Tajuk/Lirik Lagu: Jangan Kau Ucap Selamat Tinggal
Artis/Penyanyi: Fotograf
Genre: Pop Rock / Rock 90-an
Seindah sinar pagi
Ku pancarkan sinar ini
Semoga bersinar di hatimu
Selembut angin malam
Terhembus kasih untukmu
Hingga terbayang wajahmu
Percayalah sayangku
Hanya engkau ku cinta
Tak pernah aku berubah hati
Semakin hari sayang
Semakin hangatnya cinta
Sehingga membakar di kalbu
Jangan kau ucap selamat tinggal
Pada diriku yang setia
Tak sanggup aku untuk berpisah
Inginku hidup bersama
Cintaku hanya untukmu
Setiap hari kau ku rindu
Tajuk/Lirik Lagu: Antara Sutra Dan Bulan
Artis/Penyanyi: Damasutra
Genre: Rock Kapak / Rock 80-an
Dan selembut bak sehalus sutra
Desiran angin terasa
Dan rembulan menatap riang
Ke wajah malam asyiknya
Di antara sutra dan bulan
Terlihat wajahmu kasih
Sedang merenungku
Dalam dilema rindu
Di antara lembut dan halus
Engkau bisikkan sesuatu
Di antara engkau dan aku
Masih kau pendam rahsia
Mengapa antara kita
Engkau masih berahsia masih
Sedangkan aku
Engkau biarkan lesu
Ketuk bukalah pintu
Atau jendela waktu
Buka pintu kasihmu
Agar kasih bertemu
Restulah hulurkan tanganmu
Kasih.. aku merayu
Kasih.. usah membisu
Kasih.. aku menunggu
Tanpa ku rasa jemu
Ketuk bukalah pintu
Atau jendela waktu
Buka pintu kasihmu
Agar kasih bertemu
Restulah hulurkan tanganmu
Kasih.. aku merayu
Kasih.. usah membisu
Kasih.. aku menunggu
Tanpa ku rasa jemu
Dan selembut bak sehalus sutra
Desiran angin terasa
Dan rembulan menatap riang
Ke wajah malam asyiknya
Di antara sutra dan bulan
Terlihat wajahmu kasih
Sedang merenungku
Dalam dilema rindu
Pasrah cintaku
Untuk apa kita bertemu
Jika hanya penuh derita
Kepedihan di hatiku
Mendayukan bicara asmara
Kering layu bagai daunan
Yang meniti sekilas usia
Terkuncilah mimpi bertahun
Dalam suram malam gelita
Menantikan embun pagi
Menitiskan wangian kasturi
Keluhuran benih cinta
Merantai ingatan
Kenangan masa silam
Dirimu diriku
Pernah bernama kekasih
Apa mungkin kau dan aku
Melayarkan bahtera impian
Walau pernah kehilangan
Tanda cinta pedoman setia
Bicaramu, sentuhanmu kasih
Menghangatkan kenangan
Namun hati yang terluka ini
Mengunci perasaan hati
Untuk aku bercinta lagi
Denganmu
Apa mungkin kau dan aku
Melayarkan bahtera impian
Walau pernah kehilangan
Tanda cinta pedoman setia
Bicaramu, sentuhanmu kasih
Menghangatkan kenangan
Namun hati yang terluka ini
Mengunci perasaan hati
Untuk aku bercinta lagi
Denganmu
Langkah terhenti
Degup jantung berderai
Terus menanti seribu tahun lagi
Rela aku begini dalam suasana yg sepi
Walau tersembuyi di malam gelap gelita
Mendung hadiri bumbung telah kubina
Yakin diriku tahu engkau menjelma
Terbakar dalam hujan
Mustahil bagi diriku
Banjir dalam kemarau
Takdir yang akan memastikan
Hajat di hatiku ingin mencapai bintang
Biar beribu batu
Daya aku tak mampu
Patah pujangga biar putih tulang
Jangan putih mata dan kecewa
Biar pun hilang kemana pun jua
Namun semangat ku tetap bersamamu
Tiada apa yang dapat kurasakan
Selain dari cintaku padamu
Tiada lafaz sendu yang terindah
Yang dapat kugambarkan padamu
Bersama janji kita padukan
Seindah rindu yang dirasakan
Iringan bayu senja yang bertiup
Membisikkan cintaku padamu
Mengapakah perpisahan
Terjadi dalam cintaku
Ketika ku memerlukan kasihmu
Bandar Tasik Selatan
Mencermin kenangan syahdu
Berderai airmata piluku
Mengapakah perpisahan
Terjadi dalam cintaku
Ketika ku memerlukan kasihmu
Bagaikan dedaun layu
Yang gugur kekeringan
Dahaga mengharapkan rindumu
Senyum tangis sendamu
Sentiasa di hatiku
Namun kini kau tiada bersama
Oh! Berikanku sinaran
Agar dapat ku tempuh
Perjalanan hidupku
Bandar Tasik Selatan
Mencermin kenangan syahdu
Berderai airmata piluku
------------------------------------------------
ni BTS gen X
BTS gen Y pulak yg group KPOP tu
Entah mengapa kurasa tak menentu
Semenjak aku mengenali dirimu, sayang
Terbayang-bayang wajahmu di mataku
Hingga tersentuh rasa indah di kalbu
Apakah ertinya?
