Cerpen: Ratuku [U] [UPDATE: 7/4/13]
Cerpen pernah TT tulis:Cerpen: Kau untukku : TAMAT
BAHAGIAN 1
RAIHAN menahan debaranyangsemakin hebat.Sertamerta diamemegangdadanya takut-takutjantungterkeluar keranadebaranyang mahahebatitu. Wajahnyamulamemerah menahanrasamalu lalupandanganditundukkan kelantai. “Sombong!”Usik MuazsetelahRaihan melewatidirinya.Suka benardiamelihat telatahmalu-maluRaihan itu.Sejak6 bulandiaberada diUKMuntuk melanjutkanpelajaranmatrikulasi dalamasasiekonomi. GelagatpemaluRaihan mencuriperhatiannyalagi-lagi merekaberduasatu coursemakinmenjadi-jadi galaknyamerenunggadis itu. “Macam takdeaweklain kekaunak pandang?”SapaJoey daribelakang.Dari tadidiamemandang gelagattemannyaitu. SementaraAzlanhanya memerhati. Muaztersengih. “Cucimatabeb!” Joeybuat mukadanAzlan ketawasinis. “Badtaste! RaihandanLiana tumacamlangit denganbumikau tautak?Dah adaikandekat depanmatatu kenapatakdisambar aje?”kataAzlan denganseparuhmencebik. Teringatramaianak gadisyangbegitu meminatiMuaztetapi yangpalingmenarik perhatiansudahpastinya Lianayangcantik menawanitu. “Betulkata Lantu.Kalau akudapatsi Lianamemangaku taklepasdah tapikenapakau bodohsangattak terimasiLiana tu?Kaupatut bersyukurtahutak sebabdalamramai-ramai lelakidekatUKM ni,diayang terkejar-kejarkautahu tak?” TambahJoey. Setujusangatdengan kata-kataAzlan. Muazmenjungkit bahu.“Lianatu cantiktapitak menarikbagiaku. Kalaukaunak sangatkatLiana tuapakata korangajetackle?”Muaz buatmukaselamba. “Alah!Dari layanbendakecik nijomlahpergiclubbingnak?” Usul Azlan. “Akutak nak.”Cepatsahaja Muazmenangkisajakan Azlan.Senakal-nakaldia puntidaksama sekalidiaakan menjejakitempatitu. Joeydan Azlantersenyumkelat. “Kalaudahdatang darikampungjangan tunjuksangatlah.Kita duduksinitakkan nakjadikera sumbang.”SindirAzlan. Gerammelihatlagak baikMuaz.Alah...3 bulanduduksini baiklahdulutapi lama-lamahancurjuga. “Makayah kaubukannyatahu pun.Lagipunseronok apamelepakkat situbolehreleasekantension kalaukauada masalahduitkitorang bolehbelanja,”pujuk Joey. Bersusahpayah merekamendekatiMuaz semata-matakeranaingin mendapatperhatianbiarpun Muaztampakmesra kepadasesiapa.Dia tahuMuazbukanlah calang-calangorangjika diperhatikankeperibadiannya. “Keputusantetap sama.Takmahu” Muazterusberlalu. Azlandan Joeyberpandanganhampa.
