CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: lily_lyssa

Kata..........

 Close [Copy link]
 Author| Post time 5-10-2007 12:54 PM | Show all posts
Bab 43

"Remember this place?"Azizi akhirnya bersuara.Dia sedang duduk berhadapan dengan Nurin di Thai Restaurant.

Nurin mengangkat keningnya."Not so sure..."

"Okay,then.Makanlah,"Azizi menghirup sedikit tomyam.Dia memandang ke sekelilingnya.Dia memandang Nurin.Dia tak ingat atau buat-buat?Dia mengeluh dan berkata,"ten years ago..."

Nurin mengangkat mukanya.Dia dapat melihat Azizi sedang merenungnya tajam."Okay.Naper ngan sepuluh ta..."Nurin terkedu.Tempat ni!Tempat yang....Nurin mengerutkan dahinya."Emm..I met Jo.Okay,not here but just nearby,"Nurin cuba mengelak renungan Azizi.Dia tahu Azizi cuba membangkitkan kisah sepuluh tahun lalu.Tak!Mesti buat-buat tak ingat.

Azizi mengangkat keningnya.Dia cuba menyembunyikan dua perasaan yang bercampur gaul,marah dan cemburu."So masa tu ke cinta berputik?"

"No.Maybe...Tak!Masa tu Nurin tak rasa apa-apa pon kat dia.Nurin kenal dia pon sebab dia merawat.....my friend,"Nurin menelan air liurnya.

Azizi melakar senyuman."Jo temankan pesakit dia yang berumur 24 tahun.Di mana pesakit dia nak dating ngan seorang perempuan yang berumur 22 tahun kat sini.Masa tu ke korang bertemu?"

Nurin mengalihkan pandangannya ke meja di sebelahnya."Err..Ya.Tapi bukan dating.Laki tu cuma nak cheer me up.Dia berpakat ngan Jo untuk larikan Nurin dari hospital jap."

"Okay,"Azizi melemparkan senyuman yang lebar."Jadi you don't know his feeling to you?"

"Tak!I don't think dia ada apa-apa perasaan kat Nurin masa tu.Maybe dia ada tapi....That's years ago.Manusia cepat berubah.Especially the guys.Lagipun tengoklah cara dia layan Nurin sekarang..."Nurin melekapkan tangannya pada mulutnya."Sorry.Doesn't mean it."

Azizi menggeleng."Salah dia.Dia.....Bodoh."Azizi mula tiada selera makan.

Nurin rasa bersalah."Naper tanya?"

"Sajer."

"Er..Okay.Actually you are changing."

"I am?"

Nurin tersenyum dan mengangguk."You look more handsome with....that smile and both dimples."

Azizi tersenyum."Thanks."Azizi menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.Dia meletakkan kembali sudunya."The truth.Betul ke you don't remember who the guy is?At all?"

"Who?"

"Your admirer.I mean the guy that you met...here,"Azizi memandang Nurin dengan penuh harapan.

Keadaan sunyi sebentar."Do we really need to talk about this?"Nurin meninggikan suaranya."And..He is not my admirer.He's never.He does not love me.Please."

"No..I mean yes.We need to talk about this."

Nurin bangun.Dia ingin berlalu.Tetapi Azizi menarik tangannya."Without no doubt.I wanna tell you that he really loves you."

"Mahmud Azizi Bin Abdullah...Lelaki yang selalu melawat I at the ward which is beside his.Everyday.Gives me such a hope.Big hope.But then...I was cured.So I left.Maybe kesalahan I.For ten years.I almost forgot him.Ten years later...Being my husband.That time,I didin't realise it was him.Because they were different.The way they treat me...He is loving and caring but my husband treat his wife..."

"What?Treat his wife,what?"Azizi memegang kedua-dua belah lengan Nurin dengan kasar.

"Digantung tak bertali..."

"I'm not."

"You are!That is worse than being left,the way Hazry had done to me.Moreover,he was spelled.Not in his concious,"Nurin menepis tangan Azizi.

"I am foolish.Yeah,I am idiot.But it was true I love more than I love my life,"Azizi mengeratkan lagi pegangannya.

"Liar!I would say you love Asila more than me.More than what you had.More than your life,"Air mata mula bergenang.

"I'm not!Hear me..."Azizi menyeka air mata Nurin.Dia menyambung,"8 years I am searching for a woman named Nurin Azriana..."Nurin memotong,"Oh yeah,only 8 years.Than stop searching.Your love had vanished."

