuk sembilu
membayar kepalsuan janji lalu dengan segalaksi harga diri.
-----------------------------------------------------------------------
Bintang

Tentang semalam yang bermusim
pernah suatu ketika
dalam lembar kehidupan saya
saya cinta malam dengan sepinya
benci pagi yang kerap datang
mengacau mimpi-mimpi.

Kini datang ketika
saya rindu malam-malam itu
ingini waktu dalam genggam saya
henti dan berpacu berirama.

Barangkali tiba sudah
waktu saya membuka mata.
---------------------------------
Aku

Jiwa itu perlu dibaja dengan ketabahan
jiwa itu perlu disiram dengan keyakinan
jiwa itu perlu digembur dengan kata-kata hikmat
jiwa itu perlu dikenyangkan dengan santapan rohaninya.

Malam-malam dulu yang sepi mengikat indah
rungkaikan simpulan tali-talinya
bentangkan lebaran putih bersih
coretkan garis-garis perjalanan musim baru.

Bukalah mata pada luasnya alam pertemuan
jangan ditoleh lagi pada malam-malam sepimu
pandanglah pagi hening berirama kicau si murai
tinggalkan sejarah malam yang tercoret dalam diari dukamu.
-------------------------------------------------------------------------
Bintang

Saya kembali ke dunia saya
bertemankan kesepian yang ramai
mencumbu keramaian yang sunyi
bergelut hening yang menyergap

Syahdu erat memeluk saya dengan hening
menyapa selamat datang
tepat ketika saya matikan tv
dan segenap suara bising lenyap menguap
berganti senandung malam mengajak jiwa saya
kembali bernyanyi, seperti dulu.

Saya biarkan perasaan ini mengalir bersama waktu
saya nikmati suara-suara sepi menyapa sukma
detak jam dinding, gaung dengung nyamuk
gemerisik daun dan kepak kelawar sesekali
meningkahi damainya suasana malam
riuh menyambut saya ke pintu masa lalu
ketika saya kasih pada malam-malam yang ramah.

Lembut mata saya menyapu sekitar ruang yang diam
menyapa sofa yang lelap tertidur
berteman dinding yang halus mendengkur
Ah…  saya sedari begitu lama kita tak lagi bertegur sapa.

Lewat tengah malam
sesekali pekik burung malam memanggil
mengajak saya beranjak ke luar sana
rumputan merunduk dan kuncup daun
kelopak bunga terpejam erat.
Seluruhnya tertidur dibelai butiran udara dingin
dan sinar bulan.

Lewat tengah malam
udara sekitar saya seketika menghangat
ketika helaan nafas panjang terlepas
membawa gundah lebur bersama angin dingin
dan mengembun di pucuk-pucuk daun.

Lewat tengah malam
sukma saya terjaga menanti pagi.
-----------------------------------------
Aku

Sementelah sukma bangkit di dinihari
dendangkan jiwa itu dipermulaan hari
dengan ayat-ayat suci
gugurkan sepi yang mencengkam dengan wuduk
laksanakan solat taubat kembali putihkan lebaran amalan
moga datang bertandang rasa kasih pada yang mencipta
dirahmati dengan kurniaan segugus ketenangan.
----------------------------------------------------------
Bintang

Moga dirahmati dan kurnia segugur ketenangan
sayalah cadas di karang pantai
ditempa debur ombak
terhempas angin basah yang menderu
menggerus jiwa saya yang membatu
saya ingin menjadi dewasa.
--------------------------------
Aku

Dewasalah dengan segedung pengalaman yang dikutip sepanjang jalan keremajaan
moga lorong-lorong cabaran dilolosi dengan penuh keyakinan
meniti waktu-waktu keemasan dalam keteguhan iman.
-----------------------------------------------------------------
Bintang

Dalam meniti lorong-lorong kemanusian
saat saya merasa dunia kian hancur
dan tidak ada jalan keluar
saya percaya tidak akan mati di dalamnya
kerana saya adalah kehidupan
yang diciptakan dari duka dan bahagia
jauh sebelum saya dilahirkan.
------------------------------------
Aku

Hakikatnya tiada kematian
cuma satu persinggahan yang panjang
diberi satu peluang
diberi beribu pilihan
memanafaat diri sendiri
memulangkan apa yang dipinjamkan.

~Goldkey~&~Bintang~

bintang

Salam ceria,

Selamat pagi yang setia,
semoga sejahtera hendaknya,
hari-hari tempuhi dengan ...
Goldkey Post at 27-9-2010 06:02

    Salam isnin yang bahagia...



Hidup itu seperti saja mimpi
Kita inginkan mimpi indah setiap waktu
ingin terus terlena saat indahnya menyelimuti
ingin segera terjaga kala mimpi buruk
dan berharap segalanya berjalan baik
agar lelap tidurnya.

Goldkey

Salam isnin yang bahagia...



Hidup itu seperti saja mimpi
Kita inginkan mimpi indah ...
bintang Post at 27-9-2010 11:16

Hidup ini umpama roda
kala di atas kala di bawah
yang terindah hanya sementara
yang kekal hanya kenangan terpahat di lubuk hati.

Goldkey

Aku dan Dia

Dia tanya
sebanyak mana kamu sayang aku
kujawap sebanyak bintang di langit.

Dia tanya
sebanyak mana kamu cinta aku
kujawab seluas alam semesta.

Dia tanya
sebanyak mana kamu kasihkan aku
kujawab seperti ombak memuja pantai.

Ku tanya
tiada kepercayaankah di hatimu
dia jawab sengaja menguji apa katamu.

Ku tanya
tiada kepastiankah di hatimu
dia jawab sengaja menguji apa ada di hatimu.

