jf_pratama Publish time 25-3-2007 09:09 PM

Samba Sunda goesDownUnder at WOMAD
Cynthia Webb, Contributor, Brisbane, Australia

SambaSunda have made their firstvisit Down Under, having been honored with an invitation to perform at WOMAD(World of Music Art and Dance) in Adelaide, Australia, (March 10/11) and WOMAD,New Plymouth, New Zealand, (March 16 through 18).

WOMAD is a worldwide series offestivals featuring international music. There about seven WOMAD festivals eachyear, held in different world locations.

The name "SambaSunda" hasmultiple meanings. In the old language of Cirebon, West Java, sambameans youthful/energetic, and it also is the more well-known dance rhythm ofBrazil.

Sunda is of course the name oftheir ethnic group and the West Javanese location of their home. This is alarge group, which fills the stage with a variety of traditional instruments,and so touring is a complex business, with their large quantity of uniqueSundanese instruments, traditional drums, flutes, string instruments andvarious gongs.

They are based in Bandung, whichhas a vibrant music scene, and many of the members are graduates of STSI, (SekolahTinggi Seni Indonesia), the arts university.

Their debut tour of Europe in 2003,and another in autumn 2005 were very successful because of their extraordinarymusicianship and their high-energy performance style. SambaSunda have marketedtheir music in Europe and the UK, as well as Indonesia.

Efiq Zulfiqar, composer and anothermulti-instrumentalist, who currently lives in Brisbane, Australia, is one ofthe original members of SambaSunda and joined them on tour in the Antipodes.

He is very active in local musicalactivities; in past years he participated in SambaSunda's tours of Europe, theUK, Taiwan, and Malaysia. He explained that SambaSunda began as the brainchildof multi-instrumentalist Ismet Ruchimat, who graduated in Surakarta and becamea lecturer at STSI, Bandung.

Ismet started his career in 1989with the Jugala Orchestra and has also had collaborations with internationalmusicians. Efiq met Ismet when he was a student, studying Degung and Karawitan(traditional Javanese and Sundanese musical forms).

The group started out with sevenmembers, and made its first recording in 1993.

Bringing overseas influences home

At WOMAD New Zealand, the founderof SambaSunda, Ismet Ruchimat said: "Our concept now is that we want to bea part of the musical evolution of Indonesia. In the past we have brought inother musical influences -- reggae, African, and South American -- at thesuggestion the Indonesian recording company we were with at the time."

SambaSunda is now with a GermanRecord Label, Network, which supports their wish to be an authentic voice ofSunda.

"Our newest album Rahwana'sCry contains our musical ideals, the pure soul of Sundanese voice andsources," said Efiq, while awaiting the arrival of his compatriots inBrisbane, where he joined the tour.

Later in the year he will rejointhem in Bandung for some more creative work together.

Ismet Ruchimat said this was thegroup's third WOMAD appearance, after Reading, the UK, a few years ago, andthen Adelaide, the previous weekend. When he was asked about his impression ofWOMAD New Zealand.

"It's a great festival. Somany people come and it's a beautiful setting in the park. It's so importantfor SambaSunda to perform in other countries, share our music and hear otherworld musicians, too. In our country we do not have international festivalslike this, only local ones, and we should have them," he said.

Ismet continued: "When wereturn to Indonesia I plan to create a music school and to invite foreignmusicians to Indonesia to study and play music with us.

"We also want to do a roadtour, going to schools and universities to do workshops with students. Ourmusic is quite well-known among Indonesian university students.

"We have brought backdocumentation of traditional music from our tours of China, Taiwan, Singapore,Malaysia, Europe and the UK, to share with them."

At WOMADelaide, one of the group'sperformances was in searing 38-degree heat, whereas in New Zealand their firstperformance at 7 p.m. took place during a downpour of rain, which did not inany way dampen the enthusiasm of the musicians or their large audience inbeautiful mooncakeura Park, central New Plymouth.

Their second WOMAD NZ performancewas at 4 p.m. in bright sunshine and the Kiwi audience loved it.

There was rampak (drumming-- always popular with the dancing crowd), plus gongs, sounds of the bonangand saron (gamelan instruments), violin, kecapi, guitars and suling.

Sundanese musical themes soared outover the bowl-shaped lawn, which descends towards a small lake in front of thestage of the Bowl of Brooklands.

There were songs sung by Rita Tilaand Ella Nurlaela, and also Sundanese dancing, from Mira and Ismet Ruchimat'swife, Ati.

The group's March 2007 tour ofAustralia and New Zealand has been a long-term dream of the Byron Bay-basednot-for-profit cultural organization, Australia Indonesia Arts Alliance (AIAA).

jf_pratama Publish time 26-3-2007 11:33 PM

IHSAN, Rock Ballad di Album Solonya

NYARIS setahun, Mohammad IhsanTarore, pemenang Indonesian Idol 2006 menjadi kampiun. Album yangditunggu-tunggu sebagai bentuk hadiah atas kemenangannya itu, selaludipertanyakan penggemarnya. Maklum saja, Dirly dan Ghea yang masuk sebagai 3besar saja, sudah berkibar sebagai pesinetron yang cukup dikenal.

Kini pertanyaan itu bakal terjawab. Ihsan bakal merilis album solo pertamanyayang diberi titel THE WINNER lewat rilisan SonyBMG Indonesia. Album yangberisi sekitar 10-an lagu ini menjagokan hits single BUNGA. Selainbeberapa lagu baru lain yang siap edar. Di album ini juga menyelip dua lagu, Dianadan Kemenangan Hati yang pernah dinyanyikan Ihsan sebelumnya di albumkompilasi Indonesian Idol.

