|
haaa ni la aku smlm g marah anak aku yg umur 1thn 5bln sbb tah apa yg dia mrengek kol 3pagi....aku marah n babab kat peha dia lagi haru dia nangis.....alik2 tgk anak tido sorok muka teresak2 bodoh la aku ni xsabarrrrrrrrrrrrrr |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by puteri07 at 20-9-2007 09:19 AM
ifuasdm,
tq coz share kat sini ilmu yg berguna, puteri dah copy & nak print baca kat umah. puteri nak suh husband baca sekali.
apa yg puteri risau now anak puteri br 1 thn 8 bln, dia pun da ...
anak eenaz pun samer 1 tahun 6 bln smlm pun dier merengek...tido tapi tak lena sgt...rasanya nak tumboh gigi kot...tuelah sebabnya meragam ...bagi susu tak nak...tu adalah lumrah kehidupan....eenaz kalau anak memang meragam aderlah yg tak kena...gigi nak tumbuh,perut kembung ker...lapar ker....eenaz akan bergilir2 ngan husband jaga especially kalau amsyar demam.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #63 eenaz's post
betul eenaz, kalau anak menangis, meragam tu mesti ada yg tak kena kan.. dah la siang hari kita tak tau apa yg dia laluikan taska..
puteri mmg bersabar aje, kalau makin dimarah makin kuat nangisnya lagi kita pening kepala... tp tu la kesabaran kita ni kdg2 tercabar juga... kena banyak2 berdoa tuk anak2 ni la... |
|
|
|
|
|
|
|
del lagi haru.. kalau dah tido, bb plak melalak sure kena marah.. mlm td paling teruk.. waaa kesian bb.. del kalau dah tido memang tido mampos.. hahah mlm td tido same2 bb kul 10 alih2 kul 1 dia bgun melalak, dah cek semua, pun tak mo benti nangis, last2 del marah2 dia, kakak del dtg ambik dia, bawak masuk bilik dia, del sambung tido, tp seriusly del tak sedar del marah dia, kul 4.15 bgun sahur sedih plak termarah.. mulai mlm ni selagi dia tak kul 1.30 del tak tido la, nanti jd mcm malm td lg, dia suka memang tido pas tu bangun smp kul 1.30 baru tido smula.. tu baru nyenyak smp pg.. kita dah ler penat mana nak terlayan dia smp tgh2 mlm.. dah ler hubby jauh.. hrap kan adik ngan kakak jek kalo dorg dgor bb nangis.. tak patut marah dia.. dia kecik sgt, tak tau apa pun.. waaaa nyesal marah dia |
|
|
|
|
|
|
|
sori terpos 2x da
[ Last edited by delia_ni at 20-9-2007 03:09 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Bila Anak...
Bila anak hidup dengan kritikan,
Ia belajar untuk mengutuk.
Bila anak hidup dengan permusuhan,
Ia belajar untuk melawan.
Bila anak hidup dengan ejekan,
Ia belajar menjadi pemalu.
Bila anak hidup dengan rasa malu,
Ia belajar untuk merasa bersalah.
Bila anak hidup dengan toleransi,
Ia belajar menjadi sabar.
Bila anak hidup dengan penuh dukungan,
Ia belajar untuk percaya diri.
Bila anak hidup dengan pujian,
Ia belajar untuk menghargai.
Bila anak hidup dengan keadilan
Ia belajar menjadi adil.
Bila anak hidup dengan rasa aman,
Ia belajar untuk mempunyai keyakinan.
Bila anak hidup dengan pengakuan,
Ia belajar untuk menyukai dirinya.
Bila anak hidup dengan kejujuran,
Ia belajar kebenaran.
Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
Ia belajar menemukan rasa kasih sayang didunia.
(Dorothy Law Nolte, 1982) |
|
|
|
|
|
|
|
Cut and Paste
Hari ni tak dapat nak on line lama2... so saya cut dari artikel yg saya simpan.... moga dapat sama2 berkongsi ilmu... |
|
|
|
|
|
|
|
Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh : Yusuf Muhammad Al-Hasan
Dan orang-orang yang berkata : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan : 74)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim : 6)
"Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Pendahuluan
Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul termulia, kepada keluarga dan para sahabatnya.