Last edited by FNA_AZHANI on 7-4-2013 06:05 PM
Alaaaaaaaaaaa huhuhuhu BAHAGIAN 2
RAIHAN lega bilabayanganMuaz mulamenghilang.Sudah hampirsetahunMuazmenganggudirinyadengan pandanganmatayang mendebarkan.Walaupunmereka jarangsekaliberkomunikasi tetapigelagatMuaz sepertimengekorinyamembuat dialemas. Diatak tahumengapaMuazberperangaibegitu padanyaatauadakah dirinyasahajayang merasabegitu?Tipulah diatidakmerasai getaranpadadada apabilamatanyasaling tertangkapdenganrenungan Muazyangtidak diketahuimaksudnya. “Diasuka kaulah.”UsikShida melihatwajahserba tidakkenateman baiknyaitu. Raihanterasa tubuhnyakerasdengan aliranhabamerah. Kenapadiaberperasaan begitu? Shidaketawa sambilmemelukmanja tangantemannya. “Akulahmanusia bertuahapabilatemanku dilamuncinta,”dikuis pipimerahRaihan. Raihantergeleng-geleng.“Tidak! Takmungkinaku sukapadanya.”Nafi Raihandalamgetaran. Sungguhdiatak tahukenapadia mulaberperasaanbegitu sejakkalipertama lagimenjejakbumi UKM.Seolah-olahada magnetikmenarik-narikhatinya kearahlelaki itu. “Tengok,aku tahuAitak menipubukan?Dari wajahdansuara kauakudah tahu.”Shidamenumpahkan pandangannyakearah temanbaiknyaitu. Manissekali!Adakah iturupanyaorang dilamuncinta?Ahh...bertuahnyakau Ai. “Akusedar siapadiriaku Ida.Akutak layakuntukdia lagipunkautengoklah aku ni perempuanketinggalanzaman dibandingkanperempuanyang berkawandengandia tu.Masing-masingcantik danupto date.”Perlahansuara RaihanamanakalaShida mencebik. “Akurasa dahberatuskali kaubagitahuayat yangsamasampai dahsetdekat kepalaakuni. Aijanganada rasarendahdiri, kauadakelebihan tersendirilagipunaku jeliksangatkebanyakkan perempuanyangmengejar Muaz.Macamtak cukupkain!Seteruk akupunyang takbertudungni masihjagabatas berpakaian.”BebelShida panjanglebar.Dikerlingnya wajahRaihanyang putihcoklatitu. Jikadiperhatikanbetul-betul wajahRaihana persis wajahanakpatunghidup.Comelsangat! Denganmatabundarnya yangbercahayadan yangpalingmahal sekalisudahtentu bibirmerahRaihan tampakmenawanapabila dioleskandengansenyuman. Diatahuramai lelakimenyimpanperasaan padaRaihantetapi tidakberanimendekati mungkinkeranasalah satufaktorgadis ituyangsangat pendiam. “Shida.....”Wajah Raihanmemerahapabila direnungolehteman baiknyaitu. Shidaketawa. “Aimaluya...” UsikShidasambil memicitgerampipi merahRaihan.Terjerit kecilRaihandan disulamitawamereka berdua.. “Aiterdengar rumorpasalpasal Muaz.Merekacakap Muazmakinteruk sekarang sejakberkawan denganLandan Joe.Selalukeluar masukdarikelab malamdanbertukar-tukarteman wanita.”CeritaRaihan Berkerutdahi Shidatidakpercaya mustahilMuazterjebak denganLandan Joeyangsememang dikenalidenganperangaiburuk.Anakorang kayamemanglahmacam tutapinak pulaLandan Joeberkawandengan anakorangbiasa. “Ishh...takkan laMuaznak buatperangaimacamtu.Yang akutahuperempuan yangkejardia tapitakdilayan tapisampaibertukar-tukarperempuan bunyimacammelampau sangat.Lagipun,dia budakbaiklah.Budak sekuliahkitajuga kalautakawal-awal lagikitadah tahu.”ShidamempertahankanMuaz. “TapiAi dengarkhabarangin itumakinmenjadi-jadi.”Ujar Raihantidakyakin. “AlahaiAi kadang-kadangorangyang nampaktutak tahuhalsebenar danmendengarpula tidaksemestinyabetul. Cakap-cakaporangjangan nakambilpusing sangat.Janganrisau MuazAi,itu lelakiyangmasih samalagimacam dulu.”Seriussaja wajahShidatanpa menyedaridiasedang mengusikRaihan. “Eh??” Raihanlantas mengetiplenganShida yangtersengihseperti kerangbusuk.