"No!Than...Asila appear.I thought I love her.But I am not.I don't know what is my feeling to her.But then I met you.I know my feeling to you.A love...I want to propose you but then I know Jo was in love with you.I stop.Then I remember one thing..."

"Apa?What is the THING?Your love to Asila?And you want to marry her?"

"No.It's not important.But then,Jo died.My mom want me to marry you.I tried to stop her because of the ***** thing.Still,she is so stubborn.I marry you.Then I tried to make you hate me.Also because of the thing.I used Asila.I don't care her feeling because of you!But then..I know I'm wrong.I want to show you my love.Believe me!"kedua-dua belah tangan Azizi sedang erat memegang lengan Nurin.

"Marrying other woman...If that's the way you show your love.Forget it.You don't love me so do I."

Azizi tergamam."Then who?Who is in your heart?Hazry?Jo?"

Nurin menggeleng,"Neither them.I love the guy...Guy that I met years ago.Ten years ago."

"It was me!"

"NO!Not you!Don't you ever realise that both of you were different?"

"Still it was me."

"No.I said no!"

"Yes.We love each other,"Azizi menarik Nurin ke dalam pelukannya.Nurin meronta ingin memboloskan diri.

"Tak."

"Emm...Yes,you love me."

Nurin menitiskan air matanya."Ria...I want to here you call me with that name.Tell me you love,"pintanya.

"I love you,Ria.You tell me now that you love me."

"I...Love you,Ahm..."

"Ahm..You still remember the name."

Nurin mengangguk.Azizi menyeka air mata Nurin.Dia mengukir sebuah senyuman.Dia kemudian mengucup dahi Nurin."We start again.Our marriage,"kata Azizi.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 5-10-2007 12:57 PM | Show all posts
yang jadik halangan skang...'the thing' n Asila.
Moga-moga Ahm n Ria live happily ever after......
Reply

Use magic Report

Post time 5-10-2007 02:23 PM | Show all posts
sket nyer..... sambung le lagi lily... tgh climax ni....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 5-10-2007 02:27 PM | Show all posts
skang takleh sambung lagiyh
tgklah antara kol 3 sampey kol 6...
Reply

Use magic Report

Post time 5-10-2007 02:54 PM | Show all posts
nak lagi.. nak lagi.. nak lagi.. sedih nyer....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-10-2007 10:42 AM | Show all posts
Bab 44

"Cepatnyer.."Nurin sedang menonton televisyen.Dia memandang Azizi yang sedang merangkulnya.

"Mmm?Apa yang cepat?"Azizi memandang Nurin.

"Tak.Rasa macam baru semalam,Ahm kawin ngan As..."Azizi meletakkan jari telunjuknya di atas bibir Nurin.Dia memotong,"The thing is...Ahm cinta Ria,okey.And...Kalau Ria nak Ahm cerai ngan Asila,Ahm akan ceraikan dia."

Nurin menggeleng."Dia baik.Jadi tak payahlah,"Nurin mengalih pandangannya ke arah televisyen.

"Okey."

"Ria?"

"Apa?"Nurin mengangkat mukanya.

"Ahm lapar.Ria tak wat dinner pon,"omel Azizi.

"Tadi Ahm janji,Ahm yang nak masak,"kata Nurin pula.

"Ye ke?Ahm mana pandai masak,"kata Azizi pula.

Nurin mengeluh.Dia berdiri tetapi Azizi menariknya duduk."Kalau Ria tak nak masak takpe.Ahm masakkan."

"Tadi kata tak pandai masak."

"Gurau je.Marah ek?"

"Takdelah.Dah jomlah.Kita masak sama-sama,"Nurin menarik tangan Azizi ke dapur.

"Okey.Ahm nak ikan bawal 3 rasa yang Ria masak ari tu,"kata Azizi.

"Tolong keluarkan ikan bawal tu.Ria nak goreng."

"Ahm tak nak goreng.Ahm nak 3 rasa,"omel Azizi.

"Kena goreng dululah."

"Okey."kata Azizi sambil mengeluarkan ikan bawal dari peti sejuk."Nah!"

Nurin mengambil ikan bawal dari tangan Azizi."Ahm pandai siang ikan,tak?"

Azizi mengangguk."Tolong siangkan..."pinta Nurin pula."Okey.Tapi...Kiss dulu,"bilang Azizi.Nurin mengerutkan dahinya."Biarkan dulu ikan tu.Pastu baru siang.Ria tak nak selagi ikan tu tak disiang.Dah,Ria nak tengok TV."

