View: 1651|Reply: 0
|
Hidup SALAFUSSOLEH yang penuh khidmat bakti
[Copy link]
|
|
SINI Mari kita lihat gambaran secara umum suasana masyarakat para sahabat (salafussoleh) selepas dididik oleh Rasulullah SAW. Biar saya senaraikan ciri-ciri kebaikan yang ada pada mereka, yang menjadikan mereka umat terbaik bagi seluruh zaman.
Perlu diingat bahawa kebaikan yang ada pada masyarakat para sahabat (salafussoleh) adalah kebaikan menurut Al Quran dan Sunnah, yang mungkin tidak ada nilai kebaikan pada setengah-setengah orang Islam sekarang. Memang kalau Islam tidak dipelajari dan tidak diyakini secara terperinci dan menyeluruh, corak pemikiran dan skil penilaian seseorang itu tidak akan tepat sebagaimana yang diminta oleh orang Islam itu sendiri. Satu-satunya cara penyelesaiannya ialah dengan menyelaraskan ilmu dan kefahaman Islam pada umat Islam agar ia tepat dan lurus sebagaimana yang dikehendaki oleh Al Quran dan Sunnah. Barulah nanti umat islam tidak berkrisis lagi dalam menilai sesuatu, terhadap yang baik semuanya mengatakan baik dan terhadap yang buruk semuanya mengatakan buruk.
Masyarakat para sahabat (salafussoleh) ialah masyarakat yang berjaya menerapkan konsep kehambaan (ubuddiyah) terhadap ALLAH dalam hati dan dalam kehidupan lahir mereka. Bila manusia benar-benar sedar bahawa mereka hamba ALLAH, maka manusia akan hanya bertuhankan ALLAH dan menolak apa saja selain-Nya. Ketaatan, pengabdian dan penghormatan hanya pada perintah dan undang-undang ALLAH, dan tidak pada nafsu, syaitan, manusia, dunia dan apa-apa kuasa pun selain ALLAH. Dan usaha-usaha mereka itu tidak didorong oleh apa-apa kepentingan pun selain untuk mencari keredhaan ALLAH. Masyarakat para sahabat (salafussoleh) hidup untuk berbakti. Berbakti kepada ALLAH dan kepada manusia. Tujuannya semata-mata untuk mencari keredhaan ALLAH dan kebahagiaan Akhirat yang kekal abadi. Inilah sukatan kebaikan mereka, yang kalau dikelaskan secara umum terbahagi kepada dua iaitu:
- Khidmat (bakti) kepada ALLAH.
- Khidmat (bakti) kepada sesama manusia.
Al Quran sendiri membagikan kebaikan itu kepada dua:

Maksudnya:Akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada kecuali yang mengadakan hubungan dengan ALLAH (hablumminallah) dan hubungan dengan manusia (hablumminannas), dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu kerana mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itudisebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.
(Ali Imran: 112)
KHIDMAT DENGAN ALLAHCinta mereka kepada ALLAH adalah seperti apa yang digambarkan oleh Al Quran. Firman-Nya:

Maksudnya:Mereka yang senantiasa mengingati ALLAH semasa berdiri, duduk dan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Ali Imran: 191)

Maksudnya:Sesungguhnya orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut ALLAH, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
(Al Anfal: 2)

Maksudnya:Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat Kami, ialah orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Kami mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhan dan mereka tidak menyombong diri.
(As Sajadah: 15)
Dengan hati yang begitu dekat dengan ALLAH mereka sangat ingin melakukan khidmat bakti kepada-Nya dengan cara:
1. SembahyangSembahyang para sahabat bukan saja sembahyang yang baik (khusyuk) tapi juga banyak. Paling kurang sembahyang mereka sehari semalam 100 rakaat. Bermacam-macam sembahyang sunat yang mereka lakukan siang dan malam. Al Quran menceritakan hal mereka:

Maksudnya:Perut mereka jauh dari tempat tidur (mereka tidak tidur pada waktu biasa orang tidur, untuk mengerjakan sembahyang malam) sedang mereka berdoa kepada Tuhan dengan rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.
(As Sajadah: 16)
Dengan hati yang cinta ALLAH mereka tidak jemu dan letih bersembahyang. Malah mereka merasa memperoleh kekuatan dengan sembahyang itu. (Bukan untuk dapat pahala atau fadhilatnya saja).
2. Baca Al QuranMasyarakat para sahabat (salaffussoleh) dapat menjadikan Al Quran sebagai bahan bacaan harian mereka. (Macam kita baca surat khabar). Bukan saja mereka dapat faham dam menghayati serta mendapat petunjuk daripada Al Quran, tapi yang aneh mereka juga dapat mengulang-ulang bacaan itu sebanyak mungkin tanpa jemu dan letih. (Kita baca surat khabar pun setakat satu pusingan saja, lepas tu tolak ke tepi). Tidak keterlaluan rasanya kita umpamakan sukanya para sahabat membaca Al Quran sebagaimana sukanya kita membaca warkah utusan daripada kekasih hati. Mereka menganggap Al Quran daripada ALLAH itu sebagai bingkisan daripada kekasih mereka, sebab itu mana mungkin mereka jemu untuk mengulangnya berkali-kali. Sesetengah mereka dapat khatam Al Quran dalam masa dua hari. Ada yang satu minggu sekali khatam. Dan rata-rata satu bulan sekali.
Mereka baca Al Quran sambil menangis malah....maaf artikel ini terlalu panjang,ikuti sambungannya di SINI
Last edited by servantforever on 9-9-2013 12:17 PM
|
|
|
|
|
|
|
| |
|