MUAZmenghempaskan tubuhnyadikatilbujang. Perkarapertamayang ingindilakukansudah pastinyamembayangkanwajah comelRaihan.Tersengih-sengihmembayangkan wajahmalu-maluRaihan. Segerabantalpeluk disebelahdiambildan dicium-ciumsambilmencubit kegeraman.Argghh! Dia memangdahgila. GilakanRaihanyang semakinmenjadi-jadisinggah dihatinya.Belumpernah perasaan'nakal'itu tersematkukuhuntuk seoranggadisbukan diatakmahu menyayangigadisitu secarasederhanatapi perasaanitumakin kuathinggakandia tidakbolehkawal diri. Raihantiada didepanmatadia sudahberperangaimerenyam sepertiinimembayangkan bantal peluknyaituRaihan yangselalumenemani lena.Betulkataroommate dia Shukri, “Muazdah gila!” Dan diapulabuatmukatidakbersalah sambilberkata,“Apa akukisah!” KalaulahRaihan beradadidepanmatanya bagaimanapulatelatahnya? Muaztersenyumnakal. Masya-Allah! Gediknyaaku.Muaz menekupbantal.Kalaulah Shukritahuperangai diamacamni sudahpastinyadihambat keluarsertamerta. Sertamertawajah Raihanbermain-maindibenaknya sambiltersenyum.Oh!Raihan I loveyoubebeh!! Akhirnya,dia tertidurdenganmimpi-mimpi yangindah.
BAHAGIAN 3
MUAZ lekamerenungwajah Raihanyangsedang ralitmembacabuku. Salahsatusebab kenapadiasuka melepakdiperpustakaan adalahkeranagadis ituberadadisitu selainminatnyajuga membaca. Langkahnyaperlahan-lahanmenghampiri Raihan.Terasaada semangatbaruuntuk menghampirigadispujaannya itu.Bukandia tidakmahumendekati gadisituselama initapisemacam adakuasayang inginmenghalangnya.Malu?? Ishh...simpang 44malaikatdia takadalangsung perasaantahumalu. Setujusangatlahpendapat Shukritempohhari. “Hai!”Terus diamendapatkantempat dihadapanRaihan. Raihantampak terkejuthanyamenggangguk danterusmenunduk. Buat-buatmembacapadahal hatidipaludengan dengupanjantungyang kencang.Semuaini Shidapunyapasallah! KutukRaihanwalhal diatahutemannya itutidakada kenamengenalangsung. “Buatapa tu?” Raihanmenjeling. Kitatengahbaca bukulahawak!Jerit Raihandidalamhati. Mulutnyaterkunci. “Kitani namaajeteman sekuliahtapitak pernahborak-borakpun apatahlagibertanya khabar.Eh,awak sihat?” Raihandiam. “Sayarasa awaksihatkot. Diamtusihatlah tu.Awakbaca bukuapa?Share lailmudengan saya.Sayani budaktakpandai macamawakjadi sayanakmenuntut ilmudariawaklah ni.Awak,hari tusayapergi dewantengokpertandingan debatsayatengok adaawak sekali wakilkelaskita. Sayasangatimpress dengan awakyeladiam-diam berisitakmacam sayaniterlalu mesraalampastu isizero.”Sengaja Muazmemancingperhatian gadisitutapi Raihanhanyamembeku. Matanyamencuri-curimemandang wajahkemerahan Raihan. Bagaikanterkena panahanasmaraRaihana makinmenundukkankepalanya. Malumelihatrenungan seakanmenggodannya. Muazsenyum-senyum melihatkelakuanRaihan. Serasanyalagi3 incigadisitu mahumenciummeja. AlahaiRaihanku,daripada awakciummeja alangkahbaiknyaawak ciumpipisaya muluslagilembut ini.Pastimalam-malam Abangmenjadilebih lenaMuazmenahan tertawadengantelapak tangan.Lucudengan angannakalnya. “Er...” Bagaikanrenjatan elektrikMuazmendengar suaradarimungil Raihan.Taklena malaminitidurku lagidesishati Muazsambilmenghadiahkan senyumanpalingmanis padaRaihana. Raihansedikit