"Ria..."Azizi meletakkan ikan bawal yang dipegangnya ke dalam sinki.Dia menurut Nurin ke ruang tamu."Mintak kiss pon dah marah?"

Nurin memandang Azizi."Marah?"Azizi mengangguk.Dia melabuhkan punggungnya di sebelah Nurin.Tangannya melingkari pinggang Nurin.

*******************************************************************************

"Ahm...Ria nak tanya boleh tak?"Nurin memandang Azizi.Azizi membalas pandangan itu dan melemparkan sebuah senyuman."Boleh tak?"ulang Nurin.Azizi mengangguk."Sebenarnya apa 'the thing' tu?Kalau tak penting,maknanya tak salah kalau cakap."Azizi merenung Nurin.Dia hanya membisu.

Beberapa minit kemudian Azizi bersuara,"Ria kena jawab pertanyaan Ahm dulu.Kita jumpa masa tahun 1997,kan?"Nurin mengangguk.Azizi melemparkan senyuman dan menyambung,"Lovely days.Actually,Ahm baca diari Ria..."

Nurin memotong,"Diari?"

"Sorry sebab baca.Lagipun mas..."

"Gambar kat depan diari tu bentuk apa?"potong Nurin lagi.Azizi mengerutkan dahinya.Akhirnya dia menjawab,"Love shape."Nurin tersenyum dan mengangguk,"Apa masalahnya?"

Azizi menarik nafas panjang dan menyambung,"Lepas jumpa Ahm,Ria masih cintakan Ab lagi ke?"Nurin mengetapkan giginya."Kenapa?"tanya Nurin."Sebab dari muka surat pertama diari tu sampaila muka surat terakhir,nama Ab mesti ada."

Nurin membalas,"Ria...Tak tau."

"Tak tau?Saper sebenarnya Ab tu.And...Sebelum Ahm,kira Ria ada...3,ke?"

"3?3 apa?"

"3 boyfriend..."

Nurin menggeleng."2.Jo dan Hazry."

"Ab?Dia bukan boyfriend Ria ke?"

"Ab...Hazry...Diorang sama.Ria panggil Hazry,ab."

"Naper dalam diari Ria takde nama Ahm pon..."

"Ahm,Ria tak letak nama Ahm dalam diari tu.Tu diari pasal cinta.Ria ada 3 diari,cinta,persahabatan,keluarga.Nama Ahm ada dalam persahabatan.Ria belum pasti Ria suka kat Ahm ke tak.Sebab tu Ria tak letak nama Ahm kat dalam diari 'cinta' tu!"

"Oo..Okey."

"Jadi...Apa 'the thing' tu?"

"Emm?"Azizi memandang Nurin.Tangannya masih melingkari pinggang Nurin."Tak payah cakaplah.Dah,tidorla.Mata Ria dah kuyu dah."Nurin membuka mulut untuk membantah tetapi Azizi memotong terlebih dahulu,"Shh...Nanti masa sesuai,Ahm cakaplah.Masa ni sesuai ke?"Nurin menggeleng.Dia menutup matanya...

Nurin tersenyum.Azizi turut tersenyum dan memberi sebuah kucupan di bibir Nurin."Maaf.."kata Azizi.Nurin menjadi bingung.Tiba-tiba hujan renyai mula turun...

Nurin membuka matanya.Mimpi...Dia memandang ke sisinya.Azizi sudah lena.Nurin meleraikan rangkulan Azizi dan turun ke tingkat bawah untuk menonton televisyen kerana tidak dapat melelapkan matanya.

Azizi memerhatikan pergerakan Nurin.Ya Allah,semoga kucupan yang aku berikan tadi bukanlah kucupan terakhirku kepadanya.Pipi Azizi yang dibasahi air mata dikesat hingga kering.Dia telah mengejutkan Nurin kerana air matanya gugur di atas kulit Nurin ketika dia sedang mengucupnya.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 7-10-2007 08:44 AM | Show all posts
aduh cepatlah sambung cerita ni
Reply

Use magic Report

Post time 8-10-2007 10:44 AM | Show all posts
pe yg the 'thing' tue????... ...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 8-10-2007 04:05 PM | Show all posts
lagi.........................
Reply

Use magic Report

Post time 9-10-2007 12:32 PM | Show all posts
nak lagi...
cepatla..cepatlah...hehehe
best sangat...teruskan menulis...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 01:31 PM | Show all posts
Bab 45

"Jiji!"

