CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 6437|Reply: 7

cahyadi takariawan

[Copy link]
Post time 8-7-2008 10:58 PM | Show all posts |Read mode
salam semua...

nak tanya kepada sesiapa yang pernah membaca buku tulisan cahyadi takariawan ini, testimoninya...

antara buku tulisan beliau yang paling best dan kontroversi, katanya...Bahagiakan diri dengan satu isteri...

MOD, kalau dah ada merge je la. saya cari tapi tak jumpa
ni sikit maklumat dari saifulislam....dari websitenya...


DI JALAN DAKWAH AKU MENIKAH

Buku Ustadz Cahyadi Takariawan yang saya kira paling menarik berkaitan dengan cinta, malah seakan-akan buku AKU TERIMA NIKAHNYA versi Indonesia, ialah buku DI JALAN DAKWAH AKU MENIKAH.

Buku setebal 223 mukasurat ini sangat kaya dengan saranan, pesanan dan panduan berkaitan cinta dan perkahwinan, khususnya di kalangan aktivis dakwah. Bahasanya ringan dan santai, banyak diselang selikan dengan cerita untuk menyuntik unsur realiti di sisi teori dan ringkasnya, saya jatuh hati dengan keunikan buku ini. Terima kasih kepada rakan IMAN di Bandung yang telah menghadiahkan saya buku ini.


BUKU KONTROVERSI


Akan tetapi, buku yang saya cari-cari namun sukar sekali menemuinya adalah sebuah buku yang telah menggegarkan Indonesia dengan skala yang sama dengan kisah poligami Aa Gym. Buku yang saya maksudkan itu adalah buku Ustadz Cahyadi Takariawan bertajuk BAHAGIAKAN DIRIMU DENGAN SATU ISTRI!

Ya, membaca tajuknya sudah memberi indikasi yang jelas kepada kita. Ustadz Cahyadi tidak enak dengan POLIGAMI.

Buku ini telah mencetuskan kontroversi di Indonesia, khususnya di kalangan aktivis PKS sendiri, memandangkan ia ditulis oleh salah seorang pemimpin utama yang disegani. Apatah lagi amalan berpoligami itu agak biasa berlaku di kalangan aktivis PKS..

Ternyata, Pak Cah tidak sama sekali menentang prinsip poligami. Keharusannya di dalam Islam adalah termaktub jelas dengan hikmah yang besar dan pelbagai. Lihat sahaja kematian ramai pria di Ambon, bagaimana nasib wanita dan anak-anak yang ditinggalkan? Islam merealisasikan ajarannya yang sangat fitrah dan cocok sebagai solusi ummah melalui poligami.Tetapi bukan semua masalah secara mudah harus diselesaikan dengan memilih poligami. Inilah yang cuba diketengahkan oleh Pak Cah di dalam buku ini. Pada saya buku BAHAGIAKAN DIRIMU DENGAN SATU ISTRI ini adalah buku yang ditulis secara fenomenologi, iaitu buku yang membicarakan tentang pengalaman praktis dan bukannya idea-idea teori di dalam kitab Fiqh.

Ustadz Cahyadi menilai sirah, betapa Nabi SAW pada kebanyakan jangka usianya baginda itu tidak berpoligami. Cinta pertama baginda SAW bersama Khadijah kekal hingga ke akhir hayat tanpa menambah isteri. Poligami berlaku di fasa kemudian dalam jangkamasa hanya kira-kira sedekad sahaja dari usia Baginda SAW.


Buku ini mengupas dengan terpeinci fungsi, manfaat dan logik mengapa poligami itu mesti dipertahankan sebagai solusi yang ada di dalam Islam. Akan tetapi buku ini juga mendedahkan dengan sopan tetapi berani, bahawa jarang sekali seorang lelaki menikahi isteri kedua, ketiga atau keempatnya atas fungsi, manfaat dan logik yang ada.