Seringkali orang mengatakan : "Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya." Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadipusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air.
Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla dalam firman-Nya : "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar... " (Ali Imran : 110).
Dan juga agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan berkerumun disekitar nampan." |
|
|
|
|
|
|
|
Ada seorang yang bertanya : "Apakah karena kita berjumlah sedikit pada masa itu?"
Jawab beliau : "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian."
Seorang bertanya : "Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?"
Jawab beliau: "Yaitu cinta kepada dunia dan enggan mati."
Peranan Keluarga Dalam Islam
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya.
Keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara lain :
Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggalkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi.
Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya.
Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan.
Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan : "Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya. Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang ternak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa."
Tujuan Pendidikan Dalam Islam |
|
|
|
|
|
|
|
Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang ini, hal yang tentu saja bermanfaat. Apa yang mereka katakan kami ringkaskan sebagai berikut : "Nyatalah bahwa pendidikan individu dalam islam mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu, yaitu : menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah." (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Mu'atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa Thuruq 'Ilajiha, hal. 76.)
Memperhatikan Anak Sebelum Lahir
Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalehah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda : " Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda : "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawinkanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacaya terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar."
Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita : "Jika seseorang di antara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami." Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya."
Memperhatikan Anak Dalam Kandungan
Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah : "Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil." (Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i. Kata Al Albani dalam Takhrij al Misykat: "Isnad hadits inijayyid")
Sang ibu hendaklah berdo'a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum muslimin. Karena termasuk do'a yang dikabulkan adalah do'a orangtua untuk anaknya. |
|
|
|
|
|
|
|
Memperhatikan Anak Setelah Lahir
Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitarnya melakukan hal-hal berikut :
Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. Firman Allah 'Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam bersama malaikat : "Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum) Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya) Ya 'qub." (Hud : 71).
Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya 'Alaihissalam : "Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya) : 'Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya.'" (Ali Imran : 39).
Adapun tahni'ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu 'Anha : "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendo'akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu)" (Hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud).
Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata : "Penunggang kuda menyampaikan selamat kepadamu."
Hasan pun berkata: "Dari mana kau tahu apakah dia penunggang kuda atau himar?"
Maka orang itu bertanya: "Lalu apa yang mesti kita ucapkan?"
Katanya : "Ucapkanlah ; 'Semoga berkah bagimu dalam anak, yang diberikan kepadamu, Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dikaruniai kebaikannya, dan dia mencapai kedewasaannya.'" (Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Tuhfatul fi Ahkamil Maulud)
Menyerukan adzan di telinga bayi.
Abu Rafi' Radhiyallahu 'Anhu menuturkan : "Aku melihat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah" (Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi)
Hikmahnya, Wallahu A'lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai dengan pernyataan hadits : "Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan adzan" (Ibid) |
|
|
|
|
|
|
|
Tahnik (mengolesi langit-langit mulut).
Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi. Caranya, dengan menaruh sebagian korma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa menuturkan : "Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya dengan korma dan mendo'akan keberkahan baginya, kemudian menyerahkan kepadaku."
Tahnik mempunyai pengaruh kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, menyebutkan : "Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu'jizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal : 1. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan). 2. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya."
Memberi nama.
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats'ami bahwa Rasulullah bersabda : "Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta'ala yaitu Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah." (HR.Abu Daud An Nasa'i)
Pemberian nama merupakan hak bapak. Tetapi boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan kepada kakek, nenek,atau selain mereka. Rasulullah merasa optimis dengan nama-nama yang baik. Disebutkan Ibnul Qayim dalam Tuhfaful Wadttd bi Ahkami Maulud, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam tatkala melihat Suhail bin Amr datang pada hari Perjanjian Hudaibiyah beliau bersabda : "Semoga mudah urusanmu."