Azizi berpaling ke arah pintu wadnya.Dia melakar sebuah senyuman.Matanya bersinar ceria memandang gadis yang dipuja.Gadis yang memakai uniform jururawat itu ditatapnya.

"Jun..Naper lambat?"

"Sori.Ader pesakit tadi,"Jun menyisirkan rambut depannya ke tepi dengan jari.

"Oh.Pesakit...Baru?"

Jun mengangguk dan berkata,"Jiji nak jalan-jalan ke?"

Azizi mengangguk."Tolong.."Jun mengangguk dan memapah Azizi duduk di atas kerusi roda.Jun menolak kerusi roda Azizi ke taman.

"Jiji...Family Jiji tak tau ke yang Jiji sakit?Jun tak pernah nampak pon diorang datang jenguk.."

"Hmmhh...Jo je yang tau Jiji sakit.Jiji kata kat family Jiji yang Jiji further study."

"Tak risky ke?Naper tak pergi berubat kat oversea,je?Mana tau one of your family members got sick and come here."

"Tu Jo dah settlekan.Don''t worry,"Azizi menggenggam tangan Jun yang sedang menolak kerusi rodanya."Tapi...Jiji sakit teruk.They must know.They HAVE TO know.Jo ada explain pasal Jiji yang..."Azizi segera memotong,"It's fine.Lepas surgery tu,mesti Jiji okey."

"Jiji..."Jun duduk di sebuah bangku berhadapan dengan Azizi.Azizi mengangkat keningnya.Senyuman tidak lekang di bibirnya."Emm?Apa yang Jun nak cakap?"

"Jun...Jun akan kahwin...2 minggu lagi...Maaf,"Jun menunduk memandang rumput.Air matanya menitis.Kedua-dua belah tangannya menggenggam kemas skirtnya.Azizi terpempan.Lidahnya kelu untuk meluahkan perkataan.

"Dengan...err...Saper?"Azizi tidak bisa menyusun ayat dengan betul.Jun mendongak.Matanya sudah merah dan pipinya basah lecun."Fa....Dil....Fad...dil.."Jun menyambung,"Jiji,sumpah.Sumpah Jun tak suka dia.Jun tau yang Jiji tau,Jun takkan curang...Pada cinta kita.Jun kahwin ngan dia sebab...sebab...sebab wang..."Jun melekapkan muka di tangannya."Jun tau Jun bodoh.Jun mata....Duitan.Jun minta maaf...Jun...Bersalah."

Azizi mendengus."Semoga bahagia,"ucapnya sebelum meninggalkan Jun yang tersedu sedan.Jun menggeleng.Dia cuba bangun tetapi terduduk di atas rumput hijau.Dia meneruskan tangisnya.Dia menyentap teg namanya yang tertulis 'Ika Junaida' dan mencampaknya jauh-jauh.Dia menyembamkan mukanya di dalam kedua-dua tangannya.

*******************************************************************************

"Ahm!Terkejut Ria,"Nurin memandang Azizi yang menyandar pada pintu dapur."Ria masak apa?"Azizi mendekati Nurin."Roti telur."Nurin menyambung kerjanya.

"Ahm,Ria susah nak goreng telur kalau Ahm buat macam ni,"rengek Nurin apabila Azizi merangkul pinggangnya dari belakang.Azizi menggelengkan kepalanya yang mendarat di atas bahu Nurin.

"Goreng jer.Ahm tak ganggu.Ahm cuma peluk jer.Tak lebih,"kata Azizi sebelum mengucup leher isterinya."Kata tak nak buat lebih.."kata Nurin pula.Azizi tersengih dan meninggalkan isterinya.

*******************************************************************************

"Jiji.."Jun memaut lengan Azizi.Dia masih tersedu-sedan.Azizi pula tidak mengendahkannya.

"GO AWAY!"herdik Azizi."YOU AND ALL YOUR STUPID PROMISE!GO AWAY!!!"bentaknya lagi.Tangannya menolak Jun.Jun terjatuh dari kerusi.Dia mengesat air matanya dengan tangan."You...will regret this!"balasnya sebelum berlari ke arah tandas.

"I won't,"kata Azizi sebelum menutup matanya menahan api kemarahan yang kian marak.

"Hei!Apa ni Jiji?"Johari masuk ke dalam wad Azizi.Azizi berpaling,"Apa 'apa'?"