SALAH GUNA POLIGAMI

Saya hanya mampu mengangguk.

Di satu sudut, poligami itu boleh menjadi sesuatu yang negatif apabila disalah guna. Seorang suami yang meletakkan poligami sebagai satu option yang sedia diguna pakainya pada bila-bila masa, tidak akan bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang berlaku di antara dirinya dengan isteri yang ada. Cepat sahaja pergi kepada quick fix yang ada iaitu dengan berpoligami. Seandainya masalah yang dihadapinya itu berpunca dari diri sang suami, maka beliau bukan menyelesaikan masalah dengan poligami, sebaliknya mencambahkannya pula.

Pandangan-pandangan Ustadz Cahyadi Takariawan ini sangat meributkan keadaan hingga timbul usul untuk mengharamkan buku ini malah memecatnya dari PKS! Walhal buku itu sendiri telah dihias dengan kata-kata aluan isteri pertama presiden PKS iaitu Sri Rahayu Tifatul Sembiring. Dalam erti kata yang lain, buku ini tidak bermaksud mahu melukakan hati mana-mana lelaki atau perempuan yang terlibat di dalam poligami. Tetapi Ustadz Cahyadi mahu menganalisa dan membetulkan persepsi-persepsi yang salah tentang poligami. Ketika mana poligami itu disyaratkan dengan 態ERLAKU ADIL

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 9-7-2008 05:31 PM | Show all posts
tak de ke sesiapa yang pernah baca buku dia ni???
Reply

Use magic Report

Post time 10-7-2008 08:54 AM | Show all posts
Personaliti Ustadz Cahyadi Takariawan

Bukunya Membuat PKS Terbelah

Oleh : Iwan Samariansyah

ADA kehebohan baru di lingkungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai dakwah yang sedang naik daun saat ini. Dikabarkan para anggota PKS terbelah karena terbitnya buku karya ustadz Cahyadi Takariawan yang dikatakan sebagai buku anti poligami. Sesungguhnya, kalau mau dibaca seksama, buku tersebut berjudul "Bahagiakan Diri dengan Satu Istri" itu sebetulnya tidaklah mencoba membenturkan pendapat soal mereka yang pro poligami dan anti poligami.

Ustadz Cahyadi, menurutku, hanya mencoba menceritakan sejumlah ketidakbahagiaan perkawinan poligami dan memang itu fakta apa adanya. Tetapi dalam tulisan ini, aku tak sedang hendak membahas buku tersebut lebih jauh. Aku hanya ingin mengupas sosok penulis buku tersebut : Ustadz Cahyadi Takariawan. Maklumlah, dia adalah orang yang kukenal dengan sangat baik di masa laluku. Dan insya Allah, beliau pasti masih mengingatku dengan baik.

Ustadz Cahyadi Takariawan membuatku teringat pada kenangan lama, lebih dari 15 tahun lampau. Cahyadi waktu itu adalah pengurus senior di Jamaah Shalahuddin UGM, dan aku adalah aktivis baru yang baru saja melibatkan diri dalam aktivitas2 kegiatan keislaman di Gelanggang Mahasiswa UGM.

Selain Mas Cah - begitu aku dan teman2 segenerasiku memanggilnya - ada mas Kamto (Teknik Kimia), mas Thowi alm (FNT), mas Cholid (Teknik Sipil) dan sederetan nama lainnya. Mas Cah sendiri lebih kukenal sebagai mahasiswa senior asal Fakultas Farmasi UGM. Selain di Jama'ah Shalahuddin, dia juga kukenal di lingkungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO yang mendominasi aktivitas kemahasiswaan saat itu.

Tutur kata Mas Cah lembut, banyak senyum dan sangat pemurah membagi ilmu. Kebiasaannya yang menyenangkan, namun kerap bikin rikuh saat bertemu selalu sama : mengajak salaman, tersenyum dengan anggun dan kemudian bertanya, apa saja yang kukerjakan hari ini ! Kadang suka bingung menjawabnya. Mau bohong sungkan. Singkat kata, mahasiswa Farmasi Angkatan 1985 itu adalah orang baik dimataku.