teragak-agakmemantulkansuara kepadaMuaz.Sudahlah Muazralitmemandangnya seperti mahumenerkamnya inikanlagimelihat senyumanMuazpersis lelakimiang. Terkebil-kebilMuaz memandangRaihan.Berharap Raihanmahumemulakan bicara.Kalaubetullah Raihansudahsudi berkawandengannyamaka makanbesarlahShukri malamini.Muaz tersenyumlagi. “Sebenarnya...”Muka Raihanmemerah.Dia mahunyatakansesuatu tetapimelihatkelakuan Muazmembuatkanhatinya berdolak –dalih. “Hmm....?”Muaz menongkatdagu.Ada sinarandimataMuaz. “Awakterpijak kakisaya!”Senafas Raihanmemberitahusambil menutupmata. Terkejutmendengar, Muazcepat-cepatmemandang bawahmejasambil melarikankakikanannya yangmemijakkaki kiriRaihan.Patutlah empuksemacamjekaki kananakurupanya mendaratpadakaki Raihanku. Muazberdehem. “Sorry!Sayatak sengaja.”Muazmembetulkan posisitempatduduknya sambilberlagaktidak tahuapa-apasambil tangannyameraba-rabasesuatu dimeja.Alamak!Mana bukuakuni. “Hahaha...”Halus suaraRaihanmentertawakan Muaz.Kelakarmelihat kelakuantidaktertentu arahMuazyang sedayaupayacuba nampakcool. Muazyang padamulanyatersipu malumulamengikut rentakRaihanketawa. Hinggakanmenarikperhatian orangsekelilingmereka yangsudahmula tersenyum-tersenyummelihattelatah mereka. “Muazni kelakarlah,kalauyapunnak mintailmudari sayajanganlahpijak kakisayaterkedu sekejapsaya.”Raihan berselindungdisebaliksenyuman padahaldiaterkedu melihatrenungandan senyumanMuazsebentar tadi. “Sayamungkin terkedusekejapmelihat awaksampaikanterpijak kakiawak.”Laju sahajaMuazmeluncur ayat. Raihanmula menghantarpandangantidak selesa. Muazseakan fahamdenganpandangan Raihanmulamencari ideaberbicaradengan gadispujaanhatinya itu. “Maksudsaya, sayaterkedumelihat awaksebabsemester lepasawakkandekan. So,sayaada fikirduatiga kalijuganak mintakhidmatnasihat awakmengenaimodul semesterni.Iyalah, awakkantakbegitu bergauldenganlelaki tapisayamemberanikan dirijugaatas saranankawan-kawansekuliah. Belumcubabelum tahubukan.”Muaz tersenyum.Alasansudah tercipta. Terpamerwajah kelegaandirautwajah Raihan. “Bolehsahaja, tiadamasalahkalau naksayamembantu setakatmanayangsayaboleh tolonglagipun....”Belum sempatRaihanmenghabiskan bicaranyatiba-tibasusuk tubuhLianasudah beradadihadapanmereka. Berubahwajah Muaz.Alamak!Potong stimbetul. “Muaz,puasI cariyou.”Lembutsuara Lianamenegurdengan wajahpucat. “Kenapa?”Muaz terkesanwajahpucat Lianamulatidak sedaphati. “Awakokey tak?” TanyaMuazdengan sedikitkebimbangan. Raihanyang memerhatimula dipagut kerisauandenganteman sekuliahnyaitu.Walaupun jarangbertegurtetapi Lianatetapkawannya juga. “BadanIrasa taksedaplah.Itak tahunakminta tolongsiapahantarkan Ike klinik.NakmintatolongZara, diapunyakereta masukworkshop.”Sayupandangan Liana. “Ok-ok,jom sayahantarkanawak.” Muazbergegasbangun. Matanyamemberiisyarat kepadaRaihan. Mengertidengan isyaratituRaihan terusmenawarkankandiriuntukmenemani Lianatetapiditolak denganalasanditemani Zara. Adagarisan kehampaandiwajahMuaz namunditutupidengan senyumanlelakiitu. Raihanmemerhati merekaberlaluditemani denganjelinganamaran Liana.Raihanmengeluh. Mengertidiadengan amaranitu.