TEMBANG.com yang berkesempatan mendengar lagu-lagunya, menemukan satukarakter yang pas pada suara Ihsan dan lagu-lagu yang dinyanyikannya. Suaranyayang bariton dan --konon-- sangat laki-laki, diolah benar-benar dengan pilihanlagu yang sedikit garang, tapi tetap menonjolkan karakter vokalnya.

Soal rentang waktu yang cukup lama antara saat juara dan rilis album, Ihsanmenampik kalau dianggap ada diskriminasi. "Semuanya kan disesuaikan denganvokal dan pilihan musik yang diberikan kepada saya. Kalau buru-buru tapihasilnya kurang maksimal, kan malah sayang,' celetuk cowok asal Medan yangpenampilannya "nyaris" tidak diperhitungkan di Indonesian Idol 2006silam. Video klip untuk single Bunga sendiri sudah selesai digarap olehsutradara Deddy Nur.

[ Last edited byjf_pratama at 26-3-2007 11:35 PM ]

jf_pratama Publish time 27-3-2007 01:15 AM

DEWA 19 - ALBUM KERAJAAN CINTA

Pada album ini hanya ada 2 lagu baru dan 4 lagu new version. Sisanya diambil dari album Republik Cinta
ini tracklistnya:

01 - Dewi (Lagu Baru)
02 - Mati Aku Mati (Lagu Baru)
03 - Roman Picisan (New Version)
04 - Separuh Nafas (New Version)
05 - Kangen (New Version)
06 - Angin (New Version)
07 - Sedang Ingin Bercinta
08 - Laskar Cinta 'Chapter One'
09 - Laskar Cinta 'Chapter Two'
10 - Emotional Love Song
11 - Larut
12 - Perasaanku Tentang Perasaanku Padamu
13 - Lelaki Pecemburu
14 - Selimut Hati



Download:

01 - Dewi (Lagu Baru)
    http://d.turboupload.com/d/1649894/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_01_-_Dewi_Lagu_Bar.mp3.html

02 - Mati Aku Mati (Lagu Baru)
    http://d.turboupload.com/d/1649901/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_02_-_Mati_Aku_Mati_.mp3.html

03 - Roman Picisan (New Version)
    http://d.turboupload.com/d/1649904/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_03_-_Roman_Picisan_.mp3.html

04 - Separuh Nafas (New Version)
    http://d.turboupload.com/d/1649906/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_04_-_Separuh_Nafas_.mp3.html

05 - Kangen (New Version)
    http://d.turboupload.com/d/1649917/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_05_-_Kangen_New_Ve.mp3.html

06 - Angin (New Version)
      http://d.turboupload.com/d/1649872/Dewa_19_-_Kerajaan_Cinta_-_06_-_Angin_New_Ver.mp3.html

Note:Dari milis sebelah.

jf_pratama Publish time 27-3-2007 05:49 PM

Konser 3 Diva di Kuala Lumpur
Entakan Jakarta di Bukit Jalil
Jimmy S harianto

Atmosfer Jakarta mendadak pindah ke panggung musik di Stadium Putra, Bukit Jalil Kuala Lumpur, Minggu (25/3) malam.

Jika selama ini wajah Indonesia di negeri tetangga sering dihubungkan dengan citra terpuruk tentang tenaga kerja ilegal, sore itu, Indonesia boleh berbangga. Pentas grup vokal 3 Diva (Krisdayanti, Ruth Sahanaya, dan Titi DJ) memikat sekitar 5.000 penonton di panggung musik di stadion Putra Bukit Jalil.

Tak kurang dari mantan Perdana Menteri (PM) Datuk Mahathir Mohamad dengan istri menyaksikan konser musik Indonesia ini bahkan sampai lagu tambahan (encore) usai.

"Saya baru pertama kali menyaksikan mereka. Kalau Siti Nurhaliza diterima di Indonesia, maka penyanyi Indonesia pun diterima di Malaysia," ungkap Mahathir.

"Luar biasa. Ini satu konser yang satu padu. Gabungan antara suara yang bagus dan aransemen yang hebat Erwin Gutawa," komentar diva Malaysia, Siti Nurhaliza, yang hadir pada konser itu bersama suaminya, Datuk Khalid Mohamad Jiwa.

Diva Malaysia yang lain, Sheila Madjid yang tengah hamil anak keempat, juga terlihat mengusap matanya karena haru. Tak sedikit lagu-lagunya yang sempat top di Indonesia dibawakan secara medley yang manis oleh 3 Diva Indonesia ini.

"Ini pelajaran bagi promotor Malaysia untuk lebih memajukan konser penyanyi-penyanyi wanita Malaysia," ujar penyanyi yang sangat terkenal di Indonesia dengan lagunya Antara Anyer dan Jakarta itu.

Kekaguman Sheila dan juga Siti tidak hanya ditujukan pada kekompakan suara 3 Diva, tetapi juga mengenai pengorganisasian konser.

Erwin Gutawa dan juga penata artistik Jay Subyakto tak mau tanggung-tanggung untuk memindahkan "pentas musik Jakarta ke Kuala Lumpur".

"Dari awal, saya dan Jay memang meminta kepada promotor agar jika menampilkan 3 Diva mereka harus membawa juga seluruh kru musik dan artistiknya," ungkap Erwin Gutawa. Selain dipromotori (co-promotor) Jeffry Waworuntu, yang juga suami Ruth Sahanaya, pertunjukan akbar di Kuala Lumpur ini adalah gawe promotor Pineapple Concerts milik keluarga Razlan Tan Sri Ahmad Razali.

Maka, jangan heran jika untuk konser di Kuala Lumpur kali ini, Erwin dan Jay mengusung seluruh orang-orang terbaiknya sampai sekitar 100 orang. Dari show director (Inet Leimena), vocal director Irv Nat (Irvan Natadiningrat), sampai ke "tukang jago" di balik mixer.