Dialah orang pertama yang mengkritik diriku karena malas mengaji. Dan aku memang membenarkannya. Mengaji disini adalah pertemuan holaqoh mingguan dengan seorang senior sebagai fasilitator dan sejumlah yunior sebagai pesertanya. Biasanya diselenggarakan pagi hari di gelanggang mahasiswa diatas tikar, dan membahas al qur'an dan hadits. Berlangsung sekitar 30 menit- 1 jam.

Maklumlah, mahasiswa baru (1987) sepertiku banyak disibukkan dengan laporan praktikum yang membuat kepalaku mumet. Pagi hari adalah jatahku membuat laporan praktikum, karena malam hari biasanya mengerjakan urusan lain, belajar atau ehem nonton TV. Seminggu ada lima kali praktikum. Benar-benar menyita waktu. Itu pula sebabnya aku jarang sekali bisa ikut holaqoh Jama'ah Shalahuddin. Sesuatu yang kelak kemudian hari aku sesali. Karena setelah itu, aku memang tak lagi punya kesempatan untuk menambah atau memperdalam ilmu-ilmu keagamaanku.

Mas Cahyadi sendiri bersama Mas Cholid memang akhirnya ikut menjadi arsitek pendiri partai baru pasca keberhasilan gerakan reformasi. Partai yang kemudian menjadi gerakan dakwah fenomenal di negeri ini, Partai Keadilan. Dan saat ini dia adalah satu dari 99 anggota Majelis Syuro, majelis tertinggi di partai yang berdiri sejak 1998 itu. Anggota majelis hanya 99 orang yang dipilih dari jutaan kader PKS di seluruh Indonesia .

Meruyaknya nama Mas Cahyadi akibat bukunya nan kontroversiol itu bisalah dimaklumi. Sejak masih seniorku di Jama'ah Shalahuddin UGM, Mas Cah dikenal konsisten menolak kehidupan poligami. Akan tetapi dia menghormati pilihan orang yang melakukan poligami. "Poligami adalah jalan darurat. Kita bisa melakukan kebaikan tanpa perlu berpoligami," ujarnya selalu. Argumentasi dan pendiriannya inilah yang juga aku ikuti.

Bekasi, 5 Agustus 2007

http://isandri.blogspot.com/2007/08/ustadz-cahyadi-takariawan.html
Reply

Use magic Report

Post time 10-7-2008 09:18 AM | Show all posts
JAWA POS
Kamis, 02 Agt 2007,
Ketika Buku Antipoligami Membikin Kader PKS "Terbelah"

Seorang anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
disegani menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri.
Karya itu langsung disambut gembira jutaan kader wanita PKS.
Namun, sebaliknya, para kader pria yang sudah atau
akan berpoligami mereaksi dengan keras.
OLEH RIDLWAN HABIB, Jakarta

RUANGAN Kantor Hilal al Ahmar di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan,
siang itu terasa gerah. Bukan karena cuaca Jakarta terik. Juga bukan
disebabkan pendingin ruangan tidak berfungsi. Tapi, karena buku yang
ditulis Cahyadi Takariawan itu memicu kontroversi yang panas.

"Buku ini memang harus segera ditarik. Hati saya membara membacanya,"
ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKS Didin Amarudin kepada Jawa Pos. Saat
itu lelaki beristri tiga itu datang pada acara dengan ditemani empat
orang pengurus DPP yang lain.

Menurut Didin, sejak buku itu terbit, istri-istrinya menjadi gelisah.
"Bahkan, istri kedua saya menghubungi temannya yang juga dipoligami
dan bikin bedah buku khusus untuk ini," katanya.

Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakui buku Cahyadi
Takariawan itu mengubah paradigma umum di kalangan wanita PKS yang
selama ini mendukung poligami. "Kalau yang menulis orang luar atau
orang yang sekuler, saya tidak heran. Tapi, ini yang menulis adalah
ustad yang kredibilitasnya sangat diakui di Majelis Syura PKS," kata
Didin.

Majelis syura adalah elemen tertinggi di partai yang berdiri sejak
1998 (awalnya bernama Partai Keadilan). Anggota majelis hanya 99 orang
yang dipilih dari jutaan kader PKS di seluruh Indonesia .

Didin mengatakan, para qiyadah (pimpinan) partai gelisah karena buku
itu dijadikan simbol perlawanan terhadap suami yang akan menikah lagi.
"Rumah saya satu kompleks dengan Pak Tifatul (Tifatul Sembiring,
presiden PKS, Red). Beliau juga khawatir, tapi selama ini memang
memilih diam," ujar bapak tujuh putra itu. Tifatul Sembiring juga
beristri dua. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga berpoligami.
Bahkan, istri kedua Anis berkebangsaan asing.

"Buku Pak Cah (Cahyadi Takariawan) itu hanya menonjolkan sisi-sisi
negatif dari poligami, seakan-akan ribet banget, padahal tidak benar,"
katanya.

