IMLEK, PENGEMIS bawa KARDUS AQUA berjejer depan Vihara
Published on Feb 8, 2016
Puluhan lebih warga Jakarta Utara menyambangi Vihara Bahtra Bhakti Pasir Putih Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin pagi.
Mereka yang mengaku bukan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ini berharap mendapat sedekah dari para jemaat vihara yang merayakan Tahun Baru China atau Imlek.
Jelang Imlek, Puluhan Pengemis Berjejer di Depan Klenteng
Published on Feb 7, 2016
Jelang Imlek, Vihara Dharma Bhakti mulai ramai didatengi para keturanan Tionghoa. Tidak hanya itu puluhan pengemis juga telah berjejer sejak pagi tadi.
Namun, ada juga yang berpakaian rapi. Salah satunya wanita bernama Retno (21). Duduk di antara para pengemis, gadis asal Angke, Jakarta Barat, itu memakai pakaian rapi, mengenakan jaket cokelat.
Pantauan Liputan6.com, Retno juga mengenakan make up. Alisnya ditebalkan menggunakan pensil alis.
Giginya pun terbehel (dental braces) rapi. Dia duduk dipayungi oleh salah satu pengemis tua yang duduk di belakangnya. Adik Retno yang sama cantik, duduk di depannya.
Saat ditemui, Retno malu-malu mengakui duduk di sana untuk mengemis. Adiknya pun langsung lari, enggan diwawancara.
“Saya cuma numpang duduk di sini. Banyak teman-teman soalnya,” ujar Retno, di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta, Senin (8/2/2016).
Ketika ditegaskan, apakah keberadaannya untuk mengemis, dia menolak.
“Enggak, saya enggak mengemis. Tapi kalau dikasih, ya enggak apa-apa,” tutur Retno sambil tersipu malu.
Sri, salah satunya. Perempuan 55 tahun ini mengaku berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Bahari, Tanjung Priuk ke Petak Sembilan.
"Saya diajak tetangga mengemis, dia sudah lima tahun kalau Imlek (CNY) di sini," kata Sri kepada Metrotvnews.com, Senin (8/2/16).
Sri sudah tiga tahun menjadi pengemis musiman di Wihara (temple) Dharma Bhakti. Dia mengaku, sudah berada di wihara sejak kemarin. Sri tak sendiri. Dia bersama Yayi, suaminya.
Keduanya berjalan kaki sekitar 12 kilometer dari Kampung Bahari. Dia pun bercerita, uang dari angpau tahun ini tak lebih besar dari tahun lalu. "Sekarang baru dapet Rp60 ribu. Tahun kemarin bisa dapet Rp100 ribu lebih," kata Sri.
Meski begitu, dia bersyukur. Duit angpau dari warga Tionghoa bisa jadi penghasilan tambahan buat kebutuhan (keperluan) makan.
"Hansip (security guard) yang bagiin paling, Rp2 ribu sampai Rp5 ribu. (Duit) buat makan saja," pungkas Sri.
Realita kehidupan di Indonesia, yang secara tidak langsung akan memberi impak ke negara tetangga termasuk Malaysia.
Mulai tahun 2016, puluhan perusahaan asing mulai menutup operasinya di Indonesia dan diprediks, jutaan manusia Indonesia akan menjadi pengangguran gan...
Otomatis angka kemiskinan di Indonesia akan meroket gan...
Panasonic, Toshiba, Ford dan lain-lain perusahaan asing udah menutup operasinya di Indonesia...
Dipastikan banyak warga Indonesia akan menjadi pengungsi ekonomi (economic refugee) ke negara tetangga gan...