Jumlah anggota rombongan yang ikut tercatat tak kurang dari 109 orang, termasuk beberapa wartawan Jakarta. Separuhnya dilengkapi izin kerja di Malaysia selama konser berlangsung.

Erwin Gutawa, arranger Indonesia itu, pernah pula menjadi dirigen pada konser musik diva Malaysia, Siti Nurhaliza, di Royal Albert Hall, London, April 2005.

Hasilnya? Acungan jempol, 80 persen dari publik di stadion adalah penonton Malaysia.
"Saya puas hati. Masih boleh main tiga malam lagi, kalau mau," ujar promotor Malaysia, Razlan Tan Sri Ahmad Razali. Pasalnya, meski biaya mahal (sekitar Rp 4 miliar), Razlan mengaku tak merugi.

Tiket masuk memang hanya 30 ringgit-500 ringgit. Akan tetapi, menurut Razlan, tiket khusus platinum seharga 250.000 ringgit (mendapat 250 karcis tempat terbagus dan sejumlah hak logo iklan) laku terjual. Juga yang gold senilai 150.000-an ringgit.

Penontonnya? Ada juga sejumlah pejabat negeri. Bahkan, saat latihan terakhir pun, mereka ditonton oleh pangeran dari Brunei Darussalam.

"3 Diva merupakan artis Asia satu-satunya yang pernah saya datangkan ke Kuala Lumpur," kata Razlan yang juga pernah mempromotori datangnya Sergio Mendez, Lionel Richie, dan pada April nanti, Earth, Wind and Fire.

jf_pratama Publish time 28-3-2007 08:24 PM

Razlan, Si Pendatang Artis
Jimmy S Harianto

Bangun tidur pagi hari, sehari setelah konser musik dari Indonesia 3 Diva hari Minggu (25/3) lalu, Razlan Razali (34) mengaku mendapat banyak pesan singkat atau SMS. Kata-kata memuji. Menurut mereka, pentas musik seperti inilah yang diingini publik Malaysia.

Lebih dari itu, kata Razlan, produksi musik yang ditampilkan di Stadium Putra, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, kali ini, juga tidak merugi. Meski biayanya luar biasa besar untuk ukuran artis Asia. Malah Razlan mengaku, masih untung.

"Puas hati. Masih boleh main lagi tiga kali, kalau mau," ungkap Razlan. Belum sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan penyanyi pop dari AS, Lionel Richie tahun lalu, misalnya.

"Untuk fee artisnya saja, Lionel Richie 500.000 dollar AS (sekitar Rp 5 miliar). Belum termasuk yang lain-lain," ungkap Razlan. Sedangkan untuk memboyong segerombolan besar artis Indonesia yang jumlahnya 93 orang, kata promotor ini, jauh lebih murah dari jumlah itu.

Earth Wind and Fire? Kelompok musik terkenal yang akan didatangkan ke Kuala Lumpur April nanti, 350.000 dollar AS (sekitar Rp 3,5 miliar) untuk fee artisnya saja.

Pineapple Concerts Sdn Bhd (perusahaan showbiz keluarga Razlan dan adiknya Razman Razali serta kakaknya Aida Razali) memang biasanya hanya mendatangkan artis-artis kaliber internasional yang berbiaya besar. Bahkan artis-artis Malaysia sendiri pun tak pernah ia pentaskan.

Sebutlah, Sergio Mendes (2003), atau grup-grup musik yang disukai anak-anak muda, Incubus (2004), Black Eyed Peas (2004), Simple Plan (2006), atau bintang top lama Lionel Richie (2006). Mereka adalah pemusik dan penyanyi yang fee artisnya ratusan ribu dollar AS.

"3 Diva, satu-satunya artis Asia yang saya datangkan ke Kuala Lumpur. Dan mungkin hanya dari Indonesia saja," kata Razlan, yang mengaku "tak tertarik" untuk mendatangkan artis-artis top dari negara Asia lain seperti Korea, Jepang, dan China.

Meski terbilang "murah", namun ternyata artis-artis Indonesia yang ia datangkan ke Kuala Lumpur kali ini bukanlah artis murahan. Nyatanya, pentas malam itu menjadi pembicaraan banyak kalangan.

"Pentas 3 Diva kali ini semuanya tergarap. Tak hanya penampilan penyanyi di panggung, tetapi juga tata panggungnya, tata lampu, semuanya...," kata Razlan. (Rombongan 3 Diva mengangkut hampir seluruh kru terbaik mereka, termasuk pula, pemegang-pemegang peralatan vital untuk pentas seperti mixer. Juga rombongan body guard maupun sekuritinya, segala seksi repotnya).

Tak heran pula, jika muatan kargo pun besar sekali. Alat-alat musik, dan sejumlah instrumen pribadi lainnya, beratnya tak kurang dari dua ton dibawa dari Jakarta. Dan rombongan besar dari Indonesia kali ini, termasuk wartawannya, berjumlah lebih dari 109 orang.

Padahal, semula Razlan tertarik untuk mendatangkan 3 Diva dari album foto yang dibawa Jeffry Waworuntu dari Ruth Production, ketika 3 Diva pentas di Jakarta 2006. Hanya melihat gambar, langsung terpikat.

"Tata pentas seperti ini yang ingin saya datangkan ke Kuala Lumpur. Tidak hanya sekadar tampil dan bernyanyi di pentas, lalu selesai," ungkap Razlan pula.

Mengapa tertarik showbiz?

Sepuluh tahun di Australia, ketika ia belajar Akuntasi di sebuah universitas di Perth, Australia Barat, ia sering sekali menyaksikan pentas musik pemusik-pemusik internasional. Demikian juga adiknya, Razman Razali, yang pernah sepuluh tahun tinggal dan studi di Inggris.

Ketika kembali ke negerinya, Razlan mendapati tak banyak artis-artis internasional yang mampir di Malaysia. Padahal, banyak di antara mereka yang sudah singgah di Singapura, juga Thailand, dan toh tak singgah ke Malaysia.

