View: 3687|Reply: 9
|
9 Jeneral Perang Dalam Sejarah Islam
[Copy link]
|
|
1. Khalid Bin WalidKhalid ibn al-Walid (584 - 642)
Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang pada masa pemerintahan Khulafa ArRasyidin yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul (pedang Allah yang terhunus). Dia adalah salah satu dari panglima-pangli--ma perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang kariernya.
2. Muhammad Al-Fatih ( Mehmed II )Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih juga dikenal sebagai el-Fatih, "Sang Penakluk". Kejaya--annya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
3. Salahuddin Ayyubi ( Saladin ) Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (1138 - 4 Mac 1193)
Adalah seorang jeneral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Iraq sekarang). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Syria, sebahagian Yaman, Iraq, Mekah Hijaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan tentera, dan sifatnya yang satria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud
4. Abu Ubaidah bin al-Jarrah.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekah yang termasuk antara yang paling awal memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, beliau berhijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, beliau merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, beliau dilantik untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan kerajaan Rom. Beliau meninggal disebabkan oleh wabak penyakit.
5.Sa'ad bin Abi Waqqas.
Sa`ad bin Abī Waqqās merupakan salah seorang yang awal masuk Islam dan salah satu sahabat penting Muhammad. Kepahlawanan Sa'ad bin Abi Waqqas tertulis saat memimpin pasukan Islam melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.
6. Tariq Bin Ziyad.
Tariq bin Ziyad, dikenal dalam sejarah Sepanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto (Taric yang memiliki satu mata), adalah seorang jeneral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M
7. Syurahbil bin Hasanah (583-639)
Adalah sahabat Muhammad saw. Dia merupakan salah satu komander terbaik dalam pasukan Rasyidin, bertugas di bawah Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Dia merupakan salah satu komander lapangan utama selama penaklukan Muslim di Syria, bertugas sejak tahun 634 hingga kematiannya pada tahun 639 akibat wabak.
8. Abdullah bin Aamir.
Abdullah bin Aamir adalah gabenor Busrha (647–656) dan merupakan jeneral tentera yang sangat berjaya pada masa pemerintahan Khalifah Rasyidin Othman bin Affan. Dia terkenal atas kehebatannya dalam pengurusan ketenteraan.
9. Amru Bin Ash.
Pada awalnya beliau pernah mengambil bahagian dalam peperangan menetang Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim namun masuk Islam bersama Khalid bin Walid. Enam bulan setelah memeluk Islam, beliau bersama Rasulullah SAW menakluk Mekah dalam peristiwa Fathul Mekkah. Ia adalah panglima perang yang bijak dalam mengatur strategi perang.Beliau adalah panglima perang yang menaklukan Baitul Maqdis dan Mesir dari cengkaman Romawi. Ia kemudian dilantik sebagai gabenor Mesir oleh Umar bin Khattab, tetapi kemudian dipecat oleh Khalifah Usman bin Affan. Selanjutnya Muawiyah bin Abu Sufyan melantik kembali beliau menjadi gabenor Mesir. Panglima Amru mengerahkan tentera agar menjujung Al Quran dihujung tombak, ia menggunakan cara ini dalam pertempuran dengan Ali bin Abi Thalib agar Ali bin Abi Thalib menghentikan serangan.
#copypaste
|
|
|
|
|
|
|
|
burungantu posted on 16-3-2014 01:03 AM
Assallamualaikum warahmatullah
Uncle sja nak tambah..bila baca yg no .6
Waalaikummussalam Warahmatullahi Uncle,
boleh saja atas penambahan, terima kasih atas maklumat uncle..jika uncle ada ilmu lebih..sudi kiranya berkongsi
|
|
|
|
|
|
|
|
Sampai sekarang pun masih berperang dan berbunuhan, bahkan sesama Islam ...
Berbuat baiklah sesama manusia, tidak kira siapa pun mereka..
|
|
|
|
|
|
|
|
NICE INFO... TQ |
|
|
|
|
|
|
|
tq for the info... |
|
|
|
|
|
|
|
Uncle pernah buka Thread utk Syaidina Saad Bin bi Waqash R.A ...Pahlawan Qadasiah...
Uncle bawk sikit ke sini..
Sa'ad ibn Abi Waqqas merupakan bapa saudara kepada Rasullullah s.a.w dari sebelah pihak ibu Baginda yang merupakan suku kaum Bani Zuhrah dan berasal dari Makkah.
Beliau mempunyai tubuh yang agak rendah tetapi tegap. Rambutnya hitam dan lebat.Beliau memeluk agama Islam ketika berumur 17 tahun.
Salah satu kisah yg mashur tentang Syaidina Sa'ad R.A ialah kisah ibunya ugut suruh da tinggalkan Islam dgn cara "MOGOK LAPAR"..
Syaidina Saad walau sgt sayang pada Ibu dia...tetap dgn Akidah Islam & kata..:
"Walaupun ibu mempunyai seribu nyawa dan nyawa ibu itu ditarik satu persatu yakni , aku tetap dengan agamaku ini".
Satu lagi kisah menarik tentang Syaidina Sa'ad R.A ialah kisah menewaskan tentera Parsi......& bagaimana Syaidina Sa'ad memimpin tentera Islam menyeberang Sungai Djalah ... ( kesemua 30 000 lebih tentera islam berjalan atas air! )..