"Jun lari tadi.Siap nangis-nangis pulak,"kata Johari lagi sebelum melabuhkan punggungnya di atas kerusi di sisi katil Azizi."Dia nak kawin,"balas Azizi.Terbeliak mata Johari mendengar jawapan Azizi,"No way man.Aku takkan bagi dia kawin ngan kau.Yelah keadaan kau macam ni...Wait!Apasal pulak nak nangis kalau dia nak kawin ngan kau?Kau tak bagi,ke?"

"Bila masa aku cakap dia akan kawin ngan aku.Tak.Dia kawin ngan Fadil,"kata Azizi."Fadil?Fadhilah Kamsah?"Johari ketawa mendengar jenaka sendiri.Azizi memberinya tenungan marah."I'm sorry,buddy!Fadil?Fadil Amsyar yang...Yang..."Johari menelan air liurnya."Gila!Jun akan jadi isteri kepada multimillionaire!"

"Yeap,"Azizi mengangguk."Ridiculous,"kata Johari sambil menggeleng."What?"

"I mean.Kalau aku ni Jun,aku akan pilih kau.Okey,mungkin kau tak sekaya si Fadil botak tu,mungkin kau sakit atau hidup tak lama,but you worth it,you know!You always being faith.You are kind.You are caring,loving.You always respect others.Err...So many about you."

"Thanks.Appreciate that,"kata Azizi."Okey,just jangan terlalu sedih.Nanti jadi macam pompuan kat wad depan tu.Pompuan tu...Nama apa ek?Aku pon tak pernah nampak cause Ricky yang handle.Oh ye,nama Nurin.Nurin Azriana.Dia parah beb.Ricky kata kena hantar kat oversea punya hospital kalau tak baik-baik dalam masa 2 minggu ni.Dengar katanya,dia tak jadi kawin.Future husband dia tinggalkan dia tadi.Pagi tadi.Hari perkahwinan diorang,"Johari menggeleng.

Azizi mengangguk mendengar cerita Johari."Sorry for her.I mean,dia kan pompuan.Pompuan yang lemah.Lagipun,hanya yang setia terasa kehilangan'nya',"kata Azizi.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 01:39 PM | Show all posts

Reply #188 lembayungsenja's post

Sabau larhhh
nnt tk surprise..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 04:02 PM | Show all posts
.............................................tunggu....................................

[ Last edited by  lily_lyssa at 9-10-2007 04:04 PM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 04:24 PM | Show all posts
Bab 46

"Hmmh,man.You can walk but please very slowly,"kata Johari sebaik sahaja Azizi merayu."Thanks,"kata Azizi sebelum berdiri perlahan-lahan sambil berpaut pada meja sudut.

"Becareful.Aku panggil mana-mana nurse jap untuk tolong kau.I mean being my eyes on you,"Johari berlalu sebelum Azizi sempat berkata-kata.

"Jiji...Biar Jun to..."Jun meluru ke arah Azizi tetapi ditolak."Don't you dare.I guess Jo wants you to help me.That's useless.I need somebody else,"kata Azizi.

"Okey,fine."Jun berlalu.Azizi mengeluh dan perlahan-lahan memulakan langkahnya.Dirinya sendiri tidak tahu ke mana harus dituju.Ke taman?Tak nak!Ke tandas?Euu!Lantaklah,jalan jer...

Ketika Azizi sedang berjalan melalui sebuah wad,telinganya dapat menangkap suatu esakan.Azizi mendekati wad itu dan dapat melihat seorang gadis sedang menangis.Gadis itu kelihatan pucat dan lesu.Gadis itu juga kurus dan tidak bermaya.Azizi melabuhkan punggungnya di atas sebuah kerusi yang berada di tepi katil gadis itu.

Gadis itu memandang Azizi dengan mata yang kuyu.Azizi melemparkan sebuah senyuman kepada gadis itu.Azizi menatap wajah gadis itu.Cantik,cuma cengkung."Saya er..Azizi...Wad kita dekat."

Gadis itu mengesat air matanya dan mengangguk.Dia membalas senyuman Azizi dengan senyuman kelat dan paksa.Gadis itu kemudian mengambil sebuah buku di bawah bantalnya dan menulis...

Maaf,
Saya bisu...
Err...Saya Nurin Azriana.

Azizi membaca apa yang ditulis dan mengangguk.Dia masih teringat cerita Johari tentang seorang gadis yang tidak jadi kahwin kelmarin.

