Monolog Keroncong Untuk Ana
di kala mentari mengusik...
lelalang menari-nari di tepian...
lorong itu, semak itu...
berpimpingan tangan...
seiringan sejalan...
kita sedang pulang...
melangkah ke depan...
untuk jadi matang...
biarpun kita belum kenal...
erti apa itu kawan...
laut senja yang indah...
beburung pulang mencari sarang...
fajar TUHAN kian tenggelam...
namun jiwa kita tidak kelam...
kerna...
kita sudah kenal erti kawan...
memacak jasad di jambatan...
akal melayang mencari kenangan...
termenung, mata memandang air...
ada perahu cinta di sana...
bagai merpati terbang sejoli...
ternyata engkau bakal suri...
walau ia masih misteri...
namun...
segalanya telah punah...
hanya dengan satu lafaz...
dan ia sah!
maka...
tersimpuh engkau dalam kelambu...
menjawab salam indah berahi...
dahi dibasuh kucupan suci...
nikmat syurga kini engkau miliki...
roh lemah ini hancur memerhati...
dan ternyata...
engkau bukan milik ku lagi...
~ Hak Cipta Terpelihara oleh - Amin al Kalam ~
idea tercipta pada 2004... terjemahnya coretan pada April 29,2008...
ilham tercipta dari karya KERONCONG UNTUK ANA... |