"Bedanya lagi, hubungan dengan artis Indonesia lebih personal. Sedangkan artis-artis internasional lainnya, umumnya datang, nyanyi, dan pulang," kata Razlan.

Tak urung, setelah sekitar dua bulan hilir mudik Kuala Lumpur-Jakarta, dan sering berbincang dengan artis-artis Indonesia, Razlan merasa memiliki hubungan batin. Tak hanya sekadar hubungan bisnis.

"Ketika mereka satu persatu meninggalkan Malaysia, seusai pentas, saya merasa kesepian kehilangan mereka...," kata promotor, yang mengaku bisnis utamanya adalah pengembang properti ini pula..

Tentang Razlan Razali

Nama: Razlan Tan Sri Ahmad Razali
Umur: 34 tahun
Pendidikan: Akuntan, lulusan Edith Cowan University, Perth, Australia
Istri: Sharmaine Farouk (35)
Anak: Imaan (11), Nadia (8), Razali (18 bulan).
Bisnis utama: Properti, dan juga bos perusahaan showbiz, Pineapple Concerts Sdn Bhd
(Malaysia) bersama saudara kandungnya, Razman Tan Sri Ahmad Razali (31) dan dr Aida
Tan Sri Ahmad Razali (36)
Artis Internasional yang pernah didatangkan:
Sergio Mendes (2003), Incubus (2004), Black Eyed Peas (2004), Simple Plan (2006), Lionel
Richie (2006)

jf_pratama Publish time 29-3-2007 07:22 PM

SHERINA, Saya Hanya Berkarya

Kehadirankembali mantan penyanyi cilik Sherina di belantika musik Indonesia membawakesegaran tersendiri. Sherina mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda darikarya-karyanya sendiri.

SHERINA betul-betul mengobati kerinduan parapenggemarnya. Enam tahun lamanya gadis ini absen dari dunia rekaman.Kevakumanitu disengaja karena saat itu dia sedang mengalami masa transisi dari anak-anakke remaja. Kehadiran album 擯rimadona

jf_pratama Publish time 29-3-2007 07:29 PM

AlbumBaru Krisdayanti
KematanganSeorang Diva

Transformasitengah dilakukan oleh Krisdayanti. Di usianya yang ke-32, Yanti, begitu iaakrab disapa, mencoba mengubah tampilan, dalam sisi musik maupun bisnis.

Albumterbarunya, Krisdayanti, mencoba menyuguhkan musik yang lebih sederhana,tanpa aransemen bersifat grande. Seolah-olah ia ingin mengatakan, backto basic adalah yang terbaik.

MenurutYanti, konsep sederhana yang ia terapkan dalam albumnya ini merupakan wujudkematangan diri. Setelah berkarier di dunia musik selama 15 tahun, ia merasacukup untuk menjalani masa-masa eksperimen musik. Apalagi, Yanti menyadaribetul harus bisa mempertahankan eksistensinya di dunia hiburan.

"Glamordan mewah bisa dilebihi. Hanya kesederhanaanlah yang tidak. Selama 15 tahun,saya sudah melakukan introduksi diri saya sebagai produk. Saya sudah mengalamiperkembangan kedewasaan. Karena itu saya sadar dan rela untuk melakukanperkembangan agar bisa terus eksis," tuturnya kepada wartawan, di Jakarta,Rabu (28/3).

Temaperubahan Diva to Goddess yang diusungnya juga tak jauh darikeinginannya untuk kembali sederhana. Menurutnya, gelar Diva seolah-olahmenunjukkan seseorang yang sulit dijangkau di atas panggung. Sementara labelGoddess lebih ke bidadari yang perempuan sekali.

Sedianya,album ini diluncurkan sejak tahun lalu. Apalagi, seluruh materi dan penggarapanalbum telah selesai dilakukan pada Januari 2006. Namun, Yanti terpaksa menundapeluncuran album solonya tersebut agar tidak berbenturan dengan dua agendanyayang lain, yakni album Tiga Diva bersama Ruth Sahanaya dan Titi DJ serta albumduetnya bersama sang suami, Anang, yang bertajuk Sepuluh Tahun PertamaKrisdayanti berisikan sembilan lagu yang diciptakan oleh musisi kondang. Diantaranya terdapat nama-nama seperti Melly Goeslaw, Anto Hoed, Yovie Widianto,Dewiq dan Sheila Madjid. Tak ada kesan serba besar yang ditampilkan di sini.Semua serba sederhana, tanpa string, sehingga tidak terdengar wah.

Untukhit perdana, Yanti memilih I'm Sorry Goodbye ciptaan Melly Goeslaw danAnto Hoed. Menurut Yanti, Anto sebagai komposer lagu ini sempat menyerah denganaransemen yang dibuatnya.

"Sebenarnyamereka tidak mau kerjasama dengan saya karena mereka bilang, membuat album ini bikinstress. Namun, saat mereka membuat album soundtrack Heart, sayaterus merayu. Lagu I'm Sorry Goodbye ini sampai dirombak dua kali danMas Anto hampir menyerah. Untung saja, akhirnya selesai," kisah Yantiseraya tersenyum.

Laguyang sama menjadi pilihan Yanti untuk dibuatkan video klipnya. Di tangan RizalMantovani, video klip tersebut siap ditayangkan di berbagai stasiun televisiagar menunjang penjualan albumnya sendiri. Sementara judul album yangmenggunakan namanya secara lengkap, ibu dua anak ini mengaku ingin kembali kefalsafah lama namanya yang mengandung banyak arti.