"Cik Nu..."Ricky menerjah wad itu dan agak terkejut melihat Azizi."Azizi,mana kerusi roda?"

"Err..Jo bagi aku jalan.Walking like a stupid tortoise,"kata Azizi.Ricky menggeleng."Kau ni...Naper ko ada kat sini?"

"Entah.Aku pon tak ingat camner aku boleh masuk sini.."ujar Azizi.

"Oh,ye.Cik Nurin,your father is coming and...For God's sake,Azizi tolong keluar.Menteri Kesihatan nak masuk sini.I mean,Menteri Kesihatan tu ayah Cik Nurin ni.Cerita dalam wad ko jelah ye!"

Ricky menarik sebuah kerusi roda dan mendudukkan Azizi di atas kerusi itu.

Dia bisu masa umur 5 tahun.She is friendly actually walaupun tiada suara.Dan dia dah ditinggalkan.Tak silap aku,kau kenal laki tu,"kata Ricky.

"Nope,neither her nor the idiot man,"kata Azizi."Idiot man?Seriously,naper ko panggil idiot man?"Ricky merenung Azizi dengan tajam."Err..Laki tu bodoh sebab tinggalkan pompuan macam Nurin tu.I mean,I bet yang Nurin tu cantik sebelum ni walaupun err...Dia bisu,"kata Azizi.

"Yes,she is.Dia baik,cantik and educated.Huh,perfect woman except being mute,"kata Ricky."Is she?"tanya Azizi."Yeap.Naper?Nak replace Jun?"Azizi mendengus setelah mendengar kata Ricky,"She never exist in my life or even my mind.My mouth too."

"How 'bout your heart?"Johari mencelah."Hey,man!Sejak bila kau masuk?"Ricky menepuk belakang Johari."Busy sangat ke?Tengoklah,kawan kita ni.Dah ada pengganti."

"Pengganti?"Johari memandang Azizi tidak percaya."Nope.Just nak tau jer.I mean,okey,She is attractive but not my taste,"kata Azizi."Wait,wait.Who is that girl?"tanya Johari.

Ricky mengeluh,"Antara kita bertiga,kau sorang jer belom tengok Nurin tu.Sejak kali pertama Nurin dirawat kat hospital ni,kau tak pernah ada masa nak jenguk dia."

"Berbaloi ke?Habiskan masa aku selamatkan nyawa orang semata-mata pompuan lembik?"kata Johari."What?Pompuan lembik?Kau menyesal kau cakap macam tu.Sebab,dia taste kau.Okey,satu jer tak complete,dia bisu,"kata Ricky.

"Dan...yeap.Aku rasa berbaloi kau jumpa dia,Jo.Walaupun aku tak.Dia bukan taste aku!"

"Hello guys!"celah seorang jururawat.Tak,ketua jururawat."Ricky,don't you even know,what the time it is?This is the time you must to check Nurin!"

"I think,should go.Sometime,we'll make a meeting here!Ciao!"Ricky berlalu bersama ketua jururawat itu.

"So,betul ke kau nak replace Jun dengan Nurin tu?"tanya Johari."Should I?"ujar Azizi."Nope.Better not,"kata Johari.

"Tau pon!"

"Err..Ni kerusi roda saper?"tanya Johari."Entah.Ricky ambik dalam wad Nurin kot."

"Rasanya baik aku hantar balik kat wad dia.Boleh aku..."kata-kata Johari dipotong oleh ketua jururawat tadi,"Sorry ganggu.Nak ambik kerusi roda Nurin.Ricky kata dia letak kat sini tadi."

*******************************************************************************

"Ahm?Tengah pikir pasal apa?"Nurin melabuhkan punggungnya di sebelah Azizi.

"Tak.Teringat masa kali pertama kita jumpa.You have change,"ujar Azizi sambil tangannya melingkari leher Nurin.

"ye ke?Hmmh...Dalam wad.Masa dengan Ricky tu.Camner Ricky ek?Dia..Okay ke?"

"Tak tau tapi yang paling sure,belum kawin,"kata Azizi sebelum mengucup pipi Nurin.

"Breakfast ready,jomlah makan,"Nurin menarik tangan Azizi ke meja makan.

"Roti telur yang paling lazat pernah Ahm rasa,"kata Azizi setelah ,merasa sekeping roti telur."Resipinya,cinta,"katanya lagi sebelum mulutnya bertembung dengan dahi Nurin.Nurin tersengih,"takdelah,resipi dia mestilah roti ngan telur.Kalau betul resipi dia cinta,mesti Ahm dah gila sekarang."