Didin lalu melanjutkan kisah "sukses" poligami dirinya. Istri pertama
Didin dinikahi pada 1990. Lalu, istri kedua pada 2001. Terakhir, Didin
menikahi akhwat (kader PKS) menjadi istri ketiga pada 2002. "Memang,
biasanya dari istri pertama ke yang kedua itu lama pendekatannya, Mas.
Baru yang ketiga lancar," tuturnya.
Manajemen keluarganya, kata Didin, malah terbantu ketika dirinya
berpoligami. "Kalau kita berhitung secara matematis, anak tujuh
dirawat dan dididik tiga istri kan lebih baik," ujarnya.
Dia khawatir buku Cahyadi akan menimbulkan pro-kontra di kalangan
rumah tangga muslim masing-masing kader. " Ada jutaan akhwat di
Indonesia . Beberapa di antara mereka janda. Lantas, apakah mereka
kita biarkan," katanya dengan nada bertanya.
Taufik Bahtiar, direktur Hilal al Ahmar, menambahkan bahwa ada
beberapa logika yang tidak tepat dan dicantumkan dalam buku ber-cover
merah jambu itu. "Misalnya, tentang cinta lelaki yang tidak bisa
dibagi, itu salah. Contohnya, saya. Kalau dengan istri pertama 100
persen, dengan istri kedua juga 100 persen," ujarnya, lalu tersenyum.
Taufik juga berpoligami. Istri pertama meminta cerai ketika Taufik
hendak menikah kali ketiga. Sekarang janda Taufik itu diperistri
sahabatnya yang juga anggota Majelis Syura PKS sebagai istri kedua.
Buku terbitan Era Intermedia, Solo, tersebut telah dicetak hingga
10.000 eksemplar. Buku setebal 278 halaman itu mengupas sisi-sisi lain
dari keluarga yang berpoligami.
Si penulis Cahyadi Takariawan kepada Jawa Pos mengatakan bahwa dirinya
kaget melihat reaksi "jamaahnya" terhadap buku itu. "Padahal, di
halaman awal buku itu saya sudah jelaskan tidak berbicara tentang
hukum poligami, tapi bicara tentang mereka yang gagal berpoligami
karena persiapannya kurang," katanya.
Alumnus Fakultas Farmasi UGM itu mengibaratkan poligami dengan salat.
"Siapa yang membantah kalau salat itu wajib. Tapi, pada praktiknya,
banyak yang salat, tapi tetap korupsi. Banyak yang salat, tapi menipu,
mencuri, dan kejahatan yang lain. Apakah yang salah salatnya?"
katanya.
Demikian juga, poligami. Melalui bukunya, suami Ida Nur Laila itu
ingin "meluruskan" para pelaku poligami. "Bukan untuk mengampanyekan
antipoligami, " kata suami yang bertahan dengan satu istri itu.
Cahyadi mengaku mendapat banyak sekali keluhan dari ummahat (ibu-ibu
istri ikhwan alias kader PKS) yang mengalami masalah gara-gara
suaminya menikah lagi. "Kebetulan, saya juga konsultan keluarga.
Selain datang langsung, mereka juga menelepon dan mengirim SMS," kata
ketua Wilayah Dakwah (Wilda) III DPP PKS itu. Sebagai ketua Wilda,
Cahyadi bertanggung jawab pada ekspansi PKS di Sulawesi dan Papua.
Karena keluhan-keluhan itu datang bertubi-tubi, Cahyadi berusaha
meramunya dalam tulisan. Misalnya, keluhan tentang
kebohongan-kebohong an suami yang menikah lagi.
Juga masalah finansiol yang membuat
pernikahan menjadi tidak harmonis.
"Yang menyedihkan, ada suami yang buru-buru poligami hanya karena
dikompori komunitasnya yang semuanya sudah menikah lagi. Padahal, dia
belum siap. Akhirnya, yang terbengkalai adalah keluarganya, "
bebernya. Padahal, seharusnya poligami justru membawa keberkahan.
Sebelum menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri, Cahyadi telah
menulis 20 judul buku yang lain. Mayoritas tentang tema pernikahan.
"Saya tidak bermaksud melukai hati para lelaki yang berpoligami.
Karena itu, saya malah minta Bu Sri Rahayu Tifatul Sembiring sebagai
istri pertama menulis kata sambutan," katanya.
Dalam bedah buku yang dilakukan hampir tiap minggu, Cahyadi juga
menolak dipanelkan dengan aktivis antipoligami. "Saya yakin masalah
ini akan hipersensitif karena kebanyakan yang membaca dipenuhi dengan
emosi pribadi. Jadi, tidak jernih lagi," ujarnya.
Seorang pembaca bahkan komplain langsung ke penerbit.
Pembaca itu merasa rahasia rumah tangganya ditulis Cahyadi.
"Buku ini harus segera ditarik dari peredaran,"
kata Cahyadi menirukan ikhwan yang emosi itu.
Padahal, dirinya belum pernah kenal.
"Jadi, dia sendiri yang merasa
bahwa apa yang saya tulis dalam buku itu cocok,"
jelas pria yang juga
berprofesi sebagai apoteker itu.
Getah pahit, kata Cahyadi, juga nyasar ke teman-temannya yang ikut
mempromosikan buku. "Misalnya, Mbak Neno Warisman. Gara-gara Mbak Neno
aktif mengirimkan SMS soal buku ini, beliau dikomplain, terutama oleh
kader-kader wanita yang sudah mempunyai madu," ungkapnya. Neno
Warisman adalah salah seorang aktris sekaligus penyanyi yang sekarang
aktif di PKS.
Apakah akan membuat buku baru lagi sebagai jawaban atas komplain?
Cahyadi mengaku akan melakukan beberapa revisi. "Saya menghargai
nasihat para asatidz (ulama) yang meminta redaksionalnya diperbaiki,"
katanya.
Meski begitu, lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 11 Desember
1965, itu tetap menganggap bukunya tidak kontroversiol. "Kalau saya
menulis Sengsarakan Istri dengan Satu Istri, itu baru masalah. Kalau
bahagia, kan semua ingin begitu," tegasnya.
Namun, keyakinan Cahyadi tetap berbenturan dengan realita di lapangan.
Di Jawa Timur, misalnya, Ketua Dewan Syariah DPW PKS Jatim Ustad
Mudhofar mengaku mendapat keluhan terkait buku itu. " Ada seorang
akhwat yang skripsinya mendukung poligami, bertahun-tahun kader wanita
ini bicara dalam diskusi-diskusi agar poligami didukung, tapi begitu
membaca Pak Cah, langsung berbalik 180 derajat,"
paparnya kepada Jawa Pos.
Kuatnya buku itu, kata Mudhofar, karena track record penulisnya.
"PakCahyadi selama ini dikenal sebagai ulama yang ahli dalam keluarga.
Wajar kalau ada yang jadi ragu karena tulisannya," tuturnya.
Mudhofar menganggap dalil-dalil yang dipakai Cahyadi agak dipaksakan.
"Misalnya, soal perbandingan umur Rasulullah saat sebelum poligami dan
setelah poligami. Tidak ada ulama yang menggunakan patokan itu,"
jelasnya. Cahyadi menulis, Muhammad SAW menikah lagi setelah
bermonogami selama 25 tahun bersama Khadijah.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Rofi垄 Munawar menambahkan, dirinya
membatalkan meneruskan membaca buku itu sampai tuntas. "Saya juga
dapat hadiah dari beliau (penulis buku) saat rapat majelis syura.
Tapi, begitu saya baca, tidak saya lanjutkan karena kok ada yang nggak
sreg," akunya.
Berbeda dengan kader-kader lelaki PKS, beberapa orang kader wanita
yang dihubungi Jawa Pos justru sangat bersyukur atas terbitnya tulisan
Cahyadi itu. "Suami saya menjadi ragu-ragu. Sebenarnya saya sudah akan
mengizinkan, tapi setelah membaca, saya diskusi lagi, dan
alhamdulillah batal (menikah lagi)," kata seorang kader yang meminta
identitasnya disamarkan.
Alumnus Unive**s Airlangga Surabaya itu melanjutkan, di kalangan
internal kader wanita, buku itu seakan menjadi buku wajib. "Dalam
setiap pertemuan mingguan, ada diskusi untuk membahas buku itu bab
demi bab," katanya. Kader PKS biasanya mengadakan taklim rutin sehari
dalam setiap pekan. Tempatnya bergantian di rumah masing-masing kader
atau tempat lain yang disepakati.
Seorang akhwat lain menambahkan, dirinya menjadi lebih siap untuk
menikah setelah membaca buku Cahyadi. "Tidak ada lagi rasa khawatir
calon suami saya akan poligami. Nanti kalau dia memaksa, akan saya
pertemukan langsung dengan Pak Cah," ujarnya.

