View: 2756|Reply: 5
|
MUST SEE! Seminar, HABIB Antara Kecuaian Ulama & Kebingungan Ummah
[Copy link]
|
|
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (QS. Thaha:75-76) |
|
|
|
|
|
|
|
Daripada Ibn Jarir dan dilengkapkan dalam Fawa'idnya dan oleh Ibn 'Adi dan lain-lain dari­pada Rasulullah s.a.w. Baginda bersabda: Maksudnya: “ Ilmu ini hendaklah dibawa oleh orang-orang yang adil daripada setiap generasi. Mereka membersihkannya dari penyelewengan golongan pelampau, pendustaan orang-orang sesat dan ta'wilan orang-orang yang jahil. ”[ Riwayat al-Baihaqi, Ibn ‘Adi, al-Bazzar]
|
|
|
|
|
|
|
|
salam ![](static/image/smiley/default/1.gif)
Hasan Al-Basri berkata:
”Tidaklah d'katakan berilmu seorang itu jika tiada adab walaupun alim sekalipun.”
Imam Al-Ghazali pula pernah berkata:
”Ilmu itu tiada akan dicapai melainkan dengan merendah diri,
dan mendengar baik-baik kepadanya.”
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ
Hai orang² yang beriman,
إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِى ٱلۡمَجَـٰلِسِ
apabila d'katakan kepadamu: "Berlapang²lah dalam majlis",
فَٱفۡسَحُواْ
maka lapangkanlah,
يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡ‌ۖ
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ
Dan apabila d'katakan: "Berdirilah kamu"
فَٱنشُزُواْ
maka berdirilah,
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ
niscaya Allah akan meninggikan orang² yang beriman d'antaramu
وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬‌ۚ
dan orang² yang d'beri ilmu pengetahuan beberapa derajat.
وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
wassalam
![](static/image/smiley/default/1.gif)
|
|
|
|
|
|
|
|
salam ![](static/image/smiley/default/1.gif)
Ibnu Wahb meriwayatkan dari Imam Malik.
Imam Malik berkata:
Aku pernah mendengar Zaid bin Aslam
-gurunya- mengatakan tentang tafsir firman Allah ta'ala (yang artinya),
“Kami akan mengangkat kedudukan orang² yang Kami kehendaki.” (QS. Yusuf: 76).
Beliau (Zaid) berkata, “Yaitu dengan sebab ilmu.”
(lihat Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal,
1/133, lihat juga Umdat al-Qari 2/5)
(QS. Yusuf: 76).
Maka mulailah Yusuf [memeriksa] karung² mereka
sebelum [memeriksa] karung saudaranya sendiri,
kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya.
Demikianlah Kami atur untuk [mencapai maksud] Yusuf.
Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang² raja,
kecuali Allah menghendakinya.
Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki:
dan d'atas tiap² orang yang berpengetahuan itu
ada lagi Yang Maha Mengetahui.
wassalam
![](static/image/smiley/default/1.gif)
|
|
|
|
|
|
|
|
salam ![](static/image/smiley/default/1.gif)
Qatadah berkata:
Sesungguhnya syaithan tidak pernah membiarkan lolos seorang pun d'antara kalian.
Bahkan ia pun datang melalui pintu ilmu.
Setan mengatakan,
“Untuk apa kamu terus-menerus menuntut ilmu?
Seandainya kamu mengamalkan semua (ilmu) yang telah kamu dengar,
niscaya itu sudah cukup bagimu.”
Maka Qatadah berkata:
Seandainya ada orang yang boleh merasa cukup dengan ilmunya,
niscaya Musa 'alaihis salam adalah orang yang paling layak
untuk merasa cukup dengan ilmunya.
Akan tetapi ternyata Musa berkata kepada Khidr (yang artinya),
“Bolehkah aku mengikutimu agar engkau bisa
mengajarkan kepadaku kebenaran yang d'ajarkan Allah kepadamu.”
(QS. al-Kahfi: 66)
(lihat Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal, 1/136)
wassalam
![](static/image/smiley/default/1.gif)
|
|
|
|
|
|
|
| |
|