"Didua album sebelumnya, saya sudah menggunakan nama KD. Setelah saya tanya kePapa, ia tentu saja lebih senang saya menggunakan nama lengkap saya. Apalagi,nama itu juga penuh makna. Kris artinya keris sementara Daya berarti kekuatan,yang diterjemahkan pada ikon bentuk tiang dalam judul album ini,"paparnya.

jf_pratama Publish time 30-3-2007 05:33 PM

Sang Legenda Telah Tiada

Rasanya baru beberapa menit lalu lantunan suara khas Chrisye terdengar. Tembang Lilin-Lilin Kecil, Serasa hingga Kisah Cintaku. Nyaris semua lagu yang dibawakan Chrisye diterima masyarakat. Banyak lagunya yang hingga kini bukan hanya terus dinyanyikan. Banyak penyanyi dan musisi yang mengangkat kembali lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Chrisye.

Salah satu lagu terkenal dari Chrisye yang sulit dilupakan ialah Kisah Cintaku. Dalam lagunya itu Dia berdendang, Mengapa terjadi pada dirimu. Aku tak percaya kau tlah tiada.

Wajar sekali jika rangkaian kata, Aku tak percaya kau tlah tiada dikatakan para penggemarnya. Ketidakpercayaan pada sesuatu yang sebenarnya sudah terjadi itu merefleksikan daya pikat sang legenda penyanyi Indonesia.

Chrisye merupakan penyanyi yang mampu mempertahankan popularitasnya. Lebih dari itu, isi lagu, suara dan gaya Chrisye sendiri memang sulit dilupakan. Wajar penggemarnya ikut bersedih saat muncul kabar mengenai merosotnya kesehatan Chrisye.

Sinyal betapa buruknya kondisi Chrisye yang menghembuskan nafas terakhir dalam usia 57 tahun, terasa jelas saat peluncuran kisah hidupnya yang ditulis Alberthine Endah. Peluncuran buku Chrisye Sebuah Memoar Musikal pada 17 Februari lalu tidak dihadiri Chrisye. Kondisinya memang terus memburuk.

Legenda

Karir Chrisye dimulai pada 1977 saat dia bergabung dengan kelompok Guruh Gypsy. Di tahun yang sama, dia bersolo karir dengan menelurkan album Jurang Pemisah, yang sebagian besar menampilkan karya-karya musisi Yockie Suryoprayogo.

Di tahun yang sama pula, Chrisye meluncurkan album Badai Pasti Ber-lalu yang fenomenal.

Menurut pengamat musik Remy Soetansyah, hingga tiga puluh tahun dirilis, album tersebut telah laku ter- jual sebanyak sembilan juta kopi. Bahkan melanjutkan fenomena sukses yang diraih Badai Pasti Berlalu, album bertajuk sama kembali direkam ulang tahun ini dalam aransemen musik baru yang menampilkan artis-artis muda, seperti Ari Lasso, Audy, Glenn Fredly dan Rio Febrian.

Selama tiga puluh tahun berkarya di dunia musik, tak kurang dari 25 album telah dia produksi. Dari lagu bertempo lambat, seperti Kisah Cintaku, Merpati Putih, Malam Pertama atau Sendiri Lagi, hingga yang bertempo cepat nan ceria, seperti Nona Lisa, Anak Sekolah dan Hip Hip Hura.

Kini musisi senior yang melegenda lewat lagu-lagunya itu telah tiada. Dia menutup mata untuk selamanya, Jumat (30/3) pukul 04.08 WIB, di rumahnya, Jalan Asem II No 80, Cilandak, Jakarta Selatan.

Setelah lebih dari tiga tahun mengidap kanker paru-paru, pria bernama lengkap Chrismansyah Rahardi ini meninggalkan seorang istri, Siti F Damayanti Noor, serta empat orang anak, yakni Rissa, Ristsi, Pasya, dan Narsya.

Sekitar pukul 9.30 WIB jenazah Chrisye mulai dimandikan dan dikebumikan di Pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan setelah salat Jumat.

jf_pratama Publish time 2-4-2007 07:27 PM

Konser "Badai Pasti Berlalu" yang Mengingatkan
SUSI IVVATY

Jika dikemas lebih baik, konser "Badai Pasti Berlalu", Rabu (28/3) malam, bisa menjadi satu persembahan untuk Chrisye. Sayang, bahkan namanya pun tak disebutkan. Kehadiran Berlian Hutahuruk pada akhir pementasan membangkitkan nuansa nostalgia, mengingatkan kepada Chrisye.

Padahal, dalam album Badai Pasti Berlalu (BPB) yang dirilis pertama kali tahun 1977, Berlian dan Chrisye-lah penyanyinya. Sementara Eros Djarot menjadi pencipta lagu sekaligus sutradara musiknya. Semua lagu dalam album itu karya Eros Djarot, Chrisye, dan Debby Nasution.

Seakan hendak melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu, konser yang berlangsung di JCC itu menghadirkan 11 penyanyi, antara lain Ari Lasso, Glenn Fredly, Marshanda, Andy/Rif, dan Audy.

Ini memang panggung lanjutan, menyusul peluncuran pembuatan ulang film BPB karya sutradara Teddy Soeriaatmadja dan album lagu pengisi film berjudul sama.

Konser dengan iringan Magenta Orchestra dan aransemen musik Andi Rianto ini dibuka dengan lagu Badai Pasti Berlalu oleh Ari Lasso. Tak ada penyanyi maupun penari latar di sini karena suara Ari-lah kekuatannya.

Sedangkan Astrid muncul kemudian dalam Merpati Putih dengan interpretasinya sendiri lewat suara tertahan-tahan, seperti hendak tersedu-sedu. Lagu Merepih Alam dibawakan Audy dengan iringan petikan gitar Tohpati.

Tampilan mereka, juga saat Glenn mengalunkan Pelangi, masih menghibur. Namun, titik lemah muncul ketika Marshanda membawakan Baju Pengantin. Selain kontrol nada yang lemah, suaranya pun hilang-timbul.

