|
PENYEBARAN virus korona (COVID-19) semakin meluas, namun hingga kini belum ada kasus positif virus mematikan tersebut di Indonesia.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, kembali menegaskan terbebasnya Indonesia dari virus korona merupakan buah dari doa masyarakat.
"Saya kira itu tetap ada bekerja sambil berdoa. Dan itu sebuah hal yang sangat mulia. Negara lain boleh protes biarin aja. Ini hak negara kita bahwa kita mengandalkan Yang Maha Kuasa," kata Terawan di Kantor Staf Presiden (KSP), Senin (17/2).
Dirinya menekankan masyarakat tidak perlu malu untuk menggantungkan harapan pada Tuhan. Menurut Terawat, doa merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan, selain melakukan langkah konkret.
Baca juga: Harvard Sebut Korona Masuk Indonesia, Kemenkes: Hanya Prediksi
"Ngapain malu kita andalkan Yang Maha Kuasa? Masa berdoa saja malu. Salahnya sendiri. Orang boleh beragama tapi belum tentu mau berdoa. Itu yang ingin saya tajamkan," pungkas Terawan.
"Satu, efisiensi harus dilakukan berdasarkan rasional ilmu kesehatan pada standar WHO. Yang kedua, ya berdoa. Jika tidak berdoa, jangan coba-coba andalkan kekuatan sendiri," seru dia.
Berkaitan dengan keraguan masyarakat luas akan penemuan kasus virus korona di Indonesia, Terawan meyakini Indonesia memiliki kemampuan mendeteksi virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
"Kita ini bangsa yang sangat rasional pada efisiensi. Jadi rasional juga, jangan sampai terjadi inefisiensi budgeting. Semua yang pakai masker ini katanya batuk. Kalau saya periksa gimana? Mau ndak saya cek semua? Budget-nya gimana? Inefisiensi budgeting tidak boleh," tandasnya.(OL-11) |
|