RAIHANmenongkatdagu sambilmengeluh.Dia tidakgemarmencari pasaldengansiapa-siapa mahupunmusuhsama sekalinamunperkara yangberlakupada pagitadicukup mengisytiharknperangantara diadanLiana. Diaperasaaan sejakkebelakanganini, Lianacubamenyakitkan hatinyadenganperlian dansindiranpedas yangsememangditujukan kepadanyawalaupunkeadaaan berguraunamundia tahuLianamemang maksudkandengankata-katanya itu. “Assalamualaikum!”Semangat betulMuazmemberi salam.Terpacarwajah keriangandiwajah lelakiituseperti mendapatdurianruntuh. Raihanmenjawab salamdidalamhati. Wajahmulaberbahang. “Shukridan Shidabelumsampai lagi?”TanyaMuaz sekadarberbasi-basi.Dia mengambiltempatdihadapan Raihanadanmengeluarkan laptop. “Merekapergi kekafesekejap belikuih-muih.”Perlahan suaraRaihan.Tangannya ralitmencatitsesuatu. Suasanasepi. Raihandenganbukunya manakalaMuazleka denganlaptopnyayang sibukmencarimaklumat perbentanganuntukkumpulan mereka. Muazmula tersengihsendirimengingatkan kejadianyangterjadi padapagitadi. “Fulamak!”Jerit Shukrisambilberlari-lari anakmenujuke arahMuazyang berdiridihadapanpentas kuliahyangmenanti kedatangananakbuahnya. “Apesal? Kausatugroup denganakuke?” SengihMuaz.Puas hatinyakalaubetullah Shukrisatukumpulan dengannya.Senanglahsedikit melakukankerjakerana merekatemansebilik. Joeydan Azlanyangtidak jauhdariMuaz mulamenunjukkanwajah tidakpuashati keranatidaksatu kumpulandenganMuaz Shukrimenganggukwajahlaju-laju. “Kalini, akubetul-betulpuas hatidengancara En.Ermantentukan ahlikumpulan.Adil dansaksamabos!” Shukrimenunjukanisyarat bagusdanperlahan-lahanberbisik ditelingaMuaz. “Bos,hari inikaumakan besar!” Terbuntangmata Muaz.“Maksudkau?” KalausiLiana satukumpulanlagi dengandiamemang balabencanaakan tiba. “Cubakau tengoksebelahkiri kau.”Shukrimengangkat kening. Muazmelopong bagaikanterkenapanahan asmara.Matanyatertancap kepadaseseorangyang sedangmenujuke arahnya. “Apakau nampak?” Sengit-sengit Shukrisenyum.Sudah.... dahdatangpenyakit dia. Muazmemegang dadanya.Bimbanghatinya terlompatkeluar.“Aku nampaktulangrusuk kiriku.”Terhuyung-hayangbadan Muaz.NasibbaikShukriberpautpada bahunyakalautak selamatmenyembahbumi. “Hoi!Dah parahpenyakitkauni.Ni bukanmabukkepayan dahnitapi dahmabukasmara. Matilahakumalam nimelayancerita hindustandarikau.” BebelShukri. Tanpadisedari Lianamendengardengan perasaanmeluapcemburu. MelihatsahajaRaihan makinmenghampiriMuaz sengajadiaberjalan denganlajudanmelanggarRaihan. Hampir-hampirsahaja Raihantumbangnamun cepat-cepatdiamenstabilkan dirinya.Raihanberistighfar. “Opss...sorry.”Liana berlaludenganperasaan yangangkuh. “Makai! Eloksangatlahbuat mukacamtu.”Shidamemandang langkahLianatidak puashati. “Nasibbaik awaktakjatuh.” TegurShukricepat-cepat. Muazmenjeling Shukriyangmemotong percakapannya.Shukri mengenyitmatake arahMuaz.Sengaja nakmengusik “Takde apa-apalah.Anyway, shallwe?”
