View: 3543|Reply: 2
|
"Kain Warna Warni", Kreativitas Mahasiswa Indonesia di Malaysia
[Copy link]
|
|
Film Indie yang cukup bagus ... tapi sayang film ini tidak ditayangkan di Malaysia ..
"Kain Warna Warni", Kreativitas Mahasiswa Indonesia di Malaysia
[JAKARTA] Para pelajar Indonesia, khususnya mahasiswa yang menimba ilmu di di luar negeri pun, tidak kehilangan kreativitasnya. Itu bisa dibuktikan dengan aksi yang dilakukan komunitas mahasiswa Indonesia di Limkokwing University Malaysia. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam klub Merah Putih dan Teh 'O' Ais Production berhasil memproduksi sebuah film panjang berdurasi 95 menit berjudul Kain Warna Warni.
Film independen dengan naskah garapan Diaz Hendrassukma dan Nara Asyadha Nugroho ini sejak 28 Juli ditayangkan di Blitz Megaplex Grand Indonesia, mulai pukul 17.00 WIB secara berturut-turut selama tiga hari hingga 30 Juli.
"Film ini memang merupakan film panjang pertama kami, setelah sebelumnya kami hanya memproduksi film pendek. Biasanya sih film kami hanya tayang pada festival film independen yang kami ikuti," ujar salah seorang anggota tim produksi, Tita Hapsari di Jakarta, Selasa (28/7).
Teh 'O' Ais Production sejak awal terbentuknya pada tahun 2006 lalu telah menghasilkan enam film pendek yang diharapkan menjadi ajang latihan untuk kesiapan memproduksi film panjang. Keenam film tersebut, antara lain Majenun, Tiga, Monolog, Kembali, Pilon, dan Seribu.
Film Kain Warna Warni yang menceritakan tentang sekelompok sahabat bernama Danur, Kirana, Bella, dan Lana yang diperankan oleh Alvinta Hersyanto Purba, Sharifa Alia Husin, Mya Amelia Fauza, dan La Tessa Dwadiandra, memiliki jalan cerita, di mana penonton disuguhkan mengenai adanya dua kemungkinan akhir cerita.
Bertema sebuah situasi liburan yang direncanakan secara mendadak, dan menggiring keempat sahabat tersebut untuk menentukan pilihan, pada akhirnya setiap pilihan membawa mereka pada situasi yang mengajarkan tentang makna sebuah persahabatan dan nasib seseorang.
Produksi film tersebut memakan waktu selama dua bulan. Syutingnya sendiri berlangsung selama 10 hari dan mengambil salah satu lokasi di Pusat Penjaja Teluk Nipah, Malaysia.
Dana yang dihabiskan untuk total produksi film semidokumenter ini diperkirakan sekitar 15.000 ringgit atau sekitar Rp 45 juta, dengan melibatkan kru sebanyak 25 orang. "Tujuan kami ya simple aja, ingin turut memajukan dunia perfilman Indonesia. Semoga dengan sumbangan film kami ini, dapat juga memotivasi para mahasiswa dan sineas perfilman pemula untuk terus berkarya," imbuh Titi. [DDS/F-4] |
|
|
|
|
|
|
|
this?
|
|
|
|
|
|
|
| |
|