|
|
nobito posted on 28-4-2013 12:33 PM 
That is what we call as karma....dosa yang menyelubungi kehidupan.
dan kalau dia dipukul suami ...
Oh..but i thought karma is about good deeds and/or bad deeds (whichever happened) that returned to you throughout your life based on what u have done?
correct me if i'm wrong~
em..sy cuba jwb menggunakan point ya,
sblm tu sy ingin katakan apa yg sy komen ini hanyalah berdasarkan pengetahuan yg sy ada dgn menilai dr aspek kebaikan yg ada : (harap tak mengelirukan.. )
1.mengaku hubungan zina pada suami adalah wajib..
* hukum boleh berubah mengikut keadaan --> ayat ni sy boleh lebih jelaskan kalo nak
2....untuk memohon keampunan walaupun hukuman yang ditetapkan oleh suami itu adalah mati sekalipun
* suami tidak berhak memberi hukuman..seandainya memudaratkan isteri~
3.wajib memohon kemaafan dari orang yang dianiaya sebelum memohon kemaafan dari Allah...kan?
pada sepanjang masa sentiasa memohon keampunan dari Allah~
* ''wajib memohon kemaafan itu'' sy setuju, cuma part yg 'sebelum' tu ja...
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zackmaster posted on 29-4-2013 02:00 PM
Oh..but i thought karma is about good deeds and/or bad deeds (whichever happened) that returned to ... bg sy adalah lebih baik begini : memohon maaf dr orang yg dianiaya DAN
pada sepanjang masa sentiasa memohon keampunan dari Allah~
* ''wajib memohon kemaafan itu'' sy setuju, cuma part yg 'sebelum' tu ja...
Kita pergi satu per satu dahulu....
Pertama tentang, Keredhaan Allah
macam mana boleh memohon maaf pada Allah sedangkan masih belum dapat keredhaan Allah....
Bukan kah meminta maaf kepada suami adalah untuk mencari keredhaan Allah....
Bagaimana boleh mohon maaf dari Allah sedangkan tidak mendapatkan keredhaan dari Allah...bukankah Keredhaan Allah datang dari Keredhaan Suami?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
salam...
* hukum boleh berubah mengikut keadaan --> ayat ni sy boleh lebih jelaskan kalo nak
terangkan bro..aku nak ngaji nih... |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zackmaster posted on 29-4-2013 02:00 PM
Oh..but i thought karma is about good deeds and/or bad deeds (whichever happened) that returned to ... sama ada suami akan memaafkan atau tidak, itu cerita lain...yg lebih pnting adalah ikhtiar isteri untuk meminta maaf..
* suami tidak berhak memberi hukuman..seandainya memudaratkan isteri~
Dan bukahkah ramai Muslim percaya kepada Rejam sehingga Mati...kenapa bila suami menetapkan hukuman mati tak boleh?...bukankah itu mencari Keredhaan Suami
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
hukum had itu dilaksanakan oleh pemerintah, BUKAN orang per orang.
dalam hadits, orang2 MEMBAWA pelaku KEHADAPAN Rasul, lalu dihukum ... BUKAN oleh mereka sendiri.
begitupun pencuri dan pembunuh, mereka dihukum SETELAH mendapat PERINTAH dari Rasul.
dan bagi tuduhan zina, yg tidak memiliki bukti cukup, mereka mengucap sumpah dan laknat di hadapan pemimpin ummat, BUKAN antar mereka sendiri.
ini lah Islam yg terwujud dengan CONTOH, BUKAN perasaan atw khayalan masing2  |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Hakim akan membicarakan..dan hukuman kadang2 boleh ditetapkan oleh mangsa
Syariat Musa/Yahudi menetapkan hukuman zina sebagai mati...dan menyemai rasa benci terhadap zina kepada umatnya yg lain dengan cara melontar batu...