RAIHAN menghadiahkansenyumankepada Muazapabilapandangan merekabersatudidalam bilikkuliah.Sejak merekakerjaberkumpulan, hubunganmerekasemakin akrabsebagaiseorang sahabat.Tiadalagi sifatsegandan kekokapabilaberbicara denganMuaz.Muaz yangdikenaliseorang yangperiangdan murahdengansenyuman membuatdiasenang berkawandenganlelaki itu. Namunkadangkala renunganMuazmembuat jiwawanitamula tergugatdenganperasaan ‘itu’.Tipulahhatinya tidakberdebar-debarapabila merekasaling bertatapan. YaAllah!Benarkah perasaaninipadanya? Raihanmemandang belakanglelakiyang tidakjauhdarinya denganlembut. Sepertiada seseorangmencuitbahunya pantasRaihanmemandang belakang. Adlimenghulur secebiskertasberwarna putihlaludisambut denganpandangansemacam Raihan.Belumpernah mana-manalelakimemperlakukannyasebegitu. Adliyangmenyedari tingkahRaihanmemohon maaf. MEET ME ATCAFEAFTER FINISHEDTHISCLASS -LIANA Zupp! Berpaludebaran didadaRaihan. khaizarina posted on 23-3-2013 11:59 AM static/image/common/back.gif
Alaaaaaaaaaaa huhuhuhu
sudah update {:loveo
Selamat membaca!
Beshhhh!! Good job. sambung lagii taw ada sambungan? wasap posted on 1-4-2013 03:13 PM static/image/common/back.gif
ada sambungan?
Ada..nanti TT update ya FNA_AZHANI posted on 1-4-2013 06:41 PM static/image/common/back.gif
Ada..nanti TT update ya
Go TT go!!!! Sambung byk2 tau....
BAHAGIAN 4
HABISsesiperkuliahan terussahajaRaihana menujukekafe. KelihatanbayanganLiana yangsetiamenantinya.“Inak cakapstraightforwardtoyou.Jauhkan diridaripadaMuaz atauyouyangakan menyesal!”TembakLiana setelahRaihanamenunjuk muka.Raihan sedikitkaget.Namun sedayaupayadia menunjukkanwajahtenang walhalhatinyasudah berdebar-debarbukanmain lagi.“Perempuan taktahumalu.Iingatkan biladahbagiwarning dekatyou,you faham-fahamlahrupa makintakfaham bahasa.Kalauyounak tahu,Muazbukannya naksangatdekatyou. Youtu takubahseperti barangmainannya,macam perempuan-perempuanlainyang diamainkan.”Liana memandangsiniske arahRaihana.“Ataupunyou yanggatalmerenyam nakseduceMuaz?Yelah, orangkataperempuan yangbertudunglabuh nisebenarnyalebih terukdariperempuan tidakbertutup.Hijab tudigunakansekadar menutupkejahilanyangyou buat.Belakangtudung burukyounimengalahkan....”“Awak taklayakuntuk mengkritikcarasaya bertudung. MaafkansayaLiana, tapiawaktaklayakmempersoalkan danmenghinahijab ini.Memangtak semuayangbertudung itubaiktapi sayatertanya-tanyabaik keorangyang menunjukkansesuatuyang takpatutkepada bukansuaminyaatau keluarganya?Sudahlah,kalau sebabinisaja alasanawakkerana sayaberkawandengan Muazawakbetul-betul membuangkanmasadan tenagabertekakkerana seoranglelakiyang belumpastimenjadi suamiawak.” Raihan berlalumeninggalkanLiana termangusendirian.