http://72.14.235.104/search?q=ca ... UAACczgvE1/POLIGAMI,%2520BUKU%2520CAHYADI%2520TAKARIAWAN.pdf%3Fnmid%3D56642102+cahyadi+takariawan&hl=en&ct=clnk&cd=10&gl=my&client=firefox-a

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 11-7-2008 11:15 AM | Show all posts
semakin teringin nak membaca buku ini rasanya...terima kasih mardhiah..

camana nak dapatkan buku ini ya... MPH ada ke??
macam kontroversi je gayanya..
Reply

Use magic Report

Post time 11-7-2008 04:33 PM | Show all posts

Balas #5 pesona1\ catat

tak tahulah
baca kat saiful islam tu, menarik tu...
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 13-7-2008 02:24 PM | Show all posts

Reply #6 mardhiah12's post

tu la...
semalam saya cari kat MPH...tak ada buku ni..

siapa boleh tolong belikan, sila la pm saya. nanti saya kirim duitnya..

terima kasih daun keladi..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 27-10-2008 10:45 AM | Show all posts
alhamdulillah, sy dah dapat buku ni...

hadiah dari seorang kawan yang baru balik dari indonesia...

nanti lepas habis baca, baru boleh bagi testimoni....

kat Malaysia, saya tak pasti mana nak dapat buku ni. tak tau boleh ke tidak masuk Malaysia...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

11-5-2024 06:41 PM GMT+8 , Processed in 0.509318 second(s), 39 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list