"I am.I am crazy about you,"kata Azizi lagi sebelum membawa Nurin ke dalam dakapannya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 04:26 PM | Show all posts
tadi tersilap wat Nurin bercakap..
tu yang 20 minit mengedit....
Reply

Use magic Report

Post time 9-10-2007 04:36 PM | Show all posts
nanti teruskan menyambungnya yer...hehehe
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 9-10-2007 09:46 PM | Show all posts

Reply #196 almanda85's post

Sambunglah ni...

Bab 47

"WHAT?"Azizi ketika itu sedang berada di anak tangga yang terakhir.Dia sedang menjawab panggilan dari pekerjanya.Nurin yang berada anak tangga terbawah agak terkejut mendengar kekerasan suara Azizi.

"ARGHH!"Azizi membaling telefon bimbitnya ke bawah.Tidak semena-mena telefon bimbitnya itu terkena tepat dahi Nurin.

Nurin ingin mengerang kesakitan tetapi ditahan.Azizi pula kalut menurun tangga dan mendekati Nurin yang terduduk."Ria.Okey tak?"

Nurin melakar senyuman.Dia mengangguk."Banyak darah ni.Tunggu kejap ekk,"kata Azizi setelah menyentuh dahi Nurin yang sudah basah dengan suatu cecair merah pekat.Azizi berlalu ke dapur.Nurin pula menuju ke sofa di ruang tamu.Air matanya menitis kerana sakit.Suaranya tidak dapat dikeluarkan kerana terlalu sakit.

"Ha,jumpa pon!"kata Azizi sebelum menuju ke arah Nurin.

"Ria,Ahm mintak maap eh!"kata Azizi sambil menyapu secalit krim di dahi Nurin.Nurin mengangguk.Dia telah menyeka air matanya sebelum Azizi duduk di hadapannya.

"Sakit lagi tak?"Azizi meniup luka di dahi Nurin."Okey.Saper yang call tadi?"tanya Nurin.Azizi mengeluh dia meletakkan bekas kecil yang berisi krim di dalam kotak kecemasan dan menyimpan kotak itu di dalam kabinet di dapur.Dia kembali ke tempat Nurin duduk.Mulutnya terkunci,lidahnya terikat.

"Member...Yang kerja kat site.Problem.Simon pon tak tau nak buat camner."Nurin mendengar kata-kata Azizi.Dia sudah sedia maklum yang Azizi telah mengupah Simon untuk menggantikan tempatnya mengawasi tapak-tapak pembinaan.

"I have to go but..."Azizi memandang Nurin untuk meminta izin.Nurin menggeleng."Tak payah mintak izin pon takper.Pergilah."

*******************************************************************************

"Jiji,what do you expect me to do?"Jun masih tidak putus asa memujuk kekasih hatinya.Hanya Azizilah yang memegang mahkota hatinya.Azizi menggeleng."I don't sure if I still remember you."

Hancur hati Jun mendengar kata Azizi.Luluh dan parah sudah jiwanya.Luka yang ditoreh benar-benar dalam akibat kata-kata yang diucap Azizi.Jun berlari meninggalkan Azizi.Azizi hanya memerhatikan Jun tetapi apabila melihat Jun berlari menuju ke arah jalan raya,Azizi segera mengejar.Walaupun kakinya masih lemah,dia menguatkan juga untuk menahan Jun dari melakukan sesuatu yang tidak munasabah.

Jun sudah selamat berada di seberang jalan.Jun berpaling ke belakangnya kerana dia tahu Azizi sedang mengejarnya.Dia tergamam.Azizi terjatuh di tengah jalan,di mana ketika itu sebuah kereta honda CR-V sedang dipecut oleh pemandu yang sedang mabuk.

Jun menggeleng manakala Azizi tidak berdaya untuk bangun.Segala tenaga telah habis digunakan.Dia sekarang berserah kepada Allah.Orang yang lalu memandang ke arahnya.Semua kelihatan seperti...Hanya Allah yang tahu.

"Jiji!"Jun menuju ke arah Azizi.Dia menolak Azizi dengan kuat.Azizi tercampak ke belakang kemudian ditarik hingga ke bahu jalan oleh beberapa orang yang menonton kejadian itu.Jun...Jun pula ingin turut berlari meninggalkan jalan raya itu tetapi tidak sempat kerana kereta itu hanya tinggal satu inci sahaja jaraknya dengan Jun.