Kemasan yang kurang menarik, antara lain sebab tak ada interaksi penyanyi dengan penonton. Ini ditambah dengan kekurangmampuan pembawa acara mengantarkan suasana.

Kehadiran Berlian Hutahuruk yang mengejutkan memang mampu membuat penonton bangkit dari kursi. Namun, klimaks itu justru menjadi antiklimaks. Kehadiran Berlian yang sejenak saja tak cukup memuaskan.

Menembus zaman

Lagu-lagu dalam album BPB mampu menembus zaman. Dengan aransemen berbeda, lagu-lagu itu bisa didengarkan telinga dari generasi yang berbeda. Menurut data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri), album pertama BPB dengan sampul Christine Hakim sedang berlari itu, sejak tahun 1977 hingga 1993 terjual sembilan juta keping.

Ini spektakuler karena angka tersebut berada pada urutan kedua di bawah angka penjualan semua album Rhoma Irama yang mencapai 12 juta keping. Sampai sekarang, album BPB versi lama itu pun masih kerap dicari orang.

Pada tahun 2001, lewat Musica Studios, album BPB dirilis ulang dengan Chrisye sebagai penyanyi dan Erwin Gutawa penggubah musiknya. Album ini, meski tidak meledak di pasaran, cukup diminati. BPB produksi tahun 2001 terjual sekitar 350.000 keping.

Dalam album remake ini, Chrisye berduet bersama Waljinah dalam lagu Semusim dan Nicky Astria dalam lagu Khayalku. Bagi kuping lama, kehadiran album kedua ini mungkin kurang bisa diterima, terutama karena aransemen musik yang berbeda.

Namun, suara khas Chrisye

jf_pratama Publish time 2-4-2007 07:32 PM

Utopia, Eksis dengan "Indah"

Utopiakembali meluncurkan album. Empat sekawan dari Bandung ini membutu*kan waktu duatahun untuk menghasilkan album ketiga bertajuk Indah. Di album inimereka menghadirkan konsep yang lebih ngepop, lebih kompromis. Sebuah upayauntuk tetap eksis ditengah gempuran para pendatang baru.
"Dialbum ini kami memang mengalami perubahan dalam bemusik. Lebih kental denganpop dan mengurangi distorsi. Biar lebih segar," tutur Pia Fellini
(vokal),Tommy Hidayat (dram), Dodo Supriatna (gitar) dan Indra (bas) saat ditemui Pembaruanawal pekan ini di Jakarta.

Sebelumnyagrup ini mengklaim sebagai band pop-rock modern. Musik mereka pun senapasdengan yang digaungkan Evanescence, Sheryl Crow dan Garbage yakni eksplorasirock feminin. Namun kini, mereka lebih menekankan pada unsur musik pop dandentingan gitar akustik.

"Selamaini kan imej Utopia dark, maka di album ketiga ini kami ingin adasesuatuyang baru dan lebih berwarna namun tetap Utopia," kata Tommymenegaskan. Mereka juga mengaku tetap mempertahankan teknik looping dan sampling.Hanya saja, sound distorsi dari gitar berganti dengan soundakustik yang lebih ringan dan mudah dicerna.

Dengankonsep easy listening ini mereka optimis mampu mencapai pasar yang lebihluas lagi. Polesan pop dalam dinikmati di sejumlah track dalam album Indah,terutama pada single pertama Baby Doll. Benang merah dengan karyaUtopia sebelumnya adalah pada lirik yang tetap sarat dengan ironi. "Laguini sesungguhnya berkisah tentang balas dendam terhadap mereka yangmempermainkan cinta. Dari judul kedengarannya imut dan manis, tapi liriknyasadis loh," jelas Pia yang menjadi pencipta seluruh lagu dari album ini.Lirik ironis ini juga ada pada lagu Serpihan Hati, Hujan, Selamanya, TelahHabis, Apapun Yang Terjadi, dan Indah. Nada minor khas Pia menjadikanlagu-lagu ini terasa lebih dalam.

BertanganDingin

MusikUtopia yang segar tidak terlepas dari kerjasama mereka dengan Noey "JavaJive". Produser bertangan dingin ini dinilai mampu memberikan cita rasabaru bagi mood bermusik mereka. Menurut mereka, proses adaptasi dengansang produser dilakukan dengan workshop yang cukup lama dan intens."Kang Noey benar-benar bisa mengarahkan sekaligus tetap membebaskan kitahingga bisa berkarya secara maksimal tanpa banyak memberi batasa. Kita sungguhberuntung Kang Noey mau bekerja sama dengan Utopia," kata Tommy mengenaihal itu. "Biar kayak Peterpan jualannya," tambah Dodo.

Sesungguhnyaperubahan ini mereka sebut sebagai bagian dari mood bermusik Utopia saatini. "Kami bermain musik dengan warna yang kami sukai. Kami inginpendengar musik tidak hanya mendapatkan sesuatu yang sama tetapi memperolehsesuatu yang baru dan punya kualitas," tambah Tommy lagi.

Merekamengaku sadar bahwa rasa baru itu harus ada mengingat makin ketatnya persaingandi industri musik saat ini. "Kami menganggap persaingan itu sebagaisesuatu yang menyemangati kami untuk terus belajar dan menghasilkan yangterbaik," kata Dodo. Termasuk bagaimana mengatasi persoalan di antara parapersonel yang sering menjadi pemicu perpecahan sebuah band. "Kami salingmenjaga komunikasi serta terus melakukan evaluasi dari hati ke hati sehinggahubungan saling menghargai tetap terpelihara," kata Indra.