Aku tak tahu mengapa aku rindu
Ingin kucurah tetapi rasa malu
Cubalah engkau mengerti isi hatiku
Di dalam diam aku mencintaimu
Kuharap kau paham perasaanku
Yang kini dilamun rindu padamu
Sesungguhnya aku telah jatuh cinta
Oh, indahnya bila bersamamu
Moga engkau dapat terima
Cintaku dengan ikhlasnya
Janganlah engkau sia-siakan
Harapan dan impianku
Aku tak tahu mengapa aku rindu
Ingin kucurah tetapi rasa malu
Cubalah engkau mengerti isi hatiku
Di dalam diam aku mencintaimu
Kuharap kau paham perasaanku
Yang kini dilamun rindu padamu
Sesungguhnya aku telah jatuh cinta
Oh, indahnya bila bersamamu
Moga engkau dapat terima
Cintaku dengan ikhlasnya
Janganlah engkau sia-siakan
Harapan dan impianku
Dalam diam 'ku mencintaimu
---------------------------------------------
aku tak suka lagu ni. cuma teringat ada mamat nyanyi lagu ni dlm kelas. malu siot... mana nk letak muka. bijak nye roy! lgsg tak dlm diam
Tiada secantik bahasa mu
Ku gubah lalu menjadi lagu
Tidak setanding paras
Wajahmu itu menjadi rindu
Andainya bulan retak seribu
Bayangmu ada dimana-mana
Jika kaca berderai
Luka tertusuk seluruh jiwa
Kita pun diibaratkan
Kasih suci yang bahagia...
Aku turut merasakan
Mahligai yang
Jadi nyata... bersamamu
Pertama dan kaulah selamanya
Riwayat yang menghikayat cinta
Kasih jangan biarkan
Kata yang nista membakar kita
Kata janji bukan ukuran
Hanya sejati dalam diri
Kuburkan aku dihatimu
Demi cinta sebelum mati
Sejauh manapun berpisah
Kau dihatiku dan ku sama
Dalam tidur dalam terjaga
Ku ucapkan salam sejahtera
Andainya bulan retak seribu
Bayangmu ada dimana-mana
Jika kaca berderai
Luka tertusuk seluruh jiwa
Kita pun diibaratkan
Kasih suci yang bahagia
Aku turut merasakan
Mahligai yang
Jadi nyata... bersamamu
Kata janji bukan ukuran
Hanya sejati dalam diri
Kuburkan aku dihatimu
Demi cinta sebelum mati
Sejauh manapun berpisah
Kau dihatiku dan ku sama
Dalam tidur dalam terjaga
Ku ucapkan salam sejahtera...
Kenangan yang lama menjelma
Ingatanku padamu menyala-nyala
Gambaran duka yang lara menerpa
Oh mengapa kau utuskan sengsara
Kau biarkan diriku meronta-ronta
Lantas kau alihkan cintamu padanya
Ooo... sebak rasa ku menahan derita
Pilu hati mengenangkan cinta yang kecundang
Ooo... sayang inikah balasanmu terhadapku
Seorang insan yang amat menyintai dirimu
Kering airmata (kering air mata)
Kesal tetap ada (kesal tetap ada)
Jernih air di muara
Luka tetap ada (luka tetap ada)
Ternyata kau insan yang tak setia
Pengorbananku selama ini tak berharga
Kenangan yang lama kutinggalkan
Tiada guna mengungkit kisah yg lama
Kelak nanti meracun hidupku
Tinggal sayang
Tinggallah pujaan...
Dalam hati ini ada nama mu
Nama seorang insan yang aku rindu
Dalam diri ini ada sayang mu
Sayangnya diri mu tidak mengerti
Dalam senyuman ini ada tangisan
Tangisan seorang insan terluka
Dalam jiwa ini ada pilunya
Pilu yang membuat aku menangis
Oh hibanya...
Sayu hati... sayu sekali
Melihat engkau berpimpin tangan
Dengan sidia
Sakit hati... sakit sekali
Pabila cinta yang aku beri tak dihargai
Sungguh terhina letih tidak bermaya
Rasa terkilan bunga yang ku puja
Kini mekar harum di jambangan orang
Kau yang ku sayang
Aku yang gundah
Kalau tahu sakit begini
Tidak aku bermain cinta
Kalau tahu siksa begini
Tidak aku menyanyangi mu
Pilu resah di hati ini
Mengusung rindu...
Hanya pada mu
Ku serahkan segalanya
Kau bertakhta di nurani
Anggun cinta mu abadi
Hanya pada mu
Pertama dan yang terakhir
Pohon cinta ku merendang
Disirami kasih suci
( korus )
Jiwa ku dipalu gemersik tak terkira
Hampir ku terlena dalam belaian mu
Cinta mu selembut sutera menjadi saksi kasih ku
Tiada dua hanyalah satu kau yang ku cintai
Sekelumit cinta sekurun kerinduan
Ku rempuhi ranjau duka
Membara sehangat api
Terhapus sepi di hati ku
Seulas bibir mu kelu tidak berkata
Namun ada sesuatu
Nurbisa dari mata mu
Terpancar cinta yang sejati
Awan yang berarak saujana membiru
Cerahlah wajah mu di rimba sendu ku
Menjadi hamparan cinta suci