Bayangkan Sungai Djalah tengah pasang besar masa tu!...
Tak pasang pun..ini ropa sungainya...
|
|
|
|
|
|
|
|
Uncle bawa kisahnya..
Abu Nu'aim mentakhrij dari Ibnu Rufayl, dia berkata, "Ketika Sa'ad ra. datang ke Bahurasyair, yaitu suatu daerah lembah paling bawah sebelah barat sungai Dijlah (sungai Tigris, sungai yang melalui Baghdad) atau dekat dengan daerah Syair. Sa'ad ra. kemudian meminta dicarikan perahu-perahu untuk memindahkan orang-orang dari daerah di lembah itu ke daerah di seberang yang lebih tinggi. Akan tetapi mereka ditakdirkan tidak mendapatkan perahu atau yang sejenisnya dan mereka mengetahui bahwa perahu-perahu itu telah diambil oleh orang-orang Parsi.
Mereka kemudian tinggal di daerah itu untuk beberapa hari. Pasukan Muslimin telah meminta Sa'ad untuk melanjutkan perjalanan. Sebagaimana mereka ingin meninggalkan daerah itu Sa'ad ra. pun menginginkannya tapi ia melarang untuk kebaikan pasukan Muslimin sehinggalah datang seorang Ajlaj (orang kafir ajam) kepad Sa'ad ra. Orang Ajlaj itu menunjukkan Sa'ad ra. tempat yang airnya sedikit yang mana orang-orang dapat melaluinya dengan berjalan atau berkuda ke seberang. Tapi Sa'ad ra. menolaknya dan sedikit ragu-ragu untuk pergi ke sana. Air yang sedikit itu pun pasang naik menyebabkan orang-orang Muslim terkejut.
Malam hari, Sa'ad ra. bermimpi dalam tidurnya bahwa orang-orang Muslimin melewati sungai itu. Dengan takwil mimpinya Sa'ad ra. ber'azam bahwa orang-orang Muslim akan menyeberangi sungai itu. Sa'ad ra. lalu mengumpulkan orang-orang dan kemudian dia memuji Allah SWT dan meninggikan sifat-sifat kemuliaan Allah SWT, kemudian ia berkata, "Sesungguhnya musuhmu (pasukan Parsi) telah menjadikan sungai ini sebagai tameng pelindung sehingga kamu tidak dapat sampai ke sana. Akan tetapi mereka dapat ke sini jika mereka mau dan dapat melawan kalian dengan menggunakan perahu-perahu yang mereka miliki sementara sebagian kamu takut karena tidak mempunyai apa-apa. Saya berkeinginan untuk menyeberangi sungai ini". Semua mereka kemudian berkata, "Allah SWT beri ke'azaman kepada kita dan engkau (Sa'ad ra.) adalah pemimpin di antara kami dan memberikan keputusan yang baik bagi kami (yaitu sifat tha'at mereka kepada pimpinan)".
Kemudian Sa'ad ra. menyiapkan pasukan Muslimin untuk menyeberang. Sa'ad ra. berkata,
"Siapa yang siap menjaga kita di barisan belakang dari pasukan Parsi? Maka dipilihlah 'Asham bin 'Amrin sebagai ketua pasukan yang berjaga di belakang. Bersama 'Asham ada 600 orang pasukan Muslimin yang dipilih dari orang-orang yang pemberani.
Setelah itu mereka bergerak ke tepi Dijlah, Sa'ad ra. berkata,
"Siapa yang siap melindungi kita dari musuh di bagian depan?. Maka kemudian 60 orang dari mereka dipilih untuk berada di barisan terdepan. Kemudian pasukan Muslim yang lainnya dibagi menjadi dua kelompok antara yang mengendarai kuda dan yang tidak serta yang lelaki dan perempuan untuk mempermudah pergerakan pasukan tersebut menyeberangi Dijlah.
Bila Sa'ad ra. melihat ke bagian belakang dan sudah dalam keadaan terjaga maka ia memerintahkan orang-orang untuk menyeberang dan Sa'ad ra. berkata, "Katakanlah Tasta'inubillaah... Dan mereka semua menyeberangi Dijlah tanpa sedikitpun telapak kaki mereka menyentuh permukaan air sambil saling bercakap-cakap di antara mereka (yaitu tanpa rasa takut sedikitpun).
Orang-orang Parsi terkejut dan tidak mengira pasukan Muslim dapat berjalan di atas air sehingga mereka ketakutan lalu melarikan diri serta mengambil semua perbekalan mereka. Pasukan Muslim masuk ke daerah itu pada bulan Safar tahun 16 H.
(Ad-Dalail, 208)
|
|
|
|
|
|
|
|
tetiba teringat di syria islam sesama islam bergaduh. tak lepas juga di mesir 'islam sama islam bergaduh' .... terngiang-ngiang jugak kata-kata opismate yang bukan islam. kenapa islam sesama islam suka bergaduh?
macam nak jelas? yang aku faham dan peka tentang isu timur tengah. bukan islam sama islam. tetapi 'syiah' dan islam yang bergaduh dan berperang.
|
|
|
|
|
|
|
| |
|