Apa yangmereka lakukan tidak sia-sia. Lagu Baby Doll langsung dipilih sebuahrumah produksi besar menjadi soundtrack bahkan judul sebuah sinetronremaja yang tayang di televisi swasta nasional. Hanya saja, hal itu diakuimereka belum menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah band. "Kami ingin teruseksis di dunia musik. Karena itu kami akan terus menomorsatukan band ini,"kata Pia.

gaffer Publish time 2-4-2007 09:55 PM

Earth Wind Fire

jangan ketinggalan - http://www.lelong.com.my/Auc/List/2007-04DeStd5442837_AUCTION_Earth_Wind_Fire_F1_Gala_Concert_Tickets.htm

mcclose Publish time 3-4-2007 12:48 AM

:lol: :lol: :lol:

jf_pratama Publish time 6-4-2007 12:10 PM

AUDY Kekasih dan Album Baru

AUDYsudah menemukan pengganti mantan kekasihnya,Tyo Nugros.Namun,pelantun tembangMenangis Semalam ini belum mau mengungkapkan jati diri lelaki pujaannya itu.

Sejakputus dari Tyo, Audy terkesan semakin tertutup membicarakan kisahpribadinya.Tentang sang pria pujaan itu, contohnya. Pemilik nama lengkap PaulaAllodya Item ini bersikeras tak mau menyebut nama sang kekasih. Meski secaraeksplisit Audy mengatakan, bisa berbagi cerita soal musik dengan si lelaki. 擸angpasti orangnya membuat saya nyaman. Saya bisa meminta banyak saran soal musikdan bisa saling berbagi, saling mengisi satu sama lain.

Soalnya,manusia kan punya kekurangan dan kelebihan,

jf_pratama Publish time 6-4-2007 06:00 PM

05/04/0721:05
Piyu JanjikanLagu Padi Lebih Bertenaga

Jakarta (ANTARA News) - Gitaris Kelompok "Padi", Satriyo Yudi Wahonoalias Piyu, menjanjikan lagu-lagu pada album terbarunya akan lebih"bertenaga".

"Kita berupaya untuk album baru nanti, lagu-lagu kita lebihbertenaga," kata Piyu yang didampingi `bassis` Padi Rindra ketika ditemuidi sebuah acara di Jakarta, Kamis.

Piyu mengatakan seperti itu untuk menepis anggapan bahwa lagu-lagu Padisekarang terkesan sendu atau "black pop" dikarenakan karakter vokalFadly yang tergolong sendu.

"Itu karena memang sudah karakter (vokal Fadly yang sendu). Maudiapa-apakan juga seperti itu," kata suami Flo itu.

Piyu berjanji dalam album baru Padi yang akan dirilis pada bulan Mei itu akanterdapat lagu yang `ngebeat` seperti lagu hits pertama mereka"Sobat".

Meski sudah ditentukan waktu rilis album ke empat mereka, Piyu belum maumengungkapkan nama album itu dan lagu unggulannya.

"Judul album belum, tapi kita sudah siapkan lagu unggulan, tapi nanti sajaya saya umumkan," kata bapak satu anak itu.(*)

jf_pratama Publish time 7-4-2007 06:00 PM

Dipinang Ian Radja
Sabtu, 07/04/2007


MAIAHMAD tak kuasa menolak permintaan vokalis band Radja, IanKasela, meski sedang cuti dari kegiatan panggung.

jf_pratama Publish time 8-4-2007 08:17 PM

Minggu,08 Apr 2007,
Album Keenam, Radja Konsisten LirikSederhana


JAKARTA- Grup band Radja siap kembali meramaikan belantika musik tanah air. Kelompokberanggota Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Seno (drum), dan Indra (bass) ituakan meluncurkan album keenam mereka, Untuk Semua, bulan depan.

Untuk kepentingan promo, Ian dan kawan-kawan membuat klip video salah satu lagujagoan, Patah Hati. Syuting dilakukan di pusat perbelanjaan Poin Square,Jakarta, Jumat malam. "Klip ini aneh dari biasanya. Sesuatu yangbaru," ujar Indra.

Tepan Cobain, sang sutradara, mengatakan, konsep klip tersebut adalah nakal,sesuai dengan lirik dan irama Patah Hati. Tepan juga akan membuat sesuatu yangbaru untuk klip tersebut.

"Namanya Split Frame. Tampilannya di layar TV nanti terbagi dua. Di bagianatas full Radja perform, ngeband dari awal sampai akhir. Di bagian bawahnyaadegan," jelas pria yang juga menyutradarai beberapa klip Dewa 19 danAndra and The Backbone itu.

Adegan yang menceritakan tentang bagaimana seseorang yang sedang patah hatiakan diwakili oleh langkah-langkah kaki. "Tidak akan kelihatan modelnya.Yang terlihat cuma kaki saja, paling tinggi sebatas betis. Tapi, itubercerita," terus Tepan. "Ceritanya tentang patah kaki," candaIndra.

Melalui Untuk Semua, menurut Indra, Radja ingin menawarkan kegembiraan."Salah satu contoh ya lagu Patah Hati ini. Walaupun patah hati jelas-jelassedih, lagunya kami bikin ceria dan fresh. Sekalian untuk mengobati orang-orangyang patah hati juga," jelas Ian.

Radja juga mencoba lebih fresh dalam hal penampilan. Kali ini, Ian berdandanlebih gemerlap dan ngerock dengan baju berkilauan, celana kulit, sepatu kulittinggi, dua jam tangan sporty di kedua lengan, dan tidak lupa kacamata hitam.

Indra tampil dengan model rambut baru, semi afro, sedangkan Moldy berdandan alapunk. "Sebenarnya kami biasa saja, cuma sedikit kelihatan berbeda. Lihat saja,ya saya begini, Seno juga tetap," ucap Moldy.

Yang tetap dipertahankan Radja di albumnya itu adalah kejujuran dankesederhanaan kata-kata dalam lirik lagu. "Kami ingin, orang terbodoh punpaham lagu Radja. Soalnya, musik itu sarana hiburan," kata Moldy.