“KEMANA manakau menghilang huh?Penat woo...aku tawaf satu fakultitadi. Kautahutak akunidah macamhilanganak bilatiba-tibakau menghilangkandiri.Lain kalikalaunak pergimana-manabagitahu akutakdelahrunsing.”Bebel ZaraapabilaLiana melangkahmasukke rumahsewamereka. “Bisingbetul perempuannisuka hatiakulahnak pergimanapun, kaubukannyamak aku.”Lianaterus menujukearah sofamengambiltempat disebelahZara.Melepaskan lelahyangtak seberapapenat. “Manalahtahu kautukena culikkeperlulah akumembinaayat dekatfamilykau,yalahorang cantikmacam‘barbie’siapalah takgeramtengok kau,” mataZarakeatas tangankebahu sambilmulutmenjuih sengajadiatekan perkataanbarbie. Lianamencebik. Perliakulah tu. “Sebenarnyakau pergimanani?” Tanya Zarasambilmata memandangTVsambil mengunyahpopcorncaramel.“Aku pergiserangRaihan,” ujar Liana dengan selamba. Tangannyamenyambarbekas popcorndaritangan Zara.Ok, drama dahnakstartyou all!Terbeliak mataZara.Ahh... sudah perangaigilaperempuanbernama Lianadahmenyerang. Dengancaradan lagakkawandiatumacam adasesuatuyang takkena.Takkanlah...“What?Pasal apapulani? Jangan...budaktu baikorangnya.Kalau yapunnak gaduhjanganpulakkau cakarmukadia, dahjatuhsaham hantarandia.”Zara rasamacamnak tepukdahi.Sudah,apaakumerepek pulakni.“Uishh..kau nikalutsangatlah. Takdemaknanya aku nakbuatmacam tu.”KaliLianamengunyahpopcorn denganrakus. Terujagamaknyasebab nakbercerita.“Habis tukaubuat apa?Pasalapa?” Zaratayangmuka tidakpuashati. Akurasa,aku dahtahusebab apa.Memangpenyakit minahnidahmai da...Tadi Lianatayang muka selambakini bertukar kepadamukabersalah pula danmenghelanafas berat.“Aku serangdiapasal Muaz.”Perlahansuara Liana.Zara hanyamenayangekspresi wajahkaku.Dia dahagaksejak Muazmulamenunjukkan minatkepadaRaihan. Lianamulamenunjukkan taringyanglama disimpan.Aduh!KawankuLiana, kenapalahkauada penyakit‘tu’.Zara mulamencarisuis ingatannyamengenaipenyakit Lianatapimasih kabur-kaburlupapula dianamapenyakit itu.“Uwaaaa!Aku takdemaksud punnakserang Raihanwei...”Air mataLianamula bertakungmulabertumpah kepipi.Zara memandangtidakberkerdip. Belumpernahdiamelihat Lianamenangisbersungguh-sungguh,seingat diapunkalau Lianamenangissemuanya hanyaairmata palsu.Gilalahkau Lianamemangpelakon terbaik.Eh!Kejap, diabetul-betulnangislah. Zaramulamengaru kepala.Kelirusekejap.“Kau ingatakuberlakon ke?Akunangis betul-betullahgila!”Jerkah Lianabilamelihat wajahZarayang macamtakpercaya melihatdiamenangis.Zara tersentap.Eh!Diascan aku keapani?“Kau ingatakutak depressedkebuat orangsakithati danbencidengan aku?”Lianamula teresak-esakmeluahkanperasaan.“Kalau kaudahtahu kenapanakbuat lagi?”Zaramerampas semulabekaspopcorn ditanganLiana.Fuh!Kali ini turnaku pulaktengokdrama.“Sebab akurasapuas hatidansuka biladapatrampas temanlelakiorang. Kautahutakbilaaku buatmacamituperasaanaku rasagembiradan terujabilatengok orangyangaku‘curi’jatuh ditanganaku,”intonasisuara Lianamulaberubah. Tiadalagibunyi sedihdalamsuaranya.“Sekarang nigembiratak bilabuatmacam tu?”