Ground Breaking Bangunan Simulator Helikopter H225M TNI AU
Acara ground breaking bangunan simulator helikopter H225M TNI AU di Lanud Atang Senjaya Bogor (photo : PTDI)
photo : PTDI
H225M TNI AU
Kupas Tuntas FN MAG 58M, Window Gun di Helikopter H225M Caracal TNI AU
Bogor -- Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan bersama peninjau dari Kementerian Pertahanan RI, Kolonel Kal Zaenul Arif dan Kolonel Sus Mufril hadir dalam kegiatan Ground Breaking Bangunan Simulator H225M di Pangkalan TNI AU Atang Senjaya, Bogor.
Pembangunan Gedung ini merupakan tindak lanjut dari Kontrak Pengadaan Helikopter Angkut Berat dan Dukungannya beserta 1 (satu) unit H225M Level D Full Flight Simulator beserta Sarana dan Prasarana Pendukungnya yang ditandatangani pada bulan Desember 2018 lalu.
Dengan adanya simulator ini diharapkan para pilot mampu mengaplikasikan dan mensimulasikan kontrol atau fungsi setiap alat yang ada saat berada di helikopter sebenarnya.
PENJELASAN MLRS BUSUR GENI DAN ROKET 90 MM DARI TIM LITBANG POLTEKAD TNI AD
Tim Litbang Poltekad yang dalam hal ini diwakili oleh Mayor Arh Moh. Ali, ST. Menjelaskan tentang MLRS BUSUR GENI DAN ROKET 90 MM, dimulai dari sejarahnya mengapa dinamakan BUSUR GENI, maksud dan tujuan Litbang hingga spesifikasi dan hal teknis.
Prepare Defence : Indonesia Ambil Alih FIR Ruang Udara Natuna dari Singapura
Selasa (25/1/2022) hari ini Presiden Joko Widodo dijadwalkan menandatangani dokumen kesepakatan bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
* Komando Operasi Angkatan Udara Nasional akan Kontrol Ruang Udara Laut Natuna - Laut Cina Selatan
Pergeseran (Perpindahan Pasukan Secara Besar-besaran)
* Brigade Divisi 1 PASMAR MARINIR Akan Bergabung dengan Komando Armada 1 Di Kepulauan Riau.Area Operasi Selat Malaka, Natuna Laut cina Selatan.
* Komando Armada Republik Indonesia akan Koordinir Armada I,Armada II Dan Armada III.Titik Tumpu Kekuatan ARMADA di Armada Republik Indonesia.
* Pangkalan Angkatan Laut dan Pusat Gugus Tempur Laut Armada I akan di Pusatkan di Natuna. * Skuadron Tempur Fighter akan di tempatkan di Natuna. * Base New RADAR TNI AU & New SAM (Surface to Air Missile System) TNI AU Di Selat MALAKA
Bisnis.Com
Penyesuaian dan pengambilalihan FIR ini pun diagendakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yanga bakal bertemu Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada esok hari.
RI Ambil Alih Ruang Kendali Udara di Natuna dari Singapura CNNIndonesia.com
Indonesia dipastikan akan mengambil alih pelayanan ruang kendali udara (FIR) di Pulau Bintan dan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dari Singapura.
Kabar tersebut dikonfirmasi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto, kepada CNNIndonesia.com.
"Iya (benar), pelayanan oleh kita yang selama ini oleh Singapura, tapi detailnya nanti ya," tutur Novie menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com soal kabar Indonesia ambil alih FIR.
"Iya (benar), pelayanan oleh kita yang selama ini oleh Singapura, tapi detailnya nanti ya," tutur Novie menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com soal kabar Indonesia ambil alih FIR.
Kabar soal Indonesia akan mengambil alih kendali layanan FIR juga dikonfirmasi Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada CNNIndonesia.com.
"Hal ini akan disampaikan Bapak Presiden (Joko Widodo) besok sesuai pertemuan dengan PM Singapura (Lee Hsien Loong)," tulis Faizasyah dalam pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Dengan demikian, Indonesia akan memiliki kendali terkait layanan informasi penerbangan di udara Natuna yang sebelumnya dipegang oleh Singapura.
Upaya negosiasi Indonesia dengan Singapura mengambil alih FIR sudah dilakukan sejak 1990-an hingga akhirnya bisa terwujud saat ini.
Diambil Alih Indonesia dari Singapura di Era Jokowi, Apa Itu Flight Information Region atau FIR?
Indonesia mencapai kesepakatan dengan Singapura terkait pengambilalihan Pelayanan Ruang Udara atau Flight Information Region (FIR). Untuk itu, pada Selasa (25/1/2022) hari ini Presiden Joko Widodo dijadwalkan menandatangani dokumen kesepakatan bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
"Pada intinya Indonesia mencapai kesepakatan dengan Singapura terkait penyesuaian Pelayanan Ruang Udara atau Flight Information Region (FIR)," kata Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Batalyon Tank Amphibi 1 Marinir (Yontankfib 1 Mar) Menjelang Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Korps Marinir (Dankormar) bertempat di lapangan Brigif 1 Mar, Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/01/2022).