Menjelang dirilisnya album baru, Ian mengaku secara manusiawi ada beban darikesuksesan dua album terakhir, Langkah Baru dan Aku Ada karena Kau Ada, yangterjual sampai 1 juta kopi. "Tapi, sejak awal kami nawaitu-nya (niat, Red)itu selalu mencoba memberi sesuatu yang baru, jujur, dan harus lupakanbeban," ujar Ian. (gen)

jf_pratama Publish time 9-4-2007 10:31 PM

Minggu,08 Apr 2007,
Dari Toko Buku ke Label Rekaman


Membawabendera Aksara Records, Hanindito Fidharta berusaha membangun pasar musik baru.Tidak merilis album musisi terkenal, pria yang akrab disapa Hanin itu malahmemperkenalkan musik-musik dengan sound unik yang dibawakan para musisi baru."Kami ingin musik yang tadinya baru dikenal segelintir orang bisa diterimamasyarakat luas," harap pria yang menjabat sebagai direktur A&R AksaraRecords itu.

Di antara beberapa yang dipasarkan, yang telah lumayan dikenal adalah TheBrandals, Goodnight Electric, The Adams, White Shoes & The Couples Company,atau Sore. Mereka umumnya mengusung aliran musik unik seperti kebanyakan grupband indie label. "Anak-anak baru patut diberi yang baru. Jangan itu-itusaja. Musik di Indonesia itu sangat beragam," kata pria kelahiran 3Februari 1972 tersebut.

Perjuangan Hanin dimulai ketika dia bergabung dengan Aksara Book Store duatahun lalu. Selain buku, perusahaan itu menjual kaset dan CD lagu yang tidakterdapat di toko kaset pada umumnya. "Rata-rata kami menjual band yangindie label. Ternyata, penjualannya lumayan bagus," ungkapnya.

Merasa ingin memperjuangkan, Hanin bersama perusahaannya sering membuat evenlokal dan menghadirkan beberapa band indie tersebut. Dari situ, ide untukmendirikan perusahaan rekaman tercetus. "Proyek pertama kami albumkompilasi dari 11 band," kisahnya.

Hanin punya pengalaman di dunia rekaman. Dia sebelumnya memiliki studio bernamaPendulum. Dia juga pernah menangani album Shelomita beberapa tahun lalu,kemudian dijual ke EMI. "Setelah itu vakum. Saya merasa gagal mengikutipasar," akunya.

Belajar dari pengalamannya itu, Hanin optimistis membuka divisi rekaman dariperusahaannya yang diberi nama Aksara Records itu. Hanin sadar bahwaperusahaannya yang idealis tersebut akan menemukan banyak hambatan. "Bisadibilang, bukan tempat yang aman untuk mata pencaharian. Titik terangnya belumkelihatan. Banyak sacrifice-nya. Tapi, dari bulan ke bulan, kami selalumengalami peningkatan. Kami selalu optimistis. Terlebih, kami tidak sekadarmengejar uang, tapi mempertahankan tekad," jelas bapak tiga anak itu.(gen)

jf_pratama Publish time 10-4-2007 09:55 PM

Andi Rianto

jf_pratama Publish time 10-4-2007 09:57 PM

Dewi Sandra Paksa Suami Buatkan Lagu


Kapanlagi.com -Penyanyi Dewi Sandra akan merilis albumterbarunya yang diberi judul STAR pada pertengahan bulan ini. Kalausebelumnya lebih banyak bermain di jalur musik R&B, kali ini Dewi menjanjikan album yang lebih"kaya". Bukan hanya menyanyikan lagu rock, perempuan kelahiran Rio deJaneiro, Brazil, 3 April 1980 itu juga melantunkan lagu ballad ciptaan sangsuami, Glenn Fredly.

"Ya,agak pemaksaan sih," kata Dewi. Tak kurang dari enam lagudiajukan Glenn untuk dinyanyikan Dewi. Saat itu, perhatian Dewi langsung tertuju pada sebuahlagu bertajuk Cinta Lama. Menyanyikan lagu berirama mellow memberipengalaman baru bagi Dewi.

"Biasanyasaya nyanyi lagu up tempo yang danceable. Saya memang belum sempurna membawakanlagu ballad," ungkapnya.

Masapengerjaan album itu tergolong sangat lama. Yaitu, tiga tahun. Masalah pribadi,termasuk perceraian dengan aktor Surya Saputra, diakui Dewi sebagai penyebabnya."Kenapa bisa begitu lama? 100% saya menyalahkan masalah pribadi. Ada sajayang bikin perasaan nggak enak. Masuk studio susah, bikin lagu juga nggakmood," bebernya.

SemangatDewi untuk menyeriusi album itubaru terlecut setelah bertemu dengan anak-anak yang tergabung dalam grup Manisedap(Casanova, Emil, Sultan, Bembi, dan Rizki) yang menciptakan beberapa lagu untukDewi. "Mereka anak-anak mudaIndonesia yang sekolah di luar negeri. Lagu-lagu bikinan mereka bagus-bagusbanget," katanya. (kl/fia)

jf_pratama Publish time 10-4-2007 10:00 PM

Sisipi Nuansa Disko Rock

Senin, 09/04/2007



PADAalbum keenamnya, Radja masih menyuguhkan nuansa musik yang tidak jauh berbedadengan album-album sebelumnya. Meski tetap mengusung musik pop yang dipadukanrock yang manis dan ceria,Radja juga menyisipkan lagu disko rock, pada albumbertitel Untuk Semua.

拻Adayang baru dalam album ini,musiknya lebih up beat dan dinamis. Kami punmengusung aliran musik disko rock yang belum pernah dibawakan sehingga albumkali ini lebih energik dan dinamis,
Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 10 11
View full version: KUMPULAN BERITA MUSIK INDONESIA PALING ANYAR


ADVERTISEMENT