Aku dan dia kini menyatu.

~Goldkey~

Goldkey

CINTA

Cahaya emosi yang membuak-buak
Ingin memilki dan dimiliki
Namun adakalanya
Terhalang di pertengahan jalan
Angkara ketidakserasian dua hati.

~Goldkey~

bintang

Terima kasih daun keladi
inilah kata jadi motivasi
menggarap indah bait puisi
buat santapan jiwa berseni.
Goldkey Post at 26-9-2010 19:44

Di teras, saya menggarap puisi
berdiri di bawah gerimis
hujan waktu sore
berharap saya adalah debu
lalu larut bersama air
dan menyatu
mengalir,
ke longkang, parit
dan selokan
hilang
dilupakan.

bintang

CINTA

Cahaya emosi yang membuak-buak
Ingin memilki dan dimiliki
Namun adakalanya
Terhalang ...
Goldkey Post at 27-9-2010 16:05

Mengapa cinta menyakitkan ?
Kerana cinta adalah mawar
dan setiap mawar pasti berduri.

Tetapi cinta juga kadang seperti kapas
putih
lembut
dapat menutup luka.

Goldkey

Di teras, saya menggarap puisi
berdiri di bawah gerimis
hujan waktu sore
berharap saya ada ...
bintang Post at 27-9-2010 18:34

Malam ini, aku baru pulang dari berlawan bowling
lantas melabuhkan  bumperku di sofa gebu
menikmati tea menghadapi skrin Hitachi
menjenguk ruang yang sepi
kuhanya melepaskan sejenak
insan-insan yang bertandang
kekal dalam memori
walau hanyut bersama hujan sore
dimendapkan di muara
subur menghijau di lubuk sanubari.

Goldkey

Mengapa cinta menyakitkan ?
Kerana cinta adalah mawar
dan setiap mawar pasti berduri.

Tet ...
bintang Post at 27-9-2010 18:37

Setelah menempuh keperitan,
penderitaan disakiti
jika masih ada rasa kasih
maka itulah cinta.

Goldkey

Waktu kian menghimpit
menyesakkan ruang untuk terus berdiri di sini
tarpaksa aku akur dengan tekanan masa
mohon diberi ruang dan waktu
untuk mengumpul kudrat
buat berjuang
di esok hari
selamat malam
kuucapkan salam.

~Goldkey~

Goldkey

Salam ceria,
kukembali ke sini.




Sinar mata rindu semusim

Dari sinar mata
terpancar cahaya pelangi mewarnai isi hati
riah wajah melakar garis-garis ketenangan
ulas bibir menguntum senyum semanis madu
lirikan mata menabirkan rasa rindu semusim.

~Goldkey~

Goldkey

Aku masih berlabuh
menunggu redanya ribut membadai
kulihat punah alam dijejasi
ditambah insan mencemari mulusnya telapak tangan
selepas badai itu
kukumpul segala kudrat
mendayung biduk perjuangku
merendah ganas gelombang kehidupan
angin yang pergi membawa bersama doaku
dihadapkan pada yang maha mengasihani
agar menghujani perjalananku dengan titis rahmat.

~Goldkey~

Goldkey

Aku doakan
di saat peperiksaan menjelang tiba
PMR, SPM dan STPM
aku tahu jiwa muridku berkecamuk
andai dapat kumenyelaminya
akan kutenangkan setiap dari kamu
moga dipermudahkan perjuangan kamu.

~Goldkey~

Goldkey

Apakah itu?
bermimpi dalam jaga
kering dalam kebasahan
kenyang dalam kelaparan
berkeringat dalam kedinginan
membeku dalam kehangatan
senyum dalam tangisan
tangis dalam kegirangan
ahh!!! segala macam kekacauan
datang bertandang.

~Goldkey~

Goldkey

Sayangku

Jika lembut bayu meniup dingin ke pipiku
begitulah lembutnya bisikkan cintamu.
Jika indah wajah purnama dipagari bintang beribu
begitulah indahnya wajah rindumu.
Jika luas alam semesta tak terjangkau akalku
begitulah luasnya kasih sayangmu.
Jika merdu lagu didendang bak buluh perindu
begitulah merdunya suaramu.
Jika berwarna-warni jaluran pelangi
begitulah berwarna-warni keperibadianmu.
Terima kasih sayang kerana aku ditahtakan di hatimu.

~KunciEmas~

Goldkey

Uhh! kulitmu sungguh gebu
kelihatan rambutmu tersikat rapi
dari kejauhan wangianmu menusuk naluriku
kuhampiri penuh berahi
kubuka satu persatu pakaianmu
kuperhatikan setiap inci batang tubuhmu
lantas kumencium wangianmu
nafsuku kian memuncak
lalu kugomol seluruh tubuhmu
hingga yang tinggal  hanya empulurmu
syukur rezekiku setongkol jagung malam ini.

~KunciEmas~

Goldkey

Aku dan Dia II

Andai ada angin meniup tirai jendelamu
itulah hembusan nafas rinduku.
Andai ada cahaya memancar ruang kamarmu
itulah cahaya kasihku .
Andai ada cengkerik memanggil-manggil di halamanmu
itulah suara rinduku.
Andai ada gerimis menempias ke pipimu
itulah airmata kesetiaanku.
Andai ada denyut nadimu
itulah degup jantung cintaku.

~Goldkey~

Goldkey

Pintaku

Gersangnya fikiranku seperti di padang tandus
mengharap curahan hujan ilham
agar bercambah benih-benih kata puitis
tumbuh subur pohon menghijau kata romantis
melambai dedaunan mengamit jiwa seni
membuah kecintaan pada laman kunci.

~Goldkey~