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, (namun) barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang menjahatinya) maka pahalanya ditanggung Allah (karena mulianya). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berbuat zalim. (QS. Asy-Syura: 40).
Hukuman boleh ditetapkan oleh mangsa.... tetapi Allah tidak memberatkan umat Muhammad seperti Yahudi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
QS Annisaa 4;13 (Hukum-hukum) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.
QS Annisaa 4;14 Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
QS Annisaa 4;59 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS Annisaa 4;61 Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
QS Annisaa 4;64 Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
QS Annisaa 4;65 Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
dan bagi kaum Muslimin, bukanlah nafsu-akal yg menjadi penentu bagi segala yg kita lakukan, namun KEPATUHAN pada Allah dan Rasulnya; iman, dengan senantiasa memohon Petunjuk.
sedangkan orang2 kafir ... mereka memotong2 dan mengambil ketentuan2 yg sesuai dengan angkara-nafsu mereka pribadi, memilih2 untuk keuntungan pribadi ... inilah perbedaan orang2 ISLAM yg BERSERAH-DIRI pada ketentuan TUHAN, sedangkan kaum kafir senantiasa menentang dan mendebat hukum2 Allah dengan keinginan dan kebodohan mereka sendiri
akan pergi ke semesta manakah, untuk menghindari Allah ?
Last edited by dionysusxxyyzz on 2-5-2013 09:19 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
habakuk posted on 29-4-2013 07:24 PM
salam...
Em..insyaAllah~
..yg sy maksudkan 'berubah' itu 'jenis hukum'..
iaitu Wajib/Sunat/Harus/Makruh/Haram..
contohnya solat,
asasnya Wajib, tp tidak bg wanita yg sdang haid..
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
nobito posted on 30-4-2013 09:42 AM
Bukan kah dalam Islam ada hukuman Qisas..Nyawa dibalas Nyawa, Luka dibalas Luka...
Dan bukahkah ... Dan bukahkah ramai Muslim percaya kepada Rejam sehingga Mati...kenapa bila suami menetapkan hukuman mati tak boleh?...bukankah itu mencari Keredhaan Suami
sumthign wrong sumwhere......
by the way..it still interesting to hear further explanation.... plss share...
tq
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
nobito posted on 30-4-2013 09:42 AM
Bukan kah dalam Islam ada hukuman Qisas..Nyawa dibalas Nyawa, Luka dibalas Luka...
Dan bukahkah ...
em..yup, betul~
tp..spt yg dionysus kata, bukan suami itu yg menjalankan hukuman itu sendiri..
dan untuk persoalan :..bukankah Keredhaan Allah datang dari Keredhaan Suami?
tp sungguh Allah itu tidak 'bergantung' pada makhluk..
jd jika Allah ingin mengampunkan dosa hamba-Nya, tidak ada suatu apa pun dpt menghalang..
..ayat tu untuk menyatakan kepentingan taat kpd suami 'yang taat kpd Allah dan Rasulullah'~
..ayat tu bukan bmakna jika suami suruh bunuh diri maka isteri mesti bunuh diri untuk mendapat 'keredhaan' suami..
ok?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zackmaster posted on 2-5-2013 09:18 PM
Em..insyaAllah~
..yg sy maksudkan 'berubah' itu 'jenis hukum'..
oh...ingatkan apa..ok bro.tq!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zackmaster posted on 2-5-2013 09:31 PM
em..yup, betul~
tp..spt yg dionysus kata, bukan suami itu yg menjalankan hukuman itu sendiri..
...
Suami tak menjalankan hukuman tapi boleh menetapkan hukuman...walaupun hukuman itu adalah membunuh diri sendiri sekalipun....
Hukuman membunuh diri telah ditetapkan sebagai syarat wajib taubat di dalam Syariat Musa/Yahudi
Dan (kenangkanlah) ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri dengan sebab kamu menyembah patung anak lembu itu, maka bertaubatlah kamu kepada Allah yang menjadikan kamu iaitu bunuhlah diri kamu. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di sisi Allah yang menjadikan kamu, supaya Allah menerima taubat kamu itu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani. (Baqarah:54).
