|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
Jihandak..buatan PT.DI sedang dalam tahap finishing.. |
|
|
|
|
|
|
|
Komodo Buat polisi indonesia..buatan PT.PINDAD.. untuk sekarang masih tahap promosi aja dulu..kali2 aja TNI juga tertarik. dan ini proyeknya pak sjafrie.. |
|
|
|
|
|
|
|
Hanya kesalahan informasi oleh Kompas.com kocak nih kompas.. |
|
|
|
|
|
|
|
Brunei akan menghibahkan 20 Unit helicopter ini..baik hatinye brunei ni..sahabat paling baik kat brunei ni aku rasa brunei je... |
|
|
|
|
|
|
|
China dukung modernisasi militer Indonesia
Kamis, 15 Maret 2012 21:45 WIB | 1205 Views
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Rakyat China mendukung modernisasi militer Indonesia salah satunya melalui kerja sama industri pertahanan yang dirintis kedua negara.
"Kami sangat memahami, kekuatan militer yang memadai diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara Indonesia," kata Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jian Chao di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan kunjungan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro ke China akhir Februari 2012 sangat penting bagi terwujudkan kerja sama pertahanan kedua negara yang semakin kuat, terutama dalam pengembangan industri pertahanan kedua negara.
Bagaimana pun, lanjut Dubes Chao, kekuatan militer Indonesia yang memadai dapat mendukung stabilitas keamanan tidak saja di Indonesia sebagai negara berdaulat, tetapi juga untuk mendukung stabilitas kawasan.
Kerja sama pertahanan kedua negara sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, hingga pada 2006 telah dirintis forum konsultasi bersama yang pertama di Jakarta dan dilanjutkan dengan forum konsultasi bilateral kedua pada 2007 di Beijing.
Forum tersebut sangat baik dan dapat membantu dalam meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan kedua negara, yang telah dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan Defence Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia-China pada 2007.
Namun sambil menunggu DCA diratifikasi, kedua negara membentuk forum konsultasi bilateral yang dapat terus dilaksanakan sebagai wahana untuk meningkatkan hubungan bilateral bidang pertahanan.
Tentang apakah kerja sama pertahanan kedua negara akan disinggung dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing pada 22-24 Maret 2012, Chao mengatakan,"mungkin saja,".
Indonesia dan China kini tengah menjajaki produksi bersama peluru kendali C-705 untuk melengkapi persenjataan kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.
Sebelumnya Indonesia juga telah mempersenjatai beberapa kapal perang dengan peluru kendali C-802.
Selain peluru kendali, kedua negara juga tengah menjajaki industri bersama peroketan.
(R018)
Editor: Ella Syafputri
http://www.antaranews.com/berita ... i-militer-indonesia |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AL Terus Revitalisasi Alutsista
16 Maret 2012
Kapal perusak kawal rudal PKR-105 (photo : Defense Studies)
JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut terus melakukan revitalisasi pada alat utama sistem senjata untuk menjaga wilayah laut dari segala ancaman karena peralatan yang ada sudah berusia di atas 30 tahun yang fungsinya mulai berkurang.
"Secara kuantitas, alutsista TNI sebenarnya sudah mencapai kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF). Namun, karena usianya yang sudah tua, fungsi alutsista TNI AL masih jauh dari MEF. Oleh karena itu, saat ini kita sedang gencar mendatangkan alutsista baru," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di Monumen KRI Harimau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat.
Kasal Laksamana Soeparno mengatakan, selain menambah alutsista baru, strategi TNI AL ke depan adalah memelihara semua alutsista yang ada, merevitalisasi kemampuan alutsista yang sudah lama, merelokasi alih fungsi sesuai kebutu*an alutsista dan menghapus alutsista yang sudah tua.
"Prioritas pengadaan alutsista kami adalah produk dalam negeri," ujarnya.
Kekuatan alutsista TNI AL sendiri saat ini terdiri atas kapal perang sebanyak 151 unit, pesawat sebanyak 54 unit, dan kendaraan tempur sebanyak 339 unit.
Sementara alutsista yang saat ini sedang dipesan adalah tiga kapal selam diesel elektrik buatan Korea Selatan. Pengadaan kapal selam ini diperkirakan akan selesai pada 2015 dan 2016.
"TNI AL juga akan memesan kapal selam dari PT PAL," katanya.
Selain itu, lanjut Soeparno, TNI AL juga akan membeli empat kapal perusak kawal rudal dari PT PAL. Pesanan dari industri dalam negeri berikutnya adalah 16 kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter dan empat unit kapal cepat rudal Trimaran.
"KCR 40 meter diperkirakan akan selesai akhir 2014," ujarnya.
TNI AL juga telah memesan 15 kapal cepat rudal dengan panjang 60 meter, dua kapal survei, kapal latih pengganti KRI Dewaruci yang diharapkan tiba sebelum 5 Oktober 2014 dan 12 kapal angkut tank (LST).
Tak hanya itu, TNI AL juga memesan 11 helikopter antikapal selam, enam helikopter antikapal permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi.
Bahkan, TNI AL juga akan mendapat hibah kendaraan angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit dari Korea Selatan.
"Kita berharap ada tambahan hibah sebanyak 25 unit," katanya seraya menambahkan TNI AL juga akan mengajukan pengadaan tiga kapal "multi role light frigates" dari Inggris. (ant/hrb)
http://www.investor.co.id/nation ... asi-alutsista/32146 |
|
|
|
|
|
|
| |
|