Dalam suatu perjalanan beliau mendapatkan dua buah gunung, lalu beliau bertanya tentang namanya. Ketika diberitahu namanya Makhez dan Fadhih, beliaupun berbelok arah dan tidak melaluinya. (Ibnu Qayim Al Jauziyah, Tuhfatul Wadud, hal. 41)
Termasuk tuntunan Nabi mengganti nama yang jelek dengan nama yang baik. Beliau pernah mengganti nama seseorang 'Ashiyah dengan Jamilah, Ashram dengan Zur'ah. Disebutkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan : "Nabi mengganti nama 'Ashi, 'Aziz, Ghaflah, Syaithan, Al Hakam dan Ghurab. Beliau mengganti nama Syihab dengan Hisyam, Harb dengan Aslam, Al Mudhtaji' dengan Al Munba'its, Tanah Qafrah (Tandus) dengan Khudrah (Hijau), Kampung Dhalalah (Kesesatan) dengan Kampung Hidayah (Petunjuk), dan Banu Zanyah (Anak keturunan haram) dengan Banu Rasydah (Anak keturunan balk)." (Ibid) |
|
|
|
|
|
|
|
Aqiqah.
Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar Adh Dhabbi, katanya : "Rasulullah bersabda : 'Setiap anak membawa aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya.'" (HR. Al Bukhari)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, bahwa Rasulullah bersabda : "Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding, sedang untuk anak perempuan seekor kambing." (HR. Ahmad dan Turmudzi)
Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian menurut pendapat yang kuat dari para ulama. Adapun waktu penyembelihannya yaitu hari ketujuh dari kelahiran. Namun, jika tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh boleh dilaksanakan kapan saja, Wallahu A'lam.
Ketentuan kambing yang bisa untuk aqiqah sama dengan yang ditentukan untuk kurban. Dari jenis domba berumur tidak kurang dari 6 bulan, sedang dari jenis kambing kacang berumur tidak kurang dari 1 tahun, dan harus bebas dari cacat.
Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya.
Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain dengan mencukur rambut bayi dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1)
Bersedekah perak seberat timbangan rambutnya pun mempunyai faedah yang jelas. Diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad, dari bapaknya, katanya : "Fatimah Radhiyalllahu 'anha menimbang rambut Hasan, Husein, Zainab dan Ummu Kaltsum; lalu ia mengeluarkan sedekah berupa perak seberat timbangannya (HR. Imam Malik dalam Al Muwaththa')
Khitan.
Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah bersabda : "Fitrah itu lima; khitan, mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak." (HR. Al-bukhari, Muslim)
Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan mustahab (dianjurkan) bagi kaum wanita. WallahuA'lam.
Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh orangtua atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak. |
|
|
|
|
|
|
|
Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antara lain :
Membacakan ayat tertentu dari Al Qur'an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut dan farji (kemaluan)-nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah.
Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.
Menyambut gembira dan merasa senang dengan kelahiran anak laki-laki, bukan anak perempuan. Hal ini termasuk adat Jahiliyah yang dimusuhi Islam. Firman Allah yang berkenaan dengan mereka : "Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak, perempuan, hitamlah (merah padamlah) matanya, dan dia sangat marah; ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah dia akan memeliharannya dengan menanggumg kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang telah mereka lakukan itu" (An Nahl : 58-59).
Mungkin ada sebagian orang bodoh yang bersikap berlebihan dalam hal ini dan memarahi isterinya karena tidak melahirkan kecuali anak perempuan. Mungkin pula menceraikan isterinya karena hal itu, padahal kalau dia menggunakan akalnya, semuanya berada di tangan Allah 'Azza wa lalla. Dialah yang memberi dan menolak. Firman-Nya : "Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki atau Dia menganugerahkan kepada siapa yang dia kehendaki-Nya, dan dia menjadikan Mandul siapa yang Dia kehendaki…" (Asy Syura :49-50).
Semoga Allah memberikan petunjukkepada seluruh kaum Muslimin.
Menamai anak dengan nama yang tidak pantas. Misalnya, nama yang bermakna jelek, atau nama orang-orang yang menyimpang seperti penyanyi atau tokoh kafir. Padahal menamai anak dengan nama yang baik merupakan hak anak yang wajib atas walinya. Termasuk kesalahan yang berkaitan dengan pemberian nama, yaitu ditangguhkan sampai setelah seminggu.