This post contains more resources
You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register
Prepare Invasi China : Mentri Pertahanan Prabowo : TNI AL Akan Memiliki 50 Kapal Perang Siap Tempur dalam 24 Bulan - TAHUN 2024 50 Kapal Task Force TNI AL Ready Combat
Terimakasih China Berkat China Coast Guard dan PLA Navy Ganggu Natuna : Sejarah TNI Tercipta
"Presiden Joko Widodo telah menyetujui dan mendukung alokasi anggaran yang terbesar, mungkin dalam 40 tahun, bahkan mungkin sepanjang sejara Republik Indonesia kalau dikaji lebih teliti," papar dia di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022.
Para Politik dan Anggota Dewan Parlemen Sadar akan Potensi Lawan yang sangat Besar.Indonesia Nanti ada ancaman baru terbuka matanya para Anggota Parlemen
News Tempo:
Prabowo: TNI AL Bakal Punya 50 Kapal Perang, Terkuat di Asia Tenggara
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, pemerintah Indonesia saat ini sangat fokus membangun kekuatan militer Indonesia, termasuk kekuatan kapal-kapal perang TNI AL.
Bahkan, dia mengklaim, Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui dan mendukung alokasi anggaran untuk militer yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Sebagai informasi, untuk tahun anggaran 2022 Kementerian Pertahanan memang mendapat anggaran terbesar di antara kementerian atau lembaga lainnya, yaitu mencapai Rp133,9 triliun.
"Presiden Joko Widodo telah menyetujui dan mendukung alokasi anggaran yang terbesar, mungkin dalam 40 tahun, bahkan mungkin sepanjang Republik Indonesia kalau dikaji lebih teliti," papar dia di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, selaku bendahara negara dikatakannya juga telah membantu memperkuat militer Indonesia. Meskipun, setiap pembahasan ini menurutnya terjadi perdebatan yang alot dengan Sri, namun dinilianya itu adalah hal yang wajar.
"Nemang kita harus akui menteri keuangan kita sangat prudent, sangat hati-hati, jadi memang kadang-kadang perjuangan keuangan cukup alot tapi saya kira itu tugas mereka. Kalau mereka tidak alot mungkin manajemen keuangan kita tidak seperti sekarang," ucap Prabowo.
Dengan dukungan tersebut, dia memastikan Kementerian Pertahanan telah mendapat lampu hijau untuk menjadikan militer Indonesia menjadi yang terkuat di Asia Tenggara. Khususnya untuk memperkuat armada kapal laut tempur dengan pengadaan pada 24 bulan ke depan sehingga total armada bisa mencapai 50 kapal perang siap tempur.
"InsyaAllah dalam waktu yang bisa kelihatan bahwa TNI akan menjadi sangat terkuat di Asia Tenggara. Angkatan Laut kita akan kembali jaya di samudra. Saya telah laporkan ke presiden, ke kabinet, bahwa dalam 24 bulan kita akan punya mungkin sampai dengan 50 kapal perang yang siap tempur," ungkap Prabowo.
Prabowo Janji Indonesia Punya 50 Kapal Perang Siap Tempur 2024
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan memiliki 50 kapal perang siap tempur hingga 2024. Prabowo mengaku sudah meloporkan rencana tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengklaim kekuatan TNI Angkatan Laut (AL) tak akan berkurang setelah menjual dua kapal perang, KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.
"Saya telah laporkan ke Presiden, ke Kabinet, bahwa dalam 24 bulan (2 tahun), kita akan punya, mungkin sampai dengan 50 kapal perang yang siap tempur," kata Prabowo dalam rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,Kamis (27/1).
Keren Prabowo, RI Bakalan Punya 50 Kapal Perang Siap Tempur
Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/1/2022).
Dalam kesempatan itu, Prabowo menjanjikan TNI Angkatan Laut akan menjadi sangat kuat di Asia Tenggara.
"Saya telah laporkan ke presiden, kabinet, bahwa dalam 24 bulan kita akan punya mungkin sampai dengan 50 kapal perang yang siap tempur," ujarnya.
Menurut Prabowo, armada 50 kapal itu termasuk perbaikan kapal-kapal yang ada.
"Jadi memang banyak yang sekarang sudah susah, tidak bisa diperbaiki ya kita laporkan apa adanya dari pada kita pelihara yang tidak bisa kita rawat," kata Prabowo.
Indonesia, TKMS Discuss HDW Class 209, 214 Submarines for Navy's Requirements
Officials from the Indonesian Navy and the Ministry of Defence have held another meeting with German shipbuilder ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS).
This time, it was to discuss the HDW Class 209/1400mod submarine for Jakarta's underwater warfare requirements. The meeting was held virtually on 12 January, a source close to the discussions has informed Janes.