"JUN!!!!!"

*******************************************************************************

"Ahm?"Nurin membuka pintu rumahnya apabila terdengar bunyi loceng."Kak Nurin?"Nurin melemparkan senyuman kepada wanita yang berada di hadapannya.

"Masuklah,"pelawa Nurin.Wanita itu melabuhkan punggunya di atas sofa.Keadaan sunyi.

"Jiji ada?"akhirnya madu Nurin itu bersuara."Tak.Dia gi site tadi.Problem."jelas Nurin.Asila menyilangkan kakinya dan tersenyum lebar.Dia kemudian mendekati Nurin yang berdiri berdekatan dengan sebuah pasu.Asila tersengih.Dia seperti dirasuk.Akhirnya,tangannya singgah di pipi Nurin.

Akibat tamparan itu terlalu kuat,Nurin tidak bisa mengimbangi dirinya dan dia cuba berpaut pada pasu di sebelahnya tetapi pasuh itu pecah dan dahinya tersembam di situ.Plaster yang menutup luka di dahi Nurin terkoyak dan darah meleleh keluar.Nurin mengetapkan giginya menahan sakit.

"Eh,pompuan jalang.Jangan nak buat-buat baiklah!Kau rampas Jiji dari aku,ingat aku nak maafkan?Sebab kau,aku tak dapat tengok Jiji dua bulan.DUA BULAN!!"bentak Asila sambil menarik rambut Nurin.Menyebabkan muka Nurin terangkat dan berhadapan dengan muka Asila yang merah padam kerana marah.Mukanya pula merah kerana basah dengan darah.

Asila geram kerana Nurin masih belum menitiskan air matanya.Dia kemudian melepaskan rambut Nurin dan menerajang Nurin dari belakang menyebabkan Nurin mendarat di atas sofa.Akhirnya Nurin meniitiskan air matanya.

"Akhirnya air mata jahanam kau tu menitik jugak ye!Aku bahagia!"kata Asila sebelum meninggalakan Nurin teresak-esak.

Nurin meneruskan tangisnya tetapi segera berhenti apabila terdengar enjin kereta memasuki perkarangan rumahnya.Dia segera mengelap darah dahinya yang meleleh.Dia kemudian menukar plaster.Dia berpaling untuk membuka pintu tetapi sudah terlambat.Azizi sudah berada di belakangnya.

"Ahm nampak Asila tadi.Dan bila Ahm masuk rumah,ada pasu pecah.Dan ada darah kata situ,"kata Azizi sambil memandang plaster yang terkoyak di dalam tong sampah.

Ya Allah!Macam mana aku boleh terlupa nak buang pasu tu!Nurin melakar senyuman kelat dan berkata,"Asila datang nak tanya Ahm kat mana pastu dia balik bila tau Ahm takde.And then,Err...Ria tersepak kaki meja tu.Ria tersembam atas pasu tu.Pasu pecah dan dahi Ria berdarah."

Azizi menggeleng,"She's doing it!"Azizi berpaling ingin keluar tetapi Nurin menahan."Bukan seperti yang Ahm fikirkan!Dia baik ngan Ria.Kan Ahm pon tau yang Asila baik ngan.."

"YOU DON'T KNOW HER!"dada Azizi turun naik menahan marah."A year ago,ada sorang pompuan ni.Nama Salimah.Dia nak pikat Ahm.Asila dengki dan err...Dia serang pompuan tu.At that time,I thought I love Aila and I thought it was cool!But if the victim is you...SHE WON'T SAVE!"

Belum sempat Nurin menahan,Azizi sudah menghidupkan anjin keretanya.Nurin tergamam.Tangannya menadah,"Ya Allah,jangan biarkan suamiku mengapa-apakan Asila.Jangan biarkan kemarahan menyelubungi jiwa suamiku,Ya Allah.Amin."
Reply

Use magic Report

Post time 9-10-2007 10:52 PM | Show all posts
nak lagi.. nak lagi...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 9-10-2007 10:56 PM | Show all posts

Reply #198 ~elYna~'s post

lama tk nmpk!!!
sabau....
mlm ni nk ngarang,esok post...
Reply

Use magic Report

Post time 10-10-2007 05:40 AM | Show all posts
hehehehe..
kt busy ckit ler..
post tau..
nanti malam br leh baca......
tq lily....
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

19-9-2024 09:24 AM GMT+8 , Processed in 0.055219 second(s), 31 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list