Tidak menyembelih aqiqah untuk anak padahal mampu melakukannya. Aqiqah merupakan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam, dan mengikuti tuntunan beliau adalah sumber segala kebaikan. Tidak menetapi jumlah bilangan yang ditentukan untuk aqiqah. Ada yang mengundang untuk acara aqiqah semua kenalannya dengan menyembelih 20 ekor kambing, ini merupakan tindakan berlebihan yang tidak disyariatkan. Ada pula yang kurang dari jumlah bilangan yang ditentukan, dengan menyembelih hanya seekor kambing untuk anak iaki-laki, inipun menyalahi yang disyariatkan. Maka hendaklah kita menetapi sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wasalam tanpa menambah ataupun mengurangi.
Menunda khitan setelah akil baligh. Tradisi ini dulu terjadi pada beberapa suku, seorang anak dikhitan sebelum kawin dengan cara yang biadab di hadapan orang banyak.
Itulah sebagian kesalahan, dan masih banyak lainnya. Semoga cukup bagi kita dengan menyebutkan etika dan tata cara yang dituntunkan ketika menerima kelahiran anak. Karena apapun yang bertentangan dengan hal-hal tersebut, termasuk kesalahan yang tidak disyariatkan. (Disarikan dari kitab Adab Istiqbal al Maulud fil Islam, oleh ustadz Yusuf Abdullah al Arifi) |
|
|
|
|
|
|
|
Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antara lain :
Membacakan ayat tertentu dari Al Qur'an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut dan farji (kemaluan)-nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah.
Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.
Menyambut gembira dan merasa senang dengan kelahiran anak laki-laki, bukan anak perempuan. Hal ini termasuk adat Jahiliyah yang dimusuhi Islam. Firman Allah yang berkenaan dengan mereka : "Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak, perempuan, hitamlah (merah padamlah) matanya, dan dia sangat marah; ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah dia akan memeliharannya dengan menanggumg kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang telah mereka lakukan itu" (An Nahl : 58-59).
Mungkin ada sebagian orang bodoh yang bersikap berlebihan dalam hal ini dan memarahi isterinya karena tidak melahirkan kecuali anak perempuan. Mungkin pula menceraikan isterinya karena hal itu, padahal kalau dia menggunakan akalnya, semuanya berada di tangan Allah 'Azza wa lalla. Dialah yang memberi dan menolak. Firman-Nya : "Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki atau Dia menganugerahkan kepada siapa yang dia kehendaki-Nya, dan dia menjadikan Mandul siapa yang Dia kehendaki…" (Asy Syura :49-50).
Semoga Allah memberikan petunjukkepada seluruh kaum Muslimin.
Menamai anak dengan nama yang tidak pantas. Misalnya, nama yang bermakna jelek, atau nama orang-orang yang menyimpang seperti penyanyi atau tokoh kafir. Padahal menamai anak dengan nama yang baik merupakan hak anak yang wajib atas walinya. Termasuk kesalahan yang berkaitan dengan pemberian nama, yaitu ditangguhkan sampai setelah seminggu.
Tidak menyembelih aqiqah untuk anak padahal mampu melakukannya. Aqiqah merupakan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam, dan mengikuti tuntunan beliau adalah sumber segala kebaikan. Tidak menetapi jumlah bilangan yang ditentukan untuk aqiqah. Ada yang mengundang untuk acara aqiqah semua kenalannya dengan menyembelih 20 ekor kambing, ini merupakan tindakan berlebihan yang tidak disyariatkan. Ada pula yang kurang dari jumlah bilangan yang ditentukan, dengan menyembelih hanya seekor kambing untuk anak iaki-laki, inipun menyalahi yang disyariatkan. Maka hendaklah kita menetapi sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wasalam tanpa menambah ataupun mengurangi. |
|
|
|
|
|
|
|
semalam i nagged my son ....cemana i nak bersabar dgn dia, asal masuk aje kete balik drsekolah dia "bebai"...sesapa tahu perkataan nie ...mulalah carik pasal drp sekecik-kecik benda sebab nak nangis....