“Hmmm...gembira.” Lianatersenyummanis.Zaraterasapopcorn yangdikunyahnyaseperti tertelanbijiguli. Terussahajadia berlaritidakcukuptanah kedapurmencari airdisebabkantersedak yangmelampau. YaAllah! Mahusahajaaku tiup-tiupLianani biarmeletupdisebabkan gerampunyapasal. Dia menariknafaslega apabilaairmula menjelajahmasukke ruangtekaknya.Zara menepukdahipula. Yangakuni sengaljugakdah kenapa?Oversungguhaku punyareaksipadahal dahtahusangat perangaisiLiana tu. Zaramulamemikirkan semulanamapenyakit Liana. Pluto? Kleo? Kleopto?Dang! Zaramulaingat. Kleoptomania!Sejenispenyakit yangsukamencuri barangtapikalau penyakitmencuriteman lelakiorangmacam manapula? “Yaampun.... kauniperempuan takhabis-habislagi perangaigilakau tu?Akuingat kautakbuat perangaidahsejak papakaubasuh kau.YaAllah! Apanakjadilah dengankawanaku ni.Penattahu takakusembahyang hajatnaksuruh kauberubahperangai tudarisekolah lagi,”bebelZara seorangdiri. Atasbawah LianamemandangZara daribelakang.“Kau doakanakutapi pakaiankaupunyalah hazabpatutlahAllah takmakbulkanlagi doakau.”Liana memandangtidakpuas hatikearah Zara.Penat-penataku risau,alih-alihdia mengataaku.“Kurang asambetul!Terkejut akutahutak, lainkalibagi salamtakpasal-pasal akumatitersedak airtahu.” Mencerlung Zaramemandangtidak puashati.“Tahu. Padanmuka!Mengata akulagikan.Ha...mengatalahlagi sampaipuashati,” Lianamulajauh hati.Nakmerajuklah tukononnya.“Iya,sorry... akubarucakap sikittupun nakmerajuk.Mengada-gada betul.Ok,berbalik ceritakautadi yangpasalMuaz denganRaihan.Jadi kaumemangsukalah buatadahati terlukaantaramereka itu?” “Akutak tahukenapaaku jadimacamni wei!akutahu akubukannyasuka punpadamuaz...dahlah takhensemlepas tu kuruskeringnak peluktakpuas tapitulahaku niadatabiat mengacauorangyang dahberpunyalepas tubuatdrama yangkonon-kononakulah perempuanjahatala-ala penggodagitupadahal akutakdefeelingpun katmamattu tapientahlah sebenarnya akusuka katShukri,aku nakdekatdengan Muazpunsebab shukritapitiap kaliakutengok Raihanadadekat denganMuazpenyakit akudatangmenyerang,” luahLianadengan hatiberbuku.Zara gembiraapabilamendengar beritadarimulut Liana.Alhamdulillah!Akhirnyakawan baikakuini dahjatuhcinta.“Maksud kauShukriyang badandiayang comel-comelitu?”Zara mengambilkepastianmana tahudiatersalah orangke.“Yalah Shukrimanalagi.”Wajah Lianamulamembahang.“Tapi apakenamengena ShukridenganMuaz pula.Kaudah sukaShukri,kau kacaujelahmamat yangtengahsolo tu.Inidah terbalikpulakgayanya.”“Ini yangakutengah kalut.Akutaknaksiapa-siapa punsalahfahamdan bolehtakkau tolongakucari jalanpenyelesaiannya?”“Kaulah sukasangatbuat orangsalahfaham tapisalahfaham kaunilain macamsebabmelibatkan penyakitkau.Sepatutnya kautahandiri kautakpunikut saraanpapakau pergijumpapakar psikologitapikaunidegil! Taknakjumpa,”“Buat apaakunak jumpaakubukannya gilalah,gila!” Terjegil mataLianamendengar saraanZara.“Aik?Akupula dipanggilnyagila?Trustme lebihbaikkau pergijumpadoktor sebelumbendaburuk berlaku.Penyakitkau nidahsemakin melarat,hariini kitamanatahu esokapayang akanterjadi.”Pujuk ZaraberharapLianaakanmendengarcakapnya kaliini.Sudah puasdiadan keluargaLianamemujuk gadisitu pergi membuatrawatannamun jawapanyangsama berulang.“Nanti akujumpapakar psikologidahtak sempatakunak mengoratshukri,”jawap Lianaseakanmengelatsambilmatanyabersinar-sinarapabila menyebutnamaShukri.Zara ketikaituterasa mahusahajadia mengambilpisau,mengacu keleherLianatapidia tahusia-siasahaja diabuatmacam tu.Matihidup semulapunLiana tetapdengankeputusan dia.“Suka hatilah.Esokhabis kelasakunak kaujumpaRaihan terangkanhalsebenar danjanganlupa mintamaafdekat dia.Ohya, lagisatunak berjumpadengan Raihan pastikankauajak akusekali.Ok?” Zaramenamatkanperbualan apabilamendengarderingantelefon mintauntukdiangkat.
Pages:
[1]