The matters that were discussed include the HDW Class 209/1400mod's mission profiles and if it can undertake missions required of the Indonesian Navy including conventional submarine warfare, and other operations such as intelligence gathering and special forces insertion.
The HDW Class 209/1400mod is the most recent version of TKMS' 209 family of diesel-electrically powered submarines. The vessel has an overall length of 62 m, a pressure hull diameter of 6.2 m, and it displaces about 1,450 tonnes when surfaced. The vessel is equipped with eight weapon tubes and can accommodate a crew of 30.
Also rediscussed during the meeting was TKMS' Class 214 family, which can be equipped with air-independent propulsion (AIP) systems.
This is the second known formal meeting held between Indonesian defence officials and TKMS. As reported by Janes in March 2021, a TKMS delegation was in Jakarta that month to brief Indonesian defence planners on the company's Class 214 offerings.
The Indonesian Navy (TNI-AL) operates one German-made Cakra (Type 2019/1300)-class submarine that has been in service since the 1980s, and three South Korean-made Nagapasa (DSME 2019/1400)-class SSKs that were commissioned between 2017 and 2021. The service lost one Cakra-class submarine in a mishap in April 2021 and the vessel and its crew were never recovered.
Mahasiswa STTAL Buat Drone Pengintai Bertenaga Surya, Bisa Terbang Hingga 12 Jam STTAL = SEKOLAH TINGGI TEKNIK ANGKATAN LAUT
Mahasiswa sekolah tinggi teknik angkatan laut atau STTAL Surabaya berinovasi membuat pesawat tak berawak (drone) pengintai yang menggunakan solar cell atau bertenaga sinar matahari. Kelebihannya menggunakan solar cell ini, pesawat bisa terbang dengan durasi hampir 12 jam.
Drone karya tiga prajurit TNI AL dan mahasiswa diploma tiga teknik elektronika STTAL Surabaya ini dirancang sebagai pesawat pengintai musuh. Pesawat ini dilengkapi kamera serta dikendalikan melalui pengontrol jarak jauh (remote).
Pesawat ini diklaim bisa terbang selama 12 jam dengan menggunakan cahaya mahatari.
Setelah melihat hasil karya canggih mahasiswa STTAL Surabaya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono terpukau dan tertarik untuk dikembangkan karena inovasi mahasiswa sangat bagus dan inovatif.
Hasil karya inovatif para mahasiswa tersebut dibangun sebagai tugas akhir syarat kelulusan di STTAL Surabaya.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tni Yudo Margono telah menginstruksikan Komandan STTAL untuk mendata produk-produk tersebut untuk selanjutnya didaftarkan ke HAKI, hak kekayaan intelektual. Ke depannya drone ini diharapkan bisa diproduksi dan digunakan sebagai alutsista Republik Indonesia.
Indonesia’s $125B air, naval splurge may mean ’50 warships’ at sea in next 2 years
By Colin Clark on January 28, 2022 at 9:08 AM
SYDNEY: For the first time in decades, Indonesia appears ready to significantly improve its air and naval capabilities, with early commitments of spending $125 billion over the next 20-plus years.
Defense minister Prabowo Subianto was quoted in an English-language website Jan. 27 saying that he has told Indonesia’s president that the country will have “up to 50 warships” in the next two years. Sadly, no details were available as to what kinds of “warships” he might have meant, whether frigates and destroyers or offshore patrol craft. It may, suggests one analyst who asked not to be identified, simply mean Indonesia’s navy will have 50 ships ready to go to sea at any one time.
What seems clear is that the loss last year of one of Indonesia’s aging submarines, combined with China’s persistent and aggressive breaching of Indonesia’s Extended Economic Zone, seems to have provided the impetus to Prabowo and President Joko Widodo to push for serious budgetary commitments.
The list of desired weapons includes several squadrons of French Rafale and Boeing’s F-15EX fighters. Prabowo has already signed deals for two British Arrowhead 140 frigates, to be built in Indonesia, and six Italian FREMM multi-role frigates, as well as two refurbished Italian Navy Maestrale-class light frigates.
The initial commitment to the $125 billion was contained in a document, “Fulfilling the Defence and Security Equipment Needs of the Ministry of Defence and Indonesian Armed Forces (TNI) 2020-24,” released in June last year.
“You’ve got a defense minister with a military background, and he’s been very active — particularly during the pandemic — making trips overseas, trying to shore up defense ties,” says Natalie Sambhi, an Australian expert on Indonesia’s national security, who is executive director of Verve Research, an independent research collective focused on security in Southeast Asia. “Yes, we can talk about his own political goals for that, but at the end of the day he has been very active in actually pushing forward this modernization program.” (Prabowo is widely assumed to be eyeing a run for president.)
While recent incursions into Indonesia’s EEZ by Chinese vessels and others appears to give Prabowo’s defense buildup a chance of happening, significant systemic and political factors stand in the way.