CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 1808|Reply: 2

Hayati motivasi Rasulullah

[Copy link]
Post time 13-7-2021 09:53 AM | Show all posts |Read mode
Hayati motivasi Rasulullah


PENULARAN Covid-19 antara musibah terbesar dihadapi manusia pada zaman ini. FOTO BERNAMA


Tiada yang mengetahui secara pasti bilakah pandemik Covid-19 ini akan berakhir. Angka kes jangkitan dan kematian yang berlaku belum menunjukkan ia akan reda dalam masa terdekat ini. Kita meyakini musibah yang menimpa ini, walau apa puncanya adalah ketentuan daripada Allah SWT.

Sejak bermula Perintah Kawalan Pergerakan (PKP 1.0) pada Mac 2020 lalu sehingga hari ini, tentunya ramai yang berdoa, bersolat hajat dan bermunajat sepanjang tempoh berkenaan agar wabak ini diangkat oleh Allah SWT. Namun, setakat ini belum ada lagi tanda ia akan berakhir. Sewajarnya jangan ada yang berputus asa dengan berkata: "Doa, solat hajat dan munajat ulama dan ustaz agaknya sudah tidak laku lagi."

Putus asa sebegini dilarang oleh Nabi SAW sebagaimana sabda baginda: "Doa seseorang daripada kalian akan sentiasa dikabulkan selama ia tidak terburu-buru dengan mengatakan: Aku telah berdoa, namun tidak dikabulkan untukku." Riwayat al-Bukhari dan Muslim

Kesabaran adalah amat perlu walaupun musibah yang datang menimpa mengambil masa yang agak lama. Ambillah pengajaran daripada kisah Nabi Ayyub AS yang diuji Allah SWT dengan penyakit yang amat dahsyat sehingga wajah sebenarnya tidak dikenali lagi. Ujian berat ini berlangsung selama 18 tahun lamanya sehingga semua orang di sekelilingnya menjauhi baginda. Namun, baginda tetap bersabar sehinggalah akhirnya Allah SWT menyembuhkannya kembali seperti sedia kala. Riwayat Abu Ya'la, Ibn Hibban dan al-Hakim katanya: sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim

Perlu diketahui ujian yang paling berat adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada sekalian nabi-Nya AS. Daripada Saad bin Abi Waqqas RA berkata: Aku pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?" Baginda menjawab: "Golongan nabi, kemudian orang yang semisal mereka kemudian orang yang semisal mereka. Seseorang itu akan diuji berdasarkan agamanya maka jika agamanya kuat, ujiannya pun berat. Namun, jika agamanya lemah, ia akan diuji berdasarkan agamanya itu. Maka, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba sehingga ia akan meninggalkannya berjalan di atas muka bumi dengan tidak mempunyai satu kesalahan pun." Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, ad-Darimi dan Ibn Majah. Hadis hasan sahih

Nabi SAW sendiri apabila ditimpa sakit maka sakit baginda tidak seperti orang biasa. Namun, baginda tetap bersabar dan memberitakan satu berita gembira buat umatnya. Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan katanya: "Aku pernah menjenguk Rasulullah SAW ketika baginda sedang sakit, lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan sedang mengalami sakit yang amat berat.' Baginda menjawab: 'Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang daripada kalian.' 'Kataku selanjutnya: 'Sebab itu tuan mendapat pahala dua kali ganda.' Baginda menjawab: 'Benar, ia seperti demikian. Tidaklah ada seorang Muslim yang ditimpa musibah sama ada tusukan duri atau yang lebih besar lagi daripadanya melainkan menjadi sebab Allah akan menghapuskan dosanya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya.'" Riwayat al-Bukhari dan Muslim

Berdasarkan hadis ini, yakinlah bahawa musibah yang menimpa penghapus kepada dosa yang kita lakukan. Dalam hadis lain Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seorang Muslim ditimpa kelelahan, suatu penyakit, kekhuatiran, kesedihan, gangguan atau kesulitan, bahkan duri yang menusuknya melainkan menjadi sebab Allah akan menghapuskan kesalahannya." Riwayat al-Bukhari dan Muslim

Duri kecil yang tertusuk ke badan, mungkin sedikit mengganggu untuk seketika, namun kemudian kita akan melupakannya. Namun, hal seperti itu pun menjadi sebab penghapusan dosa. Apatah lagi penyakit atau perkara yang membuatkan kita rasa lelah, khuatir, sedih, terganggu atau susah dalam tempoh masa yang lama seperti pandemik yang sedang kita hadapi kini.

Dengan sebabnya, darjat seseorang Muslim juga akan diangkat oleh Allah SWT. Daripada Aisyah RA berkata: "Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih besar daripada itu melainkan menjadi sebab dituliskan baginya satu darjat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan." Riwayat Muslim

Ini semua menunjukkan musibah yang menimpa kita sebenarnya menandakan Allah SWT amat sayang kepada kita. Daripada Abu Hurairah RA berkata: "Rasulullah SAW bersabda: 'Ujian akan sentiasa menimpa orang Mukmin lelaki dan perempuan sama ada pada dirinya, anaknya dan hartanya sehingga dia akan bertemu Allah dengan tidak memikul satu kesalahan pun." Riwayat at-Tirmizi, katanya: Hasan sahih

Penulis Ketua Unit Hadis di Institut Kajian Hadis & Akidah (Inhad), Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (Kuis)

Sumber:https://www.hmetro.com.my

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 13-7-2021 11:46 AM | Show all posts
Bersyukur saat dapat nikmat dan musibah.

Reply

Use magic Report

Post time 16-7-2021 11:24 PM | Show all posts
Nice Post, I can't contol my tears really.
You are right our Prophet Muhammad (PBUH) had to face a lot of and high intense diseases but he used to stay humble and always thankful to Allah. This all is from Allah and we have to come back to our lord soon.


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

28-12-2024 04:59 AM GMT+8 , Processed in 0.045921 second(s), 20 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list