lagi pujuk, lagi sabar...lagi menjadi-jadi! sapa yg tahan kalo hari2 nak ngadap muka masam dia yg tak bersebab camtu...eerrgghhh!..bagi foemula sket nak hadapi anak kuat bebai camni! |
|
|
|
|
|
|
|
bergenang arimata aj baca kisah u all sbb aj pun kdg2 pukul anak aj..! ye la kan.. kdg2 penat sgt blik keje.. papa dia lak duk jauh... sume benda nak kena handle sendiri.. tiba2 blik umah.. anak lak buat perangai... mmg geram!
cam br ni, pas blik keje g amik dia kat umah pengasuh.. masuk umah je, dia meraung2 sbb nak main kat luar tp, aj xkasi.. ye la kan.. baru umur 1thn 8 bulan.. nak main ngan anak pengasuh dia kat luar umah... jgn harap la.. so, dia pun meraung. aj pujuk2, belai2.. bgtau baik2 benda 2 xboleh.. tp, dia ngada2 lak.. naik lemak.. makin kuat meraung.. (dlm hati dh mendidih.. tp, cuba sabar..) last2 aj letak je dia atas karpet.. gi dapur nak masak utk berbuka.. (lgpun nk elak dr pukul dia..) tp tension sgt dgr dia nangis. aj g kat dia, bg warning.. dia nangis gak.. so, demi nak elakkan aj pukul dia.. aj lari je g dapur.. kang xpasal2 kena sebijik.. tp.. anak aj ni.. dia lg marah kalo aj lari dr dia.. so, makin kuat dia meraung, siap golek2.. tarik2 baju..! aj pun tgk dia g2 tetiba je aj naik hantu.. (tambah lak mmg tgh tensen.. dekat2 nak period kot.. hehehe).. aj g kat dia.. pang!!! kat pp dia.. bukan kuat pun.. skali je.. ala2 nak mengajar supaya dia tau ibu xsuka dia wat g2. tp.. xjalan gak... aj lari lg ke dapur.. dia xdiam gak. aj geram sgt, sbb xsuka dgr dia nangis g2.. tambah tensen dibuatnyer.. aj amik hanger kat ampaian.. acah2 nak pukul dia.. hah.. tau takut.. tp, dia xmengalah.. nangis gak.. aj pot..pet.. pot.. pet.. kat dia.. trus dia mai peluk sambil nangis2. aj tarik dia kat sofa.. peluk dia.. mtk maaf time 2 jugak. aj ckp kat dia.. 'ibu xsuka adam wat gni.. adam xsyg ibu ker?? ibu penat.. papa xder.. adam lak nak main2 kat luar... kalo jd apa2.. ibu ngan papa yg susah.. ibu syg adam... ibu marah bukan sbb xsyg adam.. adam syg ibu x??' dia angguk then dia terus kiss pp aj... aj cium ubun2 dia.. n ajak dia g dapur tlg aj msk.. sian adam... kena babap.. tp... kita pun ade tahap kesabaran gak.. kan??? ini la anak2 sekarang... xmarah, salah.. marah pn salah... |
|
|
|
|
|
|
|
i pun pernah marah.. sampai turun tangan pukul tangan dia or kaki dia.. sampai tenyeh puting susu kat mulut dia sbb dia tak nak minum susu.. sampai tenyeh sudu kat mulut dia sbb dia tak nak buka mulut masa makan.. mmg masa tu rasa marah sgt.. tensen sgt.. sbb dia degil..
dan mmg.. i akan rasa menyesal yg amat juga.. bila tgk balik tangan dia merah, peha dia merah2.. huhu.. kulitnya yg halus dan nipis tu aku dah merahkan.. sapa suruh degil hehe..
i rasa anak2 ni mmg nak kena marah sikit.. biar drg rasa pahit manis kehidupan ini.. after all, cemana kita marah pun dia tetap nak menempel dgn kita gak hehe.. mcm my son tu..
tapi i tak penah pukul tpt lain dari kaki/tangan.. tak penah cubit.. sbb cubit itu sgt menyakitkan i rasa.. |
|
|
|
|
|
|
| |
|