Tetapi Syariat Muhammad diberi kelonggaran dengan memberikan kemaafan atau hukuman yang ringan...maka ayat hukuman Rotan di dalam di dalam surah An-Nur bersifat General/umum (meliputi isteri yang berzina tapi perlu mendapat kata sepakat dari pihak suami samada hukuman itu setimpal atau tidak)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Taubat apa taubat?
Tau buat ka?  |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
...
makanya, terjawabkah persoalan..? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dosa perempuan yg ditanggung oleh suami atau bapa jika dia ikut bersubahat itu jer. Tapi kalau sudah diberi teguran, didikan dan sebagainya. Tak nak ikut juga. Sendiri tanggung la
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pada pendapat aku ada stage2 tertentu untuk meminta maaf sebelum ke tahap Divinity...
Begitu juga tahap dalam mengutamakan hak2 individu dalam keluarga...dan masyarakat sosial
Nampaknya kebanyakkan Muslim tidak tahu etika untuk ke stage Divinity....untuk mendapat keredhaan dan kemaafan dari Allah ada beberapa pintu yang perlu dibuka pintu2nya adalah spt keredhaan ibu bapa dan keredhaan Suami.... |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
...stage2 tertentu untuk meminta maaf... ...tahap dalam mengutamakan hak2 individu dalam keluarga...dan masyarakat sosial... ...beberapa pintu yang perlu dibuka...
Seandainya sudi dan mempunyai masa..silalah huraikan ya, terima kasih~
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zackmaster posted on 13-5-2013 06:16 PM
yg qoute2 kat atas nih, teringin mengetahui pandangan saudara dgn lebih lanjut..
Seandainya sudi da ...
Bagi saya sekiranya seseorang yang nak mengadap Kuasa Tertinggi dan memohon kemaafan pada Kuasa Tertinggi sedangkan dia melanggar perintah Kuasa Tertinggi iaitu tidak memohon maaf dan mencari keredhaan suami, ia adalah KURANG AJAR dan mempermainkan perintah Allah dan kedudukan/kekuasaan Allah maka bukankah orang seperti itu adalah FASIQ Last edited by nobito on 14-5-2013 10:03 AM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jika isteri yang berzina tidak memohon maaf dari suami maka sudah tentu taubatnya ditolak oleh Allah kerana isteri yang berzina itu tidak mendapat keredhaan dari Suami. Sudah tentu juga Allah melaknat isteri berzina itu.
Jika menurut pandangan Zackmaster bahawa taubat isteri berzina boleh diterima Allah walaupun tanpa keredhaan/restu serta kemaafan dari Suami.. saya ingin bertanya Adakah Allah menerima taubat sesorang isteri yang menderhaka pada Suami?
Jika Zackmaster berkata Allah tetap menerima taubat isteri itu maka bukankah Allah yg disembah Zackmaster terdapat kecelaruan dalam membuat keputusan? diantara perintah Allah supaya isteri taat suami dengan Allah memaafkan jika tidak taat suami |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Suami boleh menetapkan hukuman ke atas Isteri
Dalam riwayat lain: “tidak boleh seorang manusia sujud kepada seorang manusia, kalaulah dibenarkan aku akan suruh perempuan sujud kepada suaminya kerana besar haknya ke atas isterinya.” (Mirqatul Mafatih, 6/378)
Dalam sebuah hadis, Aisyah bertanya Rasulullah, selawat dan salam ke atas baginda: apakah hak yang paling besar ke atas seorang perempuan? Jawab baginda: Hak suaminya. (Al Bazzar, dengan sanad hasan)
Last edited by nobito on 14-5-2013 01:11 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
Post time 29